Warning : slash hinted
ManisPedas29
Apapun yang terjadi , aku akan sentiasa berada disisinya walau kemana pun dia pergi
Blaze p.o.v
Malam dini suara kami masih terdengar jelas di lapangan basketball. Aku bermain dengan gigih , berusaha mengelak dari lawanku merebut bola. Bola ditangan , ku lantulkan beberapa kali seiring aku berlari kesana kemari dari kejaran sang lawan.
"Cis! " Aku menyeringai, melihat sang lawan begitu geram dan menggertakkan giginya.
"Hayolah! Cam ni kau kalah Lintar?!" Teriakku dengan tujuan memarakkan lagi kemarahannya. Aku terkekeh.
Hebat...Lelaki bermata merah langsung menuju padaku, gerak-geri tangannya ku perhatikan. Dimana aku mengelakkan bola disitu tangannya tangkas berada. Dia semakin gerigitan disebabkan olahan permainanku yang licik seperti mana-mana pemain antarabangsa yang mahir.
Pantas , aku berlari bila ada kesempatan terkemukakan. Mengundang kekejutan pada air muka Halilintar yang terkenal stoic.
CHENG!
Jaring besi itu berdecing tatkala bola ditanganku ku lontar dari jarak yang cukup dekat dan menjaringkan satu lagi markah dari lawan.
"YEAYY! AKU MENANG! "
Jeritku riang sambil meninju langit-langit udara.
"Ceh...Yalah , yalah , aku berhutang dengan kau sebab main 20 round. "
"Jadi esok lanjalah aku makan soto hahaha!"
Aku tiba-tiba mencelah kata-katanya , membuatnya semakin jengkel.
"Setuju?"
"Setuju."
Kami saling membalas hulurun tangan sebagai tanda salam perpisahan sebelum Halilintar menjumpai sesuatu dibalik semak yang agak gelap.
"Blaze...aku rasa ada orang dekat situ" Saun-saun Halilintar meneliti dan betul apa yang dikatakan sahabatku. Aku kenal bayangan figura tu.
" Ha! Gempa!" Pekikku nyaring. Ah dia terbangun kah? Akhir begini?
Aku merogoh saku beg sandanganku dan melihat jam tangan yang hampir menunjukkan 11 malam.
'10.52 malam?!'
Lantas ku bergegas mengutip dan mengemas barang-barangku kedalam beg. Sekiranya limpas nanti habislah riwayat kami nanti kena tangkap dengan pegawai sekuriti.
" Oi geng! Aku balik dulu! " Kataku , melambai sedikit ke arah Halilintar yang juga sibuk menungut barang-barangnya .
"Kenapa tak call kalau bangun? Hish , malam-malam begini bahaya jalan sorang-sorang" Tegurku, menutup pagar dibelakang badanku sedangkan pandanganku hanya tertumpu pada sesosok figura yang rendah dihadapanku.
Anak mata coklatnya terang dilihat walau terhalang cahaya lampu.
Ia menunjukkan layar skrin telefon pintarnya . Tepat pada mana butang 'silent' telah diaktifkan. Dalam kata lain... aku tak menjawab panggilan dia!
"Eh?!"
Aku mencari telefon pintarku dan membuka notif . Dua panggilan dan satu pesanan singkat.
whoops
Aku melirik dari kepalaku yang tertunduk lalu tersengih akan kesilapanku.
"Hehe , sorry sayang.."
Gempa menjelingkan matanya.
"Alolo ,janganlah marah ya? ya? Henfon aku letak dalam beg tadi jadi tak dengar" Pujukku , merangkul bahu kecilnya yang berani berpaling dari pandanganku.
Manis belum selamat dari exam hahaha /dibunuh exam/
Anyway , saya tak dapat post banyak sebab writersblock. Ni pun sebab idea sekejap2 datang dan pergi~ ama exam
Khas bagi elemental x gem! Semoga asupan anda terisi
Salam dari ManisPedas~ 3
