Disclaimer ; Mereka semua milik tuhan dan keluarganya masing masing hyunie Cuma minjem nama doang.
Sumarry : Cho Kyuhyun putra bungsu keluarga Cho. Yang memiliki rahasia kelam yang hanya di ketahui beberapa. Bertemu dengan Lee sungmin pemuda manis yang memiliki sejuta rahasia di balik masa lalunya yang membuat ia hidup sederhana.
Warning ; DON'T LIKE DON'T READ, YAOI , KYUMIN. Mungkin ceritanya akan sedikit berbeda dengan heirs versi aslinya. Mengingat hyunie terinspirasi dari drakor Lee minho yang berjudul HEIRS. Jadi bagi yang tidak suka tolong tidak usah di baca.
.
.
Di california dengan bukit hollywood. Yang terdapat Disneyland dan pantai yang dengan banyak orang yang berjemur di musim panas. Di laut, seorang pria melenggok kesana kemari dengan papan surfingnya, melawan ombak. Ia adalah Cho kyuhyun.
Kyuhyun tidak bermain surfing sendiri. Ia bersenang senang bersama teman temannya. Salah satunya Daniel. Dari cara daniel mencium dan meraba wanita. Sedangkan Kyuhyun hanya memberikan pelukan. Terlihat jika Kyuhyun suka menikmati kehidupannya tapi bukan dengan cara bermain one night stand.
Dan ia tiba tiba teringat akan kejadian itu.
Flash back.
''Pada hari kepergianku belajar ke luar negri. Siwon-hyung mengucapkan salam perpisahan padaku dengan sederhana, singkat , dan jujur''
Saat itu kakaknya, Cho siwon. Memintanya untuk tidak perlu belajar dengan giat. Jika bahasa inggris membuatnya kesal ia tidak perlu mempelajarinya.
''Hiduplah sesukamu, tanpa merasa khawatir ataupun perlu berpikir. Bukankah itu yang biasa dilakukan anak anak dari keluarga kaya, tak usah punya mimpi. Dan kalau bisa jangan pernah kembali'' ucap Siwon datar dan dingin. Tanpa perduli jika ucapannya membuat Kyuhyun tertegun.
And flash back.
''pada saat itu aku menyadari. Kalau kepergianku ke amerika. Bukanlah untuk belajar, namun karena di asingkan. Kakak telah mengambil apa yangseharusnya menjadi hakku di masa yang akan datang''ucapnya dalam hati.
Kyuhyun hanya menatap ke luar restoran dengan bosan. Seorang pelayan laki laki menawarkan untuk mengisi ulang kopinya dengan bahasa korea.
''apakah kau tidak menyalahkan kakakmu yang membencimu? Atau ibumu yang melahirkanmu? Ataupun ayahmu yang tidak pernah melihatmu'' tanya Daniel penasaran.
''Aku terlalu malas untuk menyalahkan seseorang'' ucapnya dalam hati. Tanpa berniat menjawab pertanyaan Daniel. Sembari mengalihkan pandangannya ke luar.
.
.
0000kihyunaiesme00000
Di lain tempat. Tepatnya di korea. Shim changmin tengah melatih lemparan baseballnya. Jika kalian bertanya target latihannnya? Adalah tembok dekat teman teman sekolahnya berdiri. Sambil terus melempar bola ketembok Changmin bertanya.
''Hai teman apa rencanamu untuk liburan nanti? Kalau akau tidak bertemu denganmu, aku pasti akan merindukanmu. Benarkan?"tanya Changmin dengan nada bersahabat. Pada seorang siswa yang di apit kedua temannya.
Bukan justru terhormat karna seorang Shim changmin akan merindukannya ketika liburan sekolah. Siswa tersebut justru gemetar ketakutan. Walau tubuhnya tidak terkena lemparan Changmin yang tentu saja membuat kedua teman Channgmin tertawa.
''kenapa? Apakah kau benar benar tidak akan merindukanku? Kau itu benar benar tidak berperasaan ya?'' ucap Changmin dengan nada kecewa yang di buat buat. Kemudian Expresi itu berubah menjadi kesal. Dan langsung saja ia melempar bola itu keras hingga mengenai tangan siswa itu. dan membuatnya menjerit kesakitan.
'' kau tak terlukakan?" tanya Changmin sambil tertawa bersama kedua temannya.
''Changmin-ah sebaiknya kau berhati hati. Karna sepertinya lemparanmu mulai kacau. Jika ada orang yang melihat kita. Mereka akan mengira kita membully anak ini'' ucap teman Changmin dengan nada bercanda.
Akan tetapi rupanya itu membuat expresi senang Changmin seketika berubah dingin.
''kalau begitu kenapa tidak kau saja yang menggantikan anak ini'' ucapnya dingin.
''C-Changmin-ah. Kenapa kau terlihat marah jineun hanya bercanda'' bela temannya.
''ya sudah kau saja yang menggantikannya'' ancam Changmin. Dan menatap tajam pada keduanya.
''arra arra kalian berdua tidak perlu bertengkar biarkan aku menuruti perintah Changmin'' ucap jineun.
Iapun berdiri menggantikan siswa itu. dan mulai menyuruh Changmin melempar bola kearahnya.
''Bukan aku yang akan melempar bola ibni'' ucap Changmin sambil tersenyum. Kemudian melempar bola itu pelan ke arah siswa tadi. Yang sukses di tangkap siswa tersebut.
''sekarang giliranmu. Lemparlah'' perintahnya santai.
Sedangkan siswa itu menatap Changmin ragu ragu juka takut. Yang langsung membuat Changmin tertawa melihatnya.
''Kau akan di pukuli jika kau tidak melemparnya. Kau juga akan di pukuli jika melemparnya. Masalahmu adalah kau akan di pukuli oleh orang yang berkuasa atau orang yang sedikit berkuasa. Dan kenyataannya adalah masalah dalam hidupmu akan terus begini bahkan sampai masa yang akan datang''ucap Changmin berusaha memanas manasi siswa tersebut.
Siswa itu mencoba menahan emosi mendengar ucapan Changmin. Tapi Changmin malah terus memprovokasi siswa itu.
"kenapa? Karna ketika kita dewasa kami tetap akan menjadi atasanmu. Cepat putuskan '' ucap Changmin tajam.
Kedua teman Changmin hanya bisa tertawa setelah mereka memahami maksud Changmin. Siswa itu gemetar, frustasi tak dapat menahan amarahnya. Hingga ia memutuskan untuk melempar bola itu ke cermin.
''Kau ini, walaupun miskin, tapi kau adalah tipe yang memiliki harga diri. Kalau begitu jagalah terus tubuhnmu itu kaeran kesehatan adalah yang terpenting'' ucap Changmin dengan seringai kecil di bibirnya.
Setelah itu tanpa basa basi kedua teman Changmin menarik siswa itu kepojokan dan menghajarnya habis habisan. Changmin yang melihat itu pura pura bergidik ketakutan dan mulai mengemasi barang barangnya.
"uhhh aku benar benar takut. Sepertinya aku harus melarikan diri sekarang. Jadi sampai bertemu di semester depan dan selamat berlibur'' ucap Changmin gembira.
Changmin meninggalkan ruangan. Dengan membiarkan teman temannya memukuli siswa itu.
.
.
.
Kini Changmin tengah berada di sebuah bengkel untuk mengambil pesanan motor barunya. Si pemilik toko membanggakan onderdil onderdil yang ia pesan di luar negeri.
Tanpa memandang sedikitpun pada sang pemilik toko Changmin berujar.
''apa kau bertanya tentang uang yang harus aku bayar?''
Dengan gelagapan sang pemilik toko menyangkalnya. Tiba tiba seorang gadis tomboy berambut pendek masuk ke toko untuk mengantarkan pesanan ayam goreng seharga 16. 100 won.
Salah seorang teknisinya bertanya dengan menggoda gadis cantik dan manis itu.
''mengapa uangnya lebih 100 won. Apa kau akan membeli permen dengan 100 won itu?"
Gadis itu tidak menjawab. Dan hanya meminta mereka segera membayarnya.
''ck kau itu tidak usah sok jual mahal. Bagaimana jika oppa mengantarkanmu setelah pulang keraja'' goda tenisi itu.
''hah ... ajhussi jangan bermain main denganku atau akau akan membantingmu. Dan satu hal lagi aku bukan yeoja'' ucap gadis itu tajam.
''mwo?'' teriak semua orang bersamaan. Termasuk Changmin yang tengah menatap gadis itu.
Bagaimana mereka tidak terkejut jika penampilan yeoja yang katanya seorang namja itu. jika melihat penampilan Sungmin. Rambut pendek setengkuk. Berwarna blonde dengan poni miring ke samping lurus hingga menutupi matanya. Dan yang semakin membuat mereka tidak percaya adalah tubuh sungmin yang tergolong mungil untuk namja seusianya dengan tinggi yang hanya sedikit melebihi tinggi yeoja seumurannya. Di tambah seragam yang terlihat kebesaran di tubuhnya. Jika seperti itu siapa yang mau percaya jika yeoja di depan mereka adalah namja.
''jangan bercanda'' ucap ajhussi itu ragu.
Namja mungil itu yang ternyata adalah Sungmin sudah terlanjur kesal dan tanpa basa basi menarik tangan ajhussi di depannya. Dan dalam sekejap mata membanting tubuh itu ke lantai dan mengunci pergerakannya dengan menekuk salah satu tangannya ke belakang tubuh ajhussi itu.
Brukk
Seluruh namja yang ada di sana langsung panik ketika Sungmin membanting temannya. Dean mereka segera menyerahkan uang yang tadi Sungmin minta. Dan dengan cepat Sungmin melepas kunciannya pada Ajhussi itu sebelum berlalu pergi.
Changmin hanya bisa memperhatikan Sungmin yang berlalu di hadapannya dengan kecewa karna ternyata Sungmin adalah seorang namja.
00000kihyunaiesme00000
Ternyata selain menjadi pengantar ayam goreng. Sungmin juga bekerja di salah satu Caffe. Begitu sibuknya ia melayani pelanggan, hingga ia tidak menyadari jika Nichkun sudah duduk di salah satu meja selama 30 menit dan tukun belajar.
Sungmin melirik Nichkun dengan kesal karena ia hanya duduk tanpa memesan apapun. Bosnya pasti akan marah jika tau.
''Yha Nichkun buck. Kau mau pesan tidak. Jika tidak sebaiknya kau pergi'' omel Sungmin kesal.
''Ha.. ha.. ha.. tenanglah Sungmin-ah aku akan memesan jika victoria sudah datang'' tawa Nichkun.
''Benar benar... dari sekian banyak caffe di seoul, kenapa juga kau...-''omelan Sungmin terhenti ketika Nichkun mengulurkan payung padanya.
''Pakailah ini. Aku dengar dari ramalan berita jika malam ini akan hujan'' ucap Nichkun begitu Sungmin menatapnya bingung.
Kebaikan hati Nichkun membuat Sungmin tersentuh. Ia duduk dan menerima pyung itu.
"Kalau kau berikan padaku. bagaimana dengan pacarmu?" tanya Sungmin.
Nichkun hanya tersenyum dan sambil menutupkan jaket ke atas kepalanya ia berkata.
"Victoria berkata jika ia suka adegan romantis seperti di film'' ucapnya.
Sungmin yang mendengar hal itu hanya bisa cemberut
''Makannya kau itu cepat cari pacar agar aku tidak perlu mengkhawatirkan mu'' nasehat Nichkun.
''Apa kau pikir aku memiliki waktu untuk sekedar mencari pacar?'' tanya sambil bersungut sungut kesal.
Nichkun menghela nafas khawatir. Sebenarnya berapa banyak pekerjaan yang Sungmin lakukan?
''Sungmin-ah. Kenapa kau tidak kembali pada mereka. Aku yakin kau tidak perlu susah susah seperti ini hanya untuk mencari uang'' ucap Nichkun miris.
''Tutup mulutmu Nichkun buck. Bukankah aku sudah pernah bilang untuk tidak membahas tentang mereka'' ucap Sungmin datar dan menatap Nichun tajam.
Nichkun yang mendengar hal itu segera membungkam mulutnya dan merutuki dalam hati. Kenapa ia sampai berbicara tentang hal sensitiv seperti itu. ia hanya bisa menatap Sungmin dengan pandangan penuh penyesalan.
Hinga sebuah suara yang sangat di kenalnya mengejutkan mereka.
''Nichkun buck jangan menatapnya''ucap suara itu kesal.
Sungmin hanya bisa menghela nafas kesal melihat kehadiran Victoria. Sepertinya baik Sungmin maupun Victoria sama sama tidak menyukai kehadiran satu sama lainnya. Victoria segera duduk di samping Nichkun dan menegur Sungmin.
''Bukankah kau sudah kularang untuk menggoda pacarku?'' ucapnya sinis.
''Apa kau pikir aku terlalu mempesona hingga mampu membuat orentasi Nichkun berubah?''
''Aku tidak pernah menyebutmu mempesona'' sergah Victoria.
''Memang. Tapi kau yang benar benar mempesona'' ucap Sungmin bosan.
''Jadi berhentilah membuang waktu dengan selalu cemburu tidak jelas padaku. Kalian mau memesan atu pergi dari sini'' lanjut Sungmin.
''Wahh.. pelayan di Caffe ini benar benar hebat'' sindirnya.
Disindir seperti itu Sungmin menjawab dengan sarkastik.
''Astaga aku ketahuan''
Mendengar hal itu Victoria semakin marah dan mengajak Nichkun untuk segera pergi.
''kau kan akan pergi besok. Jadi kau hanya akan membuang buang waktu kalau bersamanya'' ucap Victoria kesal.
Sungmin heran mendengar kalau Nichun akan pergi. Sebelum sempat Nichkhun menjelaskan. Victoria telah buruh buruh menutup mulutnya. Agar Nichkun tidak memberitau Sungmin.
''Hanya aku yang boleh tau!" ucapnya cepat.
Victoria menarik tangan Nichun pergi, tapi langsung berhenti dan memperhatikan penampilan Nichkun.
''Tunggu. Bukannya sudah kukatakan kalau kau harus memakai sesuatu yang warnanya merah karena warna itu populer untuk tahun ini''
Nichkun langsung menunjukkan sepatunya. Yang malah semakin membuat Victoria marah.
''itu bukan merah, itu merah marun. Kamu ini benar benar tidak berguna. Sudahlah ayo pergi'' ucapnya marah.
Nichkun mengucapkan selamat tinggal pada Sungmin namun terus ditarik oleh Victoria. Sungmin mengawasi kepergian mereka dengan menggerutu.
"Dasar anak anak orang kaya yang tak berguna''tapi wajahnya melunak melihat Nichkun mengusap usap kepala Victoria.
.
.
.
Di jalan Victoria mulai marah marah tidak jelas.
''Aku tidak menyukai Lee sungmin. Aku benar benar membencinya. Sangat membencinya'' ucapnya kesal.
''jangan seperti itu'' ucap Nichkun kalem.
Dengan marah Victoria menoleh ke arah Nichkun.
''Aku semakin membencinya jika kau berkata seperti itu! Dia itu miskin tapi ia memandang rendah padaku. ia bahkan tidak merasa minder padaku. ia juga tau semua tentang masa kecilmu, sedangkan aku tidak tau apa apa. Lee sungmin benar benar membuatku membencinya'' bentak Victoria.
''Kalau kau kesal, nanti kau akan keriput loh. Lagipula kau akan menyesal telah mengatakan Sungmin itu miskin nantinya'' goda Nichkun.
Victoria memandang namjachingunya marah. Maka Nichkun menenagkannya kalau ia dan Sungmin hanya teman biasa. Tapi Victoria tidak percaya.
''Kau itu bercanda ya. Di dunia ini tidak ada namanya keperdulian sebesar itu pada Sahabat namjanya jika ada mereka pasti punya hubungan''bentak Victoria kesal dan pergi meninggalkan Nichun.
Bukannya marah. Tapi Nichun malah tertawa geli. Ia buru buru mengejar Victoria yang telah menjauh sambil menghentak hentakkan kakinya kesal.
.
.
.
000000kihyunaiesme00000
Seorang yeoja paruh baya yang ternyata adalah bibi dari Sungmin. Tengah bekerja di rumah pemilik Cho grup. Ia di panggil oleh nyonya Cho dan oleh satu satunya temannya ia di ingatkan kalau nyonya muda sedang kesala karena tidak bisa menghubungi putranya di Amerika.
Heechul marah karena makan malamnuya tidak enak.
"Kau ini tidak bisa bicara dan tak dapat merasakan makanan. Memangnya apa yang bisa kau gunakan dengan mulutmu itu?'' tanya Heechul sinis.
Ternyata bibi sungmin bisu, dan ia langsung mengeluarkan notesnya untuk menulis.
''Saya akan mempersiapkan makanan lainnya."
Heechul merasa itu tidak perlu dan menyuruh bibi Sungmin menyingkirkan makanan.
Pelayan lain datang dan mengatakan kalau Presdir telah datang. Heechul yang tengah meminum anggurnya, langsung tersedak dan bangkit. Sepertinya ia takut ketauan jika meminum anggur.
''Apa yang harus kulakukan dengan ini?'' gumamnya panik.
Iapun meneguk anggurnya cepat cepat dan pelayan itu melanjutkan
"Presdir langsung masuk ke kamarnya'' yang langsung membuat Heechul meludahkan anggurnya kembali kedalam gelas. Dan menatap pelayan itu tajam.
''Kenapa kau selalu menyimpan informasi penting di saat terakhir? Apa kau memang sengaja melakukannya'' omel Heechul kesal. Bibi Sungmin yang mendengar suara langkah mendekati ruang makan segera merebut gelas anggur dan menuangkan isinya ke dalam sup. Heechul yang melihat hal itu hanya bisa kageta atas kekurang ajaran bibi Sungmin.
Namun bibi Sungmin tidak perduli. Ia mengelap bibir Heechul dan menyembunyikan gelas anggur itu ke dalam celemeknya.
Sedetik kemudian, muncul Siwon dan Heechul langsung memasang muka manis menyambut putra tirinya. Tapi Siwon tidak menggubris umma tirinya. Ia menyuruh pelayan membawakan air minum untuknya. Tanpa menoleh sedikitpun pada umma tirinya, ia langsung pergi.
Hal ini membuat Heechul kesal dan menyuruh bibi Sungmin untuk mengambil sebotol anggur lagi dan membawakannya ke dalam kamar. Bibi Sungmin mengingatkannya untuk makan terlebih dahulu.
Tapi dengan segala ke angkuhan yang di miliknya ia berkata dramatis.
''Kalau aku bisa makan setelah di perlakukan seperti ini, maka hal itu akan semakin membuktikan jika aku adalah seorang wanita simpanan. Seorang istri yang benar benar menjadi istri, pasti tak akan mampu menelan sebutir pun nasi jika di perlakukan seperti ini"Heechul tersenyum angkuh dan berjalan dengan anggun menuju kamarnya.
''Istri simpanan tetaplah istri simpanan, tidak perduli kau mau makan atau tidak. Dan istri simpanan yang mau makan itu lebih baik dari seorang istri simpanan yang suka minum minum'' ucap bibi Sungmin dalam hati.
.
.
.
.
Maka makanan dari rumah majikannya, berpindah ke meja makan Sungmin. Tapi Sungmin tidak gembira melihat makanan sebanyak itu. Dengan bahasa isyarat, bibinya menjelaskan jika Nyonya Cho memberikan makanan ini untuk mereka.
''Bibi bukankah sudah kubilang jangan pernah menerima makanan dari Nyonya Cho lagi. Apa kita ini keranjang sampah mereka'' ucap sungmin kesal.
''mianhe sungmin-ah. Bibi hanya ingin kau bisa makan dengan enak''
''Sudahlah bibi lainkali jangan terima makanan ini lagi. Kau hanya membuatku tidak nafsu makan. Makanlah makanan ini sendiri aku sudah lelah dan ingin istirahat'' ucap Sungmin malas.
''sungmin-ah bisakah kau mengantarkan uang ini ke bank. Bibi ingin memberikannya pada sungjin''ucap bibi Sungmin dengan bahasa isyarat.
Sungmin terbelalak melihat bibinya ingin mengirim seluruh uang di tabungannya yang berjumlah 8, 3 juta won ( mungkin setara 83 juta ) pada Sungjin yang katanya akan menikah di Amerika.
''Bibi tidak perlu mentransfer uang itu. biar aku sendiri yang akan memberikannya pada Sungjin. Aku akan ke Amerika besok. Dan aku tidak mau mendengar bantahan." Ucap sungmin sembari tersenyum kecil. Dan mulai menyiapkan segala keperluan yang akan di bawahnya besok.
.
.
.
0000kihyunaiesme00000
Di lain tempat di sebuah Mansion mewah. seorang yeoja sedang berkemas kemas untuk pergi ke Amerika besok sama seperti Sungmin namun bedanya ia mengemas banyak barang. Sepatu ini baju ini dan itu!
Umma yeoja itu terlihat tidak suka melihat putrinya pergi dalam jangka waktu yang lama.
''Mengapa kau tidak mengundang Kyuhyun datang ke korea saja'' Tanya umma yeoja itu.
''Aku takut kau mengundang Kyuhyun ke acara pernikahanmu'' ucapnya sinis.
Ummanya tau jika yeoja itu atau lebih tepatnya Seohyun putrinya tidak setuju akan rencana pernikahnnya bersama Appa Changmin.
"Kalau memang begitu kau bisa mencoret namamu dalam daftar warisan" ucap ummanya santai.
Seohyun juga tidak suka mendengar ummanya selalu menggunakan ancaman yang sama sejak dulu.
''Apa yang membuat umma menikahi namja seperti itu. apa umma tidak mendengar gosip. Dan bukankah waktu itu kita melihatnya sendiri yang tidak segan segan menggunakan kekerasan fisik pada Changmin. Atau umma sudah jatuh cinta?''
"Kau punya tunangan yang bisa kau gunakan sebagai tempat perlarian. Jadi kurasa hidupmu tidak akan terlalu sulit. Sampaikan salamku padanya''
Walau ummanya sudah pergi tetap saja Seohyun merasa kesal. Dan tanpa mau ambil pusing lagi ia mulai menghubingi tunangannya Kyuhyun yang ada di Amerika.
.
.
.
Di amerika atau lebih tepatnya California , di sebuah mansion mewah nan indah yang terdapat di pegunungan Amerika dengan pemandangan super indah, di salah satu kamarnya terdapat pemuda tampan yang sedang berbaring di atas ranjang King size.
Cklekk
Suara pintu yang terdengar hanya membuat kyuhyun melirik malas.
''Marcus cho wake was someone called '' ujar daniel teman yang menginap di mansionnya sembari memperlihatkan sebuah handphone berwarna biru langit.
''Hn. thanks '' ucap Kyuhyun pelan setelah Daniel melempar ponsel ke arahnya yang untuk saja memiliki refleks cepat. Begitu ia melihat id nama yang menghubunginya dengan malas di biarkannya telphone itu berdering terus tanpa berniat mengangkat.
''you do not want to answer it? The called ringing long enough''(Kau tak mau menjawabnya? Telphone itu sudah cukup lama berdering) tanya Daniel bingung.
''i do not know who's calling, the fiance whether he was about to enter rapidly , whether he is already on a plane or even have been here i don't care ''(Tidak . Aku sudah tau siapa yang memanggil. Itu tunanganku entah dia sudah mau masuk pesawat . Entah dia sudah ada di pesawat atau bahkan telah ada di sini aku tidak perduli).
''you do not look happy whit it all? ''(Kau terlihat tidak senang dengan itu semua?)tanya Daniel heran.
''of course , i'm thinking of the fiance should be how we have fun? ''(Tentu saja. Dari pada aku memikirkan tunanganku sebaiknya kita bersenang senang saja bagaimana? ) tawar Kyuhyun .
''of course why not '' ucap Daniel senang. Mereka berduapun memutuskan pergi ke pantai yang sering mereka kunjungi sembari membawa papan selancar untuk bermain surfing.
.
.
.
00000kihyunaiesme0000000
Sebuah pesawat jurusan korea-amerika telah mendarat dengan sempurna di bandara amerika california. Dari semua orang yang keluar dari pintu kedatangan luar negeri terlihat pemuda manis yang celinguk kesana kemari persis seperti anak hilang.
''excuse me what a swett sister you lost? ''(Permisi adik manis apa kau tersesat) tanya pramugari bandara ramah pada Sungmin.
Mendengar hal itu kontan saja membuat sungmin kesal bukan main dengan bibir terpout lucu juga pipi di gembungkan dan tangan yang di silangkan di depan dada Sungmin menjawab.
''Yha .. do not be calling me because i am a swett boy and i reached seventeen years so i'm not a kid anymore '' teriak Sungmin marah namun bukan terlihat menyeramkan justru teriakan marahnya membuat ia semakin imut.
''ah ... sorry then i guess you're little boy who is looking for his parents '' ucap pramugari itu menyesal dan menahan diri untuk tidak mencubit pipi chabby Sungmin yang masih di gembungkan lucu dengan mata yang di buat melotot imut.
Ah . .ah . . . ah. Kau tidak bisa menyalahkan pramugari itu juga Sungminie jika pramugari itu telah mengira kau gadis kecil yang tersesat dan sedang mencari orang tuanya. lihat saja pakaian yang kau kenakan.
Kaos berwarna putih polos di padu switter berwarna pink lembut yang terlihat kebesaran di tubuh mungilmu .check
Poni hitam lurus yang di ikat ke atas menggunakan ikat rambut dengan gambar kelinci berwarna pink .check
Celana pendek selutut berwarna putih .check
Sepatu kets berwarna pink dengan garis putih di setiap sisinya.check
Ransel juga koper yang berwarna pink bergambar lucu .check
Wajah polos yang celingak celinguk seperti anjing yang minta di pungut juga kulit putih bersih tanpa noda dan kadar kemanisan melewati batas . check.
Jika penampilan dan juga tingkah yang benar benar tidak meyakinkan sebagai pemuda berumur 17 tahun di dukung pakaian yang lebih umumnya di pakai yeoja juga motif lucu di tas dan kopernya , hah ... menurut author saja jelas sudah meragukan gendermu sungminie#plakk di tabok sungminie
''Ish ... menyebalkan '' gerutu Sungmin kesal sembari berlalu dari hadapan pramugari yang menurutnya menyebalkan menuju pintu keluar bandara.
Ketika tiba di luar bandara, ada seorang gadis cantik berdiri di sampingnya sambil memegang telfond di telinga.
''Ah tentu saja aku sudah bertemu dengannya ia bertambah tinggi dan kulitnya sedikit kecoklatan . eumh umma tau teriknya california kan. tentu saja Kyuhyun datang umma pikir aku sendirian? ah dia sedang memasukkan koper '' ucap gadis itu anggun.
Mendengar percakapan yeoja cantik itu membuat Sungmin mulai memperhatikan sekitar dan tidak melihat siapapun kecuali namja paruh baya yang mengangkat koper yeoja itu ke mobil. Sepertinya yeoja itu telah berbohong pada ummanya. Kontan saja hal itu membuat Sungmin tersenyum geli merasa lucu sendiri.
''Tentu saja Kyuhyun mengatakan aku cantik umma '' ucap yeoja itu yang kini tengah memperhatikan sungmin yang tengah tertawa kecil dengan tatapan angkuh. Di lihatnya Sungmin semakin tertawa dan tersenyum senyum sendiri sepertinya ia tau apa yang membuat yeoja kecil? itu tertawa dan tersenyum sendiri.
''Hemhh... kutelfond lagi begitu aku sampai di hotel '' ucap yeoja itu sembari mematikan panggilan telfondnya. Dan menghampiri Sungmin yang langsung menghentikan tawa kecilnya.
''Yha dangsin-eun geogi iss-eossda'' ( Hei kau yang ada di sana) ucap yeoja itu tiba tiba , membuat Sungmin yang berniat langsung pergi langsung terdiam di tempat.
''Ku lihat kau tertawa. Apa yang kau tertawakan? '' tanya yeoja itu angkuh setelah berdiri berhadap hadapan dengan Sungmin.
''e to. Sore wa nanideshita ka? Watashi wanihon kara kita nda '' (uh. Apa itu tadi? Aku dari jepang) ucap Sungmin dengan mimik muka yang pura pura bingung
''Anata wa watashi ga iu toki ni nihonjin ni natte inai koto o anata ni furi o suru badai 'dangsin-eun geogi iss-eossda ''(Jika kau mau berpura-pura kau itu orang jepang kau takkan menoleh ketika aku berkata'Kau yang disana')
''Watashi wa jissai ni wa nakatta''(Bukankah aku benar? )tanya yeoja itu begitu melihat wajah Sungmin yang mulai berkeringat dingin.
''Sumimasen ''( maafkan aku ) ucap Sungmin sembari terburu buru berniat pergi.
''YHA '' teriak yeoja itu hingga membuat Sungmin mau tak mau menghentikan langkahnya dan dengan pelan juga tampang masam setengah mati membalik kan tubuhnya menghadap yeoja itu.
''Kenapa kau tertawa? '' tanya yeoja itu dengan nada angkuh
''Aku tidak tertawa. hanya saja apa yang kau katakan di telphone dengan apa yang ku lihat berbeda'' bantah Sungmin sembari menggelengkan kepalanya cepat dan memasng wajah polos dan tak bersalah.
''Apa kau perlu ikut campur urusanku? '' tanya yeoja itu sinis dan terlihat kesal.
''Aniyo sudah kubilang tadi aku tidak menertawakanmu itu hanya simpati. Jadi bukan hanya aku saja yang tidak di sambut di sini. Itu saja '' ucap Sungmin jujur sembari mempoutkan bibirnya sedih.
''Mwo? '' ucap yeoja itu bingung.
''Aku minta maaf karena berpura pura menjadi orang jepang kalau begitu '' ucap Sungmin tulus sembari sedikit menundukkan kepalanya dan berlalu dari hadapan yeoja itu begitu saja.
Tanpa di ketahui sungmin expresi angkuh yeoja tadi telah berubah menjadi keruh begitu ia membenarkan ucapan Sungmin tadi dalam hati.
''Nona seohyun apa ada masalah? '' tanya supir pribadinya.
''Tidak. Bukakan saja pintunya '' ujar yeoja yang ternyata bernama Seohyun kembali angkuh sembari memasuki mobil mewahnya.
.
.
.
0000000kihyunaiesme000000
Ketika matahari tengah bersinar dengan panasnya kyuhyun masih asyik berselancar mengikuti hempasan ombak. Sesekali kekanan juga ke kiri menggerakkan papan renangnya.
Sedangkan di tepi pantai Daniel tengah bersenang senang bersama para gadis amerika dengan tubuh bak model juga wajah cantik mereka.
''Hey do you have time tonight? ''(Hei kau punya waktu malam ini)tanya Daniel pada para wanita di sampingnya.
''Indeed why? ''( Memang kenapa) tanya para wanita itu penasaran.
''There will be a party at the residence marcus '' teriak Daniel gembira yang di sambut pekikan senang dari semua gadis di sampingnya.
"You're going to get there?"(Kau akan kesana?) tanya salah satu dari mereka.
''Of course i'll be there "(Tentu saja aku akan kesana) teriak Daniel lagi dengan senang sembari mengobrol dengan semua gadis di sampingnya.
Tidak jauh dari tepi pantai di mana Kyuhyun dan teman temannya berada. Sungmin dengan wajah polos dan gembira.
''Wah ... jinja ternyata aku benar benar ada di luar negeri '' pekiknya gembira persis seperti anak kecil yang di berikan mainan lihat saja mata bulat yang berbinar binar senang sembari memandang ke tepi pantai.
Namun saat ia sedang asik asiknya melihat ke tepi pantai. Seorang pemuda tampan juga topless memamerkan abs yang terbentuk dengan sexynya Sungmin saja yang melihat itu hanya mampu membulatkan mata kelincinya.
''Wah ... pemuda itu tampan sekali '' ujarnya tampa sadar dengan expresi berbinar binar juga pipi merona tanpa sadar.
''Ish... Lee sungmin pabbo dia itu sama sama namja sepertimu kenapa terpana begitu '' rutuknya sembari memukul mukul kepalanya pelan.
Sedangkan pemuda yang menurut sungmin sexy tengah di hampiri seorang gadis tinggi dan langsing juga wajah yang cantik dengan rambut pirang menawannya memaki bikini biru muda.
''Marcus you were great once when surfing '' ucap gadis itu sembari berjalan sedekat mungkin dengan Marcus a.k.a Kyuhyun.
''Trims '' ujar Kyuhyun dengan senyum casanofanya.
Dari samping Sungmn dapat mendengar sedikit percakapan mereka . Dan hal itu entah kenapa membuatnya merengut lucu. Persisi seperti orang cemburu dan dengan kesal Sungmin pergi dari tempat itu.
Entah itu suatu takdir atau kebetulan semata tepat ketika Sungmin akan membalikkan badannya Kyuhyun menoleh ke arah Sungmin dan beberapa saat langsung terdiam.
''Manis''batin Kyuhyun saking terpesonanya tanpa sadar ketika Sungmin mulai melangkah menjauh kyuhyun segera akan berlari menyusulnya. Sebelum Daniel dan beberapa temannya mengalihkan perhatiannya dan membuatnya tidak dapat mengejar pemuda manis itu.
.
.
.
0000kihyunaiesme0000
Dengan bingung sembari sesekali melihat peta yang ada di tangannya Sungmin akhirnya menemukan alamat Sungjin. rumah itu cukup besar dan nyaman untuk di tinggali dengan semangat membara di ketuknya pintu rumah itu dengan keras.
''Sungjin-ah ini hyung , bisakah kau bukan pintunya '' teriak Sungmin lagi.
Hingga ia melihat seorang wanita dengan pakaian berantakan keluar dari rumah itu. Wajahnya telah basa oleh air mata juga riasannya yang tampak kacau.
''Mau apa kau kesini '' tanya wanita itu dengan bahasa korea yang terbata bata.
''Aku ingin mencari adikku Sungjin '' ucap Sungmin dengan nada taku takut.
''Sungjin tidak ada. Pergilah cari dia diluaran sana mungkin dia sedang bersama gadis gadis itu '' teriak wanita itu yang dengan kasar menutup pintu rumahnya di depan wajah Sungmin.
Melihat hal itu dengan lagkah lesu dan sedikit kesal Sungmin pergi dari rumah itu menuju cafe tempat Sungjin bekerja.
.
.
.
.
Di sebuah cafe yang tampak tenang dan pemandangan pantainya yang bagus. Kyuhyun duduk di sana seorang diri sambil termenung dan sesekali tampak terlihat menulis sesuatu di sebuah di i-padnya.
''Apa yang kau tulis di sana? '' tanya pelayan namja yang pernah di lihatnya di cafe ini waktu itu.
''Ini tugas sekolah. Esei '' jawab Kyuhyun tanpa mengalihkan pandangannya pada layar i-ped.
''Kau tidak terlihat seperti orang yang sedang mengerjakan tugas '' ucap pemuda itu sembari menuangkan secangkir coffe pada gelas Kyuhyun yang telah kosong.
''Itu karena aku terlihat seperti tidak mengerjakannya. Karena itu aku mengerjakannya '' ucap Kyuhyun tetap terlihat tenang dan santai.
''Untuk siapa kau mengerjakannya. Untuk songsaengnim?'' tanya pemuda itu lagi.
''Hn... terima kasih untuk coffenya '' ucap Kyuhyun yang seperti tolakan secara halus untuk membiarkannya sendiri.
''Emh .. jika kau membutuhkan sesuatu panggil aku '' ucap pemuda itu ramah sembari mulai melangkah ke arah para gadis yang meminta di tuangkan coffe.
Ketika pemuda tadi meninggalkan Kyuhyun yang kini telah melamun kan banyak hal. Dan kembali menulis esainya di layar i-pad
Kyuhyun , pov
Sejenak aku kembali memikirkan pertanyaan dari pelayan cafe tadi , untuk siapa aku mengerjakan tugas ini?. Dan yang terlintas dalam fikiranku adalah ucapan hyungku yang memberitahuku untuk tidak melakukan semuanya dengan susah payah berpikir.
Untuk beberapa lama aku terus berkutat dengan esai yang di berikan profesorku hingga akhirnya dapat ku selesaikan dengan baik . Dan ketika itu aku kembali melihatnya yeoja dengan switer pink dan poni yang di ikat ke atas yang sempat membuatku tertarik tengah berdiri di depan Caffe.
Ada dengan expresinya? Kenapa matanya tampak berkaca kaca sembari memandang ke arah cafe tempatku berada penasaran ku ikuti arah tatapannya yang tepat ke arah pelayan laki laki yang menawariku Coffe tadi.
Kyuhyun pov, off
'' Kau ada waktu malam ini? '' tanya seorang wanita sexy pada pemuda yang di tatap Sungmin.
''waktu? '' tanya pemuda itu.
''Yah waktu. Aku memerlukan waktu bersamamu di atas ranjang '' ucap yeoja itu menggoda sembari mengelus pipi pelayan tadi lembut.
''Dalam mimpimu '' balas pelayan tadi sembari menepis pelan tangan wanita itu dan berlalu melewatinya begitu saja.
''Oh ayolah apa aku harus memohon padamu sayang '' ucap wanita itu lagi sembari mengejar pelayan tadi.
Sungmin melihat pelayan tadi dngan mata berkaca kaca dan expresi sedih dengan bibir yang di gigit untuk meredam isak tangis yang siap keluar. Tentu expresi Sungmin dapat terlihat dengan sangat jelas oleh Kyuhyun yang tengah memandang ke arahnya.
''Kau mau ku tambah kopimu? '' tanya pelayan laki laki tadi kembali menawarkan coffe pada kyuhyun.
Kyuhyun tidak menjawabnya tapi pelayan tadi telah menuangkan coffe ke dalam gelasnya yang kosong. Akan tetapi melihat pandangan Kyuhyun yang lurus ke arah samping kaca membuat pelayan tadi dengan penasaran dan mulai mengikuti arah pandangan Kyuhyun.
Dan saat itu ia tidak sengaja menjatuhkan tempat Coffe di atas meja sembari terbelalak kaget. Kyuhyun yang mendengar suara benda jatuh segera menoleh kearah pelayan tadi dengan menaikkan sebelah alisnya bingung.
Pelayan tadi segera keluar dari Cafe dengan terburu buru menuju tempat Sungmin berdir.
''Sungmin hyung '' panggil pemuda tadi begitu tiba di hadapan Sungmin.
Bisa di lihatnya wajah Sungmin yang telah basa oleh air mata. Dengan bibir yang di gigit untuk meredam suara isakkan yang siap keluar kapan saja.
''Apa yang terjadi hyung? Untuk apa kau disini? Lalu bagaimana denagan umma'' tanya pelayan tadi bertubi tubi.
''Umma? Umma –neun bisa bisanya kata 'umma' keluar dari mulutmu sekarang'' bentak Sungmin keras.
''Hyung kapan kau datang? Kalau seharusnya menghubungiku '' ucap pelayan tadi berpura pura tidak perduli dengan bentakkan keras Sungmin yang jelas jelas di tunjukkan untuknya.
''Aku sudah mencoba menghubungimu tapi aku tidak bisa. Kau bilang kau sekolah disini? '' tanya Sungmin dengan nada yang kembali tinggi.
''Hyung kau dengar dari siapa aku bekerja di sini ? '' tanya pelayan tadi mencoba mengalihkan pembicaraan.
''Siapa yang kau makasud 'siapa'. Tentu saja dari orang yang tinggal bersamamu '' pekik Sungmin dengan air mata yang kembali menetes dari matanya.
''Hyung kau pergi kerumahku ? '' tanya pelayan tadi dengan nada tinggi.
''Tentu saja. Kau tinggal di amerika bukan hanya untuk bersenang senang dengan para gadis kan? Apa kau tidak tau jika bibi bekerja dengan susah payah untuk menghidupimu disini BODOH '' teriak Sungmin marah dengan isak tangis yang tidak sanggup lagi di tahannya.
Tanpa perduli dengan teriakan itu dan juga isak tangis Sungmin. Pelayan tadi segera merebut koper Sungmin dan membukanya untuk menemukan uang yang mungkin saja di bawa hyungnya.
''Dimana uangnya '' teriak pelan tadi sembari mengeluarkan barang barang sungmin.
''Cha sungjin'' bentak Sungmin.
''Hyung kau selalu melindungiku kan? Jadi lindungi aku sekali lagi '' ucap Sungjin sembari membawa uang yang ia temukan dalam koper Sungmin. Dan segera pergi menjauh tanpa sempat di kejar lagi oleh Sungmin.
''Sungjin-ah dorawa yha Cha sungjin '' teriak Sungmin di sela sela isak tangisnya ketika ia berpikir untuk mengejar Sungjin. Ada satu hal yang di ingatnya bahwa barang barang yang ada dalam kopernya telah di keluarkan Sungjin.
Kyuhyun melihatnya. Tanpa berniat membantu atau menenangkan Seseorang yang di kiranya yeoja. Yang membuatnya tertarik ia hanya bisa melihat Sungmin yang tidak berhenti menangis. Ia hanya terus memandangi yeoja yang terisak pilu hingga Daniel membuat keributan di sampingnya.
''(Pesta ini akan menarik. Ayo pergi! Jessi bilang ia akan datang ke pestamu Marcus ) cerocos Daniel dengan suara berisiknya.
Tapi Kyuhyun tidak memperdulikan Daniel yang tengah mengajaknya bicara. Ia masih setia memandang lurus ke arah Sungmin yang belum juga menghentikan tangisannya. Hal itu membuat Daniel penasaran mengapa Kyuhyun mengacuhkannya dan mengikuti arah pandangan Kyuhyun.
''Oh my goodness what a swett girl you see it? ''(Oh ya ampun siapa gadis manis yang kau lihat itu?)
Tapi Kyuhyun tetap tidak memperdulikan Daniel yang terus bertanya.
''Talking about fallen angels you're one step before me, i will take care of evrything if you want it."(Berbicara tentang malaikat jatuh kau memang selalu selangkah lebih dulu dariku. Aku akan mengurus semuanya jika kau menginginkannya). Ucap Daniel yang buru buru keluar dari Cafe dan membantu Sungmin memassukkan barang barangnya ke koper
''You okay? '' tanya Daniel sok perhatian.
''Emh thank you '' ucap Sungmin dengan mimik bingung dan telah menghentikan tangisannya. Ia hanya menatap pemuda aneh yang tiba tiba datang di hadapannya.
''You know i do not believe in god but from now on when i see you i'm starting to believe there is a god"( Kau tau aku tidak percaya pada tuhan. tapi mulai sekarang saat aku melihatmu. Aku mulai mempercayai tuhan ada. Terimah kasih tuhan) ucap Daniel ketika ia menemukan bungkusan plastik yang berisi bubuk di dalamnya sembari langsung membawa bubuk itu pergi.
Sungmin yang melihat hal itu tentu tidak diam saja. ia langsung mengejar pemuda tadi sembari berteriak kesal.
''So what are you doing? Return it to me now"(Yha apa yang kau lakukan? Kembalikan itu padaku sekarang) teriak Sungmin.
Akan tetapi Daniel bukan malah berhenti ia justru semakin menambah kecepatan larinya. membuat Sungmin beberapa kali akan tersungkur ke pasir saking terburu buru mengejar Daniel.
''I say stop now, you do not want to quit? Heyy"(Aku bilang berhenti sekarang. Kau tidak mau berhenti? Yha . . ) teriak Sungmin kesal dengan muka memerah karena marah dan kelelahan.
Kyuhyun yang baru tersadar dari lamunannya memandang sungmin tentu saja langsung ikut mengejar daniel. Dari jauh ia melihat bungkusan plastik yang di pegang Daniel dan kini ia baru mengerti apa yang membuat daniel mengambil benda itu.
'' Daniel back now, it was not drugs"(Daniel kembali sekarang. Itu bukan narkoba)teriak Kyuhyun.
Namun karna jaraknya dengan Daniel cukup jauh. Daniel tidak dapat mendengar teriakan Kyuhyun.
''Give me basic thief. What do not know how hard my aunt makes this"(Berikan padaku dasar pencuri. Apa kau tidak tau betapa susahnya bibiku membuat ini) pekik Sungmin kesal. Sembari merebut bungkusan plastic dari tangan Daniel yang kini jatuh tersungkur.
''Hey give me"(Hey kembalikan padaku) teriak Sungmin kesal ketika daniel tetap mempertahankan bungkusan plastik miliknya. Dengan marah di tariknya bungkusan plastik itu kuat saking kuatnya isi plastik itu sampai berhamburan kemana mana.
Namun anehnya Daniel seperti orang kesurupan menghirup bubuk itu tergesa gesa. Tapi tidak beberapa lama kemudian setelah menghirup bubuk itu ia seperti orang yang kehabisan nafas. Sungmin yanag melihat itu hanya bisa cengo.
''Shit, wake up now daniel"( Sial. Bangun sekarang Daniel) teriak Kyuhyun panik sembari menepuk nepuk pipi Daniel yang mulai kehabisan nafas.
''Ambil ponselmu dan telfond 911 cepat '' ucap Kyuhyun panik ke arah Sungmin yang tengah menatap nya polos.
''Aku tidak punya ponsel. Kau orang korea?" ucap Sungmin sembari mengerjapkan matanya imut dengan mimik muka bingung begitu sadar Kyuhyun menggunakan bahasa korea dengan fasih.
"Apa itu pentting sekarang?" ucap Kyuhyun sinis sembari mengalihkan perhatiannya lagi pada daniel yang wajahnya mulai membiru. Dengan segera ia mengangkat tubuh Daniel ke dalam mobilnya di ikuti Sungmin dari belakang dengan expresi khawatir takut di salahkan.
.
.
.
.
00000kihyunaiesme00000
Setelah hampir satu jam mereka menunggu di ruang i.c.u , seorang dokter wanita keluar dengan segera mereka berdua menghampiri dokter tersebut.
"Patients shock due to alergi reaction to guess it from the flour?"(Pasien shock karena alergi. ku tebak itu dari reaksi tepung? ) tanya dokter itu.
"Ah , well, nuts!"(Oh, yah, kacang) jelas Kyuhyun.
Mendengar hal itu sungmin ssegera berbicara.
"Bean. It is true that peanut flour"(Kacang. Itu benar itu tepung kacang) jelas ungmin dengan mimik polos dan khawatir.
''Aku tau" ucap Kyuhyun pada Sungmin dengan datar. Mendengar hal itu expresi Sungmin mulai terlihat kesal dengan bibir terput lucu dan pipi di gembungkan kekannakan. Akan tetapi Kyuhyun yang melihat mimik muka Sungmin yang lucu tetap memasang wajah datar dan kembali berbicara pada dokter.
"So when he wakes up?(Jadi kapan dia bangun?) tanya Kyuhyun.
''Well. We already gave him drugs so let's wait. He 'll be fine please come with me to fill out some from"(Yah. Kami sudah memberinya obat jadi mari kita tunggu. Dia akan baik baik saja silahkan ikut aku untuk mengisi bebrapa formulir). Jelas dokter itu.
Begitu Kyuhyun akan pergi mengikuti dokter itu. Dengan expresi memelas seperti anak anjing yang minta di pungut Sungmin menarik tangannya pelan. Karena tidak tega melihat mata bulat yang berkaca kaca juga bibir yang di poutkan lucu akhirnya Kyuhyun memilih mengalah dan mengajak sungmin bersamanya.
"Temanmu akan baik baik saja kan? '' tanya Sungmin pelan setelah Kyuhyun selesai mengisi formulir dan membayar biaya rumah sakit.
''Sebenarnya kenapa kau membawa benda itu? '' tanya Kyuhyun dengan expresi kesal yang kentara.
''Kau sedang marah padaku? Orang yang mencurinya adalah temanmu dan mengkomsumsi narkoba"protes Sungmin dengan expresi yang juga kesal.
''Dia hanya mabuk! Jika dia mengkonsumsi narkoba dia pasti bisa membedakan antara tepung kacang dan narkoba" bela Kyuhyun tidak mau Daniel di salahkan.
"Ah .. karena itu sekarang kau mau mengatakan ini semua salahku? Justru aku yang terganggu kau tau " tanya Sungmin kesal sembari memasang muka tidak percaya. Bahkan ia mendelik dengan imutnya pada Kyuhyun yang kini menatap sungmin datar.
''Orang yang terganggu itu adalah aku'' ucap Kyuhyun datar dan juga angkuh sembari melangkah menjauh dari Sungmin yang masih tercengang menghadapi tingkah menyebalkan Kyuhyun.
.
.
.
.
Sampai seorang polisi entah dari mana telah berdiri di hadapannya sembari membawa barang bukti yang telah mebuat daniel alergi.
"What is yours?"( Apa ini milikmu?) tanya polisi itu.
''Yes. The police officer only bean flour. So can you not blame me. And it's not drug"(Iya. pak polisi ini hanya tepung kacang. Jadi bisakah kau tidak menyalahkan ku? Dan itu bukan narkoba) ucap Sungmin berusaha meyakinkan sembari memandang polisi di depannya memelas.
"We'll check it out. People usually will not eat throught their noses instead? Little girl where your address"(Kami akan memeriksanya. Orang biasanya tidak makan melalui hidung mereka bukan? Dimana alamatmu gadis kecil) tanya polisi itu dengan teganya berusaha mengabaikan muka memelas Sungmin yang imut dan seperti anak anjing yang di buang majikannya.
"What?little girl police officer i'm not a girl and i'm not a little kid when i'm 17 years old"(Apa? Gadis kecil pak polisi aku bukan seorang gadis dan aku juga bukan anak kecil usiaku sudah 17 tahun) pout Sungmin sembari menghentak hentakkan kakinya ke lantai kesal. Apa semua orang buta hingga tidak bisa melihat gendernya yang jelas laki laki? Pikir Sungmin
"Ah sorry i thought you were a girl and the childs is still a child, so can you tell me the address? "( Ah maaf aku kira kau seorang gadis kecil. Jadi bisa beri tau aku alamatmu? ) tanya polisi itu dengan muka yang masih tidak percaya jika Sungmin adalah seorang pemuda.
"I of course korean so my address in kore"( Aku dari korea jadi alamatku tentu saja di korea) ujar Sungmin yang masih kesal pada polisis di depannya
"Korea? I can see your passport"(Korea? Bisa ku lihat passport mu) tanya polisi itu.
Sungmin segera memberikan passport miliknya pada polisi itu.
''where do you live in america? You're here is not illegal? ''(Dimana kau tinggal di amerika? Kau di sini tidak ilegal bukan? )tanya polisi itu sembari memasang tampang curiga ke arah Sungmin.
Sedang kesal kesalnya. tiba tiba seseorang memeluk pinggangnya mesra dari belakang dan dengan santai berkata.
"It's okey baby" ucap Kyuhyun sembari mengecup pipi Sungmin mesra tanpa perduli jika Sugmin tengah shock berat.
"Her boyfriend. Came here only briefly"(Dia pacarku. Datang kemari hanya sebentar) Ucap kyuhyun sembari menatap polisi di depannya yang sukses membuatnya shock. Kenapa ia bisa tau jika sungmin seorang namja? Itu karena tadi ia tidak sengaja menyentuh dada sungmin yang rata.
"Hey Marcus. Loong time no see. I know you must be involved"(Hei Marcus. Sudah lama tidak bertemu. Aku tau kau pasti terlibat) ujar polisi itu setelah melihat Kyuhyun.
"Huh.. Whatever but you know it was not a drug it"(Huh.. Terserah tapi kau tau itu bukan narkoba kan) ucap Kyuhyun sembari memutar bola matanya malas. Jika ia tau polisi yang satu ini yang tadi berbicara dengan pemuda manis itu tentu Kyuhyun tidak akan mau ikut campur mengingat ia banyak mencari gara gara dengan polisi yang satu ini.
" I think even if you're not involved because now i do not even think about it annymore is not it? Anyway i just know you're a gay"( Bahkan jika kupikir bukan. Karena sekarang kau terlibat. Aku tidak bisa berpikir begitu lagi bukan? Lagipula aku baru tau jika kau gay) ucap polisi itu sembari memandang tajam ke arah Kyuhyun yang masih setia memeluk Sungmin yang terdiam dengan kepala tertunduk menyembunyikan rona mera di pipinya.
"what is important to you?"(Apa itu penting untukmu?) ucap Kyuhyun kesal juga sinis.
''Heard. Until we receive the result. I will hold a passport boyfriend. And you better not run away"(Dengar. Hingga kami menerima hasilnya. Aku akan menahan paspor pacarmu. dan kau lebih baik tidak kabur) ucap polisi itu tanpa perduli nada sinis yang di lontar kan Kyuhyun sembari menunjuk Kyuhyun dan mengalihkan tatapannya dengan menunjuk Sungmin. Setelah itu ia pergi bergitu saja meninggalkan mereka.
''Yah .. apa maksudmu berbicara seperti itu tadi? Kau lihat sekarang pasport ku ditahan dan itu semua karna kau '' ucap Sungmin kesal.
'' Cih kau berisik sekali tinggal tunggu saja hasilnya keluar apa masalahnya'' ucap Kyuhyun santai dengan nada menyebalkan.
''Hah .. kau tau kau adalah namja paling menyebalkan yang pernah aku temui selama hidupku'' ucap Sungmin sinis dan mulai melangkah menjauh dari Kyuhyun. Yang masih terdiam di tempat.
.
.
..
.
Setelah cukup lama berjalan seorang diri. Sungmin mulai berhenti melangkahkan kakinya. Begitu ia sampai di jalan antah berantah yang sangat sepi yang di sekelilingnya dan hanya ada pepohonan semata.
''U-umma minie takutt..'' lirih Sungmin dengan mata berkaca kaca sembari melihat sekeliling yang sepi juga gelap tanpa ada sattupun penerangan jalan.
Sreet
''Huwaaaa ummma... hiks '' teriak Sungmin histeris sembari menangis kencang begitu melihat sesuatu berwarna putih yang jatuh dari atas pohon. Tepat di sampingnya. Tanpa tau jika itu hanya seekor kucing liar. Sungmin yang panik juga takut setengah mati hanya bisa menangis sembari berjongkok di jalan dengan air mata yang tidak berhenti mengalir dari matanya yang di tutup juga tangannya yang menutupi kedua telinga.
cktttt
Mendengar suara ban mobil yang bergesekan dengan aspal juga sinar lampu yang menyilaukan matanya. Perlahan Sungmin mendongakkan wajahnya begitu sinar lampu dari mobil di depannya mati.
Dengan itu ia bisa melihat dengan jelas pemuda bernama Marcus tengah duduk di kursi kemudi mobil sport berwarna biru metalik dengan atap yang sengaja di biarkan terbuka. untuk beberapa saat mereka saling memandang dalam diam.
.
.
.
.
.
TBC
Annyonghaseyho hyunie balik lagi. Hyunie telah merubah cerita heirs kyumin version ini menjadi lebih baik. Mengingat banyaknya typo's yang hyunie buat semoga ff kali ini sudah lebih baik. Tolong kritik dan sarannya yah.
Semakin banyak yang review hyunie bakal ngelanjutin ff ini.
25 agustus 2014.
