Annyeonghaseyo, aku Author freelance baru di sini. Sebelumnya perkenalan dulu yah,,,,:

Name : Ahn Hyera (panggil aja Ahn ^^)

Age : 18 yo ^^ #plaak (gak penting -.-)

Fandom : ELF, VIP, Black Jack

Acc Twitter : Ahndictator

Acc FB : Ahndari Restiahn

Hohoho, langsung ajah yah dari pada kebanyakkan bacot, wkwkwk #plakk, aku hadir dengan sebuah cerita yang pertama kali aku buat. Ceritanya agak panjang sih, mungkin nanti bisa sampai belasan chapter, dan ini aku kasih Prolognya dulu. Kalau banyak tanggepan positif, aku janji deh bakal cepet-cepet publish chapter pertamanya ^o^. Jadi jangan lupa ya setelah kalian baca, langsung kasih komen kalian ^o^. Selamat membaca fanfic perdana ku ini… ^^

Tittle : Apple Rose (Prolog)

Genre : Romance

Rating : PG

Length : Chapter

Cast : Choi Sooyoung (18 yo)

Cho Kyuhyun (20 yo)

Shim Changmin (20 yo)

Lee Hyukjae (23 yo)

Other Cast: Super Junior's member

DBSK's member

SNSD (minus Sooyoung, ceritanya Soo bukan member SNSD. Posisi Sooyoung di SNSD digantiin Ahn Hyera (author numpang ngeksis, wkwkwk)

(Sooyoung POV)

Crush! Aku menggigit apel merah ku yang baru saja ku beli di mini market. Sudah 5 buah apel yang aku habiskan siang ini, yap, aku adalah seorang perempuan penggila apel dan mawar merah. Aku keturunan Indonesia – Korea. Appa ku seorang pria berkewarganegaraan Korea Selatan dan eomma ku seorang perempuan asli Indonesia. Setelah menikah mereka tinggal di Korea Selatan hingga aku lahir. Saat aku berumur lima tahun, appa ku meninggal dan eomma ku memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Sekarang umurku sudah 17 tahun dan bersekolah di salah satu SMA di Serpong. Aku dan eomma ku tinggal di BSD Serpong. Kami hidup di Indonesia hanya berdua karena semenjak eomma menikah dengan appa ku, dia diusir dan dikeluarkan dari silsilah keluarganya. Hal ini sempat membuat gempar orang banyak, terutama rakyat Jogjakarta karena appa nya eomma adalah seorang gubernur di DIY dan otomatis beliau merupakan keturunan raja Jogjakarta. Yap, eomma ku adalah seorang tuan putri sebelum dia menikah dengan appa ku. Eomma dan appa menikah tanpa restu dari orang tua eomma. Alasannya karena oeharaboji (sebutan untuk kakek dari ibu) tidak menyetujui eomma menikah dengan orang luar negeri. Saat itulah eomma memilih hijrah ke Korea Selatan dan menjalin rumah tangga bersama appa. Dan setelah appa meninggal, eomma memutuskan untuk pulang ke tanah air. Sebenarnya aku bingung dengan keputusan eomma, dan sampai saat ini eomma tidak pernah memberi tahu ku apa alasan dia pulang ke Indonesia.

Sekarang aku sudah kelas 3 SMA dan sebentar lagi aku akan lulus. Aku sebenarnya sangat ingin kembali ke Korea setelah aku lulus, hal ini karena aku sangat ingin mengenal keluarga dari appa ku dan aku juga terobsesi untuk bisa menjadi bintang seperti artis idolaku, DBSK. Aku ingat dulu aku mempunyai seorang sukbu (panggilan untuk adik appa) saat aku di Seoul, namun setelah kami pulang ke Indonesia sukbu ku itu tidak pernah lagi menghubungi. Aku dan eomma ku benar-benar hidup berdua selama 12 tahun ini. Setelah pulang sekolah hari ini aku berniat membicarakan keinginanku ini pada eomma termasuk keinginanku untuk mendaftar sebagai artis SM Entertainment.

"Eomma, aku pulang." Kata ku setelah memasuki rumah. Selama ini aku memang selalu memanggil ibu ku dengan sebutan eomma, hal ini karena wajah dan lidah ku sangat mengikuti appa ku, aku benar-benar terlihat seperti orang Korea asli. Eomma ku hanya mewarisi rambut hitam dan kulit yang tidak terlalu putih. Karena inilah meski aku sudah 12 tahun di Indonesia, bahasa Indonesia ku masih tidak sempurna, terutama pada hal pengucapan.

"Ne, cepat ganti baju mu dan segera isi perut mu, eomma sudah memasak makanan kesukaan mu!"

"Ne eomma, ummm eomma ku makin hari makin cantik, apakah ada pria yang sedang kau sukai eomma, sehingga kau berubah menjadi semakin cantik setiap harinya? " goda ku sambil mencium pipi eomma ku. Yah aku tidak pernah melarang eomma ku untuk menikah lagi, justru aku menyarankannya untuk menikah lagi, tapi eomma tak pernah mau dan selalu mengatakan bahwa appa tidak akan pernah tergantikan oleh siapa pun.

"Yaaak! Choi Sooyoung! Selalu saja kau mengatakan seperti itu, eomma tidak akan pernah menikah dua kali, dan itu adalah sumpah eomma sedari dulu. Dan eomma tidak akan menghianati appa mu itu, arraseo?" jawab eomma sambil menjewer kuping ku.

"Aaaaa appo eomma…..ne ne, arraseoyo. Lagian aku hanya bercanda eomma ku sayang. Hiks kenapa kau benar-benar menjewer ku, kau jahat sekali eomma. " kataku sambil berpura-pura kesakitan.

"Sudah lah, cepat sana ganti baju mu! Isssh, kau sangat bau keringat."

"Mwoya? Keringat ku tidak bau kok…." Kataku sambil mengendus ketiak ku inocent.

"Hahaha, sudah sana ganti baju dan segera pergi makan!" eomma mendorong ku untuk naik tangga menuju kamar ku.

Ya, selalu seprti ini. Meski kami hanya hidup berdua tapi justru inilah yang membuat ku dan eomma hidup tidak hanya seperti anak dan orang tua saja melainkan juga hidup sebagai sepasang sahabat yang menyenangkan. Selisih umur ku dan eomma hanya 20 tahun, dan karena eomma selalu merawat kecantikannya banyak orang mengira kami kakak beradik. Kami sering pergi ke salon bersama dan melakukan berbagai hal mengasyikan seperti yang biasa perempuan lain lakukan bersama sahabatnya.

Setelah selesai mengganti baju aku segera turun dan menuju meja makan, eomma ku sudah menunggu di sana.

"Eohh, eomma, nan jeongmal baegophayo (Ibu, aku benar-benar sangat lapar) " kataku sambil memegang perut ku dan memasang aegyo.

"Aah, ppali meokgo! (Cepat makan!) "

"Ne eomma…umm masitseoyo" pujiku setelah mencicipi salah satu makanan yang terhidang.

"Soo-ah, ngomong-ngomong setelah lulus SMA kau mau melanjutkan kemana?"

"Uhuuk-uhuuuk" aku tersedak ketika mendengar pertanyaan eomma. Kenapa bisa pas sekali yah dengan apa yang aku pikiran.

"Aigoo, hati-hati Soo-ah, kau ini seperti anak kecil saja." Eomma memberikan segelas air putih pada ku.

"Gomawoyo eomma" .

"Jadi apa rencana mu setelah lulus SMA?" lanjut eomma.

"Emm, aku akan mengikuti salah satu ajang pencarian bakat di sebuah management artis. Kau tahulah eomma kalau anak mu ini pandai menyanyi dan menari, hehe (Soo mulai ke pedean nih -.- #plakk) Nama management nya SM Entertainment, dan itu terletak di Korea Selatan. Aku sangat ingin menjadi artis mereka dan aku juga ingin kembali ke Seoul eomma." Terang ku, takut-takut eomma melarang ku karena sepertinya eomma menyimpan kenangan yang buruk di sana sebelum kami pulang ke Indonesia.

"Mwo? Apa kau yakin Soo?"

"Ne eomma, aku yakin. Aku sangat ingin menjadi artis dan aku juga ingin kembali ke Seoul, aku ingin mengenal keluarga ku yang lain. Aku ingin bertemu dengan sukbu yang dulu. Jujur saja eomma, aku terkadang iri kepada teman-teman ku yang memiliki keluarga banyak."

"Eomma tidak keberatan jika kau ke Seoul, tapi eomma tidak akan ikut dengan mu. Eomma sudah siap suatu saat kau pasti akan meminta ini pada eomma. Namun ada yang harus eomma ceritakan pada mu sebelum kau benar-benar pergi ke sana."

"Jadi aku hanya pergi sendiri dan eomma tinggal di Indonesia? "

"Iya Soo, eomma tidak mau kembali ke Korea. Sangat menyakitkan jika eomma kembali ke sana. Banyak sekali kenangan bersama appa mu yang akan kembali teringat jika eomma di sana."

"Omm, arraseoyo eomma. Tapi, apakah tidak apa-apa jika eomma tinggal di Jakarta sendiri?"

"Tidak apa-apa Soo, justru eomma yang cemas membiarkan mu hidup sendiri di Korea. Kau kan masih sangat manja pada eomma."

"Tenang eomma, selama ini kan justru Soo yang lebih sering melindungi eomma. Hehe. Oh ya, tadi eomma bilang akan menceritakan sesuatu pada ku, apa itu eomma?"

"Mmmm, mengenai status appa mu. Sebenarnya appa mu adalah anak dari keluarga yang sangat terpandang di Korea. Haraboji mu adalah seorang pengusaha sukses dan appa mu adalah anak tunggal dari haraboji. Namun setelah appa mu memutuskan untuk menikah dengan eomma, appa mu diusir oleh keluarganya, sama seperti eomma yang diusir dari keluaarga di Jogjakarta." Terang eomma ku panjang lebar.

"Mwo? Apakah semua itu benar eomma? Lalu siapa sukbu yang dulu selalu bermain dengan ku? Bukankah dia adalah namdongsaeng (adik laki-laki) appa?"

"Sebenarnya sukbu yang dulu selalu bermain dengan mu adalah teman baik appa. Dialah yang membantu eomma dan appa selama di Seoul dan karena itu kami sudah menganggapnya sebagai keluarga dan karna itu jugalah kau memanggilnya sukbu bukan ajeossi (panggilan untuk paman yang tidak ada hubungan darah). "

"Kemudian apa yang harus kulakukan eomma? Apa aku harus mencari haraboji dan mengatakan aku ini sonnyeo(cucu perempuan) nya? Tapi apakah haraboji juga akan menerima ku sebagai seorang sonnyeo?"

"Semua itu terserah pada mu Soo, jika memang kau ingin mengetahui siapa harabeoji mu maka cari dan temukanlah. Mungkin meski haraboji tidak menerima eomma sebagai menantu, dia akan bisa menerima mu sebagai sonnyeo." Tidak terasa sebulir air mata menetes dari mata eomma.

"Eomma, uljima(jangan menangis)! Aku tahu hati eomma pasti sangat sedih, namun tahukah kau eomma bahwa dengan keadaan eomma dan appa yang seperti itu justru membuktikan bahwa cinta kalian berdua begitu kuat. Eomma, sejujurnya aku sangat iri pada eomma dan appa, aku berharap suatu saat aku bisa memiliki cinta yang sekuat itu bersama pasangan hidup ku." aku memeluk eomma dan kami pun menangis bersama. Ya, seperti inilah cara kami untuk saling menenangkan, dengan menangis bersama namun setelah itu kami akan kembali tertawa. Kami akan menangis hingga kesedihan kami hilang dan setelah itu kebahagiaan akan segera muncul.

"Kemanhae! Sudah cukup alay-alayan nya (?)!" kata eomma tiba-tiba sambil melepas pelukanku.

"Ahh, nugu? Siapa yang alay? Eomma kan yang pertama alay." Aku cemberut dan pura-pura marah.

"Ahaha, sudah lah Soo, wajahmu itu semakin jelek jika kau cemberut seperti itu" eomma mencubit pipi ku.

"Yaaa eomma, appoyo. Aku ini anak mu, kenapa kau selalu menghina ku. Isshhh, kau sangat jahat eomma. Suatu saat jika aku berhasil menjadi bintang besar, fans ku tidak akan membiarkan mu berbuat seperti ini dan aku akan menceritakan betapa jahatnya eomma pada ku selama ini, eomma selalu menyiksaku hingga aku kurus kering begini. Setelah itu eomma akan diserang oleh mereka dan dihukum mengurusi kebun apel merah ku yang sangaaat luaaas, dan setiap pagi dan sore eomma harus menyirami bunga-bunga mawar merah ku" Aku kembali berpura-pura marah dan mengancam eomma.

"Sudah sudah! Hayalan mu sangat perah Soo, Hahahaha" akhirnya eomma bisa tertawa kembali. Oh Tuhan terima kasih kau telah mengembalikan senyuman eomma ku. Aku akhirnya bisa lega melihat eomma ku tertawa lepas seperti itu. Aku bahagia jika aku melihat eomma bisa bahagia dan hidup tenang. Eomma, aku mohon jangan pernah menangis lagi kecuali jika ada aku di sisi mu. Dan aku berjanji tidak akan membuat mu sedih apa lagi menangis. Eomma, selalulah hidup dengan bahagia hingga kehidupan mu di dunia selanjutnya. Aku akan selalu berdoa untuk kebahagiaan mu.

(3 bulan kemudian)

Hari ini adalah hari keberangkatan ku ke Korea. Sekarang aku dan eomma sedang di bandara Soekarno-Hatta untuk menunggu jadwal keberangkatan ku.

"Soo-ah, hati-hati yah di sana. Jangan telat makan dan beristirahat. Oh ya, setelah sampai di sana segeralah menghubungi sukbu , nomer telfonnya sudah eomma taruh di dompet mu. Arra?" eomma menasihati ku dan terlihat jelas sekali raut cemas di wajahnya.

"Arraseoyo eomma, kau sudah mengatakan itu berulang kali" aku memeluk eomma. Kami berpelukan cukup lama hingga kami mendengar berita keberangkatan pesawat yang akan ku tumpangi. Aku segera berpamitan pada eomma ku. Ku lambaikan tangan ku dan memberikan senyum terindah ku untuk nya. Eomma, berjanjilah pada ku kau tidak akan pernah bersedih. Jangan telat makan dan selalulah berdoa untuk ku. :')

Setelah beberapa jam di pesawat, akhirnya pesawat ku mendarat di bandara Incheon, Korea Selatan tepat pukul 1 PM. Aku segera mempersiapkan diri untuk turun. Kaki ku melangkah menuruni tangga pesawat. Karena ini bulan Juni, cuaca di sini tidak beda jauh dengan di Jakarta, karena ini musim panas. Beruntung aku hanya mengenakan dress jingga selutut dan sepatu kets merah. Ku hirup nafas dalam-dalam sambil meresapi tanah kelahiran ku. Ya, di sinilah aku dilahirkan, di negeri inilah appa ku dikebumikan, dan di negeri inilah aku akan meraih kesuksesan. Annyeonghaseo Daehangug, jeoneun Choi Sooyoung imnida. Kalian tahu? appa ku adalah seorang Choi Gu Jin, putra seorang pengusaha terkenal di negeri ini dan eomma ku, Sintadayu Harum Setyowardini (gak tau deh nama siapa ini, wakakak ^^V), putri Sultan Hamengkubuwono XII (?) yang dihormati banyak orang, dan aku juga akan menjadi seseorang yang luar biasa seperti mereka. Soo Man sajangnim, bersiaplah menerima calon bintang besar seperti ku. Aku tersenyum dan terus melangkahkan kaki ku menuju pintu keluar bandara. Aku yakin, aku pasti bisa meraih mimpi ku. Choi Sooyoung, hwaiting! ^o^

*TBC*

Hiyaaa…..ini FF pertama aku ^^. Mian yah kalo jelek dan mengecewakan. Ini baru prolognya, kalo ternyata banyak tanggepan positive dari para reader yang baik hati ini, nanti langsung aku post part selanjutnya deh ^^. Oh ya ini baru tentang Soo eonni doing, chap 1 baru deh tokoh-tokoh lainnya keluar soalnya ini baru base story nya. Eotte eotte? Ayuuuk jangan Cuma silent aja kalo abis read ini, komen dong komen…..! Ahn pamiiiit :D Annyeonghi kaseyo…. ^0^