Naruto © Masashi Kishimoto

Sebelumnya gomen ya, kalau ceritanya gak terlalu mengikuti rate atau judul. Butuh proses dari chapter ke chapter hehehe.. tapi enjoy aja.

Jangan jadi silent readers yok :D

RATE : M / 18+
GENRE : Fantasy, Romance, Yuri
MAIN CAST :
- Haruno Sakura
- Hyuga Hinata
- Fairy
- Other Naruto characters
Typo bergentayangan :D
.
.
.
ENJOYYY :D

-Author POV-
Haruno Sakura, perempuan cantik tapi lugu ini sering gagal dalam hal yang disebut dengan cinta. Walau cantik, Sakura kurang pandai dalam urusan cinta sehingga sudah 15 kali cintanya ditolak oleh banyak laki-laki.
Seperti biasa, Sakura lebih senang bersantai diatas rumah pohon yang dibuat ayahnya, menurut dia rumah pohon itu satu-satunya tempat terbaik untuk mengekspresikan perasaannya. Terlihat bodoh tetapi itulah kesukaannya.
Sakura memperhatikan situasi dibawah rumah pohon itu, dia melihat sekumpulan sahabat yang sedang bermain dan bercanda, dia juga melihat seorang perempuan yang sedang dimanja oleh pacarnya.

-Sakura POV-
Melihat apa yang kulihat, rasanya hidupku ini hanya sekedar sampah yang layak untuk dibuang, tidak pernah merasakan dicintai, hanya bisa merasakan rasanya dihina dan dijauhi. Aku tau saat itu aku begitu emosi karena berpikiran seperti itu.
Aku turun dari rumah pohon kesayanganku dan pergi ke kuil, kuil di desaku selalu terlihat sepi dan mungkin pantas menjadi objek bunuh diri..ehmm..percayalah.. aku bukannya ingin bunuh diri, hanya saja, kesunyiannya membuat suasana kuil cocok untuk menjadi tempat untuk bergalauria.
Aku duduk di kursi di dekat kuil dan merebahkan kepalaku di sandarannya, baru aku mau menutup mataku, tiba-tiba aku mendengar suara aneh yang memanggil-manggil namaku.

Sakura.. sakura..

Suara itu? Apa itu hantu?
Aku melihat seseorang dari jauh tapi seperti ditutupi oleh sinar.
Sial..kalau itu hantu, aku benar-benar akan lari. Belum lama aku memperhatikan sinar itu, sinar itu hilang. Aku dengan cepat bergegas keluar dari kuil, baru aku membalikkan badanku, seseorang bertubuh tinggi besar berdiri dihadapanku dan pandangannya sangat dalam membuatku berteriak dengan kencang.

aaaaaaaaaaa...

"Hey bocah, aku bukan hantu tau" tiba-tiba orang itu berbicara kepadaku
"Ya abisnya ngagetin, anda siapa ya?" Tanyaku
"Aku adalah peri, aku sering ada di kuil ini, maaf ya..aku sering memperhatikanmu galau gak jelas disini. Dan aku kesini mau membantumu" kata orang itu yang adalah peri.
"Kalau kau peri, memang kau bisa apa?" Tanyaku lagi
"Aku bisa segalanya kok..katakan saja" jawab peri itu dengan wajah yang kawaii tapi maksa.
"Hmm..yasudah, prediksikan siapa cinta sejatiku" tantangku.
Peri itu menyeringai dan memberiku cincin. Entahlah apa mau dia.
"Panggil saja aku Fairy-san..hahaha.. baiklah, cincin ini yang akan menunjukkan siapa cinta sejatimu, kalau kamu berbicara dengan seseorang, dan apabila cincin itu menyala, maka itu cinta sejatimu." Jelas peri atau Fairy-san.
Aku mengambil cincin itu dan segera pulang. Aku mengetest cincin ini ke beberapa laki-laki tampan, tetapi cincin ini gak nyala-nyala. Merasa ini adalah omong kosong, aku melempar cincin itu, baru saja cincin itu jatuh, seseorang mengambilnya, dia adalah perempuan cantik,baik,dan polos. Ya..dia adalah Hyuga Hinata, dia juga kurang pandai dalam hal cinta sepertiku tapi setidaknya masih banyak yang mau dekat dengannya.
"Ehm.. Sakura-chan apakah ini punya mu?" Tanya Hinata dengan polosnya
"Ah..iya..tapi buatmu saja deh.." jawabku kepada Hinata dan langsung pergi meninggalkannya.
Aku berjalan melewati Hinata, tapi sepintas ku lihat cincin itu menyala, ah.. tidak mungkin, itu hanya perasaanku saja mungkin, tapi apa yang ku lihat tidak pernah salah. Aku menghampiri Hinata lagi dan meminta cincin itu kembali.
"Maaf ya Hinata, aku boleh minta cincin itu lagi? Sepertinya aku membutuhkannya" aku meminta kepada Hinata.
Hinata mengembalikan cincin itu dan dia langsung pergi lagi .. ehmm..heran ya, kenapa orang tidak ada yang bertahan lama mengobrol dengan ku.

-Author POV-
Sakura cepat-cepat pulang ke rumahnya, baru saja menginjak kamarnya, Fairy-san datang.
"Hey, maksudmu ini apa? Mengapa ke semua laki-laki cincin ini tidak mempan tapi kepada Hinata malah menyala? Maksudnya apa? Aku masih normal tau" kata Sakura kepada Fairy-san.
"Sudah jelas bukan? Hinata adalah cinta sejatimu" jawab Fairy-san
"Yadaaa... tidak mungkin.. kami berdua itu kan.. arhh.. dia tidak akan mungkin menjadi cinta sejatiku, aku juga tidak akan pernah mencintainya, camkan itu peri gadungan" bentak Sakura
Tiba-tiba ekspresi wajah Fairy-san yang semula terlihat kawaii menjadi serius.
"Haruno-san, kau boleh memanggilku peri gadungan atau segalanya, tapi percaya tidak percaya atau suka tidak suka, prediksi cincin itu tidak pernah salah, dalam waktu 4 hari, perlahan pemikiranmu akan berubah, dan janganlah menyesal" jelas Fairy-san
"Aku berani bersumpah, apabila aku menyatakan cinta kepada Hinata dengan tulus, kau boleh memisahkanku dengan Hinata dan aku akan bersama laki-laki yang aku ingini" kata Sakura
"Baiklah, aku terima sumpahmu itu, waktumu 4 hari. Kalau dalam waktu 4 hari, ternyata prediksi cincin itu benar, sumpahmu akan berjalan dan kamu gak akan pernah bisa mengubahnya kecuali menyesalinya" jelas Fairy-san yang langsung menghilang.
Sakura sangat kesal dan seolah-olah ingin memakan cincin itu, tapi sayangnya, cincin itu tidak bisa dimakan.
Sakura pergi tanpa tujuan, dia hanya berjalan sambil membayangkan kalau Hinata adalah cinta sejatinya, dia berusaha membuyarkan pikiran sialan itu.
"Oiii..Sakura-chan" sapa rekan setim Sakura yaitu Naruto.
"Ada apa Naruto-kun?" Tanya Sakura
"Gak apa-apa sih, mampir ke rumahku mau tidak? Ayolah" ajak Naruto
Sakura hanya mengangguk karena menurut dia cincin pemberian Fairy-san bisa mempan pada Naruto.

-Hinata POV-
Aku tidak tau kenapa, setiap aku melihat mata Sakura-chan, jantungku selalu berdetup kencang sekali, apakah ada sesuatu? Ah..tidak.. bukan seperti itu kayaknya.
Aku pergi ke toko bunga punya Ino-chan, dan membeli beberapa tangkai bunga untuk ku beri kepada Naruto-kun. Setelah membeli beberapa tangkai bunga, aku langsung menuju ke rumah Naruto-kun. Perlahan ku ketuk pintu rumahnya, pintu itu terbuka, oh..ternyata itu Sakura-chan.
"Hinata, ada perlu apa kesini? Cari Naruto ya? Dia lagi mandi" kata Sakura-chan
"Oh..maaf Sakura-chan..aku hanya mau kasih bunga ini untuknya" jawabku kepada Sakura-chan.
Tanpa basa basi lagi, Sakura-chan menarik tanganku dan mengajakku masuk, astaga..sensasi macam apa ini..kenapa dulu saat Naruto-kun memegang tanganku aku biasa saja padahal aku sempat naksir sama dia, tapi saat tangan Sakura-chan menggenggam tanganku, jantungku berdetup kencang lagi.

-Sakura POV-
Aih..apa-apaan sih aku ini. Kenapa aku malah narik tangan Hinata dengan kuat. Dan sekarang dia melihatku seolah-olah ada prince charming di depannya.
Astaga..cincin itu menyala lagi, ehmm..aku khawatir kalau Fairy-san benar. Yadaaa...yada... ini tidak mungkin.
"Halo minna.." tiba-tiba Naruto datang dengan handuk mengalungi lehernya dan celana pendek rumahnya.
Aku dan Hinata hanya berdiam saja. Ternyata Hinata tidak ada rasa kagum lagi dengan Naruto, padahal dulu Hinata pasti pingsan saat liat Naruto berpenampilan sexy seperti itu.
Baiklah..ini waktu yang tepat untuk mencoba kemampuan cincin ini.
Aku memanggil Naruto dan berniat memeluknya, tapi sial, aku malah tersandung dan menabraknya hingga terjatuh, bibirku menyentuh bibir Naruto. Cincin itu tidak menyala, maka aku berusaha agar aku bisa menyalakannya, walau menjijikan, aku malah mencium bibir Naruto dengan penuh gairah dan melingkarkan tanganku ke lehernya.
Baka! Naruto bahkan membalasnya dengan penuh gairah dan seolah-olah mau melakukan french kiss.
Sialan.. cincin itu tetap tidak menyala, dan aku melepas ciumanku dengan Naruto. Hinata melihatnya dan berpura-pura seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
"Kiaaaaa... Naruto... dasar Hentai!" Aku mendorong Naruto dan berlari keluar dari rumahnya.
Seperti biasa, aku pergi ke markas-markasanku, yaitu kuil. Aku duduk di kursi dekat kuil dan membayangkan adegan panas menjijikan iti dengan Naruto.
Tapi sepintas dipikiranku, aku malah merasa aneh juga, kenapa aku malah jijik, harusnya aku mengambil sisi positifnya, ada bukti kalau aku bukan cinta sejati Hinata.
Baru beberapa saat memikirkan Hinata, dia datang seolah-olah menghampiriku dan mencariku.
"Sakura-chan, kami juga suka ke kuil?" Tanya Hinata polos.
Aku hanya mengangguk.
"Aku juga sering kesini" kata Hinata
Dalam hati ku aku berkata ' gak nanya! ' , tapi itu terlalu kasar.
"Kata ayahku, jika ada 2 orang bertemu di kuil di waktu bersamaan dan mengobrol, maka bisa dipastikan mereka adalah jodoh dan cinta sejati" jelas Hinata dengan sangat sangat sangatlah polos.
Apaan sih Hinata ini, perkataannya seolah-olah membuatku terhipnotis.
"Sakura-chan ternyata good kisser ya, andai ada yang bisa menciumku seperti itu ^_^ " kata Hinata dengan wajah kawaii.
Aku hanya mengangguk tersenyum, tapi seolah-olah ada perasaan aneh saat aku bersama Hinata yaitu gugup.
"Sakura-chan?"
"Yaa?"
"Bagaimana kalau orang yang memberiku kiss itu.." Hinata memegang pipiku dan tersenyum manis.
Aku tau,cincin ku menyala lagi.
Aku hanya bisa terdiam, apakah benar apa yang dikatakan Fairy-san?

Hinata,...
Suki!

Chapter 1nya gimana,minna? :) maaf ya kalau garing, udah lama gak bikin FF apalagi Yuri yang masih amatir.
Semoga setuju dgn chapter 2 yang akan datang, apalagi yang mulai berpikiran ecchi.. hmm..maksudnya romance thinking . Keep waiting for the next chapter.. Hehe ^_^
Arigato!