Being Manly? © The Bloody Phoenix

Disclaimer: The Characters in this fanfiction are belongs to God, SM Entertainment, their family and them self.

Casts: Choi Siwon, Cho Kyuhyun, and other Super Junior member.

Pairing: WonKyu (Choi Siwon x Cho Kyuhyun)

Genre: Romance, Comedy

Rated: PG-15

Warning: Boy x Boy/Shounen ai, OOC, a story from a beginner author, an absurd plot, full of gajeness, typo(s).

Summary: Cho Kyuhyun, seorang remaja manis bergelar The Little Princess, memiliki ambisi kuat untuk menjadi seorang model profesional. Suatu hari ia mendapatkan peluang untuk menjadi seorang model di sebuah majalah –yang sialnya- adalah majalah untuk pria dewasa! Apa yang akan tejadi padanya? Just check it out!

Hope you guys enjoy the story,

Don't like don't read please~

. . .

.

Part One: The Little Princess

Matahari bersinar cerah pagi ini. Udara hangat khas musim semi masuk melalui celah-celah jendela bergaya minimalis di sebuah rumah yang terletak di kawasan elit Seoul.

"Hoaaaam..." sebuah suara panjang keluar dari mulut seorang anak lelaki. Mulutnya terbuka lebar persis seperti seekor kuda nil yang tengah menguap.

"Aaah, hari yang cerah.." anak lelaki itu bangun dari tidurnya dan segera mengambil jam wekernya dari atas nakas yang sudah berteriak-teriak sejak tadi. Ia mengusap-usap wajah kantuknya.

Tok Tok Tok

Sebuah ketukan pada pintu kamarnya langsung membuat nyawanya yang masih berceceran segera terkumpul kembali. Dengan gontai ia turun dari atas kasur dan berjalan menuju pintu untuk membukanya.

Cklek

"Selamat pagi uri little princess, sudah bangun rupanya. Bagaimana tidurmu semalam? Nyenyak?" seorang wanita, atau seorang pria? Atau seorang wanita bertubuh pria? Atau seorang pria berwajah wanita? –yang pokoknya berwajah cantik berdiri dihadapan pintu kamar tersebut sambil tersenyum.

"Tidurku nyenyak, umma. Huh, bisakah umma berhenti memanggilku little princess?" Anak lelaki yang dipanggil 'ibu'nya little princess itu pun memasang wajah kesalnya.

"Hehehe anak umma imut sekali saat cemberut seperti ini. Nah, berhubung kau sudah bangun, cepat mandi dan berpakaian. Umma dan appa akan menunggu di bawah untuk sarapan, arasseo?" makhluk cantik yang mengatas namakan dirinya sebagai umma –itu pun mencubit gemas dua pipi anaknya dan menepuknya sayang, setelah mendapatkan anggukan kecil dari anaknya ia pun beranjak dari tempatnya berdiri dan menghilang.

Bocah lelaki tadi pun tersenyum kecil lalu kembali masuk kedalam kamarnya untuk mandi.

.

.

~WonKyu~

.

.

Namanya Tan Kyuhyun, seorang anak lelaki berwajah cantik berdarah China-Korea, baru berusia genap 17 tahun dan berstatus sebagai seorang pelajar di sebuah sekolah menengah atas swasta di Seoul. Ia adalah seorang anak tunggal yang sangat manja, ayahnya bernama Tan Hangeng –seorang pria berwajah sangat tampan berkewarganegaraan China- dan ibunya –yang tadi sempat muncul- bernama Kim Heechul yang memiliki wajah super cantik dan ia adalah seorang lelaki tulen! Kyuhyun terlahir dari tubuh ibunya sendiri berkat mukjizat Tuhan yang memberikannya sebuah rahim walaupun kenyataannya ia adalah seorang lelaki.

"Syudududu..." Kyuhyun berjalan keluar dari kamar mandi menuju sebuah lemari pakaian yang sangat besar di sudut ruangan kamarnya untuk berganti pakaian. Ia mengenakan sebuah seragam sekolah berwarna biru dengan celana kotak-kotak yang juga berwarna biru. Ia lalu beranjak menuju sebuah meja rias(?) disampingnya yang terdapat beberapa bingkai foto yang berisi potret dirinya dengan berbagai macam pose.

"Kau siap untuk menghadapi dunia, wahai Tan Kyuhyun yang tampan.." ia menyisir rambutnya sampai rapih dan tak ketinggalan ia menyemprotkan banyak sekali parfum beraroma buah-buahan keseluruh tubuhnya. Setelahnya ia terkikik kecil sambil menatap pantulan dirinya pada cermin. Kemudian ia pergi meninggalkan kamarnya menuju lantai bawah untuk sarapan bersama kedua orang tuanya setelah memakai sepatu sekolahnya.

"Selamat pagi Umma, Appa." Kyuhyun menghampiri kedua orang tuanya yang sedang berbincang-bincang di meja makan lalu ia mengecup pipi mereka bergantian.

"Selamat pagi Kyuhyunnie, duduklah. Cepat sarapan lalu lekas pergi ke sekolah, ne?" ayahnya tersenyum lembut kearah Kyuhyun dan menyuruhnya untuk segera menikmati sarapannya. Mereka pun mulai membalikkan piring masing-masing dan menempatkan seporsi nasi goreng beijing keatas piringnya lalu memakannya dengan khidmat.

"Mmm.. nasi goreng beijing buatan appa yang sangat lezat seperti biasanya. Appa pintar sekali memasak" kata Kyuhyun disela-sela kegiatan makannya memuji masakan lezat sang appa tercinta.

"Umm, umma, kemarin sepulang sekolah ada seseorang yang mendatangiku saat aku sedang berbelanja di toko buku. Ia bilang aku berpenampilan menarik dan ia menawarkanku sebuah lowongan untuk menjadi seorang model majalah remaja, bagaimana menurut umma?" Kyuhyun berbicara disela-sela makannya dengan sangat berhati-hati. Sang umma mendelik tajam.

"Mwoya? Lagi-lagi kau bertanya soal tawaran majalah? Kyuhyunnie, kau itu masih kecil, belum sepantasnya kau menjadi seorang model." Heechul berbicara dengan raut tidak suka, Kyuhyun menghela nafasnya.

"Umma, tapi ini kan hanya sebuah tawaran biasa untuk menjadi model majalah remaja. Lagipula aku kan sudah besar ummaaaaa~ Boleh yaaaa?" Kyuhyun membela dirinya dan memelas yang membuat sang umma menatapnya jengah.

"Tetap tidak boleh, Kyuhyunnie" Heechul menatapnya tegas. Kyuhyun beralih menatap appanya.

"Appaaaaaa~?" Kyuhyun meminta persetujuan appanya dengan muka memelas, matanya sengaja ia buat berkaca-kaca. Sang appa –Tan Hangeng- menggelengkan kepalanya kecil.

"Appa rasa tidak untuk sementara ini, Kyuhyun-ah" jawabnya sambil tersenyum lembut.

Kyuhyun yang mendengar ucapan ayahnya langsung menekuk wajahnya dengan sedemikian rupa sambil mempoutkan bibirnya. Menjadi seorang model professional adalah impian terbesarnya sejak kecil, namun keinginan tersebut selalu saja ditentang oleh kedua orang tuanya –sebenarnya hanya ibunya sih- yang padahal ia juga berprofesi sebagai seorang model. Mengingat hal itu selalu saja membuat Kyuhyun merasa sebal setengah mati.

"Huh, ya sudah umma, appa, lebih baik aku pergi ke sekolah saja" Kyuhyun bangkit dari duduknya tanpa menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Ia lalu beranjak untuk mencium kedua pipi orang tuanya dan pergi keluar dari rumahnya sambil melambaikan tangannya. Sekesal-kesalnya ia pada orang tuanya, ia tidak akan sampai berlaku tidak sopan kepada mereka.

Melihat Kyuhyun yang telah pergi kesekolah pagi ini, umma dan appa Kyuhyun hanya dapat menggelengkan kepalanya sambil tersenyum maklum.

.

.

~WonKyu~

.

.

Kyuhyun berjalan-jalan santai di koridor sekolahnya dengan telinga yang tersumbat sepasang earphone. Mulut kecilnya bersenandung lirih mengikuti alunan lagu yang terdengar dari i-Pod biru kesayangannya.

Pok

"Good Morning buddy~" seorang anak lelaki bertubuh jangkung tiba-tiba muncul disamping Kyuhyun dan menepuk pundaknya dengan sedikit kencang yang membuat Kyuhyun terlonjak kaget.

"Ah! Ya Shim Changmin jelek! Tidak bisakah kau hilangkan kebiasaan burukmu itu, eoh? Kau hampir saja membuat jantungku berhenti bekerja tahu!" Kyuhyun memukul kepala anak lelaki yang terlah mengagetkannya tadi sambil melepas sumbatan earphone di kedua telinganya. Anak bernama Shim Changmin tadi hanya tersenyum tanpa dosa.

"Auch! Hehehe, habisnya pagi-pagi begini wajahmu sudah kusut begitu, Kyuhyun-ah. Ah, aku tahu! kau pasti dilarang untuk bermodeling lagi oleh orang tuamu kan, makanya wajahmu jadi jelek begitu?" Changmin mengalungkan tangannya santai ke pundak Kyuhyun yang lebih pendek darinya. Mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas mereka.

"Haaah begitulah, Changmin-ah. Aku benar-benar tak habis pikir mengapa mereka terus menerus melarangku untuk memasuki dunia modeling, padahal ummaku sendiri dulu adalah seorang model juga" Kyuhyun menghela nafasnya, ia menggembungkan kedua pipinya kesal yang membuat Changmin tertawa melihatnya.

"Berhentilah memasang wajah jelekmu itu Kyu, dan jangan menghela nafasmu sedemikian beratnya, nanti kau jadi seperti nenek-nenek loh" Changmin menarik pipi Kyuhyun gemas berniat menggodanya. Kyuhyun mendelik tajam dan segera melepaskan cubitan Changmin.

"Dasar Changmin bodoh, bukannya mencarikan solusi untukku, kau malah meledekku seperti itu. Menyebalkan!"

Kyuhyun berjalan meninggalkan Changmin dibelakangnya, ia menghampiri tempat duduknya dan menghempaskan tubuhnya disana. Tak lama Changmin menyusulnya dan menarik sebuah kursi dihadapan Kyuhyun dan mendudukinya.

"Kyu.." panggil Changmin.

"Apa?" balas Kyuhyun malas.

"Aku tahu bagaimana caranya agar cita-citamu menjadi seorang model dapat tercapai. Kau ingin tahu?" Mendengar perkataan Changmin ini, Kyuhyun langsung menegakkan tubuhnya dan menatap antusias kearah Changmin.

"Ya, aku ingin tahu! bagaimana caranya?" kata Kyuhyun semangat.

"Kurasa kau harus melakukan sebuah aksi pemberontakan jika kau ingin cita-citamu tercapai" kata Changmin dengan memasang tampang sok seriusnya.

"Maksudmu?"

"Maksudku, kali ini kau harus melakukan sebuah tindakan yang tidak pernah kau lakukan sebelumnya, melawan larangan orang tuamu. Jadilah model secara diam-diam tanpa seizin dan sepengetahuan orang tuamu, karena jika kau terus menunggu dan mengharapkan izin dari mereka mungkin cita-citamu tidak akan pernah tercapai. Otte?" ucap Changmin mengutarakan maksudnya. Kyuhyun terdiam sebentar sambil setelahnya ia kembali membuka suaranya.

"Tapi apa idemu itu tidak terlalu gila, Min? Sebenarnya bisa saja sih aku jadi model tanpa seizin mereka, tapi kan orang tuaku ini selalu memantau kegiatanku. Bagaimana kalau misalnya suatu saat mereka menemukan wajahku terpampang di sebuah halaman majalah komersil? Bisa-bisa hidupku akan berakhir hari itu juga" jawab Kyuhyun sedikit hiperbolis. Changmin berdecak.

"Tenanglah Kyu, jangan dulu berpikiran negatif seperti itu, kita kan belum mencobanya? Lagipula siapa tahu jika orang tuamu mengetahui keinginan kuatmu melakui tindak pemberontakan ini mereka menjadi luluh dan mengizinkanmu untuk menjadi seorang model?" kata Changmin membalas perkataan Kyuhyun yang sedikit pesimis tadi.

"Benar juga sih.." Dengan tak yakin Kyuhyun mengangguk meng-iyakan apa yang sahabatnya itu katakan.

"Nah sekarang aku punya rekomendasi lowongan yang bagus untukmu Kyu, aku baru saja melihat beritanya kemarin. Kurasa ini dapat menjadi langkah awal karirmu tanpa harus khawatir kegiatan modelingmu diketahui Tan Ahjusshi dan Tan Ahjumma" Changmin tersenyum misterius pada Kyuhyun. Tangannya mengeluarkan secarik kertas dari dalam saku seragamnya dan menyerahkannya pada Kyuhyun.

"Datanglah ke gedung agensi xxx ini sepulang sekolah nanti. Akan ada acara seleksi dan wawancara untuk menjadi model disana, alamat gedungnya ada pada kertas itu. Semoga kau dapat diterima sebagai model disana"

Bel pertanda dimulainya kelas dengan berbagai macam mata pelajaran pun berbunyi menghentikan obrolan kedua pemuda tadi. Changmin menepuk pundak Kyuhyun sambil tersenyum dan beranjak menuju tempat duduknya sendiri.

"Uuum baiklah~ Hwaiting Tan Kyuhyun!~~"

.

.

~WonKyu~

.

.

Waktu telah menunjukkan pukul 3 sore saat bel pertanda usainya jam belajar mengajar berbunyi nyaring ke seluruh penjuru sekolah. Kyuhyun yang sudah menyusun acara sepulang sekolah pun segera bergegas membereskan semua peralatan tulis juga bukunya kedalam tas, ia berjalan tergesa-gesa kearah tempat duduk Changmin.

"Changmin-ah, aku akan pergi ke tempat seleksi sekarang. Doakan semoga langkahku ini lancar, ne?" kata Kyuhyun sambil menepuk pelan pundak Changmin. Changmin pun menoleh.

"Oh, ya tentu saja. Semangat buddy! Doaku menyertaimu, kalau kau diterima segera hubungi aku ya!" Changmin tersenyum kearah Kyuhyun sambil mengepalkan kedua tangannya keudara. Kyuhyun pun beranjak meninggalkan Changmin sambil melambaikan tangannya.

.

.

Kyuhyun berjalan-jalan ditepi jalan sambil melihat kesekelilingnya. Ia menatap tulisan yang ada di kertas yang berada pada genggamannya sambil bergantian menatap gedung-gedung yang berjejer disampingnya, ia sedang mencari alamat yang tadi pagi diberikan Changmin. Kyuhyun kini sedang memasuki sebuah distrik perkantoran dimana agensi yang dicarinya berada. Tempatnya tidak begitu jauh dari lokasi sekolahnya, ia hanya perlu menaiki bis satu kali dan sampailah ia.

Tep

Kyuhyun menapakkan kakinya didepan sebuah gedung tinggi yang sedari tadi dicarinya. Setelah memastikan alamat yang berada pada kertas dan pada tiang pengenal gedung itu sama, ia yakin bahwa gedung inilah yang dimaksud Changmin. Kyuhyun melangkahkan kakinya dengan sedikit bingung kedalam gedung tersebut sesaat setelah melihat tulisan besar yang terpampang diatas pintu masuk, Seductropolis Entertaiment.

'Agensi apa ini? Kenapa namanya aneh begitu? =_=a' Kyuhyun bermonolog dalam hati sambil keningnya mengerut heran.

Kyuhyun akhirnya berhasil memijakkan kakinya kedalam gedung itu. Mencoba menatap sekeliling ruang lobby yang dipenuhi oleh orang-orang yang sedang berlalu lalang dengan kedua mata bulat besarnya. Ia tak menangkap clue apapun tentang acara penyeleksian itu disini, maka dengan segenap keberaniannya ia mendatangi meja resepsionis yang ada tak jauh dari posisinya berdiri.

"Um, permisi.." Kyuhyun memanggil seorang karyawan wanita yang berjaga di meja resepsionis. Wanita itu menoleh.

"Ya, ada yang bisa saya bantu?" sapa wanita itu ramah.

"Begini.. Aku dengar agensi ini sedang membuka ajang penyeleksian untuk menjadi seorang model, tapi sedari tadi aku tak melihat petunjuk arah dimana tempat ajang seleksi itu dilaksanakan" kata Kyuhyun mengungkapkan keluhannya.

"Oh begitu, jadi kau mencari ruangan penyeleksiannya, ya? Kau bisa kesana dengan menggunakan lift, ruangannya ada di lantai tiga, setelah keluar dari lift kau hanya perlu berjalan kearah barat lalu lurus. Kau akan menemukan sederetan antrian peserta, disitulah ruangannya berada" terang wanita resepsionis itu. Kyuhyun tersenyum senang mendengarnya.

"Ah terimakasih atas informasinya, kalau begitu aku permisi" Kyuhyun berterimakasih sambil membungkukkan badannya, lalu ia pergi menuju tempat yang sudah diberitahu tadi. Namun baru beberapa langkah saja, langkah Kyuhyun dihentikan oleh suara wanita tadi.

"Ah chogiyo, tapi nak apa kau tidak salah tempat?" suara wanita itu terdengar lagi ditelinga Kyuhyun. Kyuhyun yang heran dengan pertanyaan wanita resepsionis itu pun segera berbalik.

"Kurasa tidak. Sekali lagi terimakasih atas infonya noona-ssi" jawab Kyuhyun sambil membungkuk untuk terakhir kalinya kemudian berbalik.

.

.

~WonKyu~

.

.

Kyuhyun pergi ke lantai tiga untuk sampai pada tempat penyeleksian yang akan diikutinya. Berbekal petunjuk yang diberikan resepsionis tadi, akhirnya Kyuhyun dapat menemukan ruangan yang ditujunya. Seperti kata resepsionis tadi, disana ia akan melihat antrian peserta yang sedang duduk di kursi tunggu, tidak terlalu banyak sebernarnya, mungkin hal itu dikarenakan hari yang sudah beranjak sore.

Kyuhyun masuk kedalam antrian dan duduk disebuah bangku kosong disamping seorang peserta wanita. Bau parfum yang menyengat serta riasan wajah yang tebal pada wanita disamping Kyuhyun itu menyapa indra pembau dan pengelihatannya. 'Hissh wanita itu terlihat seperti nenek lampir saja' Kyuhyun berbicara dalam hati, matanya menatap ke seluruh peserta satu persatu, yang ia lihat hampir semua peserta yang masih berada disini adalah wanita dan sisanya hanya segelintir pria yang terlihat.

Waktu terasa berjalan begitu lambat. Satu demi satu peserta masuk kedalam ruangan itu setelah dipanggil namanya kemudian keluar dan digantikan oleh yang lainnya. Kyuhyun merasa bosan, sedari tadi namanya tidak dipanggil-panggil dan hal itu membuatnya mengantuk karena terlalu lama menunggu. Hingga kini hanyalah tersisa dirinya sendiri di kursi tunggu ini, masih mencoba sabar menunggu gilirannya untuk dipanggil. Namun sampai beberapa menit berlalu tidak ada juga yang memanggilnya.

"Sial, kenapa aku tidak dapat giliran masuk penyeleksian sedari tadi sih?" Kyuhyun bersungut-sungut kesal. Ia pun berdiri dari duduknya dan berjalan bolak-balik sambil mengehentakkan kakinya kesal.

.

Cklek

"Hari yang melahkan, eoh? Untunglah seleksi ini dapat berjalan dengan lancar"

"Betul. Ah aku ingin segera pulang ke rumah, otakku hampir gila menanggapi semua kelakuan aneh peserta-peserta tadi"

"Ya ya, aku juga merasakan hal yang sama. Hahaha"

Dua pria dewasa keluar dari ruangan berpintu cokelat besar dimana terdapat tulisan 'Selection Room' didepannya. Tampak mereka berdua tampil menawan dengan balutan busana yang betema urban cool, salah satu diantara mereka berambut hitam yang terpotong rapi dan yang satu lagi berambut shaggy dengan warna pink yang nyentrik.

"Siwon-ah, lihatlah disana ada seorang anak yang sedang berjalan hilir mudik. Sepertinya dia tersesat. Coba datangi dia, sepertinya dia membutuhkan bantuanmu" kata si pemuda berambut pink.

"Kenapa harus aku? Kenapa tidak kau saja hyung? Aku sedang sibuk" jawab si pemuda berambut hitam bercanda. Yesung, si pemuda berambut pink terkekeh kecil.

"Tentu saja harus dirimu karena aku harus pergi duluan. Sampai bertemu besok, Siwon-ah~" Yesung pun meninggalkan Siwon sendirian disana. Tak ambil pusing dengan hal itu, Siwon segera saja menghampiri bocah lelaki yang ditemukannya(?).

"Hei bocah" panggil Siwon sambil menepuk pundak anak itu dari belakang. Terasa tubuh pemuda itu sedikit tersentak.

"Yah! Jangan menepuk pundakku seperti itu!" bentaknya. Kyuhyun -bocah itu pun berbalik sambil memasang wajah kesalnya.

"Ah wae?" ketus Kyuhyun pada Siwon yang telah mengagetkannya. Siwon mengangkat sebelah alisnya heran.

"Seharusnya aku yang bertanya padamu. Sedang apa kau sendirian disini?" tanya Siwon sambil melihat penampilan Kyuhyun dari atas sampai bawah dengan tatapan menelisik.

"Aku sedang mengikuti ajang penyeleksian model disini, tapi sedari tadi namaku tidak dipanggil terus sampai tinggallah aku sendirian disini" jawab Kyuhyun. Segera Siwon mengecek file yang ada dalam map pada genggamannya.

"Siapa namamu?" kata Siwon sambil menatap deretan-deretan nama yang tertera disana.

"Namaku Tan Kyuhyun" Siwon kembali mengecek file nya, kemudian ia menggeleng.

"Maaf nak, namamu tidak terdaftar disini. Mungkin tadi kau tidak mendaftarkan dirimu terlebih dahulu sebelum mengikuti seleksi, ne?" tutur Siwon.

"Mwo? Jadi aku harus mendaftar dulu? Aigooo, pantas saja. Lalu apa besok aku masih bisa mengikuti penyeleksian?" tanya Kyuhyun kemudian. Siwon menggeleng.

"Maaf, hari ini adalah hari terakhir untuk penyeleksian. Kau terlambat" kata Siwon menyesal. Kata-kata Siwon membuahkan desahan putus asa dari bibir Kyuhyun, entah kenapa dengan gagalnya ia mengikuti penyeleksian ini membuatnya merasa sangat kecewa.

"Baiklah, aku mengerti.." Kyuhyun berkata dengan lesu. Siwon memandanginya sebentar.

"Tapi kurasa aku dapat membuat pengecualian untukmu, kau bisa mengikuti sesi wawancara sekarang. Dan perkenalkan, aku Siwon Choi, president director agensi ini"

.

.

~WonKyu~

.

.

"Jaaa, mari kita mulai. Pertama-tama apakah kau membawa seluruh kelengkapan persyaratan seleksinya, um Tan Kyuhyun-ssi?"

"Ye? Ah aniyo, aku tidak sempat mempersiapkannya karena aku baru tahu tadi pagi dan langsung pergi kemari sepulang sekolah" jawab Kyuhyun.

"Baiklah, aku dapat memaklumimu. Sekarang tolong isi lembar biodata ini terlebih dahulu karena tadi kau belum mendaftar" kata Siwon sambil menyerahkan selembar kertas yang berisi banyak kolom. Kyuhyun mengangguk dan mengambil kertas tersebut. Tidak lama setelah itu Kyuhyun menyelesaikannya.

"Ini, aku sudah selesai" Kyuhyun menyerahkan kertas biodatanya kearah Siwon. Siwon pun membacanya sebentar.

"Tan Kyuhyun, 3 Februari 1996, mwoya ige? Jadi kau baru berusia tujuh belas tahun? Aigoo bagaimana bisa kau melakukan ini? Kukira kau sudah delapan belas tahun atau lebih." Siwon berbicara heboh sambil menatap lembar biodata yang dipengangnya.

"Memangnya kenapa?" tanya Kyuhyun sambil menatap Siwon polos.

"Aish, nanti kita bicarakan itu nanti. Nah sekarang tahap kedua. Apa kau memiliki pengalaman di dunia permodelan sebelumnya?" Siwon menyiapkan selembar kertas untuk menuliskan jawaban-jawaban yang diberikan. Kyuhyun mengangguk.

"Aku pernah jadi model dalam beberapa iklan" jawab Kyuhyun singkat.

"Oh ya? Iklan apa?" tanya Siwon antusias.

"Iklan popok bayi, iklan salah satu produk mainan anak yang sangat terkenal di Jepang , dan juga iklan susu formula untuk balita"

GUBRAK

Tiba-tiba munculah sebuah perempatan(?) pada dahi Siwon juga ekpresi face palm yang terpasang di wajahnya. Oh demi seluruh model lelaki tampan di dunia ini, baru sekarang ia menemukan seorang calon model yang memiliki kepolosan -atau lebih tepat dikatakan sebagai kebodohan?- dengan tingkat yang parah seperti ini. Siwon menghela nafasnya sebentar.

"Bukan itu maksudku, Kyuhyun-ssi. Maksudku adalah, apa kau memiliki pegalaman permodelan saat kau sudah beranjak remaja?" tanya Siwon lagi dengan sabar. Kyuhyun menggeleng kali ini.

"Aniyo, aku tidak punya. Aku baru saja ingin memulai debut sebagai model disini, itu pun kalau aku diterima" jawab Kyuhyun lesu. Siwon mengangguk.

"Tapi apakah kau sudah mendapatkan izin dari orang tuamu untuk ikut seleksi di sini?"

Kyuhyun menunduk sambil menggigit bibirnya sebetar lalu menjawab pertanyaan Siwon.

"Sebenarnya belum sih.. Aku hanya takut kepada orang tuaku, sejak kecil aku ingin sekali untuk bisa menjadi seorang model profesional, hanya saja orang tuaku selalu melarangku. Jadi aku nekat saja, tidak apa kan?" cicit Kyuhyun. Mendengarnya, Siwon langsung mendesah berat sambil memijat keningnya yang tiba-tiba terasa pening.

'Aigoo, ada apa dengan dunia ini?' batin Siwon dalam hati.

"Hhh nak, aku tidak tahu harus membuat keputusan seperti apa. Sebagai seorang president director agensi ini, aku akui bahwa penampilanmu sangat menarik dan hal itu dapat membawamu menuju sebuah jalan karir yang cemerlang. Tapi aku kira jalanmu tidak akan berjalan mudah jika kau tidak mendapatkan izin dari orang tuamu, aku juga tidak yakin bahwa kau akan benar-benar ingin bekerja disini mengingat kau hanya bermodalkan nekat.." Siwon menggantung kalimatnya sebentar membuat Kyuhyun terheran-heran.

"Kenapa begitu? Aku bisa saja bekerja sebagi model disini dengan baik tanpa harus diketahui orang tuaku" timpal Kyuhyun.

Siwon melanjutkan bicaranya lagi. "Aku bicara begini karena mengingat usiamu yang masih terlalu belia untuk bekerja disini dan kau belum mendapatkan izin orang tuamu. Aku hanya takut kau akan mendapatkan masalah nantinya"

Kyuhyun semakin heran, memangnya kenapa sih sebenarnya?

"Yah! Ahjussi! jangan berbelit-belit seperti itu, katakan saja intinya!" sebal Kyuhyun. Siwon mengangguk.

"Wahai anak muda yang manis, kau harus tahu bahwa kini kau..

sedang mengikuti audisi untuk majalah khusus pria dewasa, Seductropolis Magazine. Never heard it, boy?"

HANA! DUL! SET!

"MWOYAAAAAAA?!"

TO BE CONTINUED

A/N: Helloooo~ ketemu lagi deh kita~ hehehe

Pertama-tama saya ingin mengucapkan terimakasih kepada kalian semua yang bersedia membaca ff yang sesuatu ini -_,-a Dan mohon maaf saat saya kembali ke dunia per-ff-an ini saya tidak membawakan kisah lanjutan dari ff Beautiful Pain dan malah membawa ff baru -_- dengan itu hutang saya bertambah deh..

Jujur, dalam melanjutkan ff Beutiful Pain itu saya memiliki beberapa kendala, diantaranya adalah saya sedang malas (ini adalah penyakit yang benar-benar sulit dihilangkan), yang kedua saya sedang tidak punya ide #plak, yang ketiga adalah ternyata membuat ff dengan genre Hurt/Romance yang serius cukup membuat saya kewalahan karena saya bukan tipe orang yang serius, juga saya sedang sibuk akhir-akhir ini (bepura-pura sibuk sebenarnya). Jadilah saya membawakan ff ini sebagai gantinya, semoga kalian tidak kecewa ya :)

FF Beautiful Pain akan terus dilanjutkan, tapi saya tidak tahu waktu postingnya kapan, jadi yang masih ingin mengetahui kelanjutannya harap ditunggu saja ya ^^. Jika ada yang ingin bertanya tentang sesuatu pada saya silahkan menghubungi saya lewat PM :)))

At least, mind to review? Thank you.

Sign,

The Bloody Phoenix.