Kembali lagi bersama saya, KelvinKLR.
Saya kembali post FF tapi bukan One-Shot, melainkan multi yamg mungkin akan sampai 5 Chapter.
Ok Happy Reading
Judul - Run Run Run.
Author - KelvinKLR
Disclaimer - Masashi Kishimoto
Rate - M
Pairing - Naruto & Hinata
Gendre - Romance, Drama, & Hurt/Comfort
Warning - OOC, OOT, TYPO, EYC & Any Where.
...
Mengejar bintang.
...
Langit malam bulan september terlihat dihiasi ribuan bintang, cahayanya menyejukan mata serta hati, tak kusadari aku terkagum pada mereka.
Bersama bulan benderang, malam september terasa berbeda.
Cuaca sedang bersahabat, banyak orang keluar malam untuk menikmati indahnya suasana september, ramai disini.
"Haaah.. Indahnya" mataku tertegun pada bulan purnama, cahayanya mengingatkanku pada seseorang, Seorang wanita tepatnya
Wanita yang sangat kucinta, kusayang, dan kurindukan.
Andai dia bersamaku malam ini, aku ingin melihat ekspresi kagumnya akan keindahan sang Pencipta Alam Semesta ini.
Tapi sayang, dia berada jauh dariku, sangat jauh hingga tak dapat ku gapai. Mendekatinyapun bagaikan mustahil untuk dilakukan, karna dia ...
...
September
"Naruto, jangan lupa besok jangan sampai terlambat. Manajer akan memarahimu bila kau terlambat lagi" pesan itu terdengar jelas, hinggap dalam kepalaku melalui telinga ini.
Hummm... Diusiaku yang sudah 20 tahun ini, aku bekerja sebagai pegawai disuatu perusahaan Swasta.
3 tahun aku bekerja disini, banyak kenangan terjadi.
Tapi, beberapa minggu lagi aku akan meninggalkan tempat ini, berhenti bekerja lebih tepatnya. Bekerja didaerah dekat kota Tokyo, melanjutkan usaha orang tuaku yang sudah melemah, faktor usia.
"Terima Kasih telah mengingatkanku Kiba" Temanku sesama pegawai, Kiba namanya. Dia orang yang ramah dan cerewet, dan juga menyusahkan bagiku.
Tapi dia teman yang baik, juga bisa diandalkan.
"Na-Naruto-kun, be—besok berangkat ke stasiun bareng ya" aku mengangguk membalas ajakan wanita sesama pegawai, juga sekaligus Pacarku, Hyuga Hinata namanya.
"Cieeeee... Tak biasanya Hinata-chan ngajak Naruto ketemuan, Ehemm.. Kayaknya ada sesuatu nih ?"
"Aaa.. Aku su-su—sudah sering k-kok ngajak Na-Naruto-kun... Ketemuan, Sa-Sakura-chan ja—ngan menggodaku" Kekasihku itu amat mudah digoda bila mengenai didiriku, dia bisa salah tingkah jika membicarakan diriku dan dirinya saat berduaan.
Awalnya aku tak menyukainya saat baru pertama bekerja disini, tapi hampir setiap hari aku berpapasan dengannya dia terus menghindar.
Itu sontak buatku penasaran, saat pada suatu ketika aku tak sengaja memeluknya karna dia hampir terpeleset. "Na—Naruto-kun... Waaaa.." Dipelukanku dia pingsan, wajahnya memerah sangat.
Dan saat itu aku baru sadar kalau dia Sangat-Sangat menyukaiku.
Aku juga setelah kejadian itu terus memikirkannya, sampai-sampai aku sadar kalau aku juga menyukainya.
...
I Need You
"Naruto-kun, Huu.. Huuu... Kamu sudah menunggu lama ya ?" pertanyaan itu keluar saat nafasnya terengah-engah, "Tenang saja Hinata-chan, aku baru sampai kok" balasku, dia tersenyum bersyukur 'Yokata'
"Emm.. Ayo kita ke kantor Hinata-chan" Ku menggenggam telapak tangan mungilnya, tapi dia terdiam ditempat, buatku bingung.
Tunggu !?
Kenapa Hinata tak memakai baju Pegawai ? Malahan Hinata mengenakan Kaos Lengan Panjang berwarna Pink dikombinasikan rok pendek hitam, dan kenapa aku baru menyadarinya ?
"Ke-kenapa kamu gk pakai baju pegawai Sayang ?" tanyaku padanya yang menundukan kepala.
Apa ia mengajakku kencan ? Namun seingatku tidak, lalu apa ?
"Hinata-chan ?" tanyaku lembut.
...
Kaget
Aku duduk disebuah ruangan keluarga Hyuga, tenang kurasa. "Jadi, kamu yang sering diceritain Putriku ?" Mataku mendelik pada Hinata, wajahnya tertunduk malu, ya itulah ciri khasnya saat tersipu malu.
"Iya.. Ee.. Namaku Uzumaki Naruto" memperkenalkan diriku terasa kikuk, jelas. Tatapan tajam Ayah Hinata menatapku, ngeri dilihat.
"Apa pekerjaanmu ?"
"Pegawai di Kantor yang sama dengan Hinata-chan, tapi beberapa hari lagi aku bekerja sebagai Wirausaha" jawabku.
Dia tersenyum tipis, tapi tetap mengerikan untuk dilihat.
"Kamu akan pergi ke Tokyokan ?" balas mengangguk. "Lalu bagaimana hubunganmu dengan putriku bila kau pergi meninggalkannya ?" aku termangun, jadi.. apa mungkin ?
"Hinata-chan.. Bila boleh aku ingin membawanya bersamaku Ayah" ku tersenyum menjawab pertanyaan yang baru menyadarkanku maksud Hinata mengajakku ke rumahnya.
"Akhirnya kamu sadar juga, hahah.. Aku membolehkanmu membawa putriku yang cantik ini" berubah.
Sifat dan suasanya berubah, terasa bersahabat. Beda dengan tadi, dingin, tajam, dan mengekspresi penekanan.
Hatiku jadi agak lega kali ini, bisa dibilang ini sensasi meminta restu orang tua Waaahhh.. Amat mendebarkan, tapi bodohnya diriku baru menyadarinya.
"Hinata itu selalu menceritakanmu Naruto, dia sangat bersemangat bila mengenai dirimu. Bahkan dia sampai me—"
"Ihhh.. Tou-san diemmmm... Aku malu tau" kekasihku tersipu malu, ya aku sih sudah biasa dan mengetahui pribadinya tentang diriku.
"Hahahahaha... Maaf Maaf kalo Tou-san buatmu marah putriku"
"Hum.. Ya udah aku mau siapin barangku dulu" Hinata berjalan menaiki tangga rumahnya, marah dan malu mengekspresi raut wajahnya yang cantik, hahhaha dia membuatku gemas.
...
Restu !?
"Ja—di kamu beneran ikut ?"
"Iyalah, percuma dong kita ketemu Tou-san"
"Dasar Hinata-chan"
"Aduhhh... Ihhhh sakit tau" dia menggeram pipi gembil itu ku cubit gemas, harusnya dari tadi kulakukan.
"Hinata.."
"Ya ?"
"Aku pergi 3 hari lagi tapi, kenapa kamu datangnya sekarang ?" benar aku bodoh, kami sudah berada dirumah.
Kenapa aku tak sadar akan hal penting ini ? Bodohnya kau ini Naruto, bisa-bisa terjadi hal aneh bodoh, Aghhh...
Mataku mendelik Hinata yang tengah mengeluarkan barang-barangnya ke tempatku.
Tempatku tinggal bukanlah rumah, melainkan sebuah kos dengan 1 ruangan besar dan 1 kamar mandi.
"Eemm.. Nanti malam kita tidur barengkan ?" glup, ku mengangguk.
"Te—nang Hinata-chan, aku gk akan macam-macam kok"
"Yokata" menarik nafas lalu mengeluarkannya, tenang rasanya dia percaya.
"Tapi, ka—lo Naruto-kun gak macam-macam... Aku a-akan marah nih"
"Eh ?"
Lampu hijau dia berikan, kode yang langsung kusadari.
Memang kamu sudah melakukan hubungan itu beberapa kali, tapi biasanya aku yang mengajaknya. Namun, yang kulihat buatku tegang akan semangat.
Sekarang..
Dan kedepannya kami...
Tinggal melangkah sekali lagi untuk mengikat tali yang baru tersimpul..
Bertunangan, barusan dirumah Hinata aku dan dia bertunangan dengan cara sederhana ala keluarga Hyuga, ya sebelum itu aku telah mengabari orang tuaku yang memberikan lampu hijau, berarti dia juga merestui hunganku dengan Hinata.
Terasa lega setiap kali ku tatap cincin 8 karat ini, lebih lega bila kulihat cincin milik cintaku.
Yang terlihat lebih kecil dan lentik bagi jari manisnya yang mungil dan lembut dilihat.
Aku mencintainya..
Tapi ditempat Ayah dan Ibuku nanti..
Apakah wanita itu akan muncul ? Lalu membuatku kembali menggilainya ?
Aku takut dan senang..
To Be Countinued
Chapter 1 Lampu Hijau dari Tou-san
Review ?!
Gmana FF baru kali ini ?
Sorry kalo wordnya dikit, wajar kan ini multi chapter.
Saya akan berusaha update setiap minggunya. !
Jangan Lupa di Review !
See You Again !
