SICK
Tsukiuta milik Tsukino Talent Production
By : Hikari Chikanatsu
Warning : OOC, Shounen-ai, typo dimana-mana.
Happy reading~
Shun Shimotsuki, anak dari konglomerat yang juga bergelar bangsawan di Kyoto, namun memilih menjalani kegiatannya sebagai seorang Idol dan menjabat sebagai Leader Procellarum. Yang mana juga Kekasih dari Leader Six Gravity, Mutsuki Hajime. Semua orang tahu itu dan tak mempermasalahkannya. Malah semua orang mendukung mereka.
Mereka juga selalu bersama, menebar kemesraan dan kebahagiaan mereka setiap harinya, yang mana memang dimaklumi oleh Member-menber yang lainnya.
Namun berbeda dengan malam di winter kali ini. Sangat berbeda. Seharian ini Shun tak bersama dengan kekasihnya itu. Terakhir mereka bertemu di dorm, sebelum Shun pergi untuk Syuting iklan dan lain-lain.
Jujur saja, Shun merasa sangat kelelahan luar biasa. Ia bekerja dari pagi hingga Malam hari. Shun juga bingung, Entah kenapa pekerjaannya malah tambah banyak saat winter.
Dengan langkah gontai, ia memasuki dorm dengan membawa sekantung belanjaan yang berisi daging yang tadi ia beli di supermarket. Kenapa? Karena ia berencana mengejutkan anggota lainnya dan membuat pesta barbeque dadakan. Terdengar kekanak-kanakan? Oh biarlah, Shun tidak peduli jika dikira masih kekanak-kanakan.
Sebuah senyum mengembang ketika mendengar suara yang riuh ramai dari dalam ruang santai, tempat mereka berkumpul minimal sejam sehari, bisa dibilang rutinitas harian yang wajib dilakukan.
Entah kenapa, tiba-tiba hati Shun seakan tidak ingin kesana, tidak ingin membuka pintu ruang santai yang terdengar riuh ramai itu. Namun, tubuhnya bergerak begitu saja. Tubuh dan pikirannya bertolak belakang.
Dibukanya pintu ruang santai itu dengan senyuman terkembang. Melupakan rasa lelahnya yang sejak pagi bekerja sesuai jadwal masing-masing Member.
Namun rasanya kenyataan pahit menderanya. Disana, kekasihnya, Mutsuki Hajime tengah mencium partnernya di Six Gravity. Dan jangan lupa, disaksikan oleh semua anggota Six Gravi dan Procella. Sekali lagi, Disaksikan loh!.
Sakit? Tentu saja, bahkan sangat sakit. Dari sana Shun baru tahu kalau ternyata ada rasa sakit namun tidak berdarah didunia ini.
Senyum yang tadinya terkembang kini hilang menunjukkan kebalikan dari yang tadi ia lakukan. Dengan wajah datar, tanpa ekspresi ia tetap melihat apa yang dilakukan kekasihnya itu.
Padahal ia berharap setelah lelah bekerja, akan disambut oleh kekasihnya dan bermanja-manja pada kekasihnya. Namun apa daya sekarang? Kenyataan tidak seindah ekspetasi. Tidak seindah seperti Ftv-Ftv ataupun Drama-drama romantis yang ada. Sekali lagi Shun Shimotsuki mengalami sakit namun tidak berdarah ketika memikirkan ini.
Menjatuhkan barang yang ada di kantong plastik yang sedari tadi ia pegang dengan mata yang sudah memanas ia berbalik, memilih menjauh agar tak mengalami sakit yang teramat sangat. Mungkin karena Kecewa dan kesal disaat bersamaan, Shun tak sengaja membanting pintu ruang santai dengan keras. Membuat semua yang ada di ruangan itu mengalihkan atensinya ke arah pintu.
Kai melihatnya, putih. Rambut putih keperakan. Kai langsung menepuk keningnya sendiri ketika ia menyadari siapa di dorm ini yang memiliki rambut berwarna Putih Keperakan.
"Astaga, SHUN!" pekik Kai dan dengan cepat berlari keluar untuk mengejar sahabat serta Leadernya itu.
Hajime yang mendengar bantingan pintu juga menghentikan kegiatan yang tadinya ia lakukan. Ia langsung ikut mengejar Shun ketika Kai menyebutkan nama Shun dan kemudian berlari keluar. Dalam hati ia merutuki dirinya yang dengan gampangnya menerima tantangan dari member-member yang lain tanpa berpikir bahwa Shun akan pulang dan melihatnya.
Shun memilih menuju ruangannya, ia sudah tak kuat lagi. Setelah memasuki ruangannya, Ia langsung mengunci ruangan miliknya itu dari dalam. Mencoba menulikan telinganya dari segala hal yang mengganggunya.
Ia duduk disofa yang ada diruangannya dengan tatapan kosong, seakan nyawanya sudah tak ada lagi disana.
Pintu ruangannya digedor terus-menerus dari luar dan tak lupa suara teriakan dari Kai dan Hajime. Namun yang diinginkan Shun sekarang adalah sendirian, ia ingin sendiri. Merenungkan segala hal.
Merasa tak ada jawaban dari dalam Hajime dan Kai berniat mendobrak pintu ruangan Shun, namun tak jadi karena tiba-tiba Shun membuka sedikit pintu tersebut.
"Aku tidak ingin diganggu, aku sangat lelah. Bisakah kalian pergi." lirih Shun dari dalam tanpa membuka lebar pintu ruangannya. Hajime dan Kai terkejut, mereka merasa ini bukan Shun yang mereka kenal. Shun yang ini seakan sangat rapuh.
Hajime mencoba membuka pintu ruangan Shun. Namun, dengan kekuatan yang Shun punya pintu itu tak bergerak barang seinci.
"Shun. . kalau kau melihat hal tadi, aku hanya ingin menjelaskan kalau hal tadi itu-"
"Tak bisakah kau biarkan aku sendiri? Aku lelah dan letih. Aku ingin istirahat!" potong Shun.
"Shun. . . baiklah, tapi berjanjilah besok kau mau mendengar penjelasanku. Kumohon" pinta Hajime. Kai menatap prihatin leader Six Gravity itu, pasalnya Hajime jarang memohon, hanya Leadernya ini yang bisa membuat seorang Mutsuki Hajime memohon.
"Hm." hanya gumaman yang terdengar dari dalam, setelah itu pintu tertutup rapat dan dikunci lagi.
* TBC
Hai Hai, ini fict pertama Hika-chan di fandom Tsukiuta~
Etto. . karena Hika-chan masih baru di fandom ini, jadi. .mohon bantuannya minna-san~
Dan maaf kalau masih ada kekurangan, dan tak lupa juga terima kasih bagi kalian yang sudah mau membaca fict ini~
