I Lost My Memory About You and You Lost Myself
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rate : T
Pairing : SasukeNaruto slight Sakura
Warning : Sho-Ai, Cerita kedua! Tapi yang pertama masih saya lanjutkan hehe
Maaf baru update lagi, kebanyakan tidur hehehehehe :D
Enjooyyy! :D
Di suatu sekolah megah yang isinya anak miliyarder, mempunyai pangeran tampan bernama Sasuke Uchiha. Tidak hanya tampan, Sasuke juga jenius. Nilainya selalu 100 sampai Sasuke menganggap kehidupannya sangat membosankan.
At Morning
++++++++++++
Di kelas, seperti biasa Sasuke digerubungi para gadis-gadis dan disembur berbagai celotehan tak penting
"Ne ne Sasuke kun, kemarin aku membeli jam ini loh. Warnanya cocok bukan dengan rambut aku?" tanya genit Sakura, gadis yang dikabarkan cewek Sasuke
"Ya" jawab cuek Sasuke sambil nonton youtube di ponsel layar sentuhnya
"Alah, jam norak gitu aja bangga. Liat nih gelangku, sangat cocok di tanganku yang indah ini. Iya bukan Sasuke?" tanya Ino, gadis yang dikabarkan musuh bebuyutan Sakura
"Apanya? Tanganmu itu kurus! Mendingan tanganku, ideal" ujar bangga Sakura
"Enak aja kurus! Kau yang kurus! Tuh liat pipimu, kempot!" sembur Ino
"Mau berantem ya?!" ajak rebut Sakura
"Ayo!" tantang balik Ino
"Sudahlah Sakura, jangan berantem gini. Ada Sasuke itu" tahan Temari sambil memegang bahu Sakura
"Tak apa! Biar Sasuke tau, aku itu jauh lebih hebat dibanding Ino!" ujar kesal Sakura
"Weeeekkkk!" Ino memeletkan lidahnya. Sakura makin geram dan Temari makin kewalahan. Gadis-gadis lain ikut-ikutan menahan Ino dan Sakura untuk tidak ribut di kelas
Sasuke tidak mempedulikan keributan adu bacot Ino dan Sakura. Bel telah berbunyi, semua anak duduk di tempat masing-masing. Ino dan Sakura masih saling death glare satu sama lain, padahal guru sudah masuk kelas
"Berdiri, memberi salam!" ujar tegas nan sigap ketua kelas
"Ohayou gonzaimasu Kakashi Sensei!" serempak tegas nan sigap para murid kelas
"Ohayou, silahkan duduk kembali" ujar Kakashi Sensei
Semua anak duduk kembali. Pelajaran dimulai
'Membosankan' gerutu Sasuke dalam hati sambil membuang pandangannya ke luar jendela
Di luar jendela, Sasuke melihat seorang anak yang masih berkeliaran mencari sesuatu di halaman.
'Dia nyari apaan lagi? Padahal bel udah bunyi juga. Dia tidak berubah dari dulu' gumam Sasuke dalam hati kemudian
At Noon
++++++
Istirahat. Sasuke tidak makan siang karena pasti akan digerubungi lagi. Sasuke memilih jalan-jalan mengelilingi sekolah. Memang anak famous, tiap melewati gadis-gadis pasti langsung disapa centil. Sasuke merasa nggak di Jerman nggak di sini situasi sama aja. Sasuke selalu menjadi pusat perhatian dan dikejar para gadis-gadis
Di depan, Sasuke melihat seorang anak lelaki manis sedang dibully oleh para siswa lain
"Hey kembalikan! Apa-apaan kau! Cepat kembalikan dompetku!" omel pria manis itu
"Heeee lihat dia, makin manis ya. Jika kau mau dompet ini balik, kau harus ikut kami dulu. Kami mau bersenang-senang denganmu" goda salah satu pria berambut kuning
"Cepat kembalikan! Mau mati kau rupanya?!" bentak pria manis itu
"Hoooo, seram. Coba pukul, ayo pukul" ledek pria berwajah mesum
"*reng*ek!" pria manis itu meninju mereka tapi tak ada satupun yang kena. Pria manis itu malah ditendang perutnya oleh pria berambut kuning
"Haa, rupanya kau hanya menggertak kami ya? Mana mungkin kau membuat kami mati dengan pukulan lemah begitu?" ledek pria bertopeng oranye dengan satu lubang di daerah mata
"*reng*eeek!" pria manis itu kembali meninju tapi didahului tendangan perut
"Hahahahaha" serempak mereka bertiga
"Hey, minta maaf" ujar judes Sasuke
Mereka semua menoleh kemana arah suara itu, ternyata itu adalah Sasuke Uchiha. Anak pemilik sekolah ini!
"Sa—Sasuke?!" ujar serempak mereka bertiga terkejut melihat Sasuke
"Minta maaf kubilang, atau kutendang kalian dari sekolah ini" ancam Sasuke
"Ba—baiklah. Etto, Na—Naruto...Gomen!" ujar serempak mereka bertiga sambil membungkuk hormat. Lalu pria bertopeng oranye yang memegang dompet pria manis yang ternyata bernama Naruto, melemparnya ke Naruto begitu saja dan kabur
"*reng*ek! Jangan kabur kalian! Hey!" omel Naruto, tapi mereka malah terus ngibrit
"Ini dompetmu" ujar Sasuke sambil menyerahkan dompet Naruto
"Ah iya, makasih ya" ujar Naruto sambil menerima dompetnya
"Kau sehat ya, Naruto" ujar Sasuke tersenyum lembut
"Ha? Kau siapa?" tanya Naruto heran
Sasuke terkejut mendengar ucapan Naruto
"Ini aku, Sasuke. Kau tidak ingat aku?" tanya Sasuke heran
Naruto memiringkan kepalanya
"Memangnya kapan kita bertemu?" tanya Naruto
"Kau benar-benar tidak ingat?" tanya Sasuke lagi meyakinkan hatinya
Naruto menggeleng
'Jadi benar ya, berita itu' gumam sedih Sasuke dalam hati
"Aku salah orang maaf. Ja" ujar cuek Sasuke sambil meninggalkan Naruto begitu aja
"Dia kenapa? Dasar aneh" gumam Naruto.
'Kenapa, hal itu harus terjadi...' lirih pedih Sasuke dalam hati mengingat suatu kejadian miris di masa lalunya
At Afternoon
+++++++++++++++
Pulang sekolah. Naruto berjalan sendiri menuju rumahnya. Dia teringat dimana anak aneh yang mengaku-ngaku mengenal dirinya tadi siang
'Anak itu tadi siapa ya? Kok dia kayak udah kenal aku lama sih? Apa dia fansku dan aku lupa akan wajahnya? Ah tidak-tidak, mana mungkin aku punya fans, sekalipun punya aku tidak akan pernah lupa dengan wajah tampan anak itu. Dia cool lagi. Hmmm, tapiiii kok nggak asing ya? Tapi aku baru pertamakali melihatnya. Arrrggghhhhh! Kepalaku pusing kalo harus berpikir seperti iniiii!' gerutu Naruto dalam hati sambil mengacak-ngacak rambutnya
Naruto masuk ke dalam kos-kosannya. Naruto melempar tasnya ke lantai begitu aja, melempar badannya ke ranjang dan langsung tidur pulas tanpa mengganti baju dan kaos kaki yang masih dipake
Sasuke sudah sampai rumah 15 menit lalu karena Sasuke dijemput dengan mobil mewahnya
Sasuke duduk di samping ranjangnya dan memperhatikan fotonya bersama Naruto dulu waktu SD dan SMP di genggaman kedua tangannya
'Naruto, maaf. Gara-gara aku, kau harus kehilangan semuanya. Seandainya aku tidak mendengarkan perkataanmu waktu itu, kau pasti tidak akan seperti ini. Kita masih bisa bersama...maaf Naruto, maafkan aku...' lirih pedih Sasuke yang mengeratkan genggamannya pada bingkai foto tersebut
TOK TOK TOK. Pintu kamar Sasuke terketuk
"Ada apa?" tanya dingin Sasuke
"Nona Sakura datang tuan muda" ujar hormat nan ramah salah satu pelayan di balik pintu
"Aku capek. Mau tidur. Suruh dia pulang" ujar cuek Sasuke
"Tapi, katanya anda diminta ke rumah Nona Sakura, membicarakan pesta pertunangan anda tuan muda" ujar hormat nan ramah salah satu pelayan di balik pintu
'Cih' gerutu Sasuke dalam hati
"Aku akan turun" ujar dingin Sasuke
"Baik tuan muda" ujar hormat nan ramah salah satu pelayan di balik pintu
Ketika Sasuke datang, Sasuke melihat Sakura tengah duduk manis di sofa tamunya. Sakura langsung berlari menghampiri Sasuke dan memeluk Sasuke. Tapi Sasuke tidak membalas pelukan Sakura. Wajah Sasuke juga dingin nan cuek
"Sasuke, tadi kenapa kau pulang duluan..Kan aku ingin pulang bersamamuuu" rengek manja Sakura yang kedua tangannya masih melingkar di leher Sasuke
"Ngantuk" ujar cuek nan singkat Sasuke
"Kau ini, tidur mulu" omel canda Sakura sambil mencubit genit pipi Sasuke
"Ayo Sasuke, kita berangkat. Ayah dan ibu sudah menunggumu di rumah" ujar genit Sakura sambil memeluk lengan Sasuke
Sasuke tak merespon. Tetap dingin nan cuek. Mereka berdua pergi ke rumah Sakura dengan mobil Sasuke. Padahal Sakura juga bawa mobil. Tapi Sakura menghiraukannya.
Ponsel Naruto berdering. Naruto yang sedang asik dalam mimpi terpaksa meraba-raba dimana letak ponselnya. Ketika ketemu, Naruto langsung memencet tombol menerima panggilan dengan mata yang masih terpejam
"Yaaaaaa?" ujar serak Naruto
"Naruto! Kau dimana! Ayo cepat bantu aku! Kedai ramen lagi ramai ini!" ujar seorang paman-paman di seberang sana
"Hooo, udah waktunya ya, hoaaaaam" Naruto menguap
"Haduuuh kau ini! Masih tidur lagi! Cepat kemari! Bantu aku Naruto!" omel paman-paman itu
"Wakatta, wakatta yo. Hooooaaaaaam" Naruto menutip ponselnya. Naruto duduk, garu-garuk kepalanya, nguap lagi, ngucek-ngucek sebelah matanya, masih setengah sadar, Naruto ke kamar mandi dan mandi supaya segar
At Evening
++++++++++++++++
Pertemuan keluarga sudah selesai. Sasuke pulang ke rumah sendirian. Sasuke laper. Melihat kedai ramen, Sasuke teringat dulu Naruto sering makan di Kedai Ramen itu. Sasuke tersenyum kecil sekaligus sedih mengingat betapa pedihnya kejadian itu.
Perut Sasuke sudah mengerang-ngerang minta makan. Sasuke memarkir mobilnya di pinggir jalan
Di Kedai Ramen, sang pemilik masih ingat dengan Sasuke
"Woohoo Sasuke! Lama tak jumpa nak!" sambut gembira Paman Teuchi, pemilik Kedai Ramen
"Ya, lama tak jumpa paman" ujar Sasuke membungkuk hormat
"Wooh, ayo duduk. Silahkan silahkan" ujar senang Paman Teuchi
Sasuke duduk
"Kau mau pesan apa?" tanya senang Paman Teuchi
"Biasa paman" jawab Sasuke
"Hmmmm oke oke! Aah, untung dia sudah datang" ujar Paman Teuchi
Sasuke langsung terkejut ketika menoleh ke belakang. Yang datang adalah Naruto!
"Loh, kau kan yang tadi siang" ujar Naruto menunjuk Sasuke
Sasuke diam saja menatap Naruto
"Hey Naruto, temanmu makin tampan ya!" puji Paman Teuchi
"Ha? Siapa?" tanya Naruto menganga
"Loh kau ini gimana, yang di sampingmu lah. Tega sekali kau Naruto, mentang-mentang 1 tahun Sasuke ke Jerman, kau melupakannya" omel Paman Teuchi
"Paman ini bicara apa? Aku tidak mengenalnya. Aku baru melihatnya tadi di sekolah. Paman aneh" ujar bingung Naruto sambil mengangkat kedua alisnya
Paman Teuchi mengerutkan keningnya. Ketika Paman Teuchi akan melontarkan isi pikirannya, Sasuke berkata, "Paman, bisa kita bicara sebentar?"
Paman Teuchi melihat Sasuke, Sasuke memberikan sebuah isyarat dari sorot matanya.
"Naruto, kau tunggu sini ya." ujar Paman Teuchi
"Y—ya" ujar Naruto bingung
'Haaah, hari ini aneh. Sudah ah, ini langsung aku cuci aja" ujar Naruto yang memang membawa belanjaan bahan Ramen
"Dia hilang ingatan?!" bisik Paman Teuchi mendengar kisah Sasuke
"Ya. kakakku bilang, aku tidak boleh berteman dengannya lagi. Padahal yang paling terluka parah itu Naruto, aku hanya luka ringan. Tapi, kakakku sudah membenci buta Naruto. Padahal aku yang salah. Seandainya aku menuruti perkataannya Naruto untuk tidak akan ngebut dan main nyalip.
Saat kecelekaan itu, aku dan Naruto sama-sama terpental, tapi Naruto yang paling terpental jauh dan kepalanya terbentur hebat di batu besar. Ketika aku sadar, aku sudah di rumah sakit dan dokter bilang Naruto koma sekaligus hilang ingatan.
Aku dipindahkan ke Jerman selama 1 tahun. Ketika aku kembali, aku bertemu dengan Naruto dan memang benar, dia tidak mengingatku." ujar sedih Sasuke sambil mengalihkan pandangannya
"Begitu ya, tapi kemungkinan dia ingat kembali denganmu itu masih ada harapan Sasuke" ujar Paman Teuchi
"Tapi sampai sekarang dia masih dan hanya tidak ingat denganku. Aku juga sebenarnya tidak mau dia ingat, karena secara otomatis dia akan ingat kejadian itu. Lagipula, aku menghilang di hadapannya selama 1 tahun penuh. Aku juga sudah dijodohkan. Aku tidak bisa bersamanya lagi" ujar Sasuke
"Tapi aneh, ingatannya sudah kembali kok tapi kenapa hanya kau yang tidak bisa diingat?" tanya heran Paman Teuchi
"Aku juga tidak tahu. Mungkin ini karma bagiku. Paman, tolong jangan membuatnya bingung lagi. Melihatnya tersenyum bahagia dan mendengar tawanya yang lucu, itu sudah lebih dari cukup" ujar Sasuke
"Baiklah" ujar Paman Teuchi
Sasuke sudah menyelesaikan makan malamnya. Sasuke tau jika Naruto daritadi memperhatikan dirinya. Tapi Sasuke pura-pura cuek tak peduli. Sasuke tidak mau membuat Naruto mengingat ingatan yang buruk itu.
"Terimakasih paman atas makanannya" ujar Sasuke sambil membungkuk hormat
"Yaaa, datang lagi ya Sasuke!" ujar Paman Teuchi gembira
Sasuke membungkukan badan sekali lagi. Sasuke melirik ke Naruto, Naruto masih memperhatikan Sasuke. Dengan cueknya, Sasuke pergi
Ketika Sasuke akan masuk mobil, Naruto memanggil Sasuke
"Sasuke!"
Sasuke menoleh
"Apa?" tanyanya
"Etto...kau ini memang mengenalku ya? Tapi kenapa aku tidak tahu? Paman Teuchi saja tau" tanya Naruto heran
Sasuke terhenyak
"Ada orang yang mirip denganmu. Maaf, telah membuatmu bingung" ujar Sasuke berbohong
"Benarkah? Siapa?! Siapa?! Cewek cowok?!" tanya semangat Naruto
Sasuke diam sejenak, kemudian kembali berkata, "Cowok"
"Huoooo! Pantes kau dan Paman Teuchi bersikap aneh" ujar Naruto yang membelakan lebar matanya diawal kata
Sasuke diam tenang memperhatikan Naruto yang juga memperhatikannya
"Oh iya! Aku ingat sekarang! Kau kelas berapa?" tanya Naruto
"2-A" jawab Sasuke
'DIA PINTAR!' gumam terkejut Naruto dalam hati
"Etto...kau mau tidak, hmmm, jadi teman belajarku. Aku kesulitan dalam belajar, aku tidak punya keluarga, orang tuaku meninggal ketika aku lahir, orang tua angkatku nggak tau kemana, terus aku tidak punya kakak. Aku tidak tau siapa keluargaku yang lain. Nah, kau mau tidak membantuku? Aku tidak mendapat teman belajar karena aku bukan anak miliyarder. Aku orang sederhana biasa" ujar jujur nan polos Naruto
Sasuke makin terhenyak mendengarnya
"Ya" ujar singkat Sasuke
"Sungguh?! Tidak apa-apa aku tidak sederajat denganmu?!" tanya Naruto senang
"Ya tak apa. Aku akan membantumu kapanpun" ujar Sasuke
"Yes! Akhirnya aku akan dapet skor tinggi saat ujian nanti! Yes!" ujar senang Naruto sambil melakukan gerakan tangan 'Yes!'
"Oh iya, mana ya ponselku, mana ya, mana mana mana. Ah ini dia" gumam Naruto menemukan ponselnya
"Ini, aku minta nomor ponselmu. Nanti aku menanyakan PR" ujar Naruto sambil menyodorkan ponselnya
"Aku saja yang akan datang ke rumahmu" ujar Sasuke
"Eh jangan! Aku masih bekerja! Aku baru pulang jam 10 malam. Nanti orang tuamu mengomelimu pulang malam-malam" larang Naruto
"Orang tuaku sudah meninggal ketika aku kecil. Hanya ada kakak di rumah" ujar Sasuke
"Eh ya Tuhan, maaf...aku tidak tahu...turut berduka..." ujar sedih Naruto
"Ya, kutunggu di mobil" ujar Sasuke
"Yakin? Tidak apa-apa?" tanya Naruto cemas
"Ya" ujar Sasuke sambil tersenyum lembut dan menempelkan telapak tangannya di atas kepala Naruto secara tidak sadar
Naruto terkejut dan wajahnya memerah
Sasuke sadar dan langsung menurunkan tangannya.
"Ah maaf! Kau terlalu mirip dengannya" ujar Sasuke berbohong
Naruto masih terkejut dan lama-lama mereda
"Yaa, tak apa. Aku kerja dulu ya! Akan kuusahakan bisa pulang cepat!" ujar Naruto tersenyum ramah
Sasuke mengangguk
Ketika Naruto pergi, Sasuke bergumam pedih dalam hati, 'Kenapa...kenapa ini harus terulang lagi...ucapannya, kata-kataku, kejadiannya...kenapa aku harus berkata yang sama lagi?!'
Sasuke mengepal erat kedua tangannya dan menundukan kepala
Okeee minna saaan, terimakasih sudah membacanya. Hehehehehe. Sampai jumpa di chap berikutnya :D.
