Disclaimer:

Chara2 yang ada di sini itu dibuat oleh tuan Masashi Kishimoto

History's Strongest Disciple Kenichi itu manga buatan Matsuena Syun

Warning:

Crack pairing, Jangan jadi benci sama gw gara2 gw nge-pairing yang aneh2... :d

Umur karakter di fanfic ini tidak sesuai dengan umur mereka di manga, begitu juga dengan selisih umur antar karakter.

Terima kasih buat:

A1y puff yang udah ngasih ide buat Fakultas-nya Hinata...

Buat yg nungguin Narubase: sabar aja, akan gw update dalam waktu dekat kalo gw lagi ada niat... ;D

Kalau dialog yang pake italik, artinya itu pikiran dalam hati suatu karakter.


Chapter 1: And then they meet each other.

Di Universitas swasta konoha, Universitas swasta besar yang terkenal karena kegiatan klub-nya yang sangat aktif. Masa Orientasi mahasiswa baru sudah selesai. Hari ini adalah hari kegiatan klub-klub dimulai.

Di fakultas Farmasi, beberapa maba (mahasiswa baru) juga sedang membicarakan kegiatan klub.

"... Jadi kamu mau masuk klub apa Hina-chan?" tanya seorang lelaki bertopeng hitam-oranye.

"Ba, Baru mau coba-coba aja sih..." Kata wanita pemalu berambut hitam sebahu yang di tanya itu. "Ta- tapi hari ini aku mau coba lihat-lihat k-klub kimia dulu...", "Ka-kalau Tobi-kun mau masuk k-klub apa?" Tanyanya pada lelaki bertopeng tadi.

"Hnn... Rencananya mau coba klub sosial satu, terus mungkin nyoba-nyoba klub bela diri" Katanya dengan keceriaan yang tak jelas alasannya itu. "Hina-chan nggak tertarik ikutan klub bela diri? Ikutan aja Kalau ada yang ngegangguin Hina chan di situ, nanti Tobi Hajar deh." Lanjut Tobi dengan gaya dan nada suara yang 'sok imut'.

Sekedar Informasi, Universitas Swasta Konoha ini memang lebih terkenal ke prestasi klub-klubnya dibandingkan dengan prestasi akademisnya. Sehingga tak heran kalau banyak kasus-kasus kekerasan antar mahasiswa di sini. Menanggapi hal ini, Rektor USK saat ini menyarankan agar mahasiswa2 di USK setidaknya tergabung ke dalam suatu klub bela diri resmi.

"A-aku kan udah latihan di dojo di rumah..." Kata Hinata lagi, keluarga Hyuuga memang terkenal karena selain kaya, mereka juga mengajarkan kung-fu Hyuuga yang cukup berprestasi.

"Iya, ya..." Kata Tobi, tetap dengan nada ceria-nya yang tadi. "Kalau gitu Tobi duluan ya " Kata Tobi sambil berlari ke luar.

"haihh.. Tobi sudah pergi... Mesti ke ruang klub sendirian deh... semoga sempai-nya di sana baik-baik" Pikir Hinata cemas.

...

"A-akhirnya aku sampai juga.. Ta- tapi kok kesannya agak..." Di depan Hinata berdiri sebuah pintu, dengan tulisan di depannya yang dengan jelas mengatakan:

Klub Kimia

Silahkan masuk untuk melihat-lihat

Kalau mau gabung lebih bagus lagi

Peringatan!!

Kami tidak bertanggung jawab atas

CEDERA DAN KECELAKAAN yang terjadi di dalam ruangan ini!!

'DUARRRRR!!...'

Tiba2 terdengar ledakan dari dalam ruangan Klub Kimia tersebut. Sehingga membuat Hinata kita yang sedang gugup itu mundur beberapa langkah, dan...

Bruk!!...

"Kyaaa... Maaf..." Hinata spontan membalikkan badannya, mencari tahu siapakah orang yang dia tabrak itu.

"Tidak apa-apa kok." Kata lelaki berambut biru pucat belah tengah, dan berkaca mata tebal itu. "Kamu anggota baru ya? Atau Cuma melihat-lihat?"

"Sa-saya... Masih berpikir-pikir u-untuk be-bergabung." Kata hinata gugup, menyentuhkan kedua jari telunjuknya di depan dadanya. (pose khas Hinata, buat yang sering baca Naruto pasti tau )

"Hoo... Kalau gitu kenalkan, Nama gw Kabuto, Ketua klub kimia." Kata pria tadi sambil mengajak Hinata salaman.

Muka Hinata langsung memerah, seumur hidupnya, dapat dihitung dengan jari pengalamannya bersentuhan tangan dengan pria selain keluarganya.

"Ta- tadi... Di dalam... Meledak... a-ada yang meledak..." Kata Hinata mengalihkan perhatian.

"Oh... Itu palingan si Psycho itu lagi, hahahah..." Kabuto tertawa santai sambil membuka pintu ruang klub.

"Psy-psycho?" Hinata mulai ketakutan.

"Iya... Itu julukan kita buat dia... Aneh aneh aja sih... Masa anak Psikologi ikutan klub kimia? Udah gitu terobsesi sama eksperimen yang kalo bukan bikin reaksi yang meledak, yang bikin api, ato bikin Asam."

"Se-sepertinya ada senpai yang mengerikan di sini.. gawat..." Pikir Hinata

"Siapa itu, Kabuto senpai? Anggota baru ya?" Tanya seorang cewek berambut merah-muda.

"Iya sakura-chan." Jawab Kabuto. "Ngg... Nama lo siapa ya? angkatan berapa?" Tanyanya pada Hinata.

"Hi-Hinata... Masih Maba..."

"Ah, Ini Hinata, tolong di antar keliling ruang klub ya Sakura-Chan."

"Baik Kabuto-senpai." Jawab sakura. "Nama gue Sakura, sekarang tahun ke 2 di sini. Silahkan lihat-lihat, kalau ada pertanyaan, nggak suah malu-malu, tanya saja langsung." Lanjut Sakura ke hinata.

"Ba- baik..."

"Ah iya Sakura... Si psycho-chan baru bikin 'bom' baru ya?" tanya Kabuto.

"Iya, kelihatannya begitu."

"A-ano.. Yang tadi me-meledak itu?" Hinata tak bisa menahan rasa penasarannya.

"Ngg... Itu bisasa kok di sini." Kata Sakura. "Asal dilakukan di ruangan khusus experimen berbahaya yang ada di belakang lo itu." Lanjutnya.

"Ruangan khusus eksperimen berbahaya?" Hinata-pun membalikkan badannya, dan saat itu juga seseorang keluar dari ruangan tersebut secara tiba-tiba.

'Brukk!!'

Tabrakan pun tak terhindarkan, dada orang itu bertabrakan tepat dengan muka Hinata.

"Ahh... Maaf un... Bahaya kalau baju gw masih ada reaksi kimia-nya, un." Kata si penabrak itu.

Sang penabrak pun membuka lap steril dan mengelap muka Hinata.

Untuk Hinata yang pemalu itu, mukanya di-lap sama seorang pria merupakan 'serangan mental' yang sangat dahsyat.. Mukanya langsung memerah, tidak tahu harus berkata apa.

"Eh?, Un? Lo anggota baru ya?" Tanya si penabrak. Selain Jas laboratorium yang diapakai olehnya, penampilan si penabrak ini ternyata 'CUKUP' nyentrik. Dia memakai Rompi, Baju, dan Celana yang berbeda warna. Rambutnya kuning dan dikuncir dengan gaya yang tidak biasa. "Maaf ya udah nabrak-nabrak, un."

"Bikin bom baru lagi Deidara?" Tanya Kabuto pada si penabrak itu.

"Nggak baru kok, un. Cuma menyempurnakan komposisi yang minggu lalu aja." Jawab si penabrak sambil sedikit nyengir.

"Oh iya, nggak kenapa-kenapa kan? Un?" Tanya Deidara ke hinata.

"Ma- Maaf senpai..." Kata Hinata.

"Jangan pake senpai-senpaian, gw juga punya nama kali."

"Ma- maaf... nggg..."

"Nama gw Deidara."

"De-Deidara kun..."

"Jangan pake –kun. Un"

"Ma-maaf.."

"Pake –chan."

"ma- ma... eh?" Hinata tak bisa mempercayai pendengarannya sendiri. "Chan? Dia cowok kan? minta di panggil -chan?"

"Dasar aneh... Lo itu cowok kan... udah dewasa lagi... Masa masih minta dipanggil pake embel2 chan?" Tanya Sakura sinis.

"Biarin... Daripada dipanggil -kun, Panggilan –chan lebih imut kedengerannya, un." Jawab Deidaran dengan muka serius.

"Imut dari hongkon? Dasar Psycho!"

"Kalau Mahasiswa psikologi masuk klub kimia dipanggil psycho, Mahasiswa ilmu keperawatan masuk klub Tinju disebut apa dong? Un." Deidara menyindir Sakura, nggak mau kalah.

"Lo nantang ya?" Sakura langsung bangkit dari kursinya.

"Hooo... Dikira gw takut sama cewek mentang-mentang dia macho gitu? Un?"

"Belom kabur juga... Artinya lo bener2 mau mati kali ini.. Shanaroooo..."

"Ayo liat siapa yang mati!! un, dasar Setan merah muda!!"

"Grrrr..."

"Grrrrr... un."

"Hei-hei... Jangan berantem di depan anggota baru ah... kasian tuh dia ketakutan." Kata Kabuto. Dan memang benar Hinata sudah merapatkan punggungnya ke tembok, terlihat kakinya gemetaran.

"Apa gw perlu bikin laporan terjadi kecelakaan di ruang klub kimia yang memakan korban 2 anggotanya?" Tanya Kabuto, kacamatanya berkilauan dan senyum licik mengiasi wajahnya, tangannya mengangkat beberapa tabung reaksi yang terisi penuh.

'Glek...' Deidara dan Sakura menelan ludahnya bersamaan.

"Jangan pikir ini sudah selesai... Lo lagi hoki aja hari ini, shanarooo... "

"Lo kali yang selamat, unn!!"

Deidara langsung menyadari kalau pandangan Hinata masih terpaku kepadanya. Karena hatinya masih panas, Deidara langsung berkata secara refleks.

"Kenapa? Aneh ya kalo mahasiswa psikologi ikutan klub kimi? Un?"

"E-enggak kok…. Bu-buktinya…"

"Buktinya apa?" Deidara mulai kesal dengan kegugupan Hinata.

"E- nggak apa-apa."

"Heeeeehhhhh? Un?" Deidara mendekatkan kepalanya ke Hinata

"A-anu… Sh-Shirahama Kenichi aja bisa belajar macem-macem bela diri… Ta- tapi dia tetep jadi anggota klub merawat tanaman…" Lanjut Hinata ketakutan.

Mendengar itu, Deidara menarik kepalanya dengan tampang shock.

"Ma-maaf… A-aku memang kebanyakan baca komik…. Sampe di-dijulukin 'Otaku' sama temen-temen… Ma-maaf…" Hinata semakin gugup. "Ba- bagaimana nih? Bisa-bisa gw di-cap anak aneh sama senpai-senpai di sini…."

"Lo… Lo juga baca History's Strongest Disciple Kenichi ya?"

Jawaban dari Deidara ini benar-benar di luar perkiraan Hinata.

"De-Deidara senpai juga baca?"

"Jangan panggil gw pake 'Senpai'!! Panggil gw Dei-Chan aja! Un….. And btw, Iya gw baca tuh komik. Kenapa? I'm an Otaku and I'm Proud of it. un!" Jawab Deidara sambil mendekatkan mukanya ke depan muka Hinata, tanpa menyadari kalau muka cewek itu sudah berubah warna menjadi merah.


Yayyyy…..

Akhirnya kejadian juga gw bikin Fanfic Romance….

Gimana Crack-pairingnya? Minta komen dong…

Oiya… ikutan ah buka lowongan OC… Butuh chara buat jadi temen se-klub mereka nih… sekitar 2 orang…. Terus butuh anggota klub otaku juga… kasih aja nama yg ingin dipake disertai game favorit, manga favorit, dan anime favorit :d … .