PREV :
"Ah ya, dia putriku namanya Sehyun, Oh Sehyun," jelas yeoja itu berbinar, "Dia tadi menghilang saat aku sedang memilihkan baju untuknya, makanya aku tadi mencarinya dan tak sengaja menabrak anda,ehm,maafkan aku."
"Bukan masalah," Chanyeol mengibaskan tangannya keudara, "dia anak yang manis, baiklah kau begitu aku permisi dulu," ucap Chanyeol membungkuk dan berlalu. Yeoja itu hanya tersenyum dan berlalu setelahnya.
"Menyenangkan sekali melihatnya," gumam Chanyeol setelah berlalu. Bibirnya melengkung membentuk sebuah senyum manis setelahnya.
.
.
NEXT CHAP :
.
.
ME AND MY C
.
.
Chanyeol baru saja menyelesaikan meeting bersama clientnya diluar kantor. Posisinya sebagai seorang CEO Park Corp. sebuah perusahaan IT terbesar di korea dan bahkan beberapa negara luar korea serta beberapa bidang bisnis lainnya seperti property dan hotel memaksanya untuk melakukan beberapa meeting baik didalam ataupun luar kantor. Saat ini dia sedang mengendarai mobilnya kembali menuju kantor, tapi saat di tengah jalan sebuah cafe dipinggir jalan menarik perhatiannya. Dia menghentikan mobil dan segera memakirkannya untuk masuk kedalam cafe itu.
Tring,
Bel kecil diatas pintu berbunyi saat Chanyeol membuka pintu dan melangkahkan kakinya masuk kedalam cafe yang lumayan rame itu. Dia melangkah kesebuah meja yang berada di dalam dan pojok belakang cafe. Seorang pelayan mendatanginya untuk menawarkan beberapa menu padanya.
"Permisi tuan, mau pesan apa?" sapa pelayan itu ramah, Chanyeol membuka menu sebentar dan menutupnya sebelum menyebutkan pesanannya.
"Satu ice coffe dan caramel cake," Pelayan langsung menulis dan pergi.
5 menit kemudian pelayan itu kembali dengan membawa nampan berisi pesanan Chanyeol.
"Selamat menikmati," ucapnya sebelum berlalu.
Chanyeol mengeluarkan laptop dan beberapa berkas setelah kepergian pelayan itu, untuk memeriksa beberapa berkas yang baru dikirimkan oleh anak buahnya. Sesekali dia menyesap ice coffe didepannya dan kembali fokus kedalam laptopnya. Fokusnya tak terganggu sama sekali dengan suara cafe yang cukup ramai, hingga bel diatas pintu kembali terbuka berhasil menarik perhatiannya.
Tringg,
Dia melepaskan pandangannya dari laptop untuk melihat siapa yang baru saja memasuki cafe. Mata Chanyeol membulat dan berbinar saat melihat seorang yeoja cantik dengan rambut hitam panjang sepunggung digerai bebas sedikit ikal dibagian bawah, gadis itu memakai gaun hitam selutut tanpa lengan, dikakinya dia memakai high heel senada dengan tas tangan yang sedang ditenteng ditangan kanan berwarna peach, tasnya sedikit tertutupi oleh jas putih yang sedang dipegangnya -seperti jas dokter.
Mata Chanyeol mengikuti pergerakan yeoja itu dari pertama masuk hingga akhirnya duduk di meja depan meja Chanyeol, membelakangi Chanyeol.
"Cantik," gumam Chanyeol tersenyum saat melihat yeoja itu. Tapi senyumnya perlahan memudar saat dia ingat bahwa yeoja itu adalah yeoja yang dia temui dimall bersama putrinya. Chanyeol menghela nafas panjang saat mengingat bahwa yeoja itu pasti sudah menikah.
"Sayang sekali," monolognya dan kembali fokus kelaptopnya. Walaupun beberapa kali Chanyeol masih mencuri pandang pada yeoja yang sedang memesan sebuah milk shake strawberry dan cake strawberry. Tanpa sadar Chanyeol tersenyum saat melihat bagaimana yeoja itu menikmati minuman dan cakenya, begitu menggemaskan dan lucu menurutnya.
.
.
.++
"ASTAGA!"
Chanyeol sedikit terkejut saat mendengar suara teriakan secara tiba-tiba dari meja depannya tempat yeoja bermata bulat itu duduk. Dia langsung mengalihkan pandangannya pada yeoja yang saat ini sudah bangkit dari duduknya berjalan menuntun seorang yeoja bermata sipit yang sedang menggendong anak kecil. Yeoja bermata sipit itu terlihat menangis dan beberapa luka di tubuhnya. Yeoja bermata bulat itu mendudukan yeoja sipit itu di kursi yang tadi didudukinya.
"Ya ampun Baekhyun-a, apa yang terjadi?" tanya yeoja bermata bulat itu dengan nada kawatir kepada yeoja sipit bernama - Baekhyun. Baekhyun makin menangis dengan memangku anak kecil itu.
"Hiks, Kyungsoo, Hiks," rancau Baekhyun sesenggukan kepada yeoja mata bulat yang ternyata bernama -Kyungsoo. Kyungsoo langsung membawa Baekhyun kedalam pelukannya dan mengelus punggung untuk menenangkannya.
Kyungsoo melepaskan pelukannya dan meraih anak dipangkuan Baekhyun kedalam gendongannya. Setelahnya dia mengedarkan pandangannya keseluruh cafe, yang ternyata saat ini sedang memperhatikan mereka. Kyungsoo menghela nafas dan memanggil pelayan.
"Iya nona, ada yang bisa aku bantu?" ucap pelayang itu saat didepan Kyungsoo.
"Bisa bantu aku membawa ini kemeja sana?" Kyungsoo menunjuk makanan, minuman dan barang-barangnya diatas meja. Pelayan itu hanya mengangguk dan mulai membereskan barang Kyungsoo.
Kyungsoo membantu Baekhyun berdiri dan berjalan kemeja lain yang terletak dipojok ruangan karena lebih sepi dan tidak terlalu mencolok, meja tepat disamping meja Chanyeol. Pelayan selesai menata ulang barang Kyungsoo dimeja.
"Tolong tambah satu teh madu gingseng, satu susu hangat sama satu coklat cake ya," ucap Kyungsoo sebelum pelayan itu pergi, "Ohya bisa minta handuk dan air hangat." Pelayan itu kembali mengangguk.
Kyungsoo kembali fokus dengan Baekhyun yang masih menangis didepannya, dia melirik anak dalam gendongan yang mulai menangis.
"Baek, kau harus diobati," ucap Kyungsoo kawatir melihat luka dan lebam di wajah. Baekhyun tak menjawab.
.
.
.+
Chanyeol dari tadi memperhatikan Kyungsoo dan Baekhyun didepannya hanya mampu terdiam dan menggumam.
"Kyungsoo," gumam Chanyeol saat mendengar rancauan Baekhyun menyebut nama Kyungsoo.
Dia tersenyum dan masih terus memperhatikan dibalik laptopnya saat Kyungsoo dan Baekhyun pindah ke meja sampinya. Dia tak tahu apa yang dirasakannya saat ini, antara sedang, bingung dan berdebar.
"Bahkan dia begitu cantik saat terlihat marah dan kawatir," gumamnya tersenyum.
.
.
.++
Kyungsoo masih bingung dengan apa yang harus dilakukan sekarang. Dia begitu marah dan kawatir pada Baekhyun teman dan saudara sepupunya yang saat ini sedang menangis dan beberapa luka ditubuhnya. Dia harus segera mengobati Baekhyun, tapi Kyungsoo juga bingung dengan anak yang sekarang dalam gendongannya, dia kawatir anak itu akan menangis saat melihat dia mengobati Baekhyun.
Kyungsoo memutar badannya berusaha memanggil pelayan untuk membawa anak itu sementara agar dia bisa mengobati Baekhyun, tapi karena cafe sedang ramai membuat Kyungsoo mengurungkan niatnya untuk memanggil pelayan. Tapi seketika matanya berbinar saat tanpa sengaja Kyungsoo melihat sosok namja bernama Chanyeol sedang duduk dimeja sebelahnya sedang sendiri. Kyungsoo segera berdiri dari tempatnya duduk, dan berjalan kemeja samping dengan anak itu digendongannya.
"Permisi, C-chanyeol-ssi?" ucap Kyungsoo setelah berdiri tepat didepan Chanyeol, Chanyeol yang sedang menatap laptopnya mendongak menatap wajah Kyungsoo yang sedang tersenyum.
"Ya?" jawab Chanyeol. Sial kenapa dia kesini? batin Chanyeol
"Ehmm, kita pernah bertemu di mall saat aku tak sengaja menabrak anda," jawab Kyungsoo berusaha menjelaskan.
"Ah ya, aku ingat," Chanyeol berdiri menghadap Kyungsoo, "ada apa anda disini?" lanjut Chanyeol.
"Ehm, maaf Chanyeol-ssi, bisakah aku menganggu anda? aku ingin menitipkan putriku sebentar, karena aku harus mengobati temanki," ucap Kyungsoo sedikit ragu, "apa anda keberatan?" lanjutnya.
"Ah, Sehyun benar?" Chanyeol menatap anak dalam gendongan Kyungsoo, Kyungsoo mengangguk, "Tentu dengan senang hati, ehmmm,"
"Kyungsoo, Do Kyungsoo," ucap Kyungsoo. Chanyeol tersenyum.
"Tenang saja Kyungsoo-ssi, Aku akan menjaga Sehyun. Sepertinya temanmu perlu segera di obati oleh dokter. Kau tidak membawa kerumah sakit?" ucap Chanyeol melirik kearah Baekhyun. Kyungsoo hanya tersenyum dan menyerahkan Sehyun ke Chanyeol.
"Tidak perlu Chanyeol-ssi, aku seorang dokter," jawab Kyungsoo membuat Chanyeol kaget, "Sayang, jangan nakal ya, eomma hanya sebentar," Kyungsoo mencium pipi Sehyun membuat Chanyeol harus menahan nafas karena jarak Kyungsoo yang sangat dekat dengannya. Bahkan Chanyeol dapat mencium aroma harum rambut Kyungsoo.
"Maaf merepotkan Chanyeol-ssi, aku permisi," ucap Kyungsoo setelah menjauh dari pipi Sehyun dan berlalu ke meja dimana Baekhyun duduk.
.
.
.++
Chanyeol langsung terduduk lemas dan Jantungnya berdetak cepat dengan Sehyun dipangkuannya sesaat setelah kepergian Kyungsoo. Sungguh Kyungsoo bisa membuat seorang Park Chanyeol gila. Bagiamana bisa seorang ibu dan istri orang seperti Kyungsoo bisa membuat seorang park Chanyeol yang biasanya dingin dan mempermainkan perempuan sekarang malah di buat tak berdaya hanya karena berada dekat dengannya.
"Oh Tuhan apa yang terjadi padaku? Apa ini karma?" batin Chanyeol sambil melirik Kyungsoo yang mulai mengobati Baekhyun.
"Ajjussi," suara Sehyun membuat Chanyeol tersadar, dia menunduk menatap wajah gembil menggemaskan Sehyun yang sedang duduk dipangkuannya.
"Kenapa sayang?" ucap Chanyeol lembut.
"Cu-cu," Sehyun menunjuk gelas susu dimeja Chanyeol yang tadi dibawa Kyungsoo, Chanyeol tersenyum dan mengambil gelas itu.
"Sehyun-a mau susu ya?" ucapnya, Sehyun mengangguk imut, "Baiklah ini susunya," dia memberikan gelas itu ke Sehyun yang langsung meminumnya.
Chanyeol terlihat sangat menikmati waktunya bersama Sehyun, walaupun sesekali dia masih mencuri pandang ke meja sebelah dimana Kyungsoo -eomma Sehyun- berada.
"Ah sialan, kenapa aku?" batinnya saat melihat Kyungsoo menoleh kearahnya dan tersenyum membuat Chanyeol langsung salah tingkah.
.
.
.++
Dengan cekatan Kyungsoo mengobati beberapa luka ditubuh Baekhyun. Ada lebam di bawah mata, pipi, tangan dan pelipisnya serta beberapa luka sobek di ujung bibir, tangan serta pipinya. Kyungsoo mengangkat tangannya membersihkan luka sobek dengan antiseptik yang membuat Baekhyun meringis kesakitan.
"Akh,sakit Kyung," rancau Baekhyun, "ishhhhh," dia mendesis merasakan perih saat alkohol mengenai lukanya.
"Tenang Baek, kau jangan berlebihan malu sama Sehyun," gurau Kyungsoo, "siapa yang melakukan ini padamu Baek?" lanjut Kyungsoo masih terus mengobati Baekhyun. Baekhyun terdiam, dia menunduk sedih.
Kyungsoo menghela nafas, "Pasti dia ya?" tebak Kyungsoo, "Maafkan aku Baek," lanjut Kyungsoo dengan nada sedih membuat Baekhyun mengangkat wajahnya menatap Kyungsoo.
"Tidak, tidak, " Baekhyun menggeleng, "Ini bukan salahmu Kyungsoo, jangan meminta maaf," Baekhyun menggenggam tangan Kyungsoo yang selesai mengobati lukanya.
"Tapi Baek, dia melakukan ini pasti karena aku," Kyungsoo menatap Baekhyun dengan air mata yang mengalir.
"Demi Tuhan Kyungsoo berhenti menyalahkan dirimu sendiri?" Baekhyun sedikit menaikkan nadanya, membuat beberapa orang menoleh kearahnya termasuk Chanyeol, "Aku mohon Kyungsoo hentika itu, ini bukan salahmu. Ini takdirku tak ada hubungannya denganmu," lanjut Baekhyun lebih pelan. Kyungsoo memeluk Baekhyun dan menangis dipelukan Baekhyun.
"Ku mohon Kyung, bila kau terus menyalahkan dirimu kau membuatku semakin tak berarti Kyung. Tolong ijinkan aku untuk merasa sedikit berarti dengan menganggap bahwa ini takdirku dan bukan karenamu," ucap Baekhyun menangis dalam pelukan Kyungsoo.
"Maafkan aku Baek maafkan aku," Kyungsoo mengeratkan pelukannya, Chanyeol yang melihat itu hanya bisa mengernyitkan dahinya, "lupakan yang aku katakan, anggap saja aku sedang mengigau," lanjut Kyungsoo melepas pelukannya. Tangannya terangkat menghapus airmata dari wajah Baekhyun, sedang Baekhyun hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Kau naik apa kesini?" tanya Kyungsoo mengalihkan, "Oh Tidak! Kau tidak bekerja?" lanjutnya sedikit memekik membuat Baekhyun sedikit berjengkit kaget.
"Yak! Bisa pelankan suaramu?" Baekhyun memukul lengan Kyungsoo membuat Kyungsoo mendengus sebal, "aku tadi kesini dengan taxi. Mati aku! Aku lupa belum ijin ke mr Hwang," Baekhyun terlihat gugup dan takut.
"Mwo? Ah kau selalu," Kyungsoo ganti menjitak kening Baekhyun pelan, "Sekarang kau pulang keapartemenku dengan mobilku, aku tak bisa mengantarmu karena aku harus ada pertemuan dengan dewan rumah sakit setelah ini. Ohya, aku bawa Sehyun bersamaku, dan soal Mr Hwang kau tenang saja aku akan merayunya agar kau dapat ijin beberapa hari," lanjut Kyungsoo membuat Baekhyun mendelik.
"Kenapa Sehyun kau bawa? Ishhh, menyebalkan," Baekhyun mencembikkan bibirnya membuat Kyungsoo terkekeh.
"Ayolah Baek, Sehyun putriku apa salahnya dia bersamaku," jawab Kyungsoo, "Sudah jangan protes, sekarang cepat pulang. Ini kunci mobilku," lanjutnya menyerahkan kuncinya ke Baekhyun.
Setelahnya Kyungsoo memanggil pelayan untuk membayar sambil dia membereskan beberapa barangnya. Setelah membayar Kyungsoo dan Baekhyun berdiri menuju meja sebelah dimana Sehyum menunggu bersama Chanyeol.
.
.
.++
Kyungsoo melihat Sehyun yang tertidur pulas di pangkuan Chanyeol yang baru dikenalnya. Dia dapat melihat bagaimana lembutnya cara Chanyeol memperlakukan Sehyun dengan cara menepuk-nepuk pelan pantatnya saat Sehyun menggeliat. Dan saat Chanyeol membelai anak rambut Sehyun di dahinya. Membuat tanpa sadar membuat Kyungsoo mengangkat kedua ujung bibirnya membentuk senyuman. Hal itu membuat Baekhyun yang disampingnya mengikuti apa yang dilakukan Kyungsoo.
Setelah puas memandang itu, Kyungsoo melangkah mendekati Chanyeol.
"Ehem," Kyungsoo berdeham membuat Chanyeol yang sedang menunduk menatap Sehyun mengangkat wajahnya menatap Kyungsoo yang sudah berdiri didepannya.
"Sudah selesai?" tanyanya sambil berdiri menghadap Kyungsoo, Kyungsoo mengangguk.
"Maaf merepotkanmu Chanyeol-ssi," Kyungsoo sedikit membungkuk.
"Kyungsoo, aku pulang sekarang ya," Baekhyun memotong obrolan Kyungsoo dan Chanyeol, dia melangkah mendekati Sehyun yang tertidur di gendongan Chanyeol. Chanyeol menatap bingung. "Sayang, Eomma pulang dulu ya," Baekhyun mencium pipi Sehyun. Chanyeol menaikkan satu alisnya menatap Kyungsoo meminta penjelasan, namun Kyungsoo hanya mengangkat bahunya.
"Baek, Kau hati-hati menyetirnya," Kyungsok memeluk Baekhyun, "Tunggu aku dan Sehyun untuk makan malam bersama nanti," lanjutnya melepas pelukannya. Baekhyun hanya mengangguk.
"Aku pergi ya," pamit Baekhyun, dan membungkuk sekilas kearah Chanyeol.
"Ah Chanyeol-ssi," Kyungsoo menoleh kearah Chanyeol, "Sehyun?" lanjutnya menunjuk Sehyun.
"Ah Ya," Chanyeol menyerahkan Sehyun ke Kyungsoo.
"Sekali lagi terima kasih dan maaf sudah mengganggu waktumu," Kyungsoo tersenyum kearah Chanyeol, "Sepertinya aku harus pergi," pamit kyungsoo membungkuk dan memutar tubuhnya melangkah menjauh.
"Tunggu," suara Chanyeol menghentikan langkah Kyungsoo, dia memutar tubuhnya menatap Chanyeol. Chanyeol mendekat ke Kyungsoo dan sedikit salah tingkah membuat Kyungsoo menaikkan alisnya bingung.
"Ada apa Chanyeol-ssi?" tanya Kyungsoo saat tak ada kata yang keluar dari Chanyeol lagi.
"Ah, b-boleh a-aku mengantarmu?" ucapnya gugup, Kyungsoo mengeryit menatap Chanyeol, "Ah tidak maksudku kau membawa Sehyun pasti akan menyusahkan jika kau naik kendaraan umum, bukankah mobilmu dibawa temanmu tadi?" jelas Chanyeol. Kyungsoo masih menatapnya heran, membuat Chanyeol semakin salah tingkah.
"Ish Chanyeol bodoh, kenapa kau bicara bodoh dasar mulut bodoh," batin Chanyeol memaki dirinya sendiri.
"Tenanglah, aku tak berniat jahat kau juga bisa membawa kartu identitasku buat jaminan jika kau tak percaya," lanjut Chanyeol menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menyengir kaku. Tanpa sadar hal itu membuat Kyungsoo terkekeh.
"Ah bukan bukan," Kyungsoo mengibaskan tangannya didepan, "Maaf bukan itu maksudku Chanyeol-ssi, apa tidak merepotkan? Sepertinya anda juga sedang sibuk?" lanjut Kyungsoo sambil melirik meja Chanyeol, Chanyeol menoleh mengikuti arah pandangan Kyungsoo.
"Ah itu? Percayalah aku sudah bebas sekarang, aku hanya sedang membaca ulang selebihnya semua sudah selesai. Dan aku sama sekali tak merasa direpotkan," Chanyeol terkekeh.
Setelah beberapa kali penolakan dan beberapa kali bujukan serta penjelasan bahwa Chanyeol sama sekali tidak keberatan untuk mengantar kyungsoo akhirnya Kyungsoo mengangguk sebagai jawaban. Dan disinilah mereka sekarang, didalam mobil Chanyeol. Chanyeol duduk di kursi kemudi sedangkan Kyungsoo duduk disampingnya sambil memangku Sehyun yang masuh terlelap.
Selama perjalanan dari pertama masuk mobil hingga beberapa saat suasana hening tanpa ada yang memulai bicara, masing-masing berkutat dengan pikiran sendiri. Hingga suara Chanyeol terdengar.
"Ohya, memangnya kau mau kemana?"
"Aku harus kembali ke rumah sakit untuk menghadiri pertemuan dewan Chanyeol-ssi, tapi sebelumnya aku harus pergi kesuatu tempat terlebih dahulu," jawab Kyungsoo menoleh kearah Chanyeol.
"Jangan terlalu formal padaku, tak perlu ada embel -ssi kita seumuran, Kyungsoo," ucap Chanyeol tersenyum, Kyungsoo mengangguk, "Ohya kita kemana dulu?"
"Kita ke cafe One dekat rumah sakit Seoul dulu, aku ingin menyiapkan sesuatu untuk merayu mr. Hwang agar mengijinkan Baekhyun istirahat beberapa hari Chanyeol- s ah , Chanyeol-a," Jawab Kyungsoo.
Ckittt,
Jawaban Kyungsoo membuat Chanyeol tanpa sadar menginjak rem karena terlalu kaget. Dia menatap tajam kearah Kyungsoo sambil mengerutkan dahinya.
"Ahhhh," Kyungsoo mengantur nafasnya karena terkejut dan berusaha menenangkan Sehyun yang sedikit terkejut juga, "kau kenapa Chanyeol-a?" Kyungsoo bertanya saat melihat muka Chanyeol menatapnya.
"Ah Maafkan aku," Chanyeol sedikit salah tingkah, "Hanya tiba-tiba ada beberapa hal yang membuatku bingung Kyungsoo," Lanjut Chanyeol setelah meminggirkan mobilnya. Kyungsoo mengernyit mendengarnya.
"Apa?"
"Ehm, pertama kenapa temanmu tadi menyebut dirinya eomma ke Sehyun yang kau bilang putrimu? Apa kalian maaf berbagi suami? " Chanyeol bertanya dengan nada pelan takut menyinggung, Kyungsoo terkekeh mendengar dan melihat bagaimana sikap Chanyeol setelah bertanya. Hal itu malah membuat Chanyeol bingung.
"Tidak , tidak, aku sama sekali tidak berbagi suami dengan Baekhyun," Jawab Kyungsoo, Chanyeol menaikan alisnya, "Sehyun memang putrinya dan putriku, tapi kami sama sekali tidak berbagi suami Chanyeol-a, Suami Baekhyun bernama Oh Sehun makanya marga Baekhyun sekarang juga Oh termasuk juga Sehyun." lanjut Kyungsoo.
"A-aku tak mengerti? Bukankah kau bilang Sehyum putrimu?"
"Benar, dia memang putriku tapi bukan putri kandungku. Dia putri Baekhyun dan Sehun, sedangkan aku hanya sepupu Baekhyun, aku sudah menyayangi Sehyun seperti putriku sendiri makanya aku selalun menyebutnya putriku," jelas Kyungsoo, Chanyeol mendelik tak percaya hingga tanpa sadar mulutnya terbuka membuat Kyungsoo tak tahan untul tak tertawa.
"Jadi,? Ah tidak maksudku trus suamimu?" Chanyeol bertanya lagi, Kyungsoo mengernyit.
"Suami?" Chanyeol mengangguk, "Aku belum menikah Chanyeol -a." jawab Kyungsoo.
"Benarkah?" Chanyeol tanpa sadar berbinar saat mendengar ucapan Kyungsoo yang mengatakan bahwa dia belum menikah. Kyungsoo makin terkekek melihat sikap Chanyeol yang terkesan lucu.
"Benar Chanyeol-a, jadi apa bisa kita lanjut jalannya?" tanya Kyungsoo tersenyum.
"Tunggu, satu lagi," Chanyeol mengangkat jari telunjuknya didepan Kyungsoo. Kyungsoo mengangguk.
"Ehm, apa yang akan kau lakukan untuk ehm merayu?" Chanyeol menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Hahahahhah," Kyungsoo tak tahan untuk tak tertawa saat mendengar pertanyaan Chanyeol yang malah terdengar lucu ditelingnya, Chanyeol mematung dengan jantung berdetak kencang saat melihat Kyungsoo tertawa. Dia berharap dunia berhenti saat itu juga sehingga dia bisa menikmati keindahan Tuhan yang sedang dilihatnya ini.
"Hmmfht," Kyungsoo berusaha menahan tawanya, "Jika kau ingin tahu apa yang akan aku lakukan untuk merayu mr Hwang lebih baik kau jalankan mobilnya ke cafe yang aku tunjuk tadi," lanjut Kyungsoo. Chanyeol tak mengerti maksud Kyungsoo, tapi pada akhirnya dia tetap menjalankan mobilnya menuju Cafe One.
.
.
.++
TBC
.
.
Ditunggu Review Dan Like nya
