Emma tidak sengaja masuk ke kamar ketika Killian sedang ... yah, wanita itu tidak yakin. Pria itu seakan sedang mengusap pelan tato di tangannya. Tato itu tidaklah asing bagi Emma, ia pernah melihatnya. Itu adalah tato nama Milah.
.
.
Disclaimer: Serial Once Upon A Time diciptakan oleh Edward Kitsis Adam Horowitz. Author tidak mengambil keuntungan.
Warning: oneshot drabble, Captain Swan setelah kembali dari Underbrooke, diketik lewat ponsel.
.
Perkara Tato
by Fei Mei
.
.
Ia tahu siapa Milah, Emma pernah bertemu langsung dengan wanita itu malah sewaktu di Underbrooke. Tahu bahwa wanita itu adalah kekasih Killian sebelum pria itu jatuh cinta pada Emma. Iya, memang wanita tersebut sudah meninggal, tapi Emma bisa melihat mata Milah berbinar saat mendengar nama Killian sewaktu ia dia Underbrooke. Berarti, walau wanita itu tidak hidup lagi, tidak berarti cintanya pada Killian mati juga, kan? Lalu bagaimana dengan Killian Jones sendiri?
Emma bukan tipikal orang yang mudah cemburu. Tetapi saat ini, ketika ia melihat kekasihnya sedang mengelus pelan tato nama Milah di tangannya, perasaan aneh menyeludup masuk dalam hati Emma. Rasanya agak sesak, sebal, dan tidak suka secara bersamaan. Ia yakin ini bukanlah rasa cemburu -pasti bukan cemburu. Lalu apa?
Killian mendongak dan melihat ada Emma di sana, wanita itu langsung salah tingkah. Pria itu tersenyum simpul.
"Swan?"
"Hai, aku hanya, eh, datang ingin tanya kau makan apa malam ini," ujar Emma.
"Apa saja juga tidak masalah," jawab Killian sambil tetap tersenyum. Tapi ia melihat ada yang tidak biasa dengan ekspresinya. "Swan? Ada apa?"
"Tidak apa-apa."
Killian memutar bola matanya. "Umurku sudah ratusan tahun. Kau bukanlah wanita pertama yang kukenal, Swan, jadi aku tahu apa arti 'tidak apa-apa' yang disertai wajah yang begitu."
Jadi Emma menghela. "Aku hanya berpikir, kau pasti sangat mencintai Milah sampai kau membuat tato namanya."
Pria itu mengerjap, lalu memegang tangannya yang punya tato namnama Milah. "Ini? Ah, iya, begitulah. Tapi kau tahu bahwa sekarang aku mencintaimu dan bukan dia, kan?"
Emma mengangguk. "Tapi tetap saja, aku melihatmu mengelus namanya di tanganmu, itu seperti kau masih sayang padanya."
"Swan, aku tidak mencintainya lagi, tapi tidak mungkin aku bisa melupakannya. Sesungguhnya, aku pernah tanya pada tukang tato di dunia modern ini, siapa tahu tato ini bisa dihapus atau apa. Tapi semuanya bilang bahwa ini adalah tato permanen, tidak bisa diapa-apakan. Ya sudahlah, kupikir toh, ini hanya tato," jelas Killian lalu pria itu menyengir. "Dan tadi aku tidak mengelus tato ini, Swan, tadi aku habis kena gigit nyamuk. Astaga, jangan-jangan kau cemburu, ya?"
Sontak saja Emma merasa wajahnya menghangat. "Tentu saja tidak!"
Killian terkekeh. "Milah adalah masa laluku, sedangkan kau adalah masa depanku. Itulah kenapa aku lebih senang memanggilmu 'Swan' daripada 'Emma'."
"Memangnya kenapa?"
"Aku ingin berpuas-puas dulu memanggilmu dengan nama 'Swan' sebelum nama belakangmu berganti menjadi 'Jones'," jawab Killian sambil menyengir.
.
.
Selesai
.
.
Review?
