Summary : Ichigo dan Hitsugaya berteman baik, tanpa mereka sadari perasaan itu semakin lama semakin berubah menjadi cinta, hingga akhirnya Ichigo berpacaran dengan Rukia. Apakah mereka akan menyadari perasaan mereka?

Rating : T

Pair : IchiHitsu

Disclaimer : Tite Kubo

Warning : shounen ai, misstypo, dll

I Love You, My Friend

Pagi yang indah di SMA Karakura. Burung-burung berkicau, bunga-bunga bermekaran, aroma musim semi begitu terasa. Ketenangan dan kedamaian menyelimuti salah satu SMA di kota Karakura itu. Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama hingga terdengar jeritan para anak cewek di halaman depan sekolah itu.

"Kya, Kurosaki!"

"Kurosaki-senpai KEREN!"

"Kurosaki hari ini tampan sekali."

Begitulah sebagian teriakan yang diteriakan oleh para gadis itu ketika melihat seorang Kurosaki Ichigo. Ya. Namanya Kurosaki Ichigo. Pemuda berambut orange yang memiliki mata musim gugur itu adalah salah satu siswa yang menjadi idola di sekolah itu. Tampan, baik, punya tubuh sempurna, kapten tim basket, dan lagi putra salah satu dokter terkenal di sebuah rumah sakit besar di kota itu. Siapa yang tidak terpesona pada pemuda tanpa cela seperti dia?

Di tengah keramaian itu seorang pemuda datang dari arah gerbang sekolah. *ya iyalah masa dari langit* Pemuda itu adalah Hitsugaya Toushiro. Siswa jenius yang punya tubuh mungil dan wajah manis *ditabok hitsu* itu mampu membuat para siswa cewek maupun cowok (?) bertekuk lutut di hadapannya. Kalau bukan karena sifat dingin dan cueknya yang nauzubillah pasti nasibnya udah kayak Ichigo sekarang.

Pemuda bermata emerald itu melewati kerumunan Ichigo FC itu begitu saja. Tidak tertarik dengan apa yang terjadi di sana.

"Hoi, Toushiro!"

"Toushiro!"

Tetapi, si empunya nama tidak menggubris panggilan itu. Melihat hal itu, Ichigo berusaha keluar dari kerumunan itu dan mengejar pemuda berambut putih itu.

"TOUSHIRO!" teriak Ichigo sekali lagi yang sukses membuat gendang telinga yang mendengarnya langsung pecah. Akhirnya, Hitsugaya berhenti dan berbalik menatap pemuda berambut orange itu.

"Ada apa, Kurosaki? Dan panggil aku Hitsugaya, baka stawberry!"

"Tidak hanya ingin menyapamu saja, he he he." Ichigo tersenyum gaje.

"DASAR BAKA!" teriak Hitsugaya emosi. Ichigo sukses mendapat jitakan di kepala jeruknya. Lalu dilangkahkan kakinya meninggalkan Ichigo.

"Hei, Toushiro! Tunggu aku!"

Begitulah hari-hari yang terjadi di SMA Karakura. Tidak ada yang menyangka bahwa Kurosaki Ichigo dan Hitsugaya Toushiro adalah teman baik. Dua orang yang memiliki sifat yang saling bertolak belakang seperti mereka ternyata bisa akrab seperti itu. Mereka yang berteman sejak masih kelas satu SMU itu mampu saling mengisi dan berbagi.

"Hitsugaya-san, aku mohon tolong bantu aku. Hanya kau yang bisa membantuku," pinta salah satu teman sekelas Hitsugaya, Kuchiki Rukia.

Sekarang ini mereka sedang berada di salah satu sudut café tempat Hitsugaya biasa kerja sambilan.

"Memang apa yang bisa ku bantu untukmu, Kuchiki-san?"

"Kau teman dekatnya Kurosaki Ichigo kan?"

"Lalu?" tanya Hitsugaya masih belum mengerti tujuan pembicaraan ini.

"Anu….Aaa… ku suka pada Ichigo," kata Rukia. Terlihat semburat merah di wajah gadis bermata violet itu.

"Maksudmu, kau memintaku membantumu dekat dengan Kurosaki. Benarkan?"

Rukia mengangguk tanda mengiyakan pertanyaan Hitsugaya. Hitsugaya menghela nafas.

"Baiklah. Akan ku bantu."

"Benarkah, Hitsugaya-san?"

"Ya." Hitsugaya menganggukkan kepalanya.

"Terima kasih, Hitsugaya-san. Aku tahu kau bisa diandalkan."

"Ya sudah. Maaf ku tinggal dulu. Kelihatannya atasanku memanggilku."

Hitsugaya beranjak dari tempat duduknya.

"Sekali lagi terima kasih."


Langit yang cerah menyelimuti SMA Karakura. Di sudut kelas X IPA 1 duduk seorang pemuda berambut putih sedang termenung. Sudah 3 minggu sejak kejadian itu. 3 hari setelah permohonan Rukia waktu itu, akhirnya dia memperkenalkan gadis itu pada si baka strawberry, Ichigo saat final turnamen basket antar sekolah yang diikuti klub basket sekolahnya.

Flashback:

Sorak sorai penonton bergema di gedung olahraga tempat berlangsungnya final turnamen basket antar sekolah di Kota Karakura. SMA Karakura akhirnya menang telak setelah bersusah payah berhasil mengalahkan lawannya.

"Selamat ya, Kurosaki,"kata Hitsugaya pada Ichigo.

"Terima kasih, Toushiro."

"Selamat ya, Ichigo. Penampilan kalian tadi benar-benar hebat," kata gadis yang berdiri di samping Hitsugaya.

"Terima kasih. Eh, kau…."

"Oh ya, Kurosaki kenalkan ini Kuchiki Rukia. Dia teman sekelasku."

"Salam kenal, Rukia," kata Ichigo sambil tersenyum yang sukses membuat Rukia tepar.

End of Flashback

Sejak saat itu hubungan Ichigo dan Rukia menjadi semakin akrab. Bahkan, Hitsugaya sering melihat mereka jalan berdua.

"Hitsugaya-san!" teriak Rukia dari arah pintu kelas.

Pemuda itu menoleh menatap gadis yang memanggilnya tadi. Dilihatnya nafas gadis itu terengah-engah. Kelihatannya dia baru saja berlari.

"Ada apa, Kuchiki-san?"

"Ichigo…Ichigo…"

"Ada apa dengan Kurosaki?" Tanya Hitsugaya panik.

"Dia menembakku. Dia memintaku untuk menjadi pacarnya. Aku senang sekali Hitsugaya-san.

Hitsugaya's POV

Deg. Jantungku serasa berhenti mendengar kabar itu.

"Benarkah?" tanyaku memastikan kabar itu.

"Ya, aku senang sekali Hitsugaya-san. Ini semua berkat kau. Terima kasih."

Terlihat gadis di hadapanku itu sangat bahagia. Tapi kenapa aku merasakan hal yang sebaliknya? Padahal aku yang mendekatkan mereka. Tidak! Tidak! Ini pasti hanya perasaanku saja. Ku gelengkan kepalaku menghilangkan perasaan yang baru ku rasakan tadi.

End of Hitsugaya's POV

"Kau kenapa, Hitsugaya-san?" Tanya Rukia melihat teman sekelasnya itu menggeleng-gelengkan kepalanya tanpa sebab.

"Tidak apa-apa kok, Kuchiki-san," jawab Hitsugaya berbohong.

"Ya sudah aku mau ke kantin dulu. Kau mau ikut?"

"Tidak. Terima kasih."

Hari ini akhirnya bel tanda pelajaran selesai berbunyi. Seluruh siswa SMA Karakura berhamburan keluar kelas. Hitsugaya merapikan buku pelajarannya. Di langkahnya kakinya keluar kelas. Hari ini terasa panjang baginya. Entah kenapa setelah mendengar kabar bahwa Ichigo dan Rukia jadian hatinya tidak tenang.

'Kenapa aku ini? Harusnya aku senangkan kalau akhirnya mereka jadian. Entah kenapa aku merasa kecewa, hatiku terasa sakit. Bodoh kau Hitsugaya. Sadarlah! Bukankah mereka pasangan yang serasi.'

Pemuda itu berjalan sambil melamun. Dilangkahkan kakinya menuruni tangga. Tapi, karena dia tidak terlalu memperhatikan langkahnya, tiba-tiba dia terpeleset dari tangga.

"KYAAAAAAAAAAAA!"

TBC

Perkenalkan semuanya saya Mayu author baru di sini. Ini fic pertama saya. Mohon maaf kalau jelek, banyak typo, dsb. Kritik dan saran slalu Mayu tunggu. Akhir kata

REVIEW PLEASE