SEPULUH
© Yosephineee
Harry Potter © J.K Rowling
.
Warning: Plotless drabble. 70 words only. No bashing. And, please, don't like, don't read. Just click back button instead.
.
Review?
.
Satu, dua...
Kelebat rambut cokelat.
Tiga, empat...
Berlari, ia terus berlari seolah langit sedang runtuh.
Lima, enam...
Peluh bercucuran. Ekspresi itu mengiris.
Tujuh, delapan...
"Granger!"
Brunette itu menoleh. Sepermili sekon. Bibir ranumnya terbuka, seperti hendak memperingati.
"Granger, tunggu! Granger—"
Sembilan, sepuluh...
Api pembakar hazel telah padam. Tubuhnya terpelanting, jatuh, berguling, seperti seonggok manekin tak berharga. Tak bernyawa.
"NO!"
Draco hanya terlambat satu detik.
.
DONE
.
.
A/N: Okay, I don't know what this is either.
Akhir-akhir ini aku lagi kena writer's block akut plus depresi dan hal-hal tidak menyenangkan lainnya. Sampe sempet berniat untuk berhenti menulis gitu-gitu, deh. Yea malah curhat. Aku baru selesai mid dan ini dibuat saat besoknya ada mid fisika yang asdfghjkl itu, jadi maaf kalau ga jelas. Sebenernya, sih, sebenernya, ini fanfic semasa perang. Tapi... silahkan berimajinasi maksud fanfic ini gimana dan kenapa Draco teriak-teriak ke Hermione, hehe
Dan aku menepati janjiku kembali bulan Maret yeay!
Dan... maaf kalau kesannya aku jadi agak kurang ramah di warning. Tapi serius, aku lagi ga menerima bashingggg /guling-guling di aspal/ Jadi, kritik yang membangun, mungkin?
Hehe.
