OUR DESTINY IS?
(KaiBaek-HunBaek) Chap 1
TITLE : Our Destiny Is?
AUTHOR : MyK24aN
MAIN CAST : Byun Baekhyun, Kim Jong In, Oh Sehun
OTHER CAST : D.O Kyungsoo
PAIRING : KaiBaek, HunBaek, etc.
GENRE : Romance, School, Friendship
RATED : M
WARNING : Typo(s), BxB, Yaoi, Alur kecepetan
DESCLAIMER : Semua Milik Tuhan. Tapi Baekhyun boleh dong buat Miyu XD
Baekhyu ditantang oleh Sehun musuhnnya sejak kecil untuk dance pada acara kelulusan sekolah, sementara Baekhyun hanya pandai bernyanyi. Kai ketua club dancer bersedia membantu Baekhyun denga sebuah syarat yang membuat Baekhyun mengatainya gila. Syarat apakah itu? Dan takdir apa yang akan menemui mereka?
Note : Rate M sengaja dicantumin karena didalam ff ini bakalan nyerempet ke hal-hal yang intim dan ada beberapa kata yang disebutin secara frontal. Jadi buat yang masih underage author saranin gak usah baca walaupun di Chap 1 ini masih biasa aja. Thanks
Story Begin!
"Dasar namja kurus albino menyebalkan, dia pikir dia siapa? Berani-beraninya mengataiku, memang sehebat apa dia? Hanya menari seperti itu saja sudah bangga" seorang namja mungil menggerutu kesal ditengah kegiatannya mengepel lantai. Kakinya menghentak-hentak kecil dan bibirnya mengerucut. Namja mungil itu, Byun Baekhyun harus berakhir mengepel lantai ruangan latihan dance karena dihukum oleh guru dance disekolah mereka. Sebenarnya hanya masalah sepele, ia dihukum karena menendang salah seorang temannya –musuhnya- dengan jurus hapkido andalannya. Itupun tidak akan terjadi jika namja yang ditendangnya tidak cari masalah.
"Baekkie-ah ternyata kau benar disini, astaga apalagi yang kau lakukan kali ini sehingga kau dihkum?" seorang namja mungil lainnya memasuki ruangan yang sama dengan Baekhyun, mata bulatnya menatap prihatin pada sahabatnya itu. Baekhyun meletakkan pelnya kedalam ember berisi air dengan keras menyebabkan air didalam ember terciprat ke lantai.
"ARGHHH" Baekhyun menggeram marah, dengan kesal ia menendang ember didepannya hingga lantai ruangan sepenuhnya basah. Kyungsoo sahabat Baekhyun sedikit kaget melihat perilaku Baekhyun yang tampak seperti orang gila.
"Tenanglah, kau ini kenapa sih? Lihat lantainya jadi semakin basah apa kau tak lelah mengepelnya lagi?" tanya Kyungsoo, tangannya meraih ember yang tadinya ditendang Baekhyun dan membenarkan posisinya.
"Lelah? yeah aku sangat lelah kau tau, bukan karena mengepel lantai ini tapi aku lelah dengan sikap Oh Sehun yang selalu mencari masalah denganku, kau tau hari ini dia mengatakan padaku bahwa penampilanku dipanggung kelulusan nanti akan membosankan karena aku hanya tau menyanyi saja, ia mengatakan akan lebih baik jika aku juga melakukan dance. Dan kau tau Kyungsoo-ah apa yang paling menyebalkan?-" Kyungsoo menggeleng pelan, sebenarnya saat ini ia sedikit takut melihat Baekhyun yang begitu menggebu-gebu "-dia bilang aku takkan pernah bisa melakukan dance sepertinya karena KAKIKU YANG PENDEK DAN TUBUHKU YANG TIDAK LENTUR" lanjut Baekhyun dengan berteriak karena terlalu kesal jika mengingat ucapan Oh Sehun padanya tadi.
Kyungsoo menutup kedua telinganya yang rasanya pengang akibat teriakan Baekhyun, ia akui suara Baekhyun itu merdu tapi hanya saat bernyanyi bukan saat berteriak seperti ini rasanya jendela ruangan saja akan pecah karena suara cempreng sahabatnya itu.
"Apa dia bodoh mengataiku seperti itu? kalau kakiku pendek dan tubuhku tidak lentur mana mungkin aku mampu menguasai hapkido, dan mana mungkin aku bisa menendangnya seperti tadi. Hah aku senang sekali bisa menendang bokongnya" Baekhyun masih setia berceloteh tanpa menyadari tatapan Kyungsoo yang berubah malas.
Tak ingin berlama-lama mendengar celotehan Baekhyun, Kyungsoo membekap mulut sahabatnya itu dengan sebelah tangannya dan meletakkan satu jarinya sendiri didepan bibirnya mengisyaratkan Baekhyun untuk diam.
"YAKK ARGHH" Baekhyun yang kesal dengan tindakan Kyungsoo dengan tanpa dosanya menggigit tangan Kyungsoo dan menatap sahabatnya itu malas, sementara yang ditatap justru sibuk meniupi tangannya yang sakit.
"Yak kenapa kau menggigit tanganku ByunBaek?" teriak Kyungsoo kesal
"Siapa suruh kau membekapku" balas Baekhyun santai. Ingin rasanya Kyungsoo menyiram Baekhyun dengan sisa air pel didalam ember jika ia tak ingat Baekhyun bisa mematahkan tulangnya jika ia berani melakukan itu. Akhirnya ia hanya bisa meringis dan mengumpat dalam hati.
"Sudahlah, ayo segera selesaikan ini hari sudah semakin sore" putus Kyungsoo, baru saja ia akan memulai mengepel Baekhyun menahan tangannya. Kyungsoo menatap Baekhyun bingung.
"Pulanglah duluan Kyungsoo-ah, bukankah kau harus les vocal hari ini? Nanti kau terlambat, aku bisa menyelesaikan ini sendiri" ucap Baekhyun, ia merebut alat pel dari tangan Kyungsoo dan melanjutkan pekerjaannya. Kyungsoo hanya bisa menatap punggung Baekhyun, ia sangat tau Baekhyun tidak suka menyusahkan orang lain karena pribadinya yang sejak kecil sudah tak memiliki orangtua.
"Walau sebenarnya aku tak ingin, tapi aku tau kau itu keras kepala. Baiklah aku akan pulang sekarang, segera selesaikan tugasmu Baek jangan terus mengomel" Kyungsoo terkikik geli melihat Baekhyun yang menatapnya kesal tapi sedetik kemudian namja imut yang juga cantik itu tersenyum tipis dan mengangguk.
.
..
…
Baekhyun menyeka keringat didahinya saat ia akhirnya selesai mengepel dan membersihkan seluruh bagian dari ruangan dance, ia baru saja akan duduk sebentar sebelum sesuatu terpikirkan olehnya saat menatap pantulan tubuh mungilnya dari cermin yang terpasang diruang latihan. Baekhyun berdiri tegap didepan cermin menatap wajahnya lalu turun ketubuhnya.
"Namja berkaki pendek dan bertubuh kaku sepertimu mana mungkin bisa menari sepertiku"
Baekhyun menggelengkan kepalanya kesal "Baiklah akan kubuktikan padamu Oh Sehun" gumamnya semangat. Baekhyun memulai dengan melakukan pemanasan, kemudian dengan ragu-ragu ia mulai menggerakkan tubuhnya niatnya sih ingin mengikuti gerakan dance sorry sorry dari Super Junior tapi yang terjadi justru-
BRUKK
"Akhhh appo" kakinya terkilir dan jatuh terduduk dengan keras menghantam lantai yang baru saja ia pel. Bibirnya mengerucut kesal karena gagal.
"Kau sedang menari atau melakukan parade konyol eoh?" suara seorang namja mengistrupsi kegiatan Baekhyun yang tengah mengelus bokong seksi(?)nya. Namja itu berjalan mendekati Baekhyun dan berjongkok didepannya.
"Kau siapa?" tanya Baekhyun yang masih sibuk mengelus bokongnya
"Aku Kim Jongin kau bisa memanggilku Kai, aku ketua club dancer" jawab namja yang jika dilihat-lihat memiliki kulit tan dan wajah tampan..
"Ahh jadi kau ketua club dance? Aku Byun Baekhyun dari kelas 3-2" balas Baekhyun
"Kau sunbaeku ternyata, tapi sunbae apa yang sunbae lakukan disini? Seingatku sunbae bukan anggota club dance" tanya Kai menatap Baekhyun
"Aku dihukum Mr. Han karena menendang Oh Sehun" jawab Baekhyun
Kai tertawa kecil "Jadi sunbae orang yang heboh dibicarakan hari ini? Tapi kenapa sunbae menendang Sehun?"
Baekhyun menghela nafasnya kasar "Karena dia mengataiku berkaki pendek dan bertubuh kaku, ia juga meragukan kemampuanku untuk menari" tanpa sadar ia mempoutkan bibirnya karena kesal mengingat kejadian siang tadi.
"Aku bisa mengajari sunbae untuk dance" seru Kai tiba-tiba. Mata Baekhyun berbinar senang saat menatap Kai.
"Tapi dengan satu syarat" lanjut Kai membuat Baekhyun sweatdrop, dia pikir Kai akan sukarela membantunya tapi tetap saja yang namanya manusia pasti meginginkan timbal balik dari perbuatannya -_-
"Apa syaratnya?"
"Mudah saja, Baekhyun sunbae hanya perlu berpura-pura menjadi istriku didepan orangtuaku" terang Kai santai, sontak saja mata Baekhyun membulat dengan mulut terbuka.
Mudah katanya
"YAKK AKU INI NAMJA MANA MUNGKIN JADI ISTRIMU" pekik Baekhyun mendarah daging, ia tau dengan jelas wajahnya memang imut nan cantik tapi bukan berarti ia juga harus jadi seorang istri kan? Dia itu tetap laki-laki dan dia itu MANLY, catat itu. pikirnya kesal. Are you sure babyByun?
Kai merasaka telinganya berdengung dan matanya berputar-putar ditambah lagi kepalanya terasa pusing tiba-tiba karena efek teriakan Baekhyun yang entah mencapai nada berapa oktaf itu.
"Dasar namja gila, aku pikir kau itu baik ternyata kau sungguh menyebalkan" omel Baekhyun tanpa mempedulikan keadaan Kai yang tengah trance itu. Kai menggelengkan kepalanya dan mengedipkan matanya beberapa kali guna menghilangkan efek yang dideritanya barusan. Setelah merasa baikan ia kemudian menatap Baekhyun.
"Tunggu, dengarkan penjelasanku dulu sunbae" cegah Kai saat Baekhyun akan berajak keluar ruangan. Baekhyun mendeathglare Kai yang berani-beraninya memegang tangannya membuat namja yang lebih mudah melepas tangannya dan menggaruk kepalanya.
"Aku tak mau dengar, kau namja gila dan aku tidak mau dekat-dekat denganmu" ketus Baekhyun menuding Kai dengan telunjuknya.
Happ
Apa yang terjadi selanjutnya membuat Baekhyun kembali histeris "KYAAA APA YANG KAU LAKUKAN? LEPASKAN JARIKU" Kai menyeringai pelan saat ia berhasil mengulum telunjuk Baekhyun, matanya yang tajam menatap Baekhyun yang juga menatapnya.
BRUKK
"Akhh shh" Baekhyun yang tadinya berniat menendang Kai justru dihempaskan dengan keras kedinding higga tubuh mungilnya terhimpit oleh tubuh tinggi Kai. Pandangan Baekhyun yang tadinya tajam perlahan berubah sayu karena rasa gugup luar biasa –yang biasanya tidak ia rasakan- sekarang menyerangnya apalagi dengan Kai yang menahan sebelah tangannya dan sebelah lutut ketua club dance itu berada diantara kedua pahanya belum lagi jarinya yang masih dikulum oleh Kai.
"Le-lepaskan ahh kuhh namja gila" seru Baekhyun yang mencoba menahan desahannya karena Kai yang begitu nakal mempermainkan jari lentiknya. Kai melepaskan kulumannya pada jari Baekhyun dan menatap namja mungil itu.
"Kumohon bantulah aku sunbae" bisiknya dengan nada rendah membuat Baekhyun merinding karena nafas Kai yang menerpa telinganya menimbulkan sensasi aneh pada seluruh tubuhnya. Baekhyun menghembuskan nafasnya kasar, ia balas menatap Kai dengan tatapan matanya yang sendu, ia menggerakkan sebelah tangannya yang bebas untuk menarik lembut kepala Kai agar sedikit menunduk, ia tersenyum tipis dan mendekatkan wajahnya tepat diperpotongan leher Kai
"Tentu saja aku mau" balasnya kemudian mengecup lembut leher Kai dan menjilatnya sekali membuat yang lebih muda mendesah pelan baru saja ia akan membalas perlakuan Baekhyun saat namja mungil itu justru membalikkan posisi mereka dan kembali menatapnya.
Tak kusangka ia seagresif ini, batin Kai
Namun sedetik kemudian Kai merasa aneh saat melihat Baekhyun tersenyum miring padanya "DALAM MIMPIMU BYUNTAE" teriak Baekhyun dan-
Buaghh
Tanpa ragu-ragu ia melepaskan tinjunya tepat pada pipi kiri Kai setelahnya ia langsung berlari keluar ruangan "Sialan dia pikir aku ini namja murahan apa, berani-beraninya ia menyentuhku seperti itu" gerutu Baekhyun kesal, tentu saja kesal baru pertama kali bertemu Kai sudah berani memperlakukannya seintim itu "Huwekk apa yang tadi aku lakukan? menciumnya lehernya? Huwekk bibirku" Baekhyun meringis sambil mengusap-usap bibir tipisnya
"Jika bukan karena keadaan mendesak aku takkan mau menciumnya seperti itu, ishh lagipula kenapa sih aku bisa segugup itu? Huh payah"
"Hey ByunBaek" kekesalan Baekhyun semakin terasa saat melihat sosok Sehun yang memanggilnya.
"Mau apa kau? belum puas kutendang?" tanyanya malas.
"Well sebenarnya aku juga malas memaggilmu tapi aku butuh bantuanmu" jawab Sehun
"Hah? Bantuan? Kau pikir aku akan membantumu? cihh" Baekhyun berdecih kesal
"Aku tau, tapi hanya kau yang bisa membatuku sekarang. Lagipula ini juga salahmu, kau tidak lihat kakiku di gips?" Sehun menunjuk kaki kirinya yang terbalut kain mulai dari pergelangan kaki hingga bagian lutut.
"Lalu? itu salahmu juga"
"Tolong bantu aku berjalan, rasanya ternyata sangat sulit untuk berjalan sendirian walau memakai bantuan tongkat lagipula kita kan bertetangga" ucap Sehun yang tampak memohon, Baekhyun sebenarnya tidak sudi tapi melihat keadaan Sehun ia jadi tak tega. Tanpa menjawab ia langsung memapah tubuh Sehun dan membantunya berjalan.
"Orangtuamu tidak dirumah lagi ya?" tanya Baekhyun setelah mereka cukup jauh berjalan. Meski Baekhyun dan Sehun sering bertengkar dan bermusuhan tapi bukan berarti mereka saling membenci, ada kalanya Baekhyun perhatian pada Sehun dan begitu juga sebaliknya.
"Kalau mereka dirumah tidak mugkin aku kesusahan seperti ini sampai harus meminta bantuanmu" jawab Sehun. Baekhyun mengangguk mengerti, ia dan Sehun sudah bertetangga selama 5 tahun jadi ia cukup tau banyak tentang keluarga Sehun. Sehun merupakan anak tunggal dari pengusaha terkenal di Korea dan Jepang, orangtua Sehun lebih sering berada di Jepang dibandingkan di Korea. Sehun juga hanya tinggal sendiri dirumahnya karena ia selalu menolak memiliki maid dengan alasan ia tak suka tinggal dengan orang asing. Jadi baik Sehun juga Baekhyun sebenarnya memiliki kehidupan yang hampir sama.
"Arraseo, apa kau sudah makan?" tanya Baekhyun lagi, Sehun menggeleng pelan pertanda ia belum makan.
"Aniya, wae mau memasak untukku?" tanya Sehun
"Well, sebenarnya aku tak mau tapi melihat keadaanmu baiklah" jawab Baekhyun.
"Tapi Byun aku tak punya bahan makanan dirumahku"
Baekhyun menatap Sehun horror "Jangan bilang selama orangtuamu tak ada kau hanya makan ramyeon saat dirumah?" tebak Baekhyun dan Sehun membenarkannya dengan anggukan kepala.
"Pabbo" ledek Baekhyun. Ia membawa tubuh tinggi Sehun memasuki rumahnya, ia pikir akan lebih baik jika ia membuatkan Sehun makanan dirumahnya sendiri daripada harus membawa bahan makanannya ke rumah namja pucat itu.
"Duduklah dulu, aku akan memasak untukmu" titah Baekhyun
"Tak kusangka kau yang menyebutku musuh seperhatian ini padaku" celetuk Sehun
"Bukankah aku memang sering perhatian padamu, kau saja yang selalu mengganggu dan membutaku kesal" balas Baekhyun kemudian memasuki dapur miliknya. Sehun tertawa pelan kemudian menyandarkan tubuhnya pada sofa merah milik Baekhyun. Matanya menyusuri rumah Baekhyun yang 3 kali lebih kecil dari rumahnya, ia bahkan berpikir rumah Baekhyun sangat sesuai dengan diri namja imut itu mungil, bersih, dan indah. Rasanya sangat berbeda dari rumahnya yang mewah, luas, dan bertingkat tapi tidak senyaman rumah Baekhyun.
Tidak lama kemudian sosok mungil Baekhyun menghampiri Sehun dengan membawa sebuah nampan yang cukup besar. Ia kemudian meletakkan nampan berisi makanan itu diatas meja didepan Sehun.
"Ige mwoya?" tanya Sehun menunjuk makanan yang dibawa Baekhyun.
"Nasi goreng kimchi dan susu strawberry, aku tak tau kau suka makan apa jadi aku memutuskan untuk membuat ini saja untukmu. Makanlah, aku akan ganti baju dulu" balas Baekhyun.
"Baiklah, gomawo" Baekhyun mengangguk kemudian segera memasuki kamarnya sementara Sehun mulai menyantap masakan Baekhyun.
Didalam kamarnya, Baekhyun menghempaskan tubuhnya yang lelah ia melirik pada jam kecil diatas meja yang menunjukkan pukul 5 sore masih ada waktu sekitar 2 jam sebelum ia berangkat bekerja. Kalian tentu tidak berpikir Baekhyun bersekolah dan hidup begitu saja kan tanpa mencari uang? Orangtua Baekhyun meninggal saat ia masih berusia 2 tahun dan tinggal dipanti asuhan selama 5 tahun. Sejak ia berumur 7 tahun ia diasuh oleh seorang ahjumma baik hati yang tak memiliki anak namun saat Baekhyun menginjak usia 12 tahun ahjumma baik hati itu meninggal karena sakit. Sebelum meninggal ibu angkat Baekhyun membelikan sebuah rumah sederhana untuk Baekhyun dimana namja mungil itu sekarang tinggal, selain itu ibunya juga memberinya sejumlah uang yang cukup untuk membiayai sekolahnya hingga lulus Junior High School hingga ia memutuskan untuk bekerja agar bisa melanjutkan sekolahnya ketingkat Senior High School.
"Ahh aku harus mandi" gumam Baekhyun, ia kemudian melepas seragamnya dan berniat mengambil handuk yang digantung dibelakang pintu kamarnya.
Kriett
Belum sempat ia mengambil handuknya, pintu kamarnya justru terbuka dan menampakkan sosok tampan Sehun yang sedang menatap Baekhyun dengan tubuh mematung dan mata yang sedikit membesar. Ekspresi yang sama ditunjukkan oleh Baekhyun, untuk sesaat keduanya saling menatap hingga Baekhyun menyadari tubuhnya polos tak tertutupi apapun apalagi saat Sehun menatap tepat pada penisnya.
"KYAAAAAAAAAAAAAAAAA" Baekhyun refleks menjerit dengan kedua tangan yang langsung menutupi penisnya, wajah putihnya berubah merah menyadarkan Sehun dari diamnya. Namja tampan itu segera berbalik karena kaget, tadinya ia berniat ke kamar mandi tapi ia justru melihat pemandangan yang ehem indah XD.
"Mi-mian Baekhyun-ah, aku tak tau kau sedang telanjang seperti itu" Sehun berujar cukup keras. Melihat Sehun yang sudah tak lagi menghadap kearahnya, Baekhyun langsung menutup pintu dan menutupi tubuhnya dengan handuk. Ia tak tau apa yang ia rasakan sekarang, ia malu, kesal, juga kaget. Ia bergegas memasuki kamar mandi menatap pantulan wajahnya yang masih memerah hingga ketelinganya, bagaimana tidak malu setelah tadi ia diperlukan secara intim disekolah oleh Kai sekarang seorang namja yang ia sebut musuh melihat tubuh polosnya secara langsung tanpa pernah ia duga. Parahnya lagi ini pertama kalinya ia tampil polos didepan orang lain walau ia melakukannya tanpa sengaja.
"Tuhan kenapa aku harus terlecehkan seperti ini? Aku bukan namja mesum, aku bahkan tidak pernah bermimpi basah walau sekarang usiaku sudah 17 tahun huweee" ratap Baekhyun sedih.
Sementara itu Sehun kembali keruang tamu setelah mengalami kejadian tak terduga barusan, saking tak terduganya ia bahkan tak merasa sakit saat ia berjalan cepat untuk kembali keruang tamu.
"Astaga ternyata si Byun itu mulus sekali" pikir Sehun, wajahnya memerah begitu saja mengingat tubuh polos Baekhyun tadi. "Aigoo kenapa aku jadi mesum begini" lanjutnya sambil memukuli kepalanya pelan.
"Sehun-ah" panggil Baekhyun yang telah selesai mandi dan memakai bajunya. Sehun menoleh dan menatap Baekhyun, wajah keduanya refleks memerah saat bertatapan. Baekhyun berdehem pelan kemudian duduk didepan Sehun.
"Um, malam ini aku harus pergi bekerja. Kau mau aku antar sekarang kerumahmu?" tanya Baekhyun sedikit gugup.
"A-ahh itu aku um, kalau kau tak keberatan bi-bisakah aku menginap disini?" bukannya menjawab Sehun justru menanyai Baekhyun. Ditanya seperti itu Baekhyun tentu saja kaget, Sehun punya rumah yang mewah kenapa ia ingin menginap dirumah Baekhyun yang kecil.
"Rumahmu terasa nyaman, aku menyukainya" tambah Sehun dan mengingat keadaannya Baekhyun akhirnya mengangguk "Baiklah, kau boleh tidur dikamarku" jawab Baekhyun. Setelahnya keheningan kembali menghampiri kedua anak adam itu, entah apa yang terjadi pada keduanya tapi sejujurnya keduanya merasa tak nyaman dengan keadaan ini.
To Be Continue…
