Hn

.

.

Disclaimer: seluruh pemain adalah milik Tuhan YME dan diri mereka sendiri

.

.

"Min,udah makan?"/"Hn."/Min,gimana ujiannya?"/Changmin ingin sekali meminjam mikropon milik ketua RT untuk meneriakkan pada si beruang kutub Yunho kalau mau mendekati kakaknya ya deketin aja. Ngapain harus deketin si adek yang ehm.../ Homin or Yunjae? Read this if u wanna know...-_^

.

.

.

"Aku pulang..."

Krik

Krik

Krik

Remaja (?) bernama Changmin segera mengerutkan dahinya. Pemandangan penuh aura sepi sudah biasa baginya. Yang penting si kulkas tercinta rame ya sudah. Dia rela bergaul dengan sang kulkas demi menunggu sang kakak yang tentu saja masih sibuk dengan tugas kuliahnya sebagai sang pejuang skripsi.

Dirinya yang berstatus sebagai maba (mahasiswa baru) masih bisa ongkang-ongkang kaki karena materi yang diterimanya masih berupa materi umum. Sehingga dia masih bisa buka-buka buku catatan lamanya namun juga harus mencari materi baru yang lebih dalam.

Dengan memasangkan headphone serta memutar lagu bernuansa beat, Changmin sudah angguk-angguk sambil menikmati cookies karya sang Umma yang kemungkinan besar pulang malam bebarengan dengan sang Appa. Jadi bisa dibilang juragan di kediaman keluarga Kim yang asri ini.

Dan tanpa sadar senyum evil pun muncul...

Mohon di maklumi,sebenarnya sang kakak sudah memperingatkan (bahkan menarik-natik pipinya) untuk berlatih senyum yang sopan. Namun yang namanya sebiasaan...

Enggak kok... Enggak...

Changmin sudah 'dewasa' kok jadi tidak terlalu jahil seperti dulu. Tapi kalau sudah kumat ya Wassalam... =,=

"Aku pulang..."

Changmin yang masih sibuk angguk-angguk tidak menyadari bahwa sang kakak yang melihat tingkahnya hanya bisa menumpahkan aura bunga-bungaan. Dan ketika sudah menemukan momen penuh aura seperti itu tentu saja sang kakak langsung mengabadikannya.

"Apa yang kau lakukan,Jae?"

Sang kakak yang dipanggil Jaejoong itu segera menunjuk ke arah sofa yang ditepati adiknya. Disana terlihat Changmin yang ternyata sudah ketiduran dengan posisi yang imut.

"Kenalkan, dia adikku. Kim Changmin..." ucap Jaejoong dengan aura yang masih berbunga-bunga. Sedangkan teman satu dosen pembimbing nya hanya bisa menaruh tangan di bawah dagu dengan aura menilai-nilai sosok yang masih tertidur pulas.

"Dia adikmu? Kenapa enggak pernah cerita?"

"Karena aku khawatir kalau dia bakalan diincar oleh orang-orang yang mencurigakan."

"Tak kusangka kau menderita brother complex ya?" ucap teman yang disapa Yunho itu. Suaranya yang cukup nge-bass membuat Jaejoong mendelik. Lalu dengan jika was-was dirinya menoleh ke arah sang adik yang ternyata mulai ngulet dan mengucek-ucek matanya.

Kyeopta!

"Nggghh... Hyung?"

"Nde... Hyung sudah pulang...Minnie udah lama nunggunya?" ucap sang kakak sambil mengusap-usap kepala Changmin. Biasanya yang namanya Changmin itu tidak suka dengan yang namanya skinship. Namun kalau dalam keadaan benteng yang lemah(?) , Changmin sudah mirip dengan anak kucing yang sedang malas-malasan.

Dan Jaejoong selalu memanfaatkan kesempatan emas itu!

Changmin melepaskan headphone nya dengan bantuan Jaejoong. Lalu dengan sedikit stretching dirinya berusaha untuk bangun dan menemukan sesuatu yang janggal...

Salahkanlah Changmin yang masih memiliki separuh nyawa dan mata yang kurang berakomodasi dengan baik...

"Hyung..."

"Hm?"

"Kok ada beruang di depan pintu?"

.

.

.

to be continues

.

.

See you in the next chapter. Jangan lupa review ya... ^,^