"Matanya, senyumnya.. sikapnya, semua hal tentangnya membuatku tak bisa fokus dengan apa yang aku kerjakan.. dia seakan mengambil hati dan pikiranku.. entahlah~ "

CHAPTER I - An accidentally meeting

Hari ini hujan cukup lebat membasahi bumi, semakin lama semakin deras, membuat suasana pagi semakin dingin, pukul 6.45 pagi, terlihat beberapa orang menunggu bus yang belum juga muncul di sebuah halte. sebagian tampak menggigil karena dingin yang seakan menusuk tulang.

"Argh, hari ini hari pertama perkuliahan baru.. jangan sampai terlambat dong" gerutu seseorang kesal sambil menggosok-gosok tanganya, mencoba menghilangkan dingin yang datang. Ia nampak kesal dan cemas, memandang hujan yang semakin deras.

Orang tersebut bernama Daniel, Kang Daniel. Mahasiswa semester pertama sebuah universitas terbaik di negaranya, sangat sulit masuk ke universitas itu, untungnya Daniel merupakan orang yang pandai hingga ia berhasil lolos menjadi mahasiswa. seharusnya hari ini merupakan hari pertama aktivitas perkuliahan dimulai setelah melakukan ospek selama 1 minggu lamanya.

Perkuliahan di jadwalkan pukul 7.30 pagi, seharusnya Daniel sudah duduk di dalam bus menuju kampusnya.

Mengenakan celana panjang denim serta kaos putih yang ia padukan dengan jaket tebal berwarna biru dongker. Ada hal yang cukup mencuri perhatian dari penampilan Daniel yaitu warna rambut Daniel yang berwarna pink, sangat mencolok. ia sengaja mewarnai rambutnya dengan warna itu, ia beranggapan agar ia mudah dikenali sebagai lelaki dengan rambut pink yang lucu.

Dia sudah 30 menit duduk memangku tas ransel coklatnya di halte menunggu bus yang belum juga datang, matanya terus melihat kearah perempatan jalan untuk memastikan apakah bus tujuan kampusnya sudah terlihat apa belum.

Tak lama kemudian nampak seseorang berlari dari kejauhan menuju halte bus yang sama dengan Daniel, ia nampak terburu-buru, menjadikan tas ransel hitamnya sebagai pelindung kepala dari hujan yang turun, sepertinya ia juga ingin menunggu bus di halte tersebut.

Pratttt.. tanpa sengaja ia menginjak genangan air di samping halte tepat di depan Kang Daniel duduk.

"haishhh.. sial" Daniel melihat celana dan sepatunya yang terkena cipratan.

Orang tersebut kaget, lalu dengan cepat menghentikan larinya, melihat Daniel dengan tatapan bersalah. ia kemudian menghampiri Daniel dan cepat-cepat membungkukkan badan sembari meminta maaf.

"aduh, maaf.. maaf kan aku, aku tidak sengaja. tadi aku terburu-buru" sesal lelaki itu sambil terus membungkuk.

"ck, ada apa dengan hari ini.. aku benar-benar sial. sudahlah, tidak apa-apa. aku maafkan." balas Daniel, mengelap celana dan sepatunya dengan tangan.

Lelaki itu berdiri, menatap Daniel. lalu ia mengeluarkan saputangan kecil dari tas ranselnya.

"gunakan ini.." ia memberikan saputangan itu sambil tersenyum.

"tidak usah.." ucap Daniel tanpa melihat lelaki tersebut, mata nya kembali memandang perempatan, memastikan busnya sudah terlihat apa belum. ia sedikit senang ternyata bus yang akan ditumpanginya sudah mulai terlihat.

pria itu menghela nafas, kemudian duduk di samping daniel.

"pagi yang buruk ya, maaf sudah membuat pagimu semakin buruk" pria itu memulai percakapan.

Daniel sedikit kaget lalu menoleh ke arah suara, untuk pertama kalinya ia menatap pria itu. pria dengan rambut yang hitam, serta mata yang seakan ikut berbinar saat ia tersenyum menatap Daniel. Daniel sedikit terpukau dengan senyum pria itu, sepertinya senyum yang tulus, membuat Daniel agak bersalah sudah sedikit mengabaikannya tadi.

"ohh.. apaa, oh, iya.. ini hari yang buruk" ucap Daniel terbata.

"maaf ya" lelaki itu kembali tersenyum, sambil menggaruk kepalanya.

"iya tidak apa-apa, lain kali jangan ceroboh ya"

lelaki itu tersenyum. Daniel heran kenapa lelaki itu senang sekali tersenyum,

'yah.. lelaki ini jika tersenyum seperti itu di hadapan para gadis, aku yakin para gadis akan pingsan' ungkap daniel dalam hati.

Bus yang ditunggu akhirnya sampai, beberapa penumpang turun, Daniel berdiri, bersiap menaiki bus tersebut. Daniel melihat ke arah pria yang masih memperhatikannya tersebut, daniel sedikit membungkukkan badannya. pria itu ikut berdiri, dan sedikit membungkuk,

Daniel bergegas naik ke dalam bus, untungnya bus tidak terlalu ramai. ia kemudian memilih kursi dan duduk di kursi dekat jendela, matanya menatap kearah jalan raya dengan rintik hujan yang seakan masih belum puas membasahi kota itu.

Kemudian ia merasa ada seseorang yang duduk disebelahnya, Daniel menoleh, ia kembali kaget saat melihat orang yang duduk itu adalah pria yang tadi di halte bersamanya.

"oh, eh.. kau lagi" kata daniel.

"haha.. sepertinya kita jodoh ya" dan pria itu kembali tersenyum.

Daniel hanya tertawa, kemudian mengalihkan lagi pandangannya ke jendela bus.

Sudah sekitar 10 menit di perjalanan, pria itu menatap Daniel, mengepalkan tangan kanannya lalu meninju ringan bahu daniel. daniel terkejut, kemudian menatap pria itu. pria itu dengan cepat menyodorkan tangannya.

"Aku Seongwoo, Ong Seongwoo.. senang berkenalan denganmu" pria itu tersenyum.

- to be continued

NB : Maaf jika banyak kesalahan, its my first story