Tittle : Insomnia
Length : oneshoot.
Cast : . Kim Taehyung
Disclaimer : cast bukan milik saya. Saya hanya pinjam nama. Tapi fanfic ini milik saya.
Warning(s) : ooc, storyline gajelas, typo, miskin kosakata,dll.
~Hunaxx present~
.
.
.
This is Yaoi. Maried Life. Don't like? Don' read. No bash and no plagiat.
.
.
.
ENJOY
.
.
Waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 p.m. Tapi nampaknya namja manis bersurai kecoklatan ini masih enggan menutup matanya. Padahal dua orang yang terbaring disebelahnya sudah sedari tadi pergi menuju alam mimpinya. Taehyung merutuki insomnia nya yang akhir-akhir ini sering kambuh.
Taehyung, -nama namja itu- masih tetap berada di posisinya, memandangi langit-langit kamarnya. Entah maksudnya apa. Dia merasa kantuk sama sekali tidak menyerangnya. Padahal dia lelah sekali setelah tadi siang membereskan rumah barunya dan suaminya ini. Taehyung melihat ke sisi kanan ranjangnya, seorang yeoja kecil yang yang nampak nyenyak sekali tidurnya. Taehyung tersenyum, tangannya mengelus surai hitam milik putri kecilnya itu. Disebelah yeoja kecil itu juga terdapat namja lain yang sedang tertidur. Dia, Seokjin. Kim Seokjin tepatnya. Namja yang sudah resmi menjadi suami Taehyung sejak lima tahun yang lalu.
Omong-omong, Taehyung dan Seokjin baru saja pindah ke rumah baru tadi siang. Rumah minimalis dengan dua lantai. Ah iya, seharusnya yeoja kecil yang berada di sampingnya kini tidak tidur bersamanya, tapi tadi yeoja kecil itu terus merengek bahkan hampir menangis meminta untuk tidur bersama dirinya dengan Seokjin. Dia bilang bahwa dia takut.
Berbicara soal takut, Taehyung jadi ingat ucapan putri kecilnya tadi saat dia menangis sebelum tidur.
"Hyemin takut...hiks..wanita itu terus saja mengikutiku hiks"
Taehyung yang sedang menggendong Hyemin menghela nafas. Tangannya mengelus surai milik putri kecilnya itu. Mencoba menenangkannya agar dia tidak terus menangis. Dia tidak mengerti kenapa sedari tadi putri kecilnya terus saja menangis. Dan berkata bahwa ada seorang wanita yang mengikutinya.
"Insomnia lagi Taehyungie?"
Taehyung mengalihkan pandangannya pada sumber suara. Dan dia mendapati Seokjin yang berbaring menyamping dan menatapnya.
"Iya hyung"
Taehyung mengerucutkan bibirnya. Membuat Seokjin yang melihatnya tertawa kecil. Walaupun mereka sudah menikah dan mempunyai seorang putri kecil, terkadang sikap Taehyung masih seperti anak-anak.
Ah iya. Mumpung Seokjin terbangun, Taehyung jadi ingin bercerita sesuatu padanya.
"Hyung, tadi siang saat aku ke pulang dari rumahnya Baek hyung, di jalan aku bertemu seorang wanita"
Seokjin mendengar dengan cukup serius ucapan Taehyung. Dirinya merubah posisi tidurannya menjadi duduk bersila. Begitupula dengan Taehyung. Rasa kantuk mendadak hilang dari Seokjin.
"Lalu? Siapa wanita itu? Kau mengenalnya?'
"Aku tidak mengenalnya hyung. Wanita itu cantik sekali. Kulitnya putih bersih. Rambutnya agak pirang dan panjang. Dia memakai dress putih selutut. Tapi aku heran, Hyemin sama sekali tidak mau melihat wanita itu. Dia bersembunyi di belakang tubuhku"
Seokjin mengernyitkan dahinya saat mendengar cerita Taehyung. Mereka memang baru pindah ke komplek ini tadi siang, tapi adik Seokjin, Kim Yoongi juga tinggal di komplek ini dengan suaminya, Park Jimin. Hanya berbeda beberapa rumah dari sini. Dan sebelumnya Seokjin sudah sering ke rumah adiknya itu. Dan setaunya di sekitar komplek ini tidak ada wanita seperti yang disebutkan ciri-cirinya oleh Taehyung.
"Kau bertemu dengan dia dimana?"
Seokjin menjadi penasaran. Sebenarnya siapa yang ditemui Taehyung. Ataukah penghuni baru komplek ini juga?
"Aku bertemu dia di rumah yang ada di blok A. Berhadapan dengan rumah Yoongi hyung"
Oke. Seokjin makin bingung dengan ucapan Taehyung. Dulu memang ada rumah di depan rumah adiknya Yoongi, tapi seminggu yang lalu rumah itu sudah terbakar habis.
"Apa yang dia katakan padamu?"
"Dia mengatakan eumm..."
Taehyung menerawang ke langit-langit kamarnya mencoba mengingat-ingat dengan detail apa yang dikatakan wanita itu tadi siang.
"Annyeonghaseyo"
Taehyung menghentikan langkah kakinya ketika melihat seorang wanita yang nampak cantik yang sepertinya menyapa dirinya.
"Ah kau menyapaku? Nado annyeong"
Taehyung tersenyum. Begitupula dengan wanita yang ada di hadapannya kini. Sesaat Taehyung sempat terpaku pada wanita itu. Wanita itu nampak cantik sekali dalam balutan dress putihnya.
"Kau pasti penghuni baru komplek ini kan? Dan oh dia pasti anakmu? Dia lucu sekali"
Wanita itu tersenyum pada Hyemin yang berada disebelah Taehyung. Tapi kemudian Hyemin malah menyembunyikan tubuhnya dibalik tubuh Taehyung. Dia menutup wajahnya. Seperti enggan melihat wanita cantik itu.
"Hei Hyeminie kau kenapa sayang? Ayo kenalkan dirimu pada ahjumma cantik ini"
Taehyung mencoba menarik Hyemin yang berada di belakang tubuhnya. Tapi putri kecilnya itu tetap bersikeras memeluk kakinya.
"Ah tidak apa. Mungkin putri kecilmu tidak terbiasa dengan orang baru. Aku menyukainya. Dia sangat lucu. Kapan-kapan mainlah kerumahku. Aku akan membuatkan cookies yang lezat. Rumahku yang itu"
Jari lentik wanita itu menunjuk rumah'nya' yang berada di sebelah kirinya. Rumah dengan cat putih yang nampak manis. Dan Taehyung baru menyadari rumah yang ditunjuk wanita itu berhadapan langsung dengan rumah Yoongi. Adiknya Seokjin.
" Kapan-kapan pasti Hyemin akan berkunjung ke rumahmu. Kami harus pergi sekarang. Suamiku pasti sudah menunggu kami di rumah."
"Baiklah. Sampai ketemu lagi"
Wanita itu melambaikan tangannya pada Taehyung dan Hyemin yang nampak sudah menjauh dari pandangannya. Tetapi, mata cantik wanita itu tidak lepas dari tatapannya pada Hyemin.
Seokjin hampir saja menjatuhkan rahangnya ketika mendengar cerita Taehyung. Dia yakin bahwa wanita yang dimaksud Taehyung adalah wanita yang diceritakan oleh adiknya Yoongi tadi siang.
"Aku tidak tau apakah wanita ini sama dengan yang diceritakan Yoongi atau tidak. Tapi mulai sekarang kita harus lebih mengawasi Hyemin. Aku tidak mau kehilangan putri kecilku"
Taehyung mengernyitkan dahinya. Seokjin menghela nafas. Kalau tahu akan terjadi kejadian seperti ini, dirinya mungkin tidak memilih pindah ke komplek ini.
"Maksudmu apa hyung? Aku tidak mengerti"
"Wanita itu, wanita yang kau temui tadi siang" Seokjin menghela nafas sebentar, kemudian melanjutkan kata-katanya, "menurut Yoongi, seminggu yang lalu rumah yang berada tepat di depannya itu terbakar. Beruntung api dapat cepat dipadamkan dan tidak menjalar ke rumah lain. Diduga kebakaran itu terjadi secara sengaja. Dan saat kebakaran terjadi, didalamnya terdapat seorang wanita. Dan ada salah satu warga yang menemukan secarik kertas yang tidak terbakar di kantung bajunya. Menurut Yoongi, wanita itu cukup tertutup. Dia sangat cantik. Ciri-ciri wanita itu yang disebutkan oleh Yoongi sama seperti yang kau sebutkan tadi. Yoongi memang tidak begitu mengenalnya. Tetapi dia pernah melihatnya ketika wanita itu keluar dari rumahnya"
Nafas Taehyung serasa mecekat. Jika rumah yang ada didepan rumah Yoongi sudah terbakar, lalu tadi siang, rumah siapa yang dilihatnya? Dan siapa sebenarnya wanita yang ditemuinya?
"Dan Yoongi juga berkata bahwa wanita itu mempunyai suami dan seorang anak perempuan. Tapi ketika dia bercerai, anak perempuannya dibawa oleh suaminya. Dan semenjak itu dia pindah ke komplek ini. Dan menurut warga sekitar, setelah kematiannya wanita ini terus mencari anaknya yang dibawa oleh suaminya. Dan dia menganggap bahwa setiap ada anak perempuan itu adalah anaknya, lalu dia akan menculik anak perempuan itu"
Taehyung membulatkan matanya ketika mendengar cerita Seokjin. Dirinya dengan cepat memeluk Hyemin yang sedang tertidur pulas.
"Tidak. Tidak akan kubiarkan dia menculik putriku"
Taehyung hampir menangis. Tangannya dengan erat memeluk tubuh Hyemin.
"Tenanglah. Dia tidak akan menculik putri kecil kita. Aku janji itu"
Taehyung menganguk. Seokjin tersenyum lalu mengelus surai halus milik menenangkannya.
"Ahiya. Omong-omong kau tau nama wanita itu hyung?"
"Kalau tidak salah namanya-
.
.
.
.
"Bae Joohyeon"
Belum sempat Seokjin melanjutkan kata-katanya, ada suara lain yang terdengar sangat halus meneruskan kata-kata yang ingin diucapkannya tadi.
Seokjin dan Taehyung sama-sama terdiam. Udara di kamar mereka mendadak menjadi dingin. Dan di sudut ruangan tersebut, terdapat seorang wanita dengan wajah setengahnya terbakar, kulit putihnya yang agak mengelupas hingga sedikit banyak menampilkan daging tubuhnya.
Dengan bibir yang hampir sobek, dia berbicara, "kembalikan anakku!"
.
.
.
.
14 Februari 2015
Cepat kembalikan anakku!
Lelaki biadab itu yang mengambil semuanya.
Dia mengambil anakku!
Aku kehilangan anakku.
Aku tidak akan diam saja
Karena aku akan terus mencari, mencari dan mencari
Aku akan terus mencari anakku.
-Bae Joohyeon-
END.
Halohaaaaa~~ mau ngomong apa ya *ditendang* eumm btw ini ff perdana ku yg bergenre horror hftt. Aneh ya. Maafin deh. Feelnya juga belom dapet pasti duh abal banget emang saya. Gatau kenapa saya milih cast 'hantu' disini itu irene eonni. Pada tau kan ya hehehe abis dia cantik sih. Aku suka xD. Btw ini kan ficlet collection yaaa. Chap depan ada yang mau request couple gaa? Sekalian sama request storyline nya juga bolehh xD
Kalo gaada yang minat ya aku hapus ff ini hehehehe :3
And then, mind to review?
