A/N: Pada libur awal puasa yang singkat ini, saya mau puas-puasin nulis…
Disclaimer: Kurumada Masami-sensei
~Reason~
Suatu hari, para Gold Saint plus Kanon minus Shaka sedang berkumpul bersama: mengobrol, bersenda gurau. Mempererat persahabatan. Tiba-tiba, Aiolia menyuarakan sesuatu yang menarik.
"Hei, sudah lama aku bertanya-tanya, kenapa Shaka tidak menjadi biksu saja ya?"
Rekan-rekannya menoleh ke arahnya.
"Dia kan sangat taat dalam agamanya," lanjut adik Aioros itu. "Tidakkah kalian pernah berpikir, mengapa ia memilih menjadi Saint bukannya menjadi biksu?"
"Mungkin dia tidak lolos ujian menjadi biksu," cetus Shura.
"Ngawur! Memangnya ada ujian semacam itu?" bantah Deathmask kasar. "Dia pasti tidak mau menjadi biksu karena dia tidak bisa membunuh kalau dia harus tinggal di klenteng sepanjang hari!"
"Kau yang ngawur, Deathmask!" debat Milo. "Shaka pasti menjadi Saint karena ada sesuatu di antara dirinya dan Athena," dia nyengir lebar. "Jadi dia lebih memilih Dewi Athena dibanding Dewi Kwan Im."
"Atau barangkali dia gagal menjadi Dalai Lama, sehingga dia memutuskan untuk menjadi Saint," Aphrodite menambah dugaan kacau mereka.
"Jangan bicara begitu tentang Dalai Lama!" ujar Mu, pelan tapi tajam. Aphrodite mengangkat bahu dengan tampang innocent.
"Pasti Shaka punya alasan tersendiri yang sama sekali tidak ngawur seperti dugaan-dugaan kalian," ujar Saga bijaksana. Tepat pada saat itu, Shaka masuk ke ruangan tersebut, berjalan tenang dan menutup mata seperti biasanya.
"Nah, itu ada orangnya! Kau tanyakan saja langsung padanya, Aiolia," Aioros tersenyum kepada adiknya. Aiolia mengangguk.
"Hei Shaka, sebenarnya ada sesuatu yang sudah lama ingin kutanyakan padamu."
Sang Virgo menolehkan kepalanya dengan anggun kepada Sang Leo.
"Silakan."
"Kau ini kan sangat taat dengan agamamu. Dari dulu aku selalu bertanya-tanya, kenapa kau tidak menjadi biksu saja?"
Hening.
"Oh, itu," akhirnya Shaka merespon. "Itu ada alasannya."
Para Gold Saint yang lain segera memasang telinga, menanti jawaban Shaka. Mereka sangat penasaran, kira-kira alasan apakah yang membuat Shaka tidak menjadi biksu? Pastinya alasan itu sangat serius!
"Alasannya adalah..." Shaka menggantung kalimatnya sejenak, "...karena aku tidak mau dibotaki."
.
Ziing...
.
Ziing...
.
Ziing...
.
"Kalian tentunya tahu, seorang biksu harus membotaki rambutnya. Nah, aku sama sekali tidak mau rambutku dipangkas habis. Aku bisa menahan nafsu, menaati tujuh larangan Buddha, bermeditasi, menjadi vegetarian dan melafal sutra sebanyak-banyaknya, tapi kalau untuk dibotaki... TIDAK!!!" mendadak Shaka menjadi agak histeris.
Ekspresi wajah para Gold Saint yang lain: (-_-;;)
"Jadi aku memilih menjadi Saint Athena. Menurutku, perwujudan seorang Bodhisattva sejati bukanlah dengan menjadi biksu, melainkan dengan menempatkan Buddha di setiap tindakannya..." Shaka kembali ke kekalemannya dan mulai mengeluarkan kata-kata bijaknya, sementara satu persatu para Gold Saint saling memberi isyarat untuk meninggalkan ruangan tersebut.
The End
*
*
A/N: Walaupun liburan ini cuma empat hari, tapi setidaknya saya bisa nulis fanfic (kalo R&R sih kayaknya masih harus cuti, soalnya pulsa lagi nggak banyak, lagian ada tugas yang harus dikerjain plus harus tetap belajar untuk ulangan-ulangan mendatang). Makasih udah baca, lebih makasih kalo review!
