POSSESIF
author : firetomylight
cast : – kim jongin – luhan
slight!sehun
YAOI CONTENT
cause you're mine
"Kau terlambat 20 menit Oh Sehun."
"Hosh hosh hosh"
Belum ada penjelasan keluar dari bibir lelaki yang bernama Oh Sehun itu, ia masih sibuk mengatur nafasnya yang belum beraturan akibat berlari dari toko bubble tea ke tempat biasa ia berlatih dance, tempatnya berada saat ini jarak yang cukup lumayan.
"Mau alasan apalagi?" tanya lelaki yang sama. Masih menatap lurus.
Air mukanya menggambarkan kekesalan karena ini bukan kali pertama atau kedua.
"Maaf aku telat lagi, tapi aku janji ini yang terakhir. Tadi aku. ."
"Sudahlah, ayo kita mulai latihan." Lelaki itu memutus begitu saja penjelasan yang baru akan keluar dari bibir Sehun.
'Syukurlah aku tidak perlu membuat alasan dan berbohong lagi' lega Sehun dalam hati.
Sehun, Oh Sehun benci berbohong sebenarnya.
Apalagi berbohong terhadap sahabat terdekatnya, Kim Jongin.
Sahabat terdekat saat ini.
Ya meskipun mengenal Jongin selama satu tahun lebih Sehun tidak pernah tau sedikitpun mengenai kehidupan Jongin.
Toh ia tidak pernah mempermasalahkannya.
Kim Jongin.
Ya, yang belakangan ini selalu menegurnya karena ia selalu datang terlambat diwaktu latihan dance mereka.
Selalu terselip rasa bersalah dihati Sehun tapi begitu ia mengingat kembali alasan keterlambatannya ia hanya bisa tersenyum.
"Luhan. ."
"Luhan?" Jongin mengulang ucapan Sehun dan menekankannya dalam bentuk pertanyaan.
"Eh?" Sehun seperti tersadar kalau baru saja ia melamun lagi.
"Terlambat dan melamun. Kau seperti orang bodoh Oh Sehun." ucap Jongin kemudian meneguk air mineral dari botol ditangan kanannya, tangan kirinya masih sibuk mengusap peluh didahi dan pelipisnya.
"Berani bilang sekali lagi aku seperti orang bodoh."
Jongin membuang botol air mineralnya yang kosong, melirik ke arah Sehun, memandangnya remeh.
"Kau-seperti-orang-bodoh" tantang Jongin sambil melempar handuk basahnya kearah wajah sehun dan berlari meninggalkan sehun yang bangkit dan mengejarnya.
"Kau sialaaan!" teriak Sehun.
Jongin hanya membalikkan badannya dan tertawa puas, raut wajahnya mengejek dan kembali berlari.
"Dari mana Sehun bisa tau namamu?" Jongin menjatuhkan asal dirinya ke sofa. Dilemparkannya sembarang ransel yang daritadi ia gendong.
Nadanya dingin.
Ekspresi diwajahnya menunjukkan ia sedang marah.
"Jongin ah, kau sudah pulang, ayo makan aku memasak makanan kesukaanmu hari ini." Lelaki manis berkulit putih itu tersenyum. Terlihat sekali berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Darimana Sehun tau namamu?
Tidak ada jawaban.
"Jawab aku. Sekarang." tegas Jongin.
Lelaki manis itu masih terdiam.
Mengatupkan rapat kedua bibirnya.
Dalam pikirannya mencoba merangkai kata yang tepat untuk kalimat jawaban dari pertanyaan Jongin.
"Luhan, jawab aku sekarang atau. . ."
"Dia melihat nametag ku. Tadi dia membeli bubble tea dan entahlah." jujur Luhan.
"Jadi dia sudah cukup lama mengamatimu. ."
"E-entahlah."
"Berhenti bekerja ditempat itu. Cari pekerjaan baru mulai besok."
Kedua bola mata Luhan membulat. Ia cukup terkaget.
"Tapi." masih mencoba membantah meskipun dalam hati Luhan tau benar kalimat Jongin tadi itu perintah, dan ia bukan berada dipihak yang diberi pilihan.
Seperti kesal melihat keterdiaman Luhan, Jongin bangkit dari sofanya dan berjalan kearah Luhan yang masih tertunduk. Dengan perlahan tangan kanannya merengkuh pipi putih luhan dan sedikit memberikan tekanan disana.
"Kau ingat aku tidak pernah suka menerima kata 'tapi' atau 'aku tidak bisa' dari bibirmu. Jangan buat aku marah. Jangan-Pernah"
Luhan mendongakkan kepalanya dan menatap kedua bola mata Jongin yang memberinya tatapan penuh intimidasi mengikuti arah genggaman tangan Jongin yang menuntunnya.
"Aku mengerti" dengan sedikit susah payah efek tekanan dari tangan Jongin akhirnya kata persetujuan itu keluar dari bibir kecil Luhan.
"That's my baby" ujar Jongin singkat seraya memberi Luhan seringai khasnya dan berakhir pada sebuah ciuman dalam.
Diusapnya surai halus Luhan perlahan.
Ditatapnya kedua mata indah, kedua pipi putihnya yang sedikit memerah, bibir mungilnya. Sempurna.
"Kau tau dengan pasti kalau situasi yang paling aku benci adalah dimana suatu saat aku harus berada diantara kau dan Sehun atau Sehun berada diantara kita."
"Kau itu milikku hyung. Hanya aku. Kim Luhan Milik Kim Jongin." lanjutnya posesif.
FIN
keep posting fic cause have nothing to do these days.
another drabble(s) will be posting here \o/
for next maybe, hunhan? :)
