Tittle : The Lost Memory (Part 1)
Cast :
VIXX's Leo as Jung Taekwoon a.k.a Leo
VIXX's Ken as Lee Jaehwan
VIXX's N as Cha Hakyeon
Namaku Jung Taekwoon. Namun semua orang lebih mengenalku dengan nama "Leo". Aku adalah seorang penyanyi yang sedang naik daun. Aku memiliki suara yang indah dan menurut orang-orang wajahku sangat tampan. Mengapa aku menggunakan stage name "Leo"? Aku juga tidak mengerti, sejak CEO agensiku menanyakan stage name apa yang akan aku pakai, tiba-tiba seperti ada bisikan di telingaku kalau aku harus menggunakan nama "Leo", jadi ku gunakanan saja. Toh aku menyukai nama itu, seperti cocok denganku.
Prestasiku di dunia entertainment cukup bagus dengan bermodalkan suara yang indah dan wajah yang tampan. Bahkan CEO agensi tempat menampungku selalu berusaha membujukku untuk terus memperpanjang masa kontrakku. Aku tidak merasa keberatan, karena aku sangat menyukai pekerjaanku. Aku suka menyanyi di atas panggung.
Saat ini aku baru saja membeli rumah baru menggunakan uang yang sudah susah payah aku kumpulkan dari awal debutku menjadi seorang artis. Memang, rumah ini terlihat sangat tua dan seperti sudah lama tidak terurus, tapi entah mengapa aku sudah tertarik dengan rumah ini sejak pertama kali melihatnya.
Aku berjalan mengelilingi isi rumah itu. Barang-barang yang berada di rumah ini terlihat antik dan sudah jelas, pasti harganya mahal sekali. Aku cukup heran mengapa pemilik rumah ini tidak membawa barang-barang itu? Bahkan barang-barang di dalam rumahnya sudah berdebu, terlihat sudah sangat lama tidak di rawat.
Pada saat aku melihat-lihat isi rumah itu, aku menemukan suatu barang bagus. Sebuah cincin bewarna perak sederhana. Apakah cincin ini milik pemilik rumah ini sebelumnya? Baru saja aku ingin mengambil ponselku untuk menanyakan soal cincin ini tiba-tiba aku teringat kalau saat aku membeli rumah ini, pemilik rumah itu berkata kalau semua barang yang dia tinggal di rumah ini boleh menjadi milikku. Itu artinya cincin ini juga? Sudahlah, lebih baik aku simpan saja terlebih dahulu.
Setelah mengelilingi isi rumah baruku bagian lantai satu, aku duduk di sofa yang berada di ruang tengah rumah itu. Dan aku mulai menyadari ada yang sedikit aneh. Mengapa barang-barang lain terlihat begitu berdebu sedangkan hanya sofa ini yang terlihat bersih dan terawat? Ah aku tidak ingin terlalu memikirkannya. Aku cukup lelah dengan schedule hari ini dan aku ingin beristirahat sebentar.
Aku membuka mataku, lalu melihat ke sekiling rumahku. Tidak ada yang berubah. Namun tiba-tiba seorang namja dengan rambut bewarna coklat kemerahan datang berjalan di depanku menuju pintu depan. Setelah aku lihat baik-baik, wajahnya sedikit mirip denganku. Tunggu, siapa dia? Karena penasaran, aku mencoba mengikutinya dari belakang. Dia berjalan ke arah pintu depan lalu membuka pintu depan itu perlahan.
Saat pintu itu terbuka, terlihat seorang namja dengan rambut bewarna blonde tersenyum pada namja berambut coklat kemerahan ini dengan sebuah buket bunga mawar bewarna putih di tangannya.
"Taekwoon hyung..."
Taekwoon? Nama namja ini Taekwoon? Kenapa nama dan wajahnya bisa begitu mirip denganku? Apa ini suatu kebetulan? Tapi rasanya namaku adalah nama yang jarang digunakan di Korea ini. Apakah namja berambut coklat kemerahan ini adalah diriku dimasa lalu? Ini membuatku sangat penasaran.
"Hey...kalian siapa? Sedang apa di rumahku?"
Tidak ada jawaban. Namja bernama Taekwoon itu tidak menoleh sedikitpun padaku bahkan namja di depannya seakan tidak mendengar suaraku, ada apa ini?
"Jaehwan-ah, ayo masuk."
Ternyata nama namja di depan Taekwoon itu adalah Jaehwan. Setelah Jaehwan menganggukan kepalanya, Jaehwan menggenggam tangan Taekwoon lalu mereka berjalan masuk ke dalam rumahku.
Namun ada satu yang membuatku ketakutan. Saat mereka berjalan masuk ke dalam rumahku, mereka menembus tubuhku. Aku tidak mengerti, apa aku sudah meninggal setelah tertidur tadi? Yakk!! Tunggu dulu, aku tidak mungkin meninggal! Aku coba berlari ke ruang tengah dan melihat sofa, tidak ada tubuhku tergeletak disana. Itu artinya aku bukan hantu...lalu mereka yang hantu?
Tiba-tiba saja seorang mengejutkanku. Dia managerku, Cha Hakyeon. Lho? Apa aku tertidur sejak tadi? Ternyata apa yang terjadi hanya mimpi? Apa makna dari mimpi itu? Ah aku tidak ingin terlalu memikirkannya.
"Ada apa?"
"Leo, apa kamu lupa? Hari ini kamu ada schedule di K! Music pukul lima sore nanti! Kenapa kamu malah tertidur disini?"
"Santai saja. Memangnya sekarang sudah memasuki pukul berapa?"
"Sekarang sudah memasuki pukul empat sore."
"Mwo?! Ini sudah sangat telat!"
Aku bangkit dari dudukku lalu berlari keluar dari rumah itu di susul oleh Hakyeon. Aku langsung masuk ke dalam mobil Hakyeon yang sudah berada di depan gerbang rumah ini, lalu Hakyeonlangsung tancap gas ke tempat aku show nanti.
Ternyata aku tampil terakhir di stage nanti sebagai penutup acara. Itu artinya aku masih ada waktu sekitar dua jam untuk tidur di ruang tata riasku, itu sudah cukup lumayan untukku. Entah mengapa hari ini aku merasa sangat lelah dan ingin tidur terus menerus. Aku duduk di sofa lalu mulai memejamkan mataku. Perlahan aku mulai masuk ke alam mimpi.
Pada saat aku membuka mata, aku terkejut. Aku sudah berada di rumah lagi. Tunggu, siapa yang membawaku kesini? Bagaimana dengan perform ku? Apakah di batalkan? Aku benar-benar bingung. Aku bangkit berdiri lalu berkeliling rumahku mencari Hakyeon. Aku sudah menyuruhnya untuk tinggal di rumahku agar memudahkan aku untuk mengatur jadwal dan mengantarku kemana saja.
Saat aku memasuki satu kamar di lantai dua, aku melihat dua orang itu lagi. Namja bernama Taekwoon dan namja bernama Jaehwan. Mereka tampak sedang bermain video game bersama. Namun di tengah asiknya mereka bermain, tiba-tiba Jaehwan terdiam seraya memegangi kepalanya.
"Jaehwan-ah!"
Namja bernama Taekwoon itu terlihat khawatir melihat Jaehwan yang seperti itu, Taekwoon terlihat semakin panik ketika melihat hidung Jaehwan mengeluarkan darah, dia mimisan. Dengan cepat Taekwoon mengambil selembar tissue untuk membersihkan darah yang mengalir keluar dari hidung Jaehwan. Aku agak kesal melihat Taekwoon ini hanya diam melihat Jaehwan dengan tatapan panik.
"Yaa, Taekwoon! Cepat bawa dia ke rumah sakit! Telepon ambulance!"
Percuma saja aku berteriak seperti itu, mereka tidak akan mendengar suaraku. Sepertinya hanya aku yang dapat melihat mereka, mereka tidak dapat melihatku. Aku tidak ingin terlalu memikirkan itu dan aku kembali fokus pada mereka berdua.
Ah aku benar-benar jengkel. Kenapa kamu diam saja, Taekwoon? Cepat telepon ambulance sebelum terlambat. Dan benar saja, akhirnya Jaehwan terjatuh dalam pelukan Taekwoon dengan keadaan tidak sadarkan diri. Sudah ku bilang. Barulah sekarang Taekwoon menelepon ambulance untuk membawa Jaehwan kerumah sakit. Ini sudah terlambat, babo!
Tiba-tiba aku mendengar suara terus memanggilku berkali-kali. Aku membuka mataku, lalu melihat Hakyeon menatapku dengan ekspresi kesal dan sekarang aku masih berada di ruang tata rias. Ternyata aku bermimpi lagi.
"Kamu tertidur lagi? Aish..."
"Mianhae, mungkin ini efek karena aku terlalu lelah."
"Aku mengerti. Kamu memang artis yang baru saja naik daun. Banyak schedule disana sini. Tapi harusnya kamu bisa menyesuaikan waktu tidurmu."
Aku hanya diam dan tidak menjawab perkataan Hakyeon. Aku tidak ingin terlalu memikirkan perkataannya dan malah kepikiran dengan seorang bernama Taekwoon dan Jaehwan di mimpiku.
"Leo! Lima menit lagi adalah waktunya kamu tampil. Ayo cepat bersiap."
"Baiklah."
Dengan malas aku bangkit dari dudukku lalu berjalan keluar dari ruang tata riasku, lalu berjalan menuju back stage untuk menunggu giliranku tampil di panggung sebagai penutup acara.
Musik mulai dimainkan dan aku mulai menyanyikan lagu solo ku. Namun tiba-tiba aku melihat, diantara penonton di depanku...aku melihat seorang bernama Jaehwan yang selalu muncul dimimpiku. Aku tetap berusaha untuk tetap fokus menyanyi namun mataku masih tertuju padanya. Mulutnya bergerak dengan pelan, meskipun suaranya tidak terdengar, entah mengapa aku bisa mengetahui apa yang dia katakan. Dia seperti mengatakan... "Saranghae"? Dan di setelah laguku berakhir, aku menundukkan kepala sejenak. Saat aku menoleh pada penonton kembali, Jaehwan sudah tidak ada.
-To be continued-
