Disclaimer: seluruh tokoh milik keluarga dan agensi masing-masing. Tidak mengambil keuntungan apapun dalam membuat fanfiksi ini. Dibuat untuk senang-senang
Pair: Chanyeol/Baekhyun
Selamat membaca...
.
—some place to be at peace—
.
Ada sebuah dosa; kesalahan yang diperbuat (entah sengaja atau tidak) yang tak luput dari kehidupan.
Perwujudannya tidak dapat didefinisi—terkadang tak terlihat maupun terbesit dalam pikiran. Yang dilakukan hanyalah; melakukan apa yang disukai tanpa mengetahui apa risikonya. Bertindak sesuai hasrat maupun nafsu yang menggerogoti pikiran dan akal sehat. Orang-orang berbondong untuk melakukan dosa—entah apa untungnya (mungkin beruntung, namun tidak baik hasilnya). Karena sekali dihasilkan dari perbuatan yang tidak baik, maka buruk jadinya.
Dunia itu; adalah perwujudan neraka dengan ukuran lebih kecil—dia begitu kecil dan rapuh, namun begitu terasa. Api berkobar dengan riangnya—merayakan kematian dengan segelas minuman keras. Bersorak bergembira menatap dunia yang mulai hancur perlahan. Perlahan, namun pasti—akan hancur juga nantinya.
Percikan api membara; menghilangnya afeksi dalam diri lalu berganti secara berfase menjadi asas manusia yang berhati bejad, tidak kemanusiaan. Tidak ada lagi kebaikan di dunia. Hanya menyisakan luka dan kepedihan yang mendalam—sedalam laut dan samudra dalam bentangan cakrawala yang membentang luas di padang berselimut fatamorgana.
Byun Baekhyun; bisa diibaratkan sebagai pasir putih dalam bentangan sahara—ia hanya ingin hidup damai dengan semuanya. Tapi dunia berengsek tidak berkata demikian. Ia ingin mati, mati lebih baik pikirnya. Dan Park Chanyeol selalu menyesal dengan apa yang ia perbuat.
Laki-laki itu ingin kedamaian—tempat yang damai, tidak berisik, tidak adanya pertumpahan darah yang mengakibatkan kesenjangan dalam sosial. Baekhyun ingin memeluk kapas putih dingin beralas awan, melupakan beberapa masalah yang terjadi di belahan bumi pertiwi. Ia berangan, bermimpi—pelukan sosok ibu yang ia rindukan sejak lama. Ia ingin kembali menjadi bayi mungil suci tanpa dosa.
Mimpi bisa digapai jika kita berusaha.
Baekhyun berusaha menggapai mimpinya. Ia ingin kembali ke surga—surga di atas langit. Memotong urat nadi adalah pilihan terbaik. Ia mati, napas tak terasa, ia kembali ke atas langit dengan cepat—meninggalkan mayat dengan darah berceceran di mana-mana.
Chanyeol ingin menembus dosa; dosa tak terampuni sampai akhir hayat. Ia ingin menyusul Baekhyun yang sudah damai. Ia ingin menyusul laki-laki manisnya.
Dan juga bayi mereka.
Ia ikut menyusul. Ke atas sana dengan seutas tali menggantung di langit-langit kamar. Tercekik, tak dapat menghirup oksigen, ia mati mengenaskan. Tidak apa-apa, asal dapat bertemu kembali dengan belahan hati, belahan jiwa yang sudah menemukan ketengan di balik penderitaan. Ia akan membangun bahtera rumah tangga di sana—merawat anak mereka, lalu hidup bahagia berlandaskan cinta—yang mana dirasakan manis, namun berujung pahit—sepahit kopi hitam.
Mereka menemukan tempat paling damai sepanjang masa.
Yaitu surga.
.
Selesai
—Tangerang, 04 Mei 2018 - 11:20 AM—
