Menjadi pengangguran dalam sebulan penuh puasa ini. Tau gak? Bête banget rasanya kawan..
Dan daripada puasa sambil ngebengong ntar pahala tambah pudar, maka terciptalah cerita ini. Alasan kenapa saya gak apdet fic lain adalah.. karena rated M semua bosss XD
Kecuali Sulit Untuk Bersamamu sama Mana Yang Benar..
Warning: typo, menyebalkan, suram, sok membuat fic tentang penanaman padahal saya sendiri anak IPS n gak ngerti masalah beginian XD
Sebenarnya fic ini terinspirasi dari game simple nan manis berjudul Romance Maker yang ada di .
Naruto punyaMasashi Kishimoto
Semanis Apel
Chapter 1
By Sambel Terasi ABC alias Yoyot
Pair: KakaSaku
Genre: Friendship, Romance
Rated T
.
Rasa pegal nan kantuk mulai menghinggapiku. Tanpa sadar aku menguap tanpa menutupnya, biarkan saja toh tak ada yang melihat. Dalam hati sungguh aku merutuki nasib sialku ini, sudah pulang dari misi bersama Lee yang notabennya sedikit lebay ditambah pekerjaan rumah sakit yang menumpuk. Benar-benar nasib yang apes.
"Sshh… agh.." kuhirup napasku dalam-dalam untuk kemudian mengeluarkannya sesaat. Setelah itu, akupun kembali membenarkan posisi dudukku agar nyaman. Kulihat ada suatu pergerakan sekitar sepuluh langkah dari posisiku, namun kabut tak mengijinkanku untuk melihat sesuatu yang bergerak tersebut.
Dengan terpaksa aku mendekat sambil menatap lekat-lekat apa yang ada di depan sana.
Sebuah senyuman terpaku di bibirku, ternyata Guru Kakashi. Kupikir siapa tadi.
"Hai, Guru Kakashi!"
Ia menoleh sambil tersenyum "Yo, Sakura!"
"Hm, apa yang kau lakukan?"
"Seperti yang kau lihat-" ia menunjukkan tangannya yang memegang sekop kecil. "-aku sedang menanam apel".
Akupun terkikik geli mendengar jawaban dari mulut Guru. Apa? Menanam katanya? Hahaha.. bahkan akupun tau Guru Kakashi termasuk orang yang pemalas.
"Jangan menertawakanku seperti itu, Sakura!" Protesnya dengan sweatdrop. Buru-buru aku membungkam mulutku sendiri yang tak dapat berhenti meracau "Hahaha".
"Woles sajalah, Guru! Sini kubantu."
Kumulai dengan mencabuti rumput-rumput liar yang berada disekitar tempat di tanamnya benih apel itu. Kemudian kusiram dengan sedikit air.
Eh? Betul tidak begini caranya? Jangan-jangan salah lagi? Dengan terpaksa aku membuat gaya innocent di depan Guru Kakashi yang tengah memandangiku.
"Maafkan aku, Guru. Mungkin ini tak terlalu membantu, karena aku tak pernah menanam apel sebelumnya."
"Sama, aku juga baru pertama ini." Aku hanya manggut-manggut mendengar pernyataan jujurnya. Lalu untuk apa Guru Kakashi menanam apel ini?
Bersambung
Ma ma ma ma ma ma yukero.. mama yukero, ma ma ma yukero mama. Hati beta, hati beta, hati beta ingin pulang ke rumah
M4kac1egh yaCcghh yAng utdAAch s3MPEtin 8acaNya..
I 3 U, muAAachh..
