"Dia akan mati."
"Bohong!"
"Kami tidak pernah bermain-main dengan takdir, Kyuhyun."
"Aku mencintainya, sangat... Kumohon..."
"*Miko*, aku bisa mengabulkan permintaanmu. Tetapi aku tidak bisa mengingkari Sang Kematian."
"Apapun akan kuberikan sebagai gantinya. Asal Kibum selamat."
"Jiwamu. Nyawa Kibum akan terselamatkan dengan jiwamu."
"Bersamaan dengan turunnya salju pertama musim dingin ini, maka darah manusia akan tertumpah. Nyawanya akan diselamatkan dan jiwamu tercabut untyuk menipu Kematian. Melalui tidur panjang yang buta jiwa sucimu berkelana mencari arah kembali ke raga. Namun Waktu yang terjamah Kematian akan memberikan batas, hingga salju terakhir, ingatan tentangmu akan terhaous begitu pula hatinya. Dan jiwamu menjadi milik sang Gelap."
"Aku mengerti..."
"Kau bersedia megorbankan itu?"
"Apapun asal Kibum selamat..."
"Walau jika akhirnya kau tidak bisa kembali ke ragamu dan dia melupakanmu?"
"Walau harus begitu..."
"Then shall be it..."
"Kibummie... Aku mencintaimu... Hiduplah.. dan ... semoga aku bisa menemukan jalan pulang kembali padamu..."
"Kyuhyun... I love you..."
"Kyu.."
"Aku.. kenapa rasanya aku ingin sekali mengingatmu..? Siapa kau?"
A/N teaser and epilogue. One shot jika ada yang dilanjut.
