Di sebuah kamar mewah yang bergayakan Elegan, terdapat seseorang pemuda yang sedang duduk di samping jendela yang dua-duanya terbuka lebar. Di depan pemuda raven itu terdapat sebuah meja bundar Elegan yang berukuran sedang. Di atas meja tersebut terdapat sebuah kanvas kecil yang berisi bunga matahari. Aneh memang, karena biasanya laki-laki tidak suka yang namanya bunga. Di samping kanvas cantik berukir itu terdapat sebuah cangkir keramik yang indah dan berwarna perpaduan putih susu emas. Dari yang kita lihat tadi, pemuda ini bisa di katakan memiliki jiwa seni yang tinggi dan tentunya kaya. Bagaimana bisa jika memiliki jiwa seni tapi tidak kaya bukan? Itu sama sekali tidak ada sejarahnya. Pemuda raven hitam legam yang melawan gravitasi itu sedari tadi sedang sibuk dengan Majalahnya. Mata onyx indahnya sedari tadi tak henti-hentinya bergerak kekanan-kekiri dan keatas lalu kebawah. Pemuda itu menutup kelopak matanya sejenak sembari mengambil nafas yang dalam lalu setelah itu Ia menghitung dari 1 hingga 3 di dalam pikiranya. Setelah kehitungan ketiga, pemuda yang selalu memiliki wajah stoic itu membuka matanya dan menghembuskan nafasnya dengan lembut secara bergantian. Kedua tanganya yang putih pucat bak porselen itu meletakan Majalah "Seputar Selebritis" di meja yang berada di hadapanya dengan kasar. Mata Onyxnya yang sedari terpaku pada Majalah kini berpindah ke depan, lebih tepatnya cangkir yang sedari tadi melongos tak di beri perhatian. Menghela nafas sekaligus memijat dahinya, pemuda tampan yang bernama Uchiha Sasuke itu mengambil cangkir yang berisikan kopi yang mulai mendingin. Jari-jari sempurnanya itu terselib di ganggang cangkir, lalu meminumnya setelah merasa genggaman cukup kuat.
Uchiha Sasuke, seorang aktris yang sedang naik daun di dunia keartisan. Dengan bermodal ketampanan, kesempurnaan tubuh, keberadaanya, bakat dan kejeniusanya. Sasuke langsung terkenal di kalangan anak muda dan perempuan. Sasuke memulai perjalananya tepat pada satu tahun yang lalu. Tak butuh waktu berbulan-bulan apalagi bertahun-tahun untuk Uchiha Sasuke terkenal. Sasuke terkenal setelah membintangi Film layar lebarnya yang pertama dan berjudul "Who Care? " Dan Sasuke sendiri yang menjadi peranan utamanya sedangkan untuk lawan mainya adalah artis yang lebih lama dari Sasuke. Artis yang sering di juluki Queen Of Drama. Siapa lagi jika bukan Yamanka Ino? Seorang gadis berumur 18 tahun layaknya Sasuke, hanya saja Ino sudah menekuni dunia keartisan saat umurnya menginjak 15 tahun. Ino sangat handal dengan berakting. Bukan hanya bermodal ke sexyan tubuh akan tetapi semua genre-genre Film sudah Ia cobai dan berpuluh-puluh penghargaan Ia dapatkan karena kehebatanya itu.
Tok...Tok..Tok...
Sasuke yang sedari tadi menatap Jendela dengan pandangan menerawang sedikit tersentak. Dengan wajah yang masih menunjukan kedataranya. Sasuke mengalihkan pandanganya dari jendela kearah pintu kamarnya "Masuk. " Ucap Sasuke dengan nada malas lalu kembali menatap kearah samping kananya, lebih jelasnya Jendela.
Pelaku yang mengetuk pintu tadi memasuki kamar Sasuke. Mata Onyxnya yang kelam menatap Sasuke dengan pandangan sedikit prihatin. Sosok bersurai perak kelabu itu melangkahkan kakinya kearah Sasuke berada. Setelah sampai sosok itu duduk di kursi yang langsung berhadapan dengan Sasuke. Tangan kanan laki-laki bermasker itu meletakan sebuah cangkir yang berisi kopi. Rupanya sosok itu juga meminum kopi, memang di cuaca malam yang dingin ini meminum kopi adalah pilihan yang tepat. Sasuke melirik orang itu melalui ujung matanya sebentar, setelah itu melanjutkan aktivitas mandang-memandang Jendelanya. Merasa tidak di hiraukan. Hatake Kakashi yang berprofesi sebagai Manager Sasuke ini menatap meja dan menjuntaikan tanganya kedepan untuk meminum kopinya yang hangat. Akan tetapi gerakan tangan Kakashi terhenti saat melihat sebuah Majalah yang terbuka lebar menampilkan sebuah halaman. Matanya menatap halaman tersebut, setelah tahu apa isi tersebut Kakashi menghela nafas "Hah, sepertinya gosip itu semakin meluas dan memanas Sasuke. " Celetuk Kakashi menggelengkan kepalanya kekanan dan kekiri. Sasuke melirik Kakashi kembali setelah mendengar itu. Mata Onyxnya berkilat tajam penuh emosi yang di tahanya beberapa minggu ini. Uchiha satu ini sedang di selimuti oleh kejenuhan dan ke frustasian akibat dari gosip yang sangat ramai akhir-akhir ini. Gosip tentang Dirinya dan seorang gadis bersurai Pirang. Ya ialah Yamanka Ino. Bergosipkan bahwa Sasuke berpacaran dengan Ino sejak Sasuke memulai menapaki dunia keartis. Banyak yang beranggapan bahwa Sasuke hanya ingin mencari sensasi saja dengan menjadi pacar Yamanka Ino. Saat mendengar berita itu Sasuke mulai berpikir. Dari mana mereka mendapatkan pemikiran seperti itu? Apa mereka tak bisa melihat jika Dirinya itu sempurna dan memiliki bakat! Memikirkan hal itu kembali membuat Uchiha Sasuke mendengus jijik. Lagipula, dari mana gosip itu berasal? Pernyataan hal inilah yang selalu berputar-putar di benak Sasuke. Melihat kejenuhan sang artis. Kakashi hanya diam, menunggu Sasuke untuk membalas perkataannya. Kakashi tahu jika Sasuke orangnya tidak bisa dipaksa.
Sasuke yang awalnya menatap kesamping kini berpindah menatap Kakashi. Tangan Sasuke mulai menompang kepalanya dan menatap tajam Kakashi "Chk! " Decak Sasuke membalas perkataan Kakashi, merasa setengah malas membalas perkataan Kakakshi. Kakashi menghembuskan nafasnya dan menggaruk kepalanya atau lebih tepat rambutnya, merasa tahu keadaan Sasuke "Jadi, apa yang Kau ingin lakukan? Apa Kau tak ingin memberikan komentar tentang gosip konyol itu Sasuke? Lebih baik Kau berkomentar walaupun sekali Sasuke. Kau sama sekali belum memberikan klarifikasi terhadap gosip tersebut. Aku kawathir jika Kau lama-lama seperti ini, Kau akan terpojok oleh fakta-fakta yang baru dan tak memiliki jalan keluar lalu akhirnya karirmu akan runtuh dan semua usahamu akan sia-sia. " Jelas Kakashi menatap wajah Sasuke dengan serius. Sasuke memejamkan matanya, mencoba mencerna semua penjelasan Kakashi, sembari jari-jarinya Ia putari di bibir cangkirnya. Sasuke menggigit bibir bawahnya. Kakashi benar. Sejak awal gosip itu muncul, Ia sama sekali belum berkomentar apa-apa, selalau menghindari awak media yang haus akan gosip tentang Dirinya. Sebenarnya Sasuke sangat malas menganggapi gosip tersebut di tambah lagi lawan gosipnya hanya selalu tersenyum malu-malu dan berkata "Tanya saja pada Sasuke kun. " Gah, Sasuke yang mendengar itu hanya memutar bola matanya, jengah terhadap Ino. Apa-apaan sikap itu? Seharusnya Ino menjelaskan jika Dirinya dan Dia tak memiliki hubungan spesial apapun, hanya sebatas teman saja. Jika boleh jujur, Sasuke tahu jika Ino menyukai dirinya sejak berjumpa di Film layar lebar pertamanya. Tapi memang Sasuke yang selalu tidak peduli jadi hanya bersikap biasa saja terhadap perhatian Ino, selalu menerima perlakuan Ino walau ada beberapa tolakan. Akibat ketidak pedulianya Sasuke harus menghadapi gosip yang sangat tidak jelas ini.
Sasuke membuka kelopak matanya "Biarkan Aku berpikir malam ini. " Kakashi yang sedang meminum kopinya untuk menunggu tanggapan Sasuke, melirik sejenak Sasuke melalui ujung matanya. Kakashi meneguk habis kopinya "Hmm, baiklah. Aku harap Kau menemukan jawaban yang tepat Sasuke. " Tatap Kakashi dan menepuk bahu Sasuke, mencoba memberi semangat melalui tepukanya. Kakashi tersenyum di balik maskernya saat mendapat anggukan dari Sasuke. Bagi Kakashi Sasuke sudah seperti anaknya. Tentu saja, Kakashi lah yang merawat Sasuke dari kecil. Kakashi menyayangkan keluarga Uchiha terhadap Sasuke.
Sasuke menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tanganya 'Apa yang sekarang Aku harus lakukan? ' Batin Sasuke bosan.
Author Note:
Salam sejahtera dan damai!
Panggil Aku Teco (Teko). Aku adalah Author baru, walaupun sebenarnya Aku sudah 1 tahun lebih di Fanfiction. Tapi itu sebagai silent reader dan tak memiliki Account. Susah memang karena aku memiliki perkejaan yang padat. Akan tetapi karena suatu hal jadi aku bisa deh membuat fict! Dan lagi sebenarnya aku buat akun ini sudah beberapa-bulan yang lalu! Untuk ingin tahu siapa aku silahkan cek di Profileku!
Mohon sangat kritik, saran maupun masukan!
Disclaimber Naruto: Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Drama, Mungkin Humor, and Hurt/Comfort
Rate: T+
Pair: SasuNaru
Warning: Sedikit Lime, Yaoi, AU
Mata onyx kelamnya yang sedari tadi tertutup untuk menikmati tetesan-tetesan air ini pun terbuka. Sasuke sang pelaku mengadahkan kepalanya keatas dan menatap air-air yang berasal dari Showernya. Tetesan-tetesan air lembut berjatuhan kearah Sasuke di mulai dari wajah hingga keseluruh tubuhnya. Sasuke mengibas-ngibaskan rambutnya kekanan dan kekiri, lalu Sasuke mengelap rambutnya kebelakang menggunakan kedua tanganya. Rambut yang biasanya mencuat melawan gravitasi ini berubah menjadi lepek kebelakang kepala saat terkena air. Sasuke membuang nafas lembut saat merasakan sejuknya air yang mendinginkan kepalanya. Setelah perbincangannya dengan Kakashi sang Manager, Sasuke langsung masuk ke kamar mandi untuk menjernihkan pikiranya. Dia harus menjernihkan pikiranya sekaligus memikirkan ide untuk masalahnya ini. Akan tetapi kenapa sedari tadi tidak ada satu pun sebuah ide yang keluar? Sasuke adalah seorang Uchiha! Kenapa tiba-tiba Ia menjadi lemot seperti ini? Biasanya Ia selalu memiliki seribu satu cara! Tapi di saat seperti ini kemana perginya ide-ide itu? Sasuke jadi berpikir jika Ia mulai tak seperti Uchiha akibat masalah ini. Mungkin saja ada pembengkakan di otaknya? Chk, Ia mulai mengada-ngada. Tapi kenapa saat genting seperti ini? Shit! Ini bukan antara masalah karirnya, hanya saja mau di kemanakan jika seorang Uchiha dianggap ingin mencari sensasi? Seharusnya Dia menurut saja saat Ayahnya menyuruhnya menjadi penggantinya. Tapi ahk! Tak baik juga jika hanya meratapi apa yang sudah berlalu. Apapun yang terjadi Dia harus tetap optimis! Tak memikirkan yang sudah berlalu. Jika Kakaknya Itachi tahu kalau Dirinya tak Uchiha pasti orang itu akan menertawakanya. Sasuke memukul dinding kamar mandinya dengan keras "Brengsek! Aku tak akan kalah dengan Kau Itachi! " Desis Sasuke tajam layaknya ular. Well, ada sebuah kejadian yang menimpa diantara Adik dan Kakak ini yang berujung sang Adik memiliki dendam. Dan hal itu akan di bahas di episode lain.
Tangan pucat putih tak bercela Sasuke terjulur kesamping mengambil sebuah handuk yang menggantung rapi di sebuah tiang yang menempel di dinding. Sasuke mematikan air showernya menggunakan tangan satunya yang sedang menganggur. Setelah itu kaki-kaki Sasuke bergerak untuk melangkah berjalan menuju westafel. Sesudah sampai atau lebih pastinya sudah berada di depan kaca. Sasuke menghela nafas dan memijat dahinya sembari melingkarkan handuk ke pinggangnya "Sebaiknya Aku memikirkan rencana sambil tidur nantinya. " Lirih Sasuke mencoba tenang. Sasuke menatap pantulan Dirinya di hadapanya dan mengangguk, merasa perkataanya barusan adalah hal yang benar. Sasuke langsung memalingkan wajah dari cermin dan melangkahkan kakinya menuju pintu. Namun sungguh teragis nasib Sasuke saat ini. Saat Sasuke sudah membuka pintu tiba-tiba Sasuke-
BRUKK
Yup, terjatuh dan terpeleset akibat lantai yang licin. Mungkin akibat tetesan air yang jatuh dari kaki si Uchiha bungsu ini. Uchiha bungsu satu ini meringis kesakitan saat kepalanya terkena lantai yang keras. Benar-benar sial Uchiha bungsu satu ini. Entah mungkin Sasuke mempunyai salah dengan orang atau terkena sumpah serapah orang yang memiliki dendam dengan sang Uchiha. Sungguh naas, baru kali ini seorang Uchiha sangat sial.
"Aww shit! " Ringis Sasuke mengelus belakang kepalanya. Kenapa malam ini Ia sungguh sial? Kenapa? Gah! Di saat dia lagi memiliki masalah yang sangat serius, kenapa kesialan datang di malam ini? Apa yang membuatnya sial seperti ini sih? Demi Tuhan! Uchiha satu ini benar-benar di buat frustasi saat ini! Dengan wajah yang datar walau ujung bibir sedikit berkedut, mencoba menahan sakit. Tangan Sasuke menyentuh kepala belakangnya dengan pelan. Sasuke bersyukur di dalam hati, karena akibat kejadian tadi, Sasuke tak meimiliki efek samping seperti benjol mungkin? Ya entah benjol atau apa Sasuke sama sekali tak peduli. Sasuke sekarang mulai sedikit pusing untuk itu Dia berdiri dengan perlahan. Kedua tangan Sasuke memperbaiki handuknya yang menggantung di pingganya sembari berjalan menuju lemari bajunya.
.
.
.
Sasuke menatap langit-langit di kamaranya. Setelah kejadian tragis tadi Sasuke lebih memilih untuk tidur. Di dalam kesunyian Sasuke menerka-nerka sebuah rencana. Sayang, sedari tadi dia belum dapat sebuah ide. Mungkin semakin buruk karena kejadian tragis tadi. Sasuke mulai berpikir tidak-tidak. Apa dia harus menyatakan bahwa gosip itu benar? Mati saja kau Uchiha Sasuke! Mana mungkin seorang Uchiha melakukan hal seperti itu! Gah! Sasuke benar-benar erorr saat ini. Apa kalian ingin bertanya kenapa Sasuke tidak meminta saran kepada teman? Aku saran 'kan untuk tidak bertanya seperti itu. Atau kalian ini ingin menyindir Sasuke atau apa sih? Tentu saja Sasuke tidak punya teman karena sifatnya ini. Bla...bla...bla begitulah sang Uchiha. Tidak mengerti? Di harapkan untuk diam.
Drrrt...drrrt...drrrt...
Sasuke melirik kesamping saat merasakan Handphonenya bergetar. Sasuke berdecak kesal. Siapa yang menelpon malam-malam seperti ini? Seperti tidak ada kerjaan saja. Lagipula saat ini Ia sedang banya urusan! Urusan yang mungkin sebentar lagi membuatnya gila. Tangan Sasuke mengambil Handphone tersebut dengan sangat tak ikhlas. Alis sebelah Sasuke terangkat bingung karena di Handphonenya tertera nomor tersembunyi. Dengan ragu Sasuke mengangkat panggilan tersebut.
Cklik...
"Hn?" Tanya Sasuke mencoba pura-pura tak mempunyai beban.
"Hai...Sasuke kun~ "
Mendengar suara itu. Sasuke ingin sekali menjedukan kepalanya berkali-kali. Sasuke sangat tahu siapa orang di balik suara menggoda itu. Cih, jika saja sejak awal Ia tahu siapa yang menelponya. Sasuke pasti tidak akan mengangkat telepon tersebut.
"Hn?"
Orang yang menelpon terkikik geli mendengar respon kurang ajar Sasuke "Oh, ayolah Sasuke kun. Aku ini Ino. " Ucap Ino. Tak peka terhadap Sasuke yang kesal saat ini.
Sasuke mendengus mendengarnya "Aku tahu, cepat katakan apa tujuanmu! " Cetus Sasuke dengan malas. Sasuke berpikir, di saat dia sedang ingin mencari rencana agar masalah selesai. Ino malah terdengar santai. Chk!
Lagi-lagi Ino tertawa kecil "Baiklah...baiklah. Hm, gosip di antara kita yang sedang panas itu... " Ino menggantungkan kata-katanya, mencoba bermain-main. Tak merasa jika Sasuke sudah ingin menggigitnya sedari tadi. Sasuke menaiki sebelah alisnya mendengar kalimat menggantung Ino. Perasaan Sasuke mulai merasakan perasaan yang tidak enak.
Ino tertawa sinting "Bagaiman jika kita sungguh-sungguh menjadi sepasang kekasih? " Tanyanya santai.
Benar! Sasuke sudah menduga pasti akan ada yang tidak-tidak. Sasuke menutup wajahnya. Wanita ini benar-benar licik bagaikan belut di air. Tak mungkin dia akan menerim tawaran tersebut.
"Aku tidak mau. "
"Tak mau? Sayang sekali Sasuke kun, padahal jika kita menjadi sepasang kekasih aku akan menjelaskan bahwa gosip itu salah. " Rayu Ino dengan seringai yang tercetak di wajahnya. Benar, Ia sudah sangat tergila-gila dengan sang Uchiha bungsu satu ini setelah bertemu pada pandangan pertama.
Sasuke memejamkan matanya. Pasti ada cara lain selain rencana gila Ino tadi. Tapi akh! Kenapa otaknya tidak berkerja dengan cepat sih? Grrrr...Ayolah! aku mohon! Si-
YA!
YES!
Kenapa tidak terpikir dari tadi?
Wajah Sasuke langsung berseri-seri saat akhirnya menemukan sebuah rencana yang sangat compleat!
"Tidak, aku tetap tidak mau Yamanka san. " Tolak Sasuke dengan tegas. Karena dia sudah memiliki sebuah rencana. Yeah, rencana yang bisa di bilang gila dan merepotkan. Walau begitu Uchiha satu ini lebih memilih jalan merepotkan di bandingkan masalah selesai, tapi harus sengsara bersama Ino bak singa betina tersebut.
Wajah Ino yang cantik mengeras. Tanganya terkepal kuat. Menaklukan seorang Uchiha memang sangat susah. Uchiha tak ubahnya benteng besar yang berduri. Harga diri yang tinggi bagaikan beton tebal. Dan sangat sepesial. Cih, bagaimanapun juga jika ingin mendapatkanya kau juga harus bisa. Harus bisa menjadi bom nuklir. Bom yang bisa merobohkan beton tersebut.
Dan Ino memiliki sebuah rencana...
"Baiklah Sasuke kun, seterah kau saja. Emh, tapi jika berubah pikiran hubungi aku ya~ "
Cklik...
Sasuke mendengus dan mulai menyadari jika Ino itu tidak pintar. Buktinya dia menyuruh dirinya untu menghubunginya jika berubah pikiran, tapi helo...Dirinya saja tidak tahu nomor orang tersebut! Gah! Sasuke langsung membuang pemikiran tak penting itu. Dia lebih memilih mengotak-atik Handphonenya dan menghubungi Managernya.
Tut... Tut... Tut...
Cklik...
"Yare-yare~ ada perlu apa Sasuke kun? " Tanya Kakashi.
Sasuke tidak bisa menyembunyikan kebahagianya di balik seringainya tersebut. Sasuke berdehem dan mulai berkata "Kakashi, besok adakan jumpa pers. Aku sudah memiliki rencana... " Desis licik Sasuke.
Kakashi menggaruk pelipisnya di sana "Yare~ baiklah, semoga rencanamu kali ini tidak gila Sasuke. "
Cklik...
"Kau salah Kakashi, jika tidak gila. Aku bukan Uchiha namanya. Rencanaku tak akan seru tanpa adanya gila... " Lirihnya pada dirinya sendiri.
Kegilan Uchiha di mulai...
Bersambung...
Hai~ ini sebenarnya fict kedua aku! Tapi sepertinya fict pertama aku yang berjudul "La Peur Me Fait L'Amor" tak banyak di minati. Jadinya itu nanti aja di lanjuti! Mencoba fict ini dulu! Tapi yang nunggu fict pertama aku! Pasti aku lanjutin jika ada mood XD hehe...
Oke semoga fict ini tidak mengecewakan...
Kritik, saran dan masukan pleeeeeaaasssseee?!
Author: Teco
