'Kau jaga Kai, aku akan berembunyi. Kau harus menemukanku.'Kai mengangguk lucu. 'Ne Kyungsoo Hyung. Dalam hitungan kesepuluh aku akan menemukanmu hihi..'Kyungsoo tersenyum remeh. 'Haha coba saja kalau bisa.'
'1..2..3..'
Kyungsoo POV
Ah Kai sudah mulai berhitung, aku harus segera bersembunyi.
'3..4..5..'
Sepertinya dibalik semak-semak itu Kai tidak akan menemukanku.
'6..7..8..9..10. Aku akan menemukanku Hyung hihi..'
Aku berusaha menahan tawaku, mana bisa ia menemukanku. Aku menginjak tanah dibelakangku ternyata dibelakangku ada jurang yang cukup curam. Huft hampir saja aku terjatuh.
Pluk
'ahh ulat.'Aku mundur selangkah, aku lupa kalau dibelakanku itu jurang. Dan..'Akhh Kaii' tubuhku terperosok kedalam jurang itu. kepalau terasa sakit sekali, mataku mulai menggelap kudengar sayup-sayup suara Kai memanggil namaku.
.
.
Kyungsoo POV
"ARGHHHH" aku memegang kepalaku, rasanya sakit sekali bila mengingat kejadian itu. apa kalian pikir sekarang aku adalah seorang manusia? Kalian salah besar. Aku adalah sesosok hantu, apa kalian pikir aku ingin menjadi hantu? Tidak. Aku menjadi hantu karena saat aku mati, aku belum menyelesaikan permainanku. Ya petak umpet.
'Kau jaga, aku akan bersembunyi.'
'Ya aku tahu itu, cepatlah aku akan berhitung.'
Aku mendengar suara anak-anak itu, sepertinya ini saat yang tepat untuk menyelesaikan permainanku yang tertunda.
"1..2..3..Arrghh" langsung saja kurasuki tubuh anak ini, dan tadaa aku berhasil. Segera ku lanjutkan acara menghitung anaktadi yang sempat tertunda. "4..5..6.."
Kyungsoo POV end.
Someone POV
Kupikir bersembunyi di kamar tidur adalah ide yang bagus.
'1..2..3 Arrghh.' Aku penasaran mengapa Chanyeol Hyung mengerang seperti itu, kuberanikan untuk membuka pintu kamarku perlahan. Dan mata kami bertemu dan membeku. Kemudian aku tersadar, mata Chanyeol Hyung merah dan..menyeringai? segera kututup pintu kamarku lalu bersembunyi dibawah meja.
'ddok ddok.'
Sepertinya itu Chanyeol Hyung, oh tidak ia mengetuk pintu kamarku. Ah sial aku lupa mengunci pintu, aku berlari menuju kamar mandi lalu menguncinya. Lalu aku mendudukkan tubuhku di bathup yang tak berisi air itu, berdoa agar Chanyeol Hyung tidak menemukanku.
kriet
pintu kamarku telah terbuka aku mendengar ada barang barang yang jatuh lalu pecah. Oh tidak, sepertinya itu bukan Chanyeol Hyung.
Aku mendengar Chanyeol hyung mengetuk pintu kamar mandiku, aku tak berani membukanya karena aku yakin itu bukan Chanyeol hyung.
'ddok ddok ddok'
Ketukan itu semakin kencang
'duaghhh'
Kurasa Chanyeol hyung mencoba merusak pintu kamar mandiku. Kalau pintu itu terbuka, tamatlah riwayatu.
"AKU AKAN MENEMUKAN MU HAHAHA." Aku memejamkan mataku, rasanya takut sekali mendengar suara itu.
'bughh'
Sial, pintu kamar mandi telah terbuka. Aku hanya bisa memejamkan mata, berdoa agar aku masih bisa mengirup oksigen setelahnya. "AKU MENEMUKANMU, KAU KALAH HAHAHAHA." Suara itu..aku pernah mendengarnya. Kubuka mataku perlahan, kulihat Chanyeol Hyung beridi dihadapanku sambil membawa kapak. Tunggu, what? Kapak? Dari mana ia mendapatkan benda macam itu? apa ia benar-benar ingin membunuhku?
Chanyeol Hyung mendekatiku, mengangkat lengannya keatas bersiap untuk mengayunkan kapak itu. "Tamatlah riwayatmu."
'Prang'
Kapak itu terjatuh, aku mencoba membuka mataku perlahan.
Someone POV end
Kyungsoo POV
Aku mendekati anak itu, mengangkat lenganku keatas bersiap untuk mengayunkan kapak itu. "Tamatlah riwayatmu." Aku menyeringai menatap anak itu. tunggu sebentar, anak itu?..
'Prang'
Aku menjatuhkan kapak yang kubawa tadi, aku berusaha mendekati anak itu.
"K-Kai..ini aku Kyungsoo."
Anak itu membelalakkan matanya. "Tidak mungkin.."
Ternyata anak itu benar-benar Kai, teman masa kecilku dulu. Aku kembali mengambil kapak itu lalu bersiap untuk mengayunkannya. "Kau adalah Kai, kau harus ikut bersamaku."
'zrashh'
End
