Arti Sebuah Nama

Lu Xun; Zhu Ran―"jelaskan padaku apa arti sebuah nama jika penghargaan dan pencapaian sudah dapat kau lihat jelas di wajahku?"

Dynasty Warriors ;; Koei

Arti Sebuah Nama ;; Celestia Horlenden


;

"―tak berguna, hei! Bawahan, kau dengar aku tidak?" Suara Zhu Ran menggema sepanjang lorong bercat marun yang dipasang lampu gantung tiap dua meter. Ia setengah berlari menuju pintu keluar barat daya yang mengarah langsung ke Sungai Yangtze. Dengan nafas yang tersengal-sengal, Zhu Ran mencengkram pundak kiri Lu Xun seraya memintanya untuk berhenti.

"Oh? Zhu Ran, ada perlu apa?" Lu Xun menoleh kepada partnernya itu dengan tatapan bingung sementara Zhu Ran berusaha mengatakan sesuatu.

"―feng, namaku Yifeng! dasar kau tak berguna (baca: Xun)!" lelaki bersurai kelabu itu masih berusaha menangkap oksigen sebanyak mungkin sebelum ia kembali berbicara. "hei, Boyan, mengapa kau tidak mengajakku?"

Zhu Ran dengan tidak sabaran menyembur Lu Xun dengan pertanyaannya yang sewot. Lu Xun bukanlah seorang yang akan memberi air tuba jika diberi air asin oleh seseorang. Ia malah menggenggam lengan Zhu Ran dan mengajaknya duduk di bangku kayu yang menghadap langsung ke Sungai Yangtze. Lu Xun tersenyum. "Aku pikir kau masih marah denganku soal 'Serangan Api' di Yiling kemarin...,"

Dalam sekejap, sepasang pipi Zhu Ran memerah seperti tomat. ia segera meninju lengan Lu Xun. "Kau―"

"lalu kalau tidak salah, kau bilang begini: Oh, Boyan! kau tidak percaya padaku? Jangan pernah anggap aku teman lagi!" Lu Xun tiba-tiba memotong amarah Zhu Ran sembari terkekeh.

"CUKUP, LU YI! Kita memang bukan teman, kok. Kita hanya partner kerja." Tidak mau kalah, Zhu Ran langsung membalas ejekan temannya itu. Ia kembali meninju lengan Lu Xun.

Angin laut berhembus cukup kencang, menerbangkan helaian rambut Lu Xun. Awalnya Lu Xun terkekeh, namun wajahnya menjadi muram seketika. "Yifeng, tahu darimana nama asliku? Aku tidak pernah memberitahumu."

"B-boyan, dengarkan aku, maaf aku tidak sengaja menyebutnya, eh, kenapa kau marah?" Zhu Ran dengan segera merapatkan mulutnya. Lu Xun sudah tampak marah dan ia pasti akan kena imbasnya. Namun sebelum Lu Xun meledak, ia sudah mengendalikan amarahnya.

"Yifeng, panggil saja aku Lu Xun. 'Lu Yi' tidak pernah pantas ku pakai lagi. Lagipula, Tuan Sun Quan sudah menyetujuinya kok. Toh, kau sudah tahu kan?" Lu Xun beranjak ke tepi tebing untuk menikmati pemandangan Sungai Yangtze, diikuti Zhu Ran dengan rasa bersalah.

"Tapi, Lu Yi―"

"Lu Xun." Lelaki bersurai brunette itu langsung meralat ucapan Zhu Ran.

Zhu Ran buru-buru meralat perkatannya "kau lebih pantas mendapatkan yang lebih baik, Boyan. Tak perlu kau ikuti Tuan kita yang terkadang egois itu. Lagipula, kau kan sang pahlawan dari Wu yang terkenal."

"Lalu, Yifeng, jelaskan padaku apa arti sebuah nama jika penghargaan dan pencapaian sudah dapat kau lihat jelas di wajahku?"

Zhu Ran tergugu, dan Lu Xun tersenyum. Ia hanya mencoba menjadi rendah hati di hadapan Tuannya. Namun terkadang, harga diri perlu direndahkan sebelum berubah menjadi seorang prajurit yang tangguh.

;


endnote. semi-historical fanfic: Lu Xun mengubah namanya dari 'Yi' menjadi 'Xun' secara sukarela saat terjadi konflik dengan Sun Quan.