Dear my Love

Author : Rina Dhila

Cast : - Jung Shi Hyun

Oh Sehun

Kim Jong In [Kai]

Support Cast : - Lee Sun Kyu

Genre : Romance

Rating : General

Length : 1 of ?

Aku gk tau ini FF ke 4. Jujur aku belum sering bikin FF, dan ini FF chapter pertamaku. Soalnya aku sering bikin oneshoot. Kalo mau tau lebih tentang aku bisa add fb ku [ Rina Dhila], follow twitter ku [ rina_fany], and dateng + follow ke blog ku ne [ .com] .

Cerita ini murni karangan ku, cast nya ini [Jung Shi Hyun] atas saran temenku di facebook. Oke deh dari pada banyak omong mending langsung baca aja.

Sebelumya maaf ya kalo banyak typo bertebaran. Maklum belum professional…

Happy Reading !

Summary: Akhirnya aku menyadari ada sesuatu yang tidak bisa aku dapatkan selama apapun aku menunggu.

Entah apa yang salah padaku, apakah kurang penantianku selama ini? Aku hanya ingin dirimu, tak bisakah kau buka sedikit hatimu untuk ku? Aku membutuhkanmu sebelum aku pergi, Oh Sehun…

Shi Hyun POV

" Eomma.. Eomma.. Eomma.. "

" Ne? Ada apa denganmu ? kenapa kau senang sekali ?"

"Hari ini Kai kembali dari Jepang?"

" Jinjja ? apa dia bersama orangtuanya?"

" Emmmm .. aniyo, dia mengatakan bahwa ia sendiri Sekarang aku akan menjemputnya di bandara eomma.. untuk sementara waktu dia akan tinggal disini eomma. Bolehkan ?"

" Ne, eomma sangat senang. Hati-hati di jalan"

"Ne eomma "

" Kamjongie ! "

" YA! Kau datang .. "

"aku pasti datang. Kau sendiri, tak bersama orangtua mu?"

"aniyo.. aku sendirian. Hmm… sebelum liburan berakhir aku harus mendapatkan Sesutu disini"

"jinjja? Mwo?"

"itu hanya aku saja yang tau. Mungkin suatu saat kau akan tau?"

"YA! Kai, Awas kau!..."

Namaku Jung Shi Hyun, aku tinggal di Seoul bersama eomma ku. Aku tak bersama appa ku, karena Appa ku bekerja di Amerika. Kim Jong In, atau bisa dipanggil Kai. Dia temanku sejak kecil, kami sangat dekat. Namun hubungan kami hampir berakhir. Saat itu umur kami kira-kira 15 tahun, orang tua Kai harus pindah ke Jepang kerena masalah pekerjaan. Saat itu aku benar-benar kehilangannya .Aku merasa sendiri dan merasa asing tanpanya. Akupun jadi canggung berhadapan dengan orang lain. Setelah eomma membujukku, aku mulai bisa menerima kepergian Kai.

Namun seiring waktu berlalu aku melihat di suatu surat kabar bahwa dia kini menjadi seorang dancer handal di Jepang. Kemudian aku menelusurinya hingga aku menemukkan account Kai. Aku mulai dekat lagi dengannya. Dan saat liburan tahun ini, ia menyempatkan dirinya untuk mengunjungiku di Seoul. Saat liburan berakhir, ia pun akan kembali lagi ke Jepang. Ini pertemuanku dengannya sejak 6 tahun terpisah dengannya, satu yang dapat ku ucap, dia Tampan.

"Annyeong .. wah ada bau harum, sepertinya ajumma memasakkan sesuatu untukku"

"YA! Kau ini.."

"Kai, duduklah, ajumma sudah memasakkan makanan untukmu."

"Hei Shi Hyun, banarkan kataku.. "

"Kai, jangan lupa sebelum makan cuci tanganmu dulu"

"Eomma! Kami bukan anak kecil lagi. Kami juga sudah mengerti, iya kan Kai?"

"hmm .. gwechanayo.. itu adalah kebiasaan yang baik bukan. Gamsahamnida ajumma , sudah mengingatkan ku.."

" Ne"

Eommaku dan Kai memang sangat dekat, eomma menganggap Kai seperti anaknya sendiri. Membuatku kadang iri dengannya.

Kai.. kali ini dia benar-benar berbeda dan berubah, dia lebih keren, manis, tampan,

"Kai .. kau semakin jelek"

"Mwo? Apa katamu, aku ini semakin tampan. "

"Jelek…:p"

"Hyun-na , Kai. Cepat makan makanan kalian, kalau dingin tidak enak. Eomma akan menyiapkan kamar untuk Kai"

"Gamsahamnida ajumma "

"Ne Kai, anggap rumah sendiri"

"Ne"

"Hyun-na . Bisakah kau ambilkan meja kecil yang ada di gudang untuk Kai"

"Ani, biar aku saja ajumma. Shi Hyun kau disini saja"

"Aniyo, palli Hyun-na"

"Nde eomma"

Klekk

Ugh.. berantakan sekali gudang ini.

"Dimana sakelar lampunya, ah ini dia"

Jika bukan karena Kai dank arena suruhan eomma, aku paling tidak mau masuk gudang, ini benar-benar tempat terkutuk. Membuat sesak nafasku, dan membuat kotor. Ah lebih baik aku cepat keluar dari tempat ini.

"Ini dia"

Pluk!

Eh? Apa ini? Buku? Ada sebuah buku yang terjatuh dari dalam laci meja itu. Buku itu terlihat sudah lama, sepertinya aku jarang melihat buku ini. Setelah ku cermati lagi, ternyata ini adalah buku harianku dulu. Eumm kelihatanya aku tertarik untuk membacanya.

Halaman demi halaman kubaca. Kadang beberapa bacaan membuatku sedikit tersenyum, bahkan sampai tertawa. Tapi ada juga beberapa bacaan yang membuatku serius untuk membacanya.

15 Juni 2007

Tuhan.. mengapa kau pisahkan aku dengan sahabatku, Kim Jong In. Aku sangat merasa kehilangannya. Bisakah kau kembalikan sahabat terbaikku itu? Aku mohon…

6 Desember 2007

Jujur aku masih merasa kehilangan Kai. Tapi aku harus tau bahwa aku tak mungkin bergantung padanya. Hwaiting Shi Hyun!

19 Desember 2007

2 hari lalu ada seorang namja yang hampir saja menabrakku, saat itu aku sedang berjalan-jalan di taman dekat rumah ku. Dan apa kalian tau? Dia, lebih tepatnya, namja yang hampir menabrakku adalah murid baru di kelas ku. Menyebalkan.

23 Desember 2007

Kenapa namja itu mendekatiku. Apa dia menyukaiku? Dia memang tampan, tapi dia sangat menyebalkan. Namanya Oh Sehun.

31 Desember 2007

Kau tau… hari ini Sehun menyatakan cinta padaku. Aku bingung harus menjawab apa. Aku dan dia memang baru kenal. Tapi aku merasa cocok dengannya, walaupun dia juga sangat menyebalkan. Kurasa aku juga mulai menyukainya. Dia mengajakku menghabiskan malam tahun baru bersama dan malam itu aku haruus member jawaban. Ya atau tidak?

DEG…

Sehun… kenapa kau muncul lagi dalam pikiranku.. Kenapa aku mengingatmu lagi. Aku tak membutuhkanmu lagi. Kau hanya mempermainkanku. Kau tak pernah tau perasaanku. Jika kau tau Oh Sehun, aku benar-benar ingin putus asa.

1 Januari 2008

Tadi malam .. Semua itu benar-benar….

Tokk! Tokk! Tokk!

"Ne, masuklah!"

"Kenapa kau lama sekali? Apa ada masalah?"

"Aniyo… "

Ku berhenti membaca buku harian ku. Kututup buku itu dan kutaruh buku itu dilaci meja lainya yang berada di gudang. Lalu aku keluar dari gudang itu dang menguncinya lagi.

"Aku kira kau pingsan karena debu"

"Itu keterlaluan."

"Taruh disini saja "

"Ne ajumma"

"Nah sudah selesai, kau boleh istirahat. Ajumma tinggal dulu ne."

"Ne, gamsahamnida."

Aku melangkahkan kaki ku keluar dari kamar (sementara) Kai. Tapi.. Kai mencegahku, ia mengenggam tanganku, seakan tak ingin aku keluar dari kamar itu. Akhirnya aku duduk disampingnya. Karena ia menyuruh ku untuk duduk di ranjang itu. Dia menatapku sebentar. Rasanya benar-benar damai.

"Bogoshipoyo"

"Nado Kai. Kau tau aku benar-benar kehilanganmu dulu. Dan sekarang.. kau ada disini, aku benar-benar senang "

"Aku juga senang.. hmmm.. Sekarang kau bekerja atau melanjutkan ke University?"

"Aku bekerja sebagai designer di sebuah majalah .. hmm .. yang lumayan terkenal di Seoul"

"Wah… itu sangat bagus.."

"Bagaimana menjadi dancer handal?"

"Sangat lelah, setiap hari hanya menari saja.. Hmm .. Shi Hyun?"

"Ne?"

"Ajak aku jalan-jalan… aku rindu pada Seoul. Ne?"

"Baiklah. Tapi besok saja, ne? Hari ini aku ingin istirahat. Aku lelah"

"Baiklah. Kau boleh kembali kekamarmu. Istirahatlah"

Belum aku keluar dari kamar itu. Kai memanggilku. Dan kalian tau apa yang ia lakukan ia hanya mengedipkan matanya padaku. Tapi… Oh Tuhan… begitu tampannya Kai saat ini. Kenapa tak sejak dulu kau tampan seperti ini, aku yakin, aku pasti akan tergila-gila padamu. Aku benar-benar merasa tersihir hanya dengan satu kedipan mata. Aaaaaa… aniyo.. aniyo… Dia itu sahaabatmu Shi Hyun, kau tidak boleh menyukainya.

Klek!

Aku menutup pintu kamar itu. Rasanya aku ingin kembali ke kamar itu lagi. Dan berbicara dengannya lagi. Aku masih merinduannya. Tapi badanku benar-benar lelah. Baiklah, sekarang aku akan istirahat. Besok kan aku akan pergi dengannya

"Shi Hyun… Hyun-na.."

"Eummhhh… Hoooaaammmm"

"Bangunlah.. Ayo kita pergi"

"Emmmm… Aaaa Kai! Mianhae, jeongmal mianhae. Aku akan bersiap-siap. Tunggu aku 15 menit. Ne?"

"Ne, aku tunggu dibawah "

Ya ampun, aku hampir lupa dengan janjiku pada Kai. Aku harus bergegas, kasihan Kai menungguku. Kau sangat payah Shi Hyun.

Sulli POV –End-

Kai POV

Hari ini aku benar-benar senang, bagaimana tidak setelah ini aku akan jalan-jalan dengan yeoja yang aku suka, lebih tepatnya aku cintai,Shi Hyun.

"Ajumma, apakah Shi Hyun sudah bangun?"

"Dia jarang bangun pagi Kai, apalagi ini hari libur, bangunkan saja dia sekarang. Ajumma akan membuatkan sarapan untuk kalian"

"Ne"

Apa Shi Hyun semalas itu, haha. Baiklah aku akan bangunkan dia.

Klek!

Lihatlah, yeoja ini masih berada di alam mimpinya.

Aku memutuskan duduk disampingnya, dia lebih cantik sekarang. Sungguh manis, apa aku bisa mendapatkannya sebelum aku kembali ke Jepang. Dan aku akan membawa mu ke sana, bersamaku. Ah, berhentilah berharap dulu Kai, sekarang bangunkan putri tidur ini.

"Shi Hyun… Hyun-na.."

"Eummhhh… Hoooaaammmm"

"Bangunlah.. Ayo kita pergi"

"Emmmm… Aaaa Kai! Mianhae, jeongmal mianhae. Aku akan bersiap-siap. Tunggu aku 15 menit. Ne?"

"Ne, aku tunggu dibawah "

Dia sangat lucu, wajahnya saat bangun tidur sungguhlah membuatku tertawa. Aku menuju ke bawah, dan menunggu Shi Hyun bersiap-siap.

"Bagaimana Kai?"

"Dia sudah bangun Ajumma, Dia sedang mandi"

"Wah kau hebat, saat Ajumma membangunkannya, dia jarang dengan cepat bangun, pasti perlu waktu lama. Ya sudah, makanlah dulu selagi masih hangat. "

"Ne, Ajumma"

"Kita akan kemana?"

"Menurutmu? Aku akan membawamu ke…. Eummmmm.. ke sana!"

Aku melihat arah tempat yang ditunjuk Shi Hyun, Taman Hiburan. Apa dia belum pernah bermain seperti itu. Dasar yeoja aneh. Bukankah lebih baik ke tempat wisata yang indah.

"Taman Hiburan?"

"Ne, kau ingat, dulu kau dan aku sering kemari, kita bermain disini sampai sore."

"Tapi aku tidak mau disini, ini tempat anak-anak Hyun-na. Ayo kita ketempat lain."

"Eummmm… baiklah Kim Jong In"

"YA!Panggil aku K-A-I. Kai"

"Ne… ne… ne"

Akhirnya Shi Hyu mengajakku pergi ke Namsan Tower. Karena aku tidak mau ke Taman hiburan. Sebenarnya jika tadi dia memaksa ke Taman Hiburan juga tidak apa-apa, asal aku bersama Shi Hyun.

"Palli .. kita hampir samp…aww"

"Gwenchana?"

Kai POV end

Shi Hyun POV

Dasar Kai, ke taman hiburan saja tidak mau. Padahal dia kan dulu sering memaksaku untuk menemaninya ke sana , apa dia tidak ingat . huh.. Akhirnya aku mengajaknya ke Namsan Tower. Dan dia menyetujuinya. Dan kami pun berjalan ke sana, karena jarak taman hiburan dan Namsan Tower tidak terlalu jauh.

"Palli .. kita hampir samp…aww"

"Gwenchana?"

"Gwenchana."

"Oh mianhae. Mianhae.."

Suara itu… Akh tanganku sakit, mungkin karena aku terlalu asyik berbicara dengan Kai akubjadi tidak melihat ada orang di depanku. Tapi suara itu.. aku rasa aku mengenalinya..

"Oppa.. gwenchana?"

"Gwenchana, Sunny-ya. Mian agasshi"

Aku mendongak dan…

.

.

.

.

.

TBC..

Maaf bila FF ini kurang menyenangkan. Ini akan saya lanjutkan secepatnya. Gomawo untuk yang sudah mau membaca. Dan saya menunggu kritik dan sarannya. Saya sangat menghargai kritik yang readers berikan karena itu membuat saya memperbaiki kesalahan saya.

Tunggu lanjutannya.. Pai pai.. #pelukLuhan