Raw+Rosy, Kim Jongin
Rating : Teen
Genre : Romance/Drama
Pairing : Hunkai And The others
Warning : BL, Crack Pair, Typos, Au, gaje, Ooc, and bla.. Bla.. Bla..
All chara are not belong to me but i'm the owner of this story..
Summary :
Bertemu mantan memang bukan hal yang mudah. Begitupun bagi seorang Kim Jongin, seorang pekerja kantoran yang terbilang sukses dalam karirnya.
.no edit, sorry for typos
.
.
The Best Mommy Ever!
.
.
"Kau butuh berkencan atau setidaknya berlibur untuk melepas penat" ujar Kyungsoo.
Teman dekatnya yang selalu memberikan banyak nasihat padanya.
Pagi ini benar-benar. Jongin harus menguras tenaga di saat dia perlu menyiapkan diri untuk meeting bersama kolega-kolega bisnis bosnya yang menjanjikan itu. Salahkan Taehyung, adik bungsunya yang selalu bertingkah seenak jiwa remajanya. Dan si kembar yang terlalu cengeng kalau sudah dijahili pamannya.
"Kencan?" Jongin membeo.
Kyungsoo dengan mata bulatnya itu mengangguk pelan. Dia selalu memberikan banyak saran meskipun pada akhirnya tidak pernah didengar.
"Cintai dirimu sendiri" kata Kyungsoo, "Jangan terlalu serius, Jongin"
Benar juga, pikirnya. Ibunya pernah bilang, kalau kerja terlalu serius bisa cepat mati. Tapi bagi Jongin, dia harus tetap bekerja keras karena menjadi sosok yang ulet dan disiplin itu memang sudah lama melekat dalam dirinya.
"Kalau dibilang lelah sih juga tidak, soo" Jongin menyahut.
Kyungsoo menautkan kedua alisnya. Meski matanya menatap layar PC, telinganya tetap fokus dengan ocehan Jongin.
"Lucunya si kembar selalu membuat penatku hilang" dia berkata lagi.
Namja mungil itu menarik napas pelan. Mau bagaimana lagi? Sejak kakak kandungnya itu tewas dalam kecelakaan pesawat 4 tahun lalu, membuat Jongin jadi pribadi yang tangguh dan menjadikan dirinya sosok yang sukses hanya dalam kurun waktu 4 tahun saja.
Diusia 28 tahun, seharusnya Jongin sudah bisa melepas lajang. Seperti halnya Kyungsoo yang sudah dilamar seorang pria dengan profesi dokternya. Namanya Kim Minseok, dan Jongin yakin kehidupan Kyungsoo nantinya akan sangat bahagia mengingat bagaimana cowok bermarga Kim itu memperlakukan tunangannya dengan sangat gentle.
Tapi Jongin merasa, diusia 28 tahun dia masih perlu meluangkan waktunya bersama si kembar. Atau alasan lainnya adalah, dia masih harus menyekolahkan Taehyung sampai sarjana nanti. Mengingat Taehyung yang masih duduk di kelas tiga SMA, tentu saja masih perlu bertahun-tahun lagi untuk mengejar gelar sarjananya. Jadi mau sampai umur berapa Jongin melajang?
"Mungkin kau bisa menerima ajakan kencan Direktur Choi" kata Kyungsoo, blak-blakan itu sudah menjadi ciri khasnya.
"W.. What"
Jongin menggeleng kikuk. Apa-apaan? Menerima ajakan kencan Choi Siwon tentu saja hanya akan menambah permasalahan saja dalam hidupnya.
Dia sama sekali tidak menampik jika pria bertubuh bak model-model papan atas itu menaruh hati padanya. Itu semua terlihat jelas dari cara Mr Choi menatapnya atau memperlakukan dirinya dengan sangat lembut dan terkesan mengistimewakan.
Lagipula siapa sih yang bisa menolak pesona Mr Choi? Dia adalah refleksi dari kata sempurna untuk seorang eksekutif muda diusia 36.
"Diusia segitu seorang pria mapan seperti Mr Choi itu hanya mencari sosok penuh kasih sayang yang bisa mencintai dirinya dan merawatnya dirinya, Jong"
"Ayolah, soo"
"Atau dengan Lee Sooman? Wah, Presedir Lee itu jauh lebih kaya dibanding Mr Choi. Dia juga sudah tua, kalau beliau mati kau bisa menjadi pewaris sahnya kan"
"Ya Tuhan, Kyungsoo" Jongin menggeleng pelan. "Kau ini.. Memangnya aku ini namja jalang apa"
Kyungsoo terkekeh pelan. Mengucapkan kata maaf beberapa kali dan berkata, "Memangnya kau mencari calon yang bagaimana sih?"
Kalau sudah bicara tipe. Sebenarnya Jongin bukan tipikal pemilih sih. Yang penting bisa sayang sama si kembar, dan menerima dirinya sekaligus kedua anak kembarnya itu.
Ah, tapi dia rasanya tidak perlulah buru-buru. Lagipula jodoh juga tidak kemana. Well, doktrin macam inilah yang selalu Jongin katakan sejak masih sekolah sampai akhirnya jadi orang sukses begini. Memang susah kalau sudah menghadapi sosok mandiri seperti Jongin ini. Yang ada pacarnya sudah pergi duluan. Lah wong Jonginnya saja sudah seperti : I can do it by myself. Atau paling sederhananya, its up to you, its up to me. Dasar aneh..
.
.
.
"Mom, Tae hyung nakal"
Jongin menggeleng pelan.
Ini hari sabtu, dan demi Tuhan.. Rasanya baru beberapa menit dia bisa tidur setelah bergulat dengan laporan-laporan kerjanya yang harus sudah diberikan pada bosnya hari senin depan.
Tapi sepertinya Jongdae kecil tidak memberikan waktu untuk mommy-nya beristirahat barang sedetik saja.
"Tae" Jongin berseru. Wajahnya tampak kusut. Kemeja longgar yang ia kenakan pun juga tampak berantakan. Dia baru tidur pukul 5 tadi, btw.
"Bisakah kalian akur. Ini masih terlalu pagi untuk bersuara keras seperti itu" Jongin mencoba mengingatkan.
Nyonya Kim sedang pergi ke pasar. Dan Taehyung lah yang bertugas untuk menjaga duo tuyul itu selama nenek mereka pergi.
"Aku bahkan tidak menjahilinya, hyung" sahut Taehyung.
"Tae hyung berbohong, mom. Dia baru saja memakan permen Daeie" Baekhyun kecil mengadu. Tumben sekali anak manis ini duduk diam di sofa. Padahal dibandingkan Jongdae, dia jauh lebih cerewet.
"Taehyung, Demi Tuhan.. Bisakah kau pergi main saja? Aku bahkan baru tidur 2 jam pagi ini" Jongin berkata. "Dan Baekie, dia itu pamanmu. Berhenti memanggilnya hyung!"
.
.
.
Kecelakaan pesawat beberapa tahun silam telah meninggalkan luka yang cukup mendalam untuk keluarga Kim.
Jongin ingat saat dimana ia dan keluarganya harus menelan kenyataan pahit itu.
24 Januari, adalah Hari dimana Junmyeon noona-nya tewas dalam kecelakaan pesawat. Yeoja yang berprofesi sebagai seorang pramugari itu tewas saat menjalani tugasnya dan tepat sekali setelah 2 bulan kelahiran kedua putra kembarnya.
Dia bahkan belum pernah mengatakan siapa ayah dari kedua putranya. Padahal dia sudah berjanji, jika dia akan memberitahukan ibunya mengenai pria yang musti bertanggung jawab mengenai kandungannya itu.
Baekhyun dan Jongdae. Dua keponakan mungilnya, sekaligus anak-anak angkatnya yang musti ia kasihi dan ia nafkahi seorang diri.
Sebenarnya Jongin pernah beberapa kali menjalani hubungan percintaan dengan beberapa orang pria yang mengaku mencintai dirinya. Namun beberapa dari mereka memilih untuk pergi begitu saja setelah kencan pertama mereka.
Ada apa?
Tentu saja mereka memilih untuk pergi ketika Jongin datang dengan membawa kedua putra angkatnya pada acara kencan pertama mereka.
Kencan pertama yang seharusnya berakhir romantis. Malah seperti ibu dan ayah yang disibukan dengan menjaga kedua putra mereka yang cukup hyperactive untuk anak seusia mereka.
Tapi tetap saja Jongin tetap tidak mau ambil pusing. Jika kelak dia punya pasangan, orang itu haruslah bisa menerima kondisinya.
"itu punya Daeie, kembalikan!"
"Tidak mau! Baekie mau yang ini"
Jongin menarik napas sepelan mungkin. Mencoba untuk bersabar menghadapi kedua makhluk kecil nan imut di hadapannya ini.
"Yak!" serunya. Ia mencoba menengahi. "Bisakah kalian berhenti? Mommy kan sudah bilang untuk tidak saling bertengkar"
Baekhyun kecil merongos jelek. Meski kenyataannya dia masih terlihat imut dengan tampangnya yang seperti itu.
"Tapi itu kan punya Daeie, mommy"
Dengan tatapan victimocent-nya Jongdae menatap sang ibu. Ayolah, Jongin memang selalu kalah kalau di hadapkan dengan tatapan-tatapan seperti itu.
Jongin memang sengaja membawa kedua putranya ini makan siang di sebuah restoran saat dimana mereka menghabiskan waktu bersama di akhir pekan.
Pertengkaran yang dipicu oleh masalah sepele. Berebut pudding rasa jeruk yang sebenarnya masing-masing sudah punya satu. Tapi sayangnya Baekhyun kecil ingin memakan pudding milik adiknya saat dimana pudding miliknya sudah habis dimakan.
4 tahun merawat duo kembar itu. Jongin jadi tahu masing-masing sifat Jelek mereka. Baekhyun yang selalu ingin menang sendiri, dan Jongdae yang cengeng.
Namun dibalik itu semua tentu saja mereka punya sifat baik yang terkadang membuat Jongin terharu bukan main. Baekhyun memiliki sifat penyayang dan easy going sementara Jongdae memiliki sifat peduli Tapi pemalu.
"Ini pudding untuk Daeie" Jongin meletakan setengah dari pudding itu di piring Jongdae.
Bermaksud untuk membagi dua pudding itu untuk keduanya.
"Dan ini untuk Baekie" Jongin berkata, seraya meletakan sisa puddingnya di atas piring Baekhyun.
Tetapi balita manis itu hanya diam. Membuang muka ke arah lain dengan wajah cemberutnya.
"Baekie?"
"Tidak mau" acuhnya.
"Mau mommy suapin?"
"..."
Sementara Jongdae mengunyah puddingnya dengan pipi yang menggembung lucu.
"sudah habis, mommy" katanya. Matanya yang sempit itu menunjukan eyesmile yang menawan. Sungguh, Jongin gemas sekali melihatnya.
"Baekie?"
"Baekie mau Daeie suapin?" si bungsu angkat suara.
"Tidak mau" katanya lagi.
Jongdae menggembungkan pipinya. Ia membuang muka persis seperti yang dilakukan sang kakak.
Dua-duanya ngambek!
Jongin gemas melihatnya.
Ia beranjak dari kursinya dan berkata. "Kalau kalian merajuk terus seperti itu mommy pergi saja" ancamnya.
Keduanya terkejut dan menggeleng. Bahkan nyaris saja menangis kalau Jongin tidak menghiburnya dengan memesan dua mangkuk es krim untuk kedua putranya itu.
Ah.. Anak-anak memang paling sering merajuk. Tidak apa-apa! Anyway, Jongin sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu selama masih ada Es Krim yang bisa mencairkan suasana.
Ice cream, Jjang!
.
.
.
End for this chapter
.
.
A/n :
Hello.. Thx udah mau menyempatkan diri untuk baca ff ini. Btw, ada sedikit permintaan maaf buat para readers yang nungguin beberapa ff yang terpending jadwal updatenya. Aku memutuskan untuk merapihkan list ff buatanku yang menurut aku udh gak bisa diterusin lagi. Mohon restunya ya! Dan sorry kalo merasa kecewa.
Btw for this new one, aku mau buat sedikit chapter aja. Mungkin 3 atau 4 lah ya. Gak panjang. Makanya aku buat end disetiap chapternya. Ff ini awalnya pengen aku update di Line. Tp karena aku memutuskan untuk rehat sejenak dari medsos jadi di update aja di sini.
Seperti biasa ya, jangan pernah tanya alur! Aku sendiri juga gak tau alurnya gimana. Penulis labil, hehehe.. Intinya aku cuma mau bikin ff hunkai untuk menghibur kamu-kamu semua. Dan khususnya Buat adek-adek yang sebentar lagi mau menghadapi ujian kelulusan. Semoga lancar jaya ya say^^ pesan kak Joy, Jgn terlalu sering baca Ffnya. Banyak-banyak belajar supaya hasil kelulusannya nanti memuaskan.
Lanjut? 20+ aku update kilat^^
