Disclaimer: © Masashi Kishimoto
Pairing: Sasuke U. & Sakura H.
Genre: Romance/Drama
Rated: T
Warning: misstypo, ooc, AU, random, korean languange and other languange.
Happy Reading! RnR?
.
.
.
Sesosok gadis terlihat keluar dari kamarnya dengan mengendap-endap. Sepelan mungkin ia tapakan kaki kakinya agar tidak menimbulkan suara. Terlihat sebuah tas kecil tersampir di bahu kanannya, sementara tangan yang kiri menyeret koper medium size miliknya. Jantungnya berdegup dengan cepat. Sebisa mungkin tak ada suara yang ia keluarkan. Hari ini rencananya harus berhasil.
Sekitar satu meter lagi tubuhnya akan sampai di depan pintu keluar apartemen sialan ini.
Ya.. sebentar lagi kalau saja...
"Mau kemana?"
DEG
Ups, ketahuan.
Langkah gadis itu terhenti saat mendengar suara dari orang yang amat sangat tak ingin ditemuinya.
Pria itu berjalan santai mendekati 'calon' mangsanya yang sedang berusaha kabur dari kandangnya. Gadis tadi masih terdiam di tempatnya. Tidak menoleh ataupun bersuara.
Pria tersebut mencoba mengambil alih genggaman koper dari empunya. "Sudah kubilang percuma. Mengapa kau tak mengerti juga?" ujarnya dengan lembut.
SET
Sesuai dugaannya, gadis tadi menepis tangannya dan mencoba melangkah lebih cepat untuk menggenggam kenop pintu. Namun pria berperawakan tinggi tersebut dengan gesit mendorong tubuh kecil gadis tadi dan memojokkannya di dinding.
"Menyingkir dari hadapanku."
"Aniya. Naege neon."
Gadis tersebut mendorong dada pria yang membekap tubuhnya dengan sekuat tenaga. "Kau bicara apa UCHIHA SASUKE? Sayangnya aku tidak mengerti bahasamu."
"Keh!" Pria bernama Uchiha Sasuke tadi tertawa sinis seraya menunjukkan seringainya. "Ya ya kalau ini kau mengerti kan? Sakura, anata wa watashi no mono."
Gadis yang dipanggil Sakura itu tersenyum sinis dan menginjak kaki pria berambut raven tersebut sehingga tubuhnya bisa keluar dari dekapan Sasuke.
"Aku bukan milik siapapun! Aku ini milik Tuhan dan diriku sendiri, mengerti?"
Sakura memandang tajam lelaki menyebalkan di hadapannya ini. Ingin rasanya ia menginjak wajahnya yang sok tampan itu dengan sepatu berduri.
Sasuke terkekeh geli. Dihiraukannya rasa nyeri yang menyerang punggung kakinya akibat injakan maut dari 'kekasihnya' tersebut.
"Bisakah kau sedikit lebih lembut padaku Nyonya Kim?"
Mata Sakura sukses membulat diiringi dengan pekikkan pelan yang keluar dari bibirnya. "Nyo-nyo-nyonya Kim?" pekiknya kaget.
Sasuke menaikkan sebelah alisnya seraya tersenyum miring. "Iya, Sakura Kim. Sepertinya aku sudah memberitahumu tentang ini."
'Sakura Kim.'
'Nyonya Kim.'
'Sakura Kim.'
'Nyonya Kim.'
"TIDAK TIDAK! SUDAH KUBILANG AKU TIDAK MAU! SEENAKNYA SAJA MENGGANTI MARGAKU! SASUKE NO BAKA!" teriaknya di depan Sasuke dengan amarah yang meluap-luap. Sasuke mendengus pelan sembari memijat pelipisnya.
"Itu wajar Sakura. Kau akan tinggal dan menetap di negara ini bersamaku. Kau tidak ingat apa kata tou-san?"
Sakura menghentakkan kakinya kesal. "Karena itu biarkan aku pergi sekarang! Aku tidak mau tinggal disini, apalagi bersamamu! Aku ingin pulang Sasukeee," serunya setengah merajuk. Seketika wajah Sasuke berubah menjadi agak muram. Dengan pelan ia rogoh saku celananya dan mengeluarkan kunci pintu utama apartemennya.
"Baiklah. Pergi sesukamu jika itu yang kau inginkan," ujarnya sambil menyerahkan kunci pintu kepada Sakura. Sakura menerimanya dengan penuh perasaaan senang. "Memang tak ada yang betah hidup denganku. Iya 'kan?" lanjut Sasuke sambil tertawa hambar. Sasuke meninggalkan Sakura dan memasuki kamarnya. Sakura yang tadinya terlonjak girang kini terdiam sambil memandang punggung Sasuke dengan perasaan bersalah. Seharusnya hatinya senang karena telah terbebas dari Sasuke. Tetapi rasa bersalah selalu menggerogoti lubuk hatinya saat melihat ekspresi Sasuke yang seperti tadi.
Sakura masuk ke dalam kamar Sasuke. Perasaan bersalahnya semakin menjadi-jadi saat melihat Sasuke yang berbaring memunggunginya.
Sakura duduk di tepi ranjang. Dengan ragu, ia sentuh bahu kekar milik Uchiha bungsu tersebut.
"Sasuke, kau ngantuk ya?"
Suasana semakin canggung saat pertanyaan yang dilontarkan Sakura tak mendapatkan jawaban dari bibir Sasuke.
"A-aku..."
"..."
"Ano Sa-Sasuke, aku baru ingat kalau di Korea mencari taksi di malam hari itu sangat susah. Mungkin kapan-kapan saja aku kembali ke Jepang."
Alasan yang masuk diakal bukan?
Sakura menaruh kunci apartemen tadi di meja sebelah ranjang Sasuke. Kepalanya menunduk, menggigit bibir bawahnya. Grogi mungkin? Sakura meremas rok mini yang dikenakannya. Ia paling tidak tahan kalau sudah berada dalam suasana canggung seperti ini.
"Baiklah, aku keluar ya. Oyasumina-
GREB
"Ah!"
Sakura terkejut saat pria yang tadi memunggunginya itu beranjak duduk dan memeluknya erat tanpa aba-aba. Wajah gadis berambut merah muda itu semakin memerah saat Sasuke menenggelamkan wajahnya di lekukan lehernya. Sakura mengerti. Perlahan kedua tangannya melingkari punggung Sasuke, sesekali mengelusnya. Berbagi kehangatan lewat sebuah pelukan tidak masalah bukan?
Selalu begini. Di saat Sakura nyaris berhasil keluar dari negara ini, kejadiannya selalu seperti ini. Berakhir dengan kemurungan Sasuke yang membuat Sakura tidak tega untuk meninggalkannya. Kalau bukan ayahnya yang meminta Sakura ikut Sasuke ke Korea Selatan, mungkin sekarang Sakura masih berada di Jepang. Bermain dengan teman-temannya, shopping, hang out, dan sebagainya. Ayahnya dan ayah Sasuke adalah sahabat karib. Sewaktu kecil, mereka membuat janji konyol yang menyatakan 'jika anakku perempuan dan anakmu laki-laki, aku akan menikahkan anak perempuanku dengan anakmu'. Ya, ayahnya dulu sama seperti Sakura. Asal ceplos saat bicara. Dan beginilah nasib Sakura sekarang akibat janji konyol ayahnya.
Namun tak ada yang tahu perasaan mereka berdua sebenarnya. Berawal dari janji konyol tersebut, kehidupan cinta mereka dimulai dari sini.
.
.
.
.
To be continued...
.
.
.
Notes:
(Korea) Aniya: Tidak
(Korea) Naege neon: Kau milikku
(Jepang) Anata wa watashi no mono: Kau milikku
.
A/N: Saya buat fic multichap lagi, padahal yang Loved sama sekali belum diketik chapter limanya ._.v Gomeeen ini saya buat iseng-iseng aja. Tadinya saya takut untuk publish ini karena mengandung beberapa percakapan bahasa asing. Saya takut fict ini melanggar ketentuan, tapi saya beranikan untuk publish ini. Saya sengaja buatnya kependekan karena takutnya pas saya udah buat panjang dan itu malah melanggar ketentuan disini. Dan karena itu juga, saya mau bertanya pada readers semua.
Keep or delete? Kalau memang fict ini tidak pantas untuk dipublish di sini dengan senang hati akan saya delete.
Mind to ripyu? :3
