That I was once by your side
.
.
.
"Sampai kapanpun cintaku hanyalah cinta yang tidak akan terbalaskan…"
"Mungkin,aku memang tidak pantas merasa bahagia"
.
.
"Hiks…" terdengar suara isakan seseorang di dalam ruangan itu.
"min…sudahlah…maafkan aku ne? tapi aku tidak bisa meninggalkan dia.." namja bertubuh tinggi dan berkulit pucat itu bicara dengan ekspresi sedikit merasa bersalah diwajahnya.
"tapi…aku bahkan tidak tahu apa – apa,kyu.." tatap namja yang dipanggil 'min',atau Sungmin dengan mata sembab akibat menangis.
"tidak apa kan? Toh sekarang kau sudah tahu semuanya.." tepis Kyuhyun dengan dingin.
"…" Sungmin hanya bisa menundukkan wajahnya, butiran air mata kembali terbentuk di sudut matanya. Dirinya hanya bisa merasa sebagai pecundang, saat seseorang yang ia cintai mengkhianatinya. Ya, namja bernama Kyuhyun itu diam – diam berselingkuh dibelakangnya selama ini, hingga akhirnya takdir yang membiarkan Sungmin untuk tahu.
Rasanya ia ingin menghilang saja, daripada merasa kalah.
.
.
.
-2 hari yang lalu-
Sungmin dan sahabatnya, Henry, sedang asyik menikmati dessert mereka di café depan stasiun.
"ah..sudah lama aku memimpikan makan ini hyung, bagaimana? Enak bukan?"
Tanya Henry disela lumatannya pada sendok yang berlumuran coklat itu.
"Ne..jeongmal mashita, Mochi.." jawab Sungmin dengan senyum lebar.
Mereka melanjutkan canda mereka sambil memakan dessert chocolate cake special dengan lelehan coklat sempurna didalamnnya. Tiba – tiba Henry mengalihkan pandangannya keluar jendela café, tepatnya ke toko ice cream disebrang sana.
"mworago mochi? Kau melihat apa?" Tanya Sungmin yang sadar dan mengikuti arah pandangan Henry tersebut. Dan segera ia mengerjapkan matanya tanda tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Kyu…" bisik Sungmin yang melihat Kyuhyun dan seseorang lain yang bercanda sambil makan ice cream nya, namja yang bersama Kyuhyun itu hanya bisa tersipu, dan yang lebih mengejutkan lagi, perlahan Kyuhyun mendaratkan kecupan di bibir namja tersebut. Membuat Sungmin menutup mulutnya tidak percaya, dan segera memalingkan wajahnya dari adegan ciuman yang berlanjut itu.
Henry pun hanya bisa memasang muka yang tak kalah terkejut dari Sungmin, hingga ia mengarahkan pandangannya pada Sungmin yang berjalan keluar mendekati kedua insan yang sedang bermesraan tersebut.
"Kyuhyun-ah.." Kata Sungmin yang langsung membuat Kyuhyun melepas tangannya dari tengkuk namja kecil itu.
"M-Min..?" tatap Kyuhyun terlalu terkejut melihat Sungmin. Bagaikan seorang narapidana yang sedang dituntut didepan hakim, raut rasa bersalah segera menghinggapi wajah Kyuhyun. Begitupun dengan namja disebelahnya.
"A-aku…j-jeongmal mianhae.." Sungmin berlari meninggalkan mereka berdua, tak bisa lagi menahan air matanya. Hatinya bagai terkoyak hingga hancur.
.
.
.
Namja kecil dengan lesung pipi yang tajam tersebut tersenyum kearah Sungmin, mengulurkan tangannya seramah mungkin.
"Ryewook imnida…" Sapa namja bernama Ryewook tersebut pada Sungmin, yang hanya bisa dibalas dengan senyum miris dari Sungmin.
Pertengkaran Kyuhyun dan Sungmin hanya berakhir dengan Sungmin yang mencoba mengalah, sedangkan Kyuhyun tetap kukuh pada pendiriannya kalau ia ingin mempertahankan Sungmin dan Ryewook untuknya, akhirnya Kyuhyun memutuskan untuk memanggil Ryewook ke rumah mereka dan mempertemukannya dengan Sungmin, sungguh bodoh, Sungmin memilih untuk mati saat itu juga.
"aku harap kau bisa mengerti min… dan bersikap baik padanya arra? Ryewook itu kesepian.." kata Kyuhyun seraya memakai jaket kulit kesayangannya dan bergegas mengambil kunci mobil.
"kau mau kemana kyu..?" terdengar nada tidak rela dari pertanyaan Sungmin.
"Aku pergi sebentar, nanti aku kesini lagi.." jawab Kyuhyun lalu beranjak keluar rumah
Blam.
Terdengar deru mobil Kyuhyun yang makin lama menghilang. Sungmin menghela nafasnya, ekor matanya melirik kea rah Ryewook yang tak jauh darinya.
"sayang sekali ya..kelihatannya Kyuhyun berpihak padaku saat ini" terdengar perkataan Ryewook yang langsung membuat Sungmin menatapnya heran.
"maksudmu?" Tanya Sungmin sambil merapatkan kedua alisnya.
"sadarlah Lee Sungmin… kau itu terlalu cepat menanggap kalau Kyuhyun mencintaimu.. lihat? Buktinya ia masih memilih bersamaku sekarang.. ia hanya tidak tega melepasmu kepinggir jalanan lagi seperti dulu..." tutur Ryewook dengan senyum santainya.
"kau…" amarah Sungmin mulai tersulut. Ia tidak terima dengan perkataan Ryewook tersebut. Ryewook salah, Kyuhyun dan dirinya memang saling mencintai.
Benarkah…?
Sungmin hanya bisa terdiam menatap Ryewook, lagi – lagi dirinya merasa kalah...ia segera berlari menuju kamarnya, meninggalkan Ryewook yang tersenyum dengan penuh kemenangan.
.
.
.
"mulai saat ini, Ryewook akan tinggal bersama kita.." kata Kyuhyun dengan santai.
"E-eh?" mata Sungmin membulat besar, terkejut dengan perkataan Kyuhyun.
"Aku bilang, dia akan tinggal disini bersama kita,min…" ulang Kyuhyun dengan senyum santainya dan merangkul bahu Ryewook depan Sungmin.
Kini mereka tengah berada di ruang tengah, Setelah Kyuhyun kembali dengan membawa banyak barang – barang yang membuat Sungmin bertanya – Tanya, akhirnya Sungmin tahu alasan Kyuhyun pergi sore tadi dan alasan atas barang – barang itu.
'Oh, Tuhan..bagaimana aku harus menghadapinya…' pikir Sungmin
.
.
To Be Continued
huft, maaf ya jelek T^T saya masih pemula sih, belum ada apa - apanya dibandingkan para sensei diatas.
RnR ya *bowsbows*
