Jika Kau Hisap Darahku akan Kutusuk Kau

.

.

.

.

Disclaimer : Vocaloid © Yamaha Corption

Halo, Yuka-chan lagi kebelet buat fanfic campuran antara karakter Vocaloid dan Diabolik Lovers nih. Nah, jadi disini Yuka pengen bereskperimen dengan menggunakan karakter Vocaloid memainkan cerita mirip dengan cerita di Anime Diabolik Lovers. Jadi Yuka-chan pengen pinjam karakternya yak.

Yak, Mungkin ada beberapa perubahan di cerita ini, namun masalah karakternya Yuka-chan tetep mempertahankannya kok.

Baiklah daripada menunggu terus langsung saja yuk, discroll dibawah guys

.

.

.

Good Reading

.

.

.

.

Aku masih mengingat senyuman, kecerian, keramahan, dan kehangatanmu bagaikan sinar disko. Tanpamu aku bagaikan sandal tanpa sandal, cuma berat sebelah. Terasa kurang dan hampa seperti ruang kosong di parkiran. Seperti kabel listrik tidak akan lengkap tanpa aliran listrik. Es teh tanpa es, TV tanpa antena, MP3 player tanpa earphone, dll

Seandainya saja aku menghentikan obsebsimu yang berlebihan itu, mungkin aku tidak akan berada dalam lingkup penyesalan yang berkepanjangan ini. Makanan dan hiburan pun tidak membuatku tenang. Kau masih bisa tersenyum dan mengatakan semua baik baik saja, kau begitu semangat dan bilang ini adalah kesempatan terakhirmu bertemu mereka.

Tapi sekarang aku berpikir lebih baik kau tidak bertemu mereka selamanya. Sudah 3 bulan berlalu semenjak kepergian kau yang membawa perlengkapan menginapmu berserta buku pinjaman perpustakanku yang terpaksa aku harus mengganti rugi karena telat mengembalikan. Aku sangat cemas dan jengkel denganmu.

Apa yang tampan dari mereka berenam? Cuman cowok nari nari dan nyanyi nyayi gak jelas di panggung. Senyuman dan sapaan palsu mereka menyapa gadis gadis seakan menghipnotis mereka agar terus mengidolakan mereka. Seperti kau yang juga terhipnotis oleh mereka. Kau mendapat tiket keberuntungan untuk berkunjung di mansion mereka yang gak jelas tempatnnya dan sampai sekarang kau tidak kembali.

Tetapi hari ini, saat aku sedang mencari minuman sprit* di dekat rumahku, tiba tiba saja seorang wanita berambut hitam diikat samping dengan hiasan bunga khas gaya jepang memanggilku dari belakang saat aku sedang berjalan. Kurasa aku akan mendapat kabar yang mengejutkan dari Bibi Sachiko penjual tahu bulat di pinggir jalan yang selalu dekat dengan sahabatku ini.

"Nak IA, ada kabar buruk!" kata Bibi Sachiko itu sambil memegang bahuku dengan nada ngos-ngosan meninggalkan tahu bulatnya yang sedang di goreng di mobil bok terbuka itu.

"Eeh..., Bibi Sachiko, kabar buruk apa bi?" tanyaku penasaran sambil mengingatkan tahu bulat yang belom diangkat dari penggorengan dengan kaki lima Sachiko langsung mengangkat gorengan tahu bulat dengan secepat Saitama. Aku langsung sweetdrop di tempat melihat tingkah Bibi Sachiko yang statusnya masih lajang padahal umurnya sudah 30 tahunan. Tapi anehnya banyak yang memanggilnya Bibi sampai aku juga ikut ikutan manggil Bibi.

'Itu nak IA, Yukari-chan meninggal dunia" ucap Bibi Sachiko sambil menundukkan kepalanya dan menahan sedih karena dirimulah yang selalu membeli tahu bulat di tempat Bibi Sachiko daripada anak anak komplek di sekitar sini.

Aku langsung berteriak APA dengan mulut menganga tak percaya dengan kabar dari Bibi Sachiko, aku berharap saat ini April Mop namun aku lupa kalo bulan ini bulan Mei. Kami berdua menangis bersama di dekat mobil karena kehilangan orang penting bagi kami berdua. Tidak perduli dilihat orang orang sekitar yang lewat di depan kami

"Huhuhuhu..., kenapa..., ada dengan Yukari? Kok,...Kok,... bisa dia mati?" tanyaku terbata bata seperti batu bata. Mengelap air mataku dengan rambut putih panjangku yang dikiraku tissue putih begitu pula dengan Bibi Sachiko yang juga ikut ikutan mengelap ingusnya di rambut panjangku.

"Itu nak IA, aku dengar dari kerabatnya yang kebetulan datang barusan, mayatnya di temukan di hutan, katanya ia banyak luka kecil di tubuhnya dan tubuhnya terlihat pucat sekali seperti kehabisan darah" jelas Bibi Sachiko sambil menyemil tahu bulatnya dagangannya. Aku juga ikut nyemil tanpa disadarinya agar tidak ditagih bayar.

"Kejam sekali" ujarku kesal dan sedih sambil menendang kaleng masih berisi di dekatku

Aku kemudian pamit kembali ke rumah tidak jadi beli sprit* malah jadinya beli tahu bulat gara gara kasian sama Bibi Sachiko menangis sekaligus curhat tentang dagangannya yang tidak akan laku seperti dulu semenjak Yukari tidak ada padahal aku sangat haus banget pengen beli minuman.

Kebingunganku di kamarku membuatku penasaran dengan Blood Night grup boyband yang disukai Yukari karena mereka mengajak Yukari untuk datang ke mansion mewah mereka sampai Yukari tergeletak mati di hutan dengan bekas luka kecil dan wajah pucat. Cukup aneh ditambah Yukari semenjak disana tidak mengontakku sama sekali.

Jika memang mereka yang membunuhnya, aku tidak akan tinggal diam. Untung saja aku dianugrahi keahlihan bela diri terutama pedang dan karate. Tambah lagi kuota internet plus plus yang memberikankku informasi dari boyband misterius Blood Night itu.

Aku membaca salah satu artikel yang bilang bahwa mansion mereka misterius dan hanya orang tertentu dan beruntung saja yang dapat masuk apalagi katanya daerah masuk di sebuah hutan lebat. Membuatku semakin curiga dan penasaran.

Aku mengeklik bagian gambar mereka, kuakui mereka lumayan tampan dengan fisik SMA seusiaku namun aku bukan tipe mudah tergoda dengan ketampanan mereka. Apalagi tipikalku cowok lebih tua dariku hehehehe.

"Kalau memang mereka membunuh sahabatku, Yukari. Maka aku akan membunuh mereka juga disana" batinku setelah mematikan Hpku lalu tidur. Aku berencana akan mencari mansion mereka membalaskan dendam atas kematian sahabatku. Tidak tahu kapan tapi yang jelas setelah aku mendapatkan izin orang tuaku dan uang ongkos kesana.

.

.

.

.

IA : Kok Pendek banget sih Yuyu Kang Kang

Yukari : Ia nih aku juga diceritakan mati juga disini

Yuka : Hehehe, namanya juga awal dan juga Yuka'kan lagi capek apalagi tahu gak kalo aku buatnya malem malem sendirian jomblo lagi. Ya terserah Author dong mau bikin charanya mati atau hidup lagi.

IA : Tapikan kalo pengen jadi author bagus'kan harus ada pengorbanan dan kerja keras dalam membuat fanfic, Yukang-chan

Yukari : *mengangguk setuju dengan kata IA *author sweetdrop

Yuka : Yayaya, gomenasai, baiklah untuk bagian penjelasannya jadi IA adalah sahabat Yukari. Nah Yukari itu sangat menggemari grup boyband yaitu Blood Night untuk siapa saja personelnya tunggu chapter selanjutnya yak. Nah, Yukari tidak sengaja mendapat tiket gratis mengunjungi mansion mereka namun 3 bulan kemudian dia tidak ditemukan. IA mendapatkan kabar kalau Yukari mati, ia memutuskan untuk membalaskan dendam atas kematian Yukari ke personel Blood Night

Yukari : Eh, bukannya aku mati karena... uhbknknmmm *ditutup mulutnya sama Author

Yuka : Oke para reader sudah dulu penjelasannya, kalau penasaran kelanjutannya klik follow fanfic ini ya, plus jangan lupa review dan favorite. Arigatou Minna