CRYSTAL COVE
Disclaimer : J.K Rowling
Based on Lisa Kleypas's Novel
DraMione fic
Romance
--
Summary:
Hermione Granger tidak pernah merasakan cinta. Tidak peduli seberapa sering dan seberapa keras ia mencoba untk mencintai pria, rasa cinta itu tidak pernah singgah di hatinya. Sebagai keturunan penyihir, Hermione bertekad untuk menyihir hatinya agar bisa merasakan cinta.
--
• PROLOG •
Besar kemungkinan, pikir Hermione dengan murung, setelah sebilan puluh sembilan mantra cinta gagal, maka yang keseratus tidak akan lebih baik dari yang sebelumnya.
Baiklah. Aku menyerah.
Ia tak akan pernah bisa jatuh cinta. Ia tak akan pernah bisa mengerti atau mengalami hal misterius yang membuat satu jiwa menyatu dengan jiwa yang lain. Itu adalah sesuatu yang selalu mengusik relung hatinya yang terdalam, tapi ia membuat dirinya terlalu sibuk untuk bisa memikirkannya. Tapi masalahnya, cepat atau lambat kau akan kehabisan kegiatan untuk bisa dilakukan, dan setelah itu satu-satunya hal yang berusaha sangat keras untuk tidak kau pikirkan menjadi satu-satunya hal yang akan kau pikirkan.
Hermione pernah memanjatkan permohonan di depan bintang jatuh dan sebelum meniup lilin ulang tahun, atau melemparkan koin ke air mancur, meniupkan bunga dandelion untuk mengirimkan benihnya terbang dengan parasut kecilnya. Dalam setiap permohonannya, Hermione membisikkan mantra pemanggil... Kata-kata ini memperlihatkan takdirmu...tidak bergeming selama aku menunggu...takdir telah menemukanmu...cinta telah mengikatmu...Datanglah padaku.
Tapi belahan jiwanya tak pernah muncul.
Hermione sudah membaca setiap halaman grimoire* yang diberikan ibunya saat ia berusia enam belas tahun. Tapi tidak ada ritual ataupun mantra untuk penyihir berhati kosong. Tidak ada yang bisa membantu seorang wanita yang mendambakan sesuatu yang seluarbiasa dan senormal cinta.
Ia mencoba berpura-pura pada semua orang, bahkan pada dirinya sendiri, bahwa ia tidak peduli. Ia berdalih ia berjiwa bebas, tidak ingin terikat, tidak membutuhkan siapa pun. Tapi di waktu-waktu sendirinya, Hermione menatap pusaran tornado kecil di bathtubnya yang sedang dikeringkan, atau bayangan yang menggelap di sudut kamarnya, dan berpikir, aku ingin merasakannya.
Ia menginginkan cinta yang akan membawanya pada perjalanan hidup. Ia memimpikan seorang pria yang mampu menanggalkan setiap lapisan sutra yang melilit pertahanan dirinya, sampai akhirnya ia bisa menyerahkan dirinya secara utuh. Mungkin dengan begitu, dunia tidak akan lagi terasa terlalu kecil, atau malam tidak akan lagi terasa terlalu panjang. Mungkin setelah itu satu-satunya harapannya adalah agar malam itu tidak akan pernah berakhir
• To be Continued •
--
Halo semua...
Ini fic pertama yang di publish di akun Pepperfly...
Fic ini sama sekali bukan fic Pepper tapi dari novel karya Lisa Kleypas. Pepper cuma numpang publish di ff sama terjemahin ke bahasa indonesia...
so, selamat menikmati dan jangan sungkan untuk review ya..
