Ma Boy! (REMAKE)
Cast : Lee Sungmin Cho Kyuhyun
Disclaimer : Cerita ini murni saya ambil dari mini drama "Ma Boy" yang diperankan oleh Kim So Hyun dan Sun Woong "TOUCH". Jika berkenan, kalian bisa langsung menonton dramanya di google :D Tapi tentu saja ada beberapa tambahan scene atau dialog yang author buat sendiri demi penyesuaian jalan cerita ^^
Warning : GS! Typo's! Tidak sesuai EYD!
.
.
.
1! 2! 3!
Ni nuneul bomyeon nan Trouble Maker
Ni gyeote seomyeon nan Trouble Maker
Jogeumssik deo deo deo
Galsurok deo deo deo
Ijen nae mameul nado eojjeol su eobseo
Fans bersorak-sorai. Tanpa henti mereka meneriaki nama idola mereka yakni duo yang "Trouble Maker", Sungmin dan Donghae. Mereka memang terlihat amat serasi dengan Sungmin yang bertubuh mungil namun nampak sexy, sedangkan Donghae yang berwajah tampan serta memiliki skill dance yang sudah diakui oleh para pakarnya di Korea menjadikan nama "Trouble Maker" amat dielu-elukan sepanjang taun 2015 ini.
"Trouble Maker! Trouble Maker!"
"Saranghaeyo Lee Donghae!"
"Sungmin-ah, saranghae~~~"
Sungmin yang juga memiliki kemampuan dance yang tak kalah bagusnya dari Donghae kini tengah meliuk-liukkan badannya diatas panggung bahkan dengan menggunakan dress sepaha yang ia pakai. Mereka memang nampak sangat menikmati lagu ini bahkan tak jarang keduanya terang-terangan menatap mata masing-masing tak lupa dengan Donghae yang sengaja mengedipkan sebelah matanya sehingga membuat studio besar ini penuh akan teriakan nama mereka.
Niga nareul itji motage
Jakku ni apeseo tto
Ni mam jakku naega heundeureo
Beoseonal su eopdorok
Ni ipsureul tto humchigo meolli daranabeoryeo
Nan Tro ble!
Trouble! Trou! Trouble Maker!
Trouble Maker! x4
Konser megah itu akhirnya ditutup dengan adegan Donghae yang merangkul Sungmin. Wajah keduanya kini berada pada jarak yang amat dekat bahkan dada Sungmin kini terasa berdebar kencang. Lama Donghae menatap Sungmin dengan tatapan teduhnya bahkan kini memperkikis jarak wajah diantara mereka.
'Ommo, apa Donghae akan menciumku?' Pikir Sungmin dalam hati ketika lelaki itu kini sudah memejamkan matanya.
Dengan pipi yang bersemu merah, Sungmin benar-benar merasa yakin dengan apa yang ia pikirkan hingga perlahan Sungmin pun tersenyum dan memejamkan mata, bersiap untuk dicium oleh Donghae.
"Donghae-yaaa…."
"Agashi?"
Merasa jika ada seseorang yang mengguncang bahunya, Sungmin pun perlahan membuka matanya bahkan dalam keadaan bibir yang tengah dimonyongkan, khas ketika seseorang ingin dicium. Kemudian dengan cepat ia pun menolehkan kepalanya kearah kanan dan malah mendapati seorang kondektur bis yang tengah menatap aneh kearahnya.
"Ini adalah pemberhentian terakhir dan agashi juga penumpang terakhir di bus ini." Ucap sang kondektur hingga Sungmin pun terlonjak dari duduknya kemudian membungkukkan badannya berkali-kali kepada lelaki tua tersebut.
"Jeoseonghamnida Ahjussi. Saya ketiduran. Jeoseonghamnida." Sungmin pun membungkukkan badannya berkali-kali karena merasa malu namun sang kondektur hanya tersenyum maklum kemudian membantu Sungmin untuk menurunkan koper besarnya dari bagasi atas.
"Gwaenchana. Semoga harimu menyenangkan."
"Ne. Gamsahamnida Ahjussi." Dengan wajah setengah malunya, Sungmin pun perlahan menarik kopernya untuk segera turun, namun sebelum itu ia pun sempat melihat wajah tampan Donghae yang ada di layar TV didalam bus.
Lelaki itu masih saja terlihat mempesona setiap harinya bagi Sungmin bahkan mungkin fans-fans Donghae di luar sana. Tak lama gadis manis itu pun tersenyum disertai dengan gumaman pelan. "Tunggu aku, Donghae-ya."
.
.
Sungmin kini telah melangkahkan kakiknya di trotoar jalan. Sudah lama ia tidak menginjakkan kaki di Seoul terkecuali ketika sedang liburan keluarga sewaktu kecil dulu. Perlu kalian tau bahwa ia sendiri adalah seorang gadis manis yang berasal dari Jeonju-si yang terletak di jantung kota Jeonju, provinsi Jeollabuk-do yang memakan waktu 3 jam dari sana untuk menuju Seoul sehingga mengharuskan Sungmin untuk berangkat pukul 4 dini hari ini dari tempat kelahirannya.
Wajar saja jika Sungmin sampai ketiduran didalam bus karena merasa letih selama diperjalanan dan yang ini juga baru kali pertama bagi Sungmin untuk menapakkan kaki sendirian di Seoul.
Gadis itu pun nampak menghembuskan nafasnya berkali-kali diselingi dengan sebuah senyum tipis sambil mengedarkan pandangannya ke sebuah layar jalanan yang kini tengah menayangkan iklan dengan model seorang gadis cantik bernama Irene.
Sungmin sempat tertegun ketika menatap wajah cantik dilayar besar tersebut namun gadis itu hanya mengendikkan bahunya sambil melanjutnya langkahnya untuk menyusuri kota Seoul.
Ketika sibuk memperhatikan jalan yang ramai, matanya tiba-tiba tertuju pada sebuah pertunjukkan di jalan yang tengah menampilkan sekelompok lelaki tampan yang sedang menyanyi dengan menunjukkan dance mereka hingga banyak gadis-gadis hingga orang dewasa yang mengerubuni.
Sungmin pun terkagum ketika menyaksikan penampilan mereka bahkan ia pun berpikir biarpun hanya sebuah pertunjukan jalanan, mereka jelas melakukannya bukan dengan main-main. Terbukti jika mereka menunjukkan skill mereka dengan baik dan Sungmin pun berpikir jika sekelompok lelaki yang ia lihat ini mungkin ada sebuah boyband yang kebetulan bisa ia nikmati pertunjukkan ditempat terbuka seperti ini.
Ia pun menatap kelima member grup tersebut namun matanya tiba-tiba saja terkunci pada salah seorang member yang kini tengah mengenakan masker dan topi hitam, berbeda dengan ke-empat member lain yang dengan leluasa menunjukkan ketampanan wajah mereka.
Muncul rasa penasaran Sungmin untuk mengetaui siapa wajah lelaki dibalik masker hitam tersebut hingga tanpa sadar lelaki bermasker itu juga tengah memandang kearahnya. Lama mereka bertatapan kurang lebih selama 10 detik namun karena lelaki itu kini tengah menari maka terpaksa tatapan mereka terputus hingga Sungmin tersadar apa yang tadi ia lakukan.
'Apa dia tadi tengah menatapku?' Pikir Sungmin dengan alis berkerut bahkan ia kini masih saja menatap lelaki misterius tersebut.
Sungmin pun berniat untuk menonton pertunjukkan itu sampai selesai, namun suara dering ponsel disakunya membuat gadis itu mengurungkan niatnya kemudian memilih untuk menjauhkan diri dari kerumunan untuk menjawab panggilan masuk diponselnya.
"Eomma?" Gumam Sungmin ketika membaca ID Caller dilayar ponsel merah muda tersebut dan tanpa menunggu lama ia pun menjawab panggilan itu dengan senang.
"Yeobeosseyo?"
"…"
"Em. Anakmu ini tentu saja sampai dengan selamat."
"…"
"Geokjeonghajima, eomma. Eomma kira aku ini siapa? Seoul akan pingsan hanya dengan melihat bayanganku saja seperti waktu itu…."
"…"
"…Tapi bagaimana kalau aku juga populer disini? Ah benar-benar melelahkan." Sungmin berujar berlebihan disertai dengan gaya centilnya hingga eomma-nya diseberang sana rasanya ingin sekali mencubit pipi anak gadis kesayangannya tersebut. Gadis itu malah tertawa geli dengan gurauannya sendiri. Ia pun berjanji akan menelpon eomma-nya lagi ketika ia sudah sampai di asrama nantinya.
Tanpa terasa kini gadis itu sudah berada didepan gerbang besar bertuliskan "Daehan Art School" yang artinya gedung asrama yang akan ia tempati nanti tak jauh dari area ini.
Gadis itu pun memilih untuk menemui Penjaga Sekolah yang sedang berjaga hari ini untuk menemui kepala asrama hingga Sungmin pun diantar untuk menempati salah satu kamar dengan nomor 137. Bahkan pintunya pun memiliki aksen ukir yang jelas sangat berbeda dengan pintu-pintu asrama lain yang telah Sungmin lewati.
Setelah membuka kunci pintu kamar tersebut, gadis itu pun perlahan melangkahkan kakinya untuk masuk dan mendapati sebuah ruangan yang lampunya masih dalam keadaan menyala padahal sekarang sudah menunjukkan pukul 07.15 pagi.
Ia pun memilih untuk menyalakan saklar lampu kemudian matanya kini tengah mendapati 2 buah ranjang yang berjarak kurang lebih 2 meter dan juga terdapat 2 lemari pakaian, 2 meja belajar bahkan sebuah kamar mandi.
Ia bersyukur masih memiliki waktu kurang lebih selama 30 menit untuk bersiap-siap karena hari ini juga ia akan langsung masuk ke sekolah barunya sebagai siswi pindahan.
Disebelah lemari pakaiannya pun sudah tergantung sebuah seragam sekolah, lengkap dengan name tag beserta bed lain sehingga Sungmin pun siap untuk memulai kegiatan belajarnya hari ini.
"Lee Sungmin, ini adalah hari untuk menguasai Daehan Art School! Figthing!"
.
.
Sungmin tiba di depan Sekolah Seni Daehan. Ia bahkan terpesona dengan sekolah yang amat sangat populer tersebut bahkan ia berani bertaruh jika teman-temannya di Desa akan merasa iri untuk bisa bersekolah di tempat ini juga.
"Bagus sekali tempat ini. Apa aku akan berhasil disini? Lee Sungmin semangat!" Gumamnya masih dengan tatapan berbinar tanpa menyadari jika ada 3 siswi yang sudah mengintainya mulai dari ketika ia pertama kali menginjakkan kakinya didepan gerbang besar sekolah.
"Apa dia siswi baru?" Gumam gadis bertubuh paling pendek diantara mereka sambil menatap Sungmin penasaran.
"Tapi dia terlihat cantik. Bagaimana jika Uri Donghae akan menyukai gadis itu?" Siswi yang bergaya setengah tomboy itu kali ini gantian menyeletuk.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Bahaya jika gadis itu mendekati uri Donghae! Ayo kita serang dia!"
Sambil melipat tangan mereka didada, ke-3 siswi itu dengan cepat menghadang Sungmin hingga membuat gadis manis itu terkejut dan sontak menghentikan langkahnya. Dilihatnya ketiga siswi itu memiliki postur tubuh yang sama, kurus kering serta memiliki dandanan berlebihan beserta atribut bergambarkan wajah Donghae. Jangan lupakan sebuah banner yang bertuliskan "HECKLE" ditangan mereka.
"Heckle, nama menggelikan macam apa itu?" Gumam Sungmin dengan alis berkerut namun siapa sangka telah didengar oleh salah satu dari ketiga siswi didepannya.
"Menggelikan? Ya! Itu grup yang mencintai Donghae! H-E-C-K-L-E! HECKLE!" Ucap salah seorang siswi dengan rambut lurus sebahu dengan poni yang disampirkan dibelakang telinga beserta kacamata bulat dan memiliki postur paling kecil diantara mereka.
Awalnya Sungmin masih mengerutkan alis. Namun ketika mendengar penjelasan siswi dengan name tag 'Kim Ryeowook' itu Sungmin pun mengangguk lucu sambil memandang wajah mereka satu persatu. "Aaa…FANS CLUB-nya Donghae."
"FANS… CLUB?" Gumam siswi bernama Kim Key yang memiliki rambut cepak di bagian kanan sedangkan bagian kirinya memiliki rambut yang ia jadikan poni (Ingat gaya rambut Key di MV 'Lucifer') kini tengah menampakkan wajah shock karena merasa terhina dengan ucapan Sungmin. Siswi kurus yang memiliki tubuh paling tinggi diantara yang lain pun kini memilih untuk semakin memajukan badannya.
Siswi dengan rambut ikal pendek dengan sebuah kunciran pada poni beserta sebuah sapu tangan merah yang terikat dilengan atasnya, menandakan bahwa ia adalah ketua dari grup tersebut kini tengah memandang Sungmin secara sengit sambil berkacak pinggang. "Beraninya kau menyebut grup sakral ini sebagai...Fans Club? Oh.. Apa kau ini alien yang jatuh dari langit?" Ujar siswi bernama Kim Heechul tersebut sambil mengipas-ngipas wajahnya seperti menahan kesal.
Key yang sedari tadi tak banyak bicara pun akhirnya mengeluarkan suaranya sambil memandang remeh Sungmin dari ujung kaki sampai ujung kepalanya. "Dia bukan alien yang jatuh dari langit, tapi gadis ini tampak seperti pecundang." Key berujar dengan wajah sinisnya hingga mereka bertiga pun kompak membuang muka dihadapan Sungmin kemudian dengan gaya angkuh berjalan dengan kesal meninggalkan Sungmin yang hanya dapat menghela nafasnya.
"Sabar..sabar..ada apa dengan sekolah ini?" Gumam Sungmin karena merasa tidak percaya dengan apa yang telah menimpanya barusan hingga bunyi bel sekolah pun menyadarkan Sungmin dari pemikiran sialnya. "Aishh, aku tidak boleh terlambat!"
.
.
Setelah susah payah mencari kelas yang akan ia tempati nanti, akhirnya Sungmin pun mendapati kelas barunya yakni kelas 1-3. Setelah menarik nafasnya pelan, ia pun berusaha untuk menunjukkan senyum terbaiknya kemudian dengan percaya diri masuk kedalam kelas.
Baru saja ia menoleh kearah belakang, tiba-tiba saja matanya mendapati seorang lelaki tampan dengan rambut berwarna shappire bluenya dan Sungmin benar-benar tidak menyangka jika ia benar-benar akan berada satu kelas dengan sang idola.
'Aku sekelas dengan Donghae? Mimpi apa apa aku semalam? KYAA!' Jerit Sungmin dalam hati sambil terus melanjutkan langkahnya tanpa menyadari jika langkahnya terlalu berlebihan dan berhasil menabrak seorang guru yang berada didepan kelas.
DUG!
"Aw!" Merasa pipinya terantuk sesuatu, Sungmin pun dengan segara menolehkan kepalanya dan mendapati sang guru wanita kini tengah menatap sangar kearahnya.
'Ais, ini memalukan!' Rutuk Sungmin dalam hati karena takut jika Donghae melihat hal bodoh yang ia lakukan tadi namun syukur saja lelaki itu sedari tadi masih sibuk menopang dagu dengan mata tertutup tak lupa juga dengan headphone yang terpasang dikedua telinganya.
"Ehem!" Suara deheman dari sang guru membuat Sungmin tersadar dari acara melamunnya hingga gadis itu pun memilih untuk menegakkan badannya sambil mengedarkan padangannya keseluruh penjuru ruangan.
"Annyeong Haseyo. Lee Sungmin imnida. Saya siswi pindahan dari Desa Jeonju. Mohon bantuannya." Ucapnya disertai dengan bungkukan badan hingga suara seorang siswa membuat Sungmin kembali menegakkan badannya.
"Apa gadis yang berasal dari Desa selalu bertingkah konyol sepertimu?" Ucap siswa dengan wajah sangar dengan satu tindikan ditelinganya itu karena teringat dengan insiden Sungmin tadi hingga membuat satu kelas sontak tertawa kearahnya.
Sungmin sontak saja merasa malu mendengar sindirian tersebut hingga mata bulatnya perlahan melirik kearah Donghae yang ternyata kini tengah dalam posisi linglung. Tanpa Sungmin sangka kini lelaki itu malah menguap lebar sambil melemas-lemaskan otot kakunya. Apa sedari tadi lelaki itu sedang tidur?
Merasa jika suasana kelas sudah tidak terkendali, Guru wanita itu pun dengan kesal memukul meja didepannya hingga seluruh siswa dan siswi berhasil terdiam dan kelas menjadi hening seketika. "Hentikan! Bisakah kalian bertingkah seperti layaknya manusia normal dulu sebelum jadi bintang? Bukankah ibu sudah bilang, perbaiki dulu diri kalian dari dalam sehingga semua orang akan menghargai sisi luar kalian, ya kan? Kalian seharusnya…. bla bla blaa…"
Sialnya tak ada seorang siswa maupun siswi pun yang mau memperhatikan ucapan tak jelas yang Guru wanita itu sampaikan dan mereka malah memilih untuk acuh dengan kegiatan masing-masing.
Sungmin pun hanya dapat mengerutkan alisnya ketika mendapati respon mereka terhadap sang Guru. Wanita itu pun hanya dapat membuang nafasnya kasar karena merasa percuma untuk memberikan petuah-petuah pada anak didiknya yang memang sudah terlalu menyebalkan. Guru itu pun menyuruh Sungmin untuk menduduki sebuah kursi dibarisan paling belakang yang berjarak seling satu kursi dari Donghae hingga sang guru pun memilih untuk keluar kelas karena sedang ada keperluan.
Sambil melirik-lirik kearah kearah Donghae, Sungmin pun perlahan duduk diatas kursi barunya namun matanya tak akan pernah terlepas dari sang pujaan hati. Dengan terang-terangan, ia pun mulai menopangkan pipinya dengan siku yang bertumpu pada meja sambil terus mengagumi ketampanan lelaki tersebut. Namun matanya tiba-tiba mendadak sakit kala mendapati 3 anggota Hackle itu kini telah mengerubungi Donghae yang seolah tak terganggu dengan kehadiran mereka.
"Issh, merusak pemandangan saja." Gerutu Sungmin sambil mengerucutkan bibirnya imut. Niatnya untuk kembali mengamati kembali wajah tampan Donghae kini malah terganggu saat mendengar teriakan salah seorang siswa didalam kelasnya.
"Irene datang!"
Di depan sana, nampak seorang siswi bertubuh tinggi yang sudah menjadi model top dengan rambut panjang bergelombang berwarna pirang, berjalan masuk dengan segala keanggunannya serta rambut panjang yang selalu sampirkan didepan lehernya yang jenjang. Siapa lagi kalau bukan Irene.
Sungmin yang memang pernah melihat wajah cantik itu pada iklan TV itu pun tentu saja tidak akan menyangka jika akan berada satu kelas dengan 2 orang artis di kelasnya, Irene dan Donghae.
Semua siswa laki jatuh bangun di kaki Irene bahkan ada saja seorang siswa berwajah china sibuk memainkan biola untuk menyambut kedatangan sang idola. Anehnya, Irene malah tidak begitu mempedulikan mereka dan memilih untuk duduk disebuah kursi kosong yang ternyata berada ditengah antara kursi Donghae dan Sungmin.
Dengan masih mempertahankan gaya anggunnya, gadis itu pun menopangkan sikunya diatas meja tak lupa dengan rambut yang selalu ia letakkan dibawah dagunya sambil menatap kearah depan dengan wajah datar namun tetap saja terlihat menawan.
Namun siapa sangka jika Donghae ternyata juga tertarik pada Irene dan hal itu sontak saja membuat Sungmin terkejut. Lelaki itu dengan terang-terangan duduk di depan Irene dan memberikan sebuah kado besar berbentuk hati kepada Irene tak lupa dengan senyum menggodanya.
"Irene-i. Apa kau tau? Aku selalu memikirkanmu setelah konser dan ku harap kau akan menerima hadiahku, em?" Mendengar jika ada yang mengajaknya bicara, gadis berambut panjang itu pun menoleh kearah Donghae dengan alis berkerut tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.
Namun karena malas untuk menghadapi lelaki itu terlalu lama, Irene pun dengan berat hati menerima pemberian dari Donghae kemudian menunjukkan senyumnya selama 1 detik hingga wajahnya pun berubah menjadi datar kembali seperti biasanya.
Tapi jangan berpikir jika Donghae akan tersinggung dengan tingkah gadis itu karena Donghae sudah biasa mendapatkannya, bukan hanya untuk Donghae tapi untuk semua orang yang Irene temui.
Merasa jika Irene sangat meresponnya dengan baik, Donghae pun sontak terlonjak senang bahkan dengan percaya dirinya menunjukkan sebuah tarian bodoh yang baru pertama kali Sungmin lihat dan itu tentu saja nampak sangat menggelikan.
Sungmin pun baru menyadari jika dibalik sikap keren yang selama ini Donghae miliki, ternyata akan berefek berbeda ketika lelaki itu bertemu dengan Irene.
PUK!
Sungmin sontak terkejut ketika siswi yang duduk di depan Sungmin menepuk tangannya bahkan mulai mendekatkan kursinya kearah Sungmin sambil berbisik pelan. "Jangan bermimpi untuk bisa menyukai Donghae karena perlu kau tau, lelaki itu sangat tergila-gila pada Irene."
Mendengar bisikan itu sontak saja membuat Sungmin heran tak lupa dengan wajah shocknya. "Bagaimana kau bisa tau kalau aku…"
Belum sempat Sungmin melanjutkan ucapannya, gadis itu malah menghela nafas kemudian menujukkan gummy smile nya kepada Sungmin. "Kelihatan sangat jelas bahkan semua orang kelas membicarakanmu yang sedari sibuk memadang Donghae tanpa berkedip." Kekeh gadis itu hingga membuat wajah Sungmin memerah karena lagi-lagi melakukan hal bodoh didepan semua orang yang baru ia temui.
"Oh iya, aku Lee Eunhyuk. Aku hanya ingin berpesan berhati-hati lah dengan Heckle. Mereka akan melakukan apa saja bagi siapapun yang berani mendekati Donghae bahkan dengan hal gila sekalipun." Saran Eunhyuk dengan wajah seriusnya hingga Sungmin pun hanya menanggapinya dengan sebuah kekehan lucu.
"Aku yakin mereka tidak akan melakukan hal gila apapun padaku. Kau tau, aku adalah seorang atlet martial art ketika SMP dulu." Bisik Sungmin sambil menyelipkan kebanggaan atas keahlian yang ia miliki hingga Eunhyuk pun hanya mengangguk mengerti.
"Aku harap seperti itu." Ucap Eunhyuk pada akhirnya kemudian mereka pun terkekeh bersama.
.
.
Manager Irene – Choi Siwon, menentang keputusan Kepala Sekolah yang ingin memberikan teman sekamar untuk Irene bahkan ia bukan hanya mewanti-wanti, tapi hal itu sudah menjadi keputusan final dari sang Kepala Sekolah tepat jam 09.00 pagi tadi.
Bukan tanpa alasan Kepala Sekolah melakukan hal itu, tapi karena banyak orang tua murid yang protes, kenapa mereka memberikan perlakuan khusus pada Irene sehingga mau tak mau Pak Kepala Sekolah bertindak tanpa harus meminta persetujuan dari manager Irene dulu.
Bahkan ketika di ruangan kepala Sekolah tadi, Nona Seo, sekretaris dari Pak Kepala Sekolah malah melayangkan pertanyaan, 'apa ada alasan khusus kenapa Irene tidak bisa sekamar dengan anak lain?'
Pertanyaan membunuh itu sontak saja membuat Siwon dan istri sekaligus asistennya Kibum merasa mati kutu karena tak mungkin ia harus menjawab pertanyaan tersebut.
Akhirnya, perdebatan itu menjadi kekalahan telak bagi pihak Irene hingga membuat Siwon langsung demam karena stres.
Mungkin hal ini terdengar berlebihan. Namun perlu kalian ketaui bahwa alasan kenapa Irene tidak bisa sekamar dengan seorang gadis karena Irene adalah seorang anak laki-laki dengan nama aslinya Cho Kyuhyun.
BRAKK!
"OMMO!"
"Kenapa aku harus sekamar dengan seorang gadis. Apa ini masuk akal?!" Teriak Kyuhyun kalap ketika ia sudah memasuki ruang kerja Siwon di studio milik lelaki tersebut hingga berhasil membuat Kibum yang semula sibuk memijat pelipis Siwon yang sedang pusing itu terlonjak dari duduknya.
"Ya! Bisakah kau pelankan suaramu! Manager Choi sedang sakit, kau tau!"
"Aku tidak peduli! Hyung! Tidak kah kau bisa berbuat sesuatu!" Kyuhyun benar-benar berujar frustasi kemudian menghempaskan tubuh tingginya yang masih berbalut seragam siswi itu keatas sofa.
Walaupun dalam keadaan pusing, lelaki bertubuh atletis itu hanya dapat menyamankan posisi berbaringnya diatas sofa dan berusaha untuk menatap Kyuhyun ketika berbicara. "Mianhae, Kyu. Hyung tidak punya pilihan lagi. Situasinya benar-benar sudah tidak terkendali. Hyung harap kau bisa mengerti jika…"
"Itulah mengapa aku menolak mengikuti rencana ini sejak awal!" Potong Kyuhyun lagi dengan bentakan nyaringnya lagi. Lelaki yang saat ini masih dalam perawakan sebagai seorang 'perempuan' itu kini tengah menunjukkan wajah frustasinya bahkan make up tipis diwajahnya ikut rusak kala tangan besarnya mengusap wajahnya dengan beringas.
"Hei, bisakah mengusap wajahmu dengan sedikit lembut? Noona bahkan menghabiskan waktu setengah jam hanya untuk merias wajah laki-lakimu itu." Gerutu Kibum ketika mendapati tingkah mengerikan Kyuhyun hingga lelaki itu pun hanya dapat mengerang frustasi hingga Kibum hanya dapat geleng-geleng kepala melihatnya.
"Bersabar lah sedikit lagi sampai hutang kita lunas, ne? Hanya sedikit iklan lagi dan perusahaan ini akan semakin berkembang. Setelah itu, kau bisa debut sebagai dirimu sendiri, seorang Cho Kyuhyun. Aku berjanji akan membantumu sepenuh hati. Arasseo?"
Bukannya tenang, Kyuhyun malah semakin merasa kesal hingga ia pun akhirnya melepaskan wig girly-nya disertai dengan makian dari bibir tebalnya, "Ini sungguh menjengkelkan!"
Melihat tingkah Kyuhyun yang tak terkendali, akhirnya dengan susah payah Siwon pun berusaha untuk mendudukkan tubuhnya walaupun kini ia tengah memakai sebuah selimut yang menyelimuti tubuhnya yang masih menggigil. "Hey, Kyuhyun-ah. Jujur saja, apa kau bisa masuk Sekolah Seni Daehan tanpa menjadi sosok Irene? Kau bilang kau menyukai sekolah itu, katamu itu adalah impianmu! impianmu! Jika kau menyerah, kau akan kehilangan impianmu dan debut. Semua akan hilang! Yeobo, bagaimana pendapatmu?" Tanya Siwon pada sang istri hingga istri nya itu hanya mangut-mangut tak jelas.
"Pikir positif saja, bukankah itu adalah impian setiap pria berbagi kamar dengan wanita? Mungkin saja setelah kau sekamar dengannya, mungkin saja kalian akan seperti ini…" sepasang jari tangan jempol dan telunjuk lentik Kibum pun bersatu dan membentuk sepasang 'sign love' kemudian wanita itu pun menaik turunkan alisnya untuk meminta pendapat dari mereka berdua.
"Apa?/Apa?!" Bentakan itu sontak membuat Kibum mendengus dan memilih untuk tidak ingin mencampuri perdebatan mereka lagi setelah ini.
"Ck, dasar tidak romantis!"
.
.
Dengan berat hati Kyuhyun a.k.a Irene pun akhirnya pindah ke kamar barunya. Baru 3 langkah memasuki kamar, ia kini harus menggerutu ketika melihat isi koper teman sekamarnya yang berantakan. Irene mendengus ketika melihat foto Donghae bertebaran di dinding kamar barunya serta diatas nakas milik roommate-nya. 'Apa dia adalah fans fanatik Donghae? Atau mungkin salah seorang dari 3 anggota Heckle yang terkenal akan kegilaannya di sekolah?!' Entah mengapa ketika mengingat nama grup Heckle membuat Irene sontak merinding dan berharap jika ia tidak sekamar dengan member grup mengerikan tersebut.
Karena merasa lelah, akhirnya Irene pun mendudukkan diri diatas ranjang baru miliknya sambil mengeluarkan kado dari yang berada didalam tas dan membuangnya ke lantai tanpa dibuka. Kemudian 'Perempuan Jadi-jadian' itu pun sibuk dengan barang-barangnya yang baru saja ia bawa dari dorm lamanya.
Tak lama pintu kamar mandi didalam kamar itu pun terbuka dan membuat Irene menoleh. Irene sontak terkejut karena ternyata ia se kamar dengan Lee Sungmin siswi baru di kelasnya. Bahkan dengan tidak punya rasa malu gadis itu malah keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan tank top berwarna putih dan sontak saja membuat Irene terkejut dan memalingkan wajahnya. Setelah menarik nafasnya berat, Irene pun berpaling lagi dengan wajah feminim dan sengaja menutup lehernya dengan wig untuk menyembunyikan jakun nya.
Sungmin yang baru menyadari keberadaan Irene sontak mengerutkan alis kemudian maju beberapa langkah untuk mendekati gadis 'tinggi' tersebut hingga membuat Irene memundurkan tubuhnya. "Irene? kenapa kau dikamarku?" Tanya Sungmin dengan alis berkerut namun Irene hanya diam namun masih dengan memasang wajah feminim.
Bukannya marah karena Irene tidak menjawab pertanyaannya, Sungmin kini malah menunjukkan wajah sumringah setelah menemukan koper besar Irene yang berada disamping ranjang disebelahnya yang menandakan jika gadis itu ternyata se kamar dengan sang artis.
Karena merasa senang, Sungmin pun dengan cepat mengulurkan tangannya ke depan berharap jika Irene akan membalas jabatan tangannya.
Irene/Kyuhyun yang melirik uluran tangan itu kini malah mengeluh dalam hati, 'Dari semua gadis cantik di sekolah ini, kenapa aku harus sekamar denganmu?' Gerutunya kesal kemudian dengan gugup Irene justru membuang muka dan pura-pura menjaga image-nya.
Sungmin yang melihat respon yang Irene berikan sontak terdiam dan kini memilih untuk menyembunyikan tangannya dibalik badan. Sungmin seberanya merasa tersinggung dengan apa yang Irene lakukan, namun ia pun mencoba untuk menghibur dirinya sendiri. 'Ah mungkin Irene tidak melihat tanganku. Dia tidak mungkin sengaja melakukannya.' Pikirnya dalam hati kemudian menggeser tubuhnya ketika Irene sudah berlalu untuk masuk kedalam kamar mandi.
Sungmin pun membalikkan badannya untuk melihat punggung gadis tinggi tersebut yang sudah menghilang dibalik pintu, hingga sebuah senyum tipis pun terukir dibibir plump-nya. Sungmin bertekad, Irene pasti akan segera jadi teman baiknya.
Setelah menghela nafas, Sungmin pun berniat untuk duduk diatas ranjangnya namun ia urungkan niat tersebut kala matanya tertuju pada sebuah kado berbentuk hati di atas lantai kamar. "Bukankah ini kado yang diberikan Donghae untuk Irene? Tapi kenapa kado ini ada di lantai?"
.
.
Irene saat ini tngah melakukan sesi pemotretan. Manager Choi dan Kibum benar-benar mengaguminya dan mengatakan "Irene benar-benar hebat" berulang kali. Kyuhyun yang seharusnya menghabiskan akhir minggunya untuk menjadi seorang lelaki tulen kini harus dituntut untuk menjelma menjadi seorang Irene kembali.
Siwon yang saat ini tengah sibuk memperhatikan Irene pun jadi teringat ketika ia pertama kali menemukan "Irene" dulu.
Satu taun Lalu Kyuhyun sedang sibuk sendirian untuk latihan hingga tubuhnya jatuh ke lantai karena kecapaian. Nampak lelaki itu menutup matanya hingga seseorang melemparkan handuk ke wajahnya.
Kyuhyun yang kesal karena mendapat 'serangan' tersebut sontak saja menegakkan badannya untuk memastikan siapa yang berani melemparnya dan berniat untuk marah. Namun ia urungkan niat tersebut kala mendapati sepasang pria dan wanita tengah menatapnya sedangkan sang wanita tengah membawa sekantung makanan.
"Makanlah," Ujar wanita asing tersebut kepada Kyuhyun sambil membuka bungkusan yang ia bawa. Kyuhyun yang tak ambil pusing pun memilih untuk memakan makanan gratis didepannya sambil mendengarkan sang pria bernama Siwon yang merupakan seorang presdir dari sebuah agensi yang tak terlalu terkenal dan hampir mendatanginya setiap waktu tanpa alasan yang jelas.
"Bertahanlah , bukan satu atau dua kali kau ditolak audisi kan? Aku berjanji meskipun bukan karena hutang, aku akan tetap menolong mu untuk segera debut." Ujarnya untuk kesekian kalinya namun Kyuhyun sama sekali tak merespon dan memilih untuk melanjutkan acara 'Mari Makan Ayam Goreng' nya.
Kibum yang berada disamping Siwon pun akhirnya mengeluh, mereka sulit untuk menerima Kyuhyun, karena menurutnya lelaki itu terlalu cantik. Kibum berpikir jika saat ini yang laku adalah yang memiliki tipe beast, ber-abs dan macho.
"Itu hanya alasan saja, aku tau skill-ku memang kurang." Kyuhyun berujar putus asa bahkan terlihat jelas disorot matanya jika ia memang merasa kecewa dengan kemampuannya sendiri.
"Itu benar, kau memang berada dibawah standar. Meskipun kau bersikeras, kau akan sulit masuk Sekolah Seni Daehan dengan skill seperti itu." Celetuk Kibum dengan tidak berperikemanusiaannya hingga membuat Siwon kesal karena wanita itu bukanya mendukung kini malah membuat Kyuhyun menjadi patah semangat.
Lama mereka terdiam hingga akhirnya Siwon mendapatkan sebuah panggilan jika salah satu modelnya, Suzy melarikan diri. Siwon tentu saja merasa bingung karena mereka sudah menerima banyak hadiah dari fans Suzy dan juga dari beberapa sponsor. "Otteokhae! Kita tidak punya gantinya! Otteokhae otteokhae!" Siwon berujar frustasi hingga suara kibum membuat Siwon memandang sang istri dengan mata membulat. "Tentu saja kita punya, kau tak lupa jika kita punya Kyuhyun."
"Ya! Apa kau sudah gila?!" Bisik Siwon karena merasa jika apa yang Kibum ucapkan itu benar-benar tidak terdengar masuk akal. Namun ketika sepasang suami istri itu mendapati Kyuhyun yang bertingkah 'manis' ketika makan entah mengapa membuat Kibum dan Siwon saling berpandangan dan memikirkan sebuah ide gila untuk Kyuhyun. "Hei, itu ide yang bagus!"
Mereka pun akhirnya kembali menoleh ke arah Kyuhyun yang saat ini masih sibuk memakan ayam gorengnya, "Apa?"
Dengan penuh paksaan, akhirnya Siwon pun membawa Kyuhyun untuk dirias. Kyuhyun terang saja menolak ide gila tersebut hingga lelaki itu sempat memberontak bahkan menendang-nendang Siwon hingga ia dan istrinya pun sempat kewalahan untuk menangkap Kyuhyun yang terlalu hyper active.
Namun setelah mendapat iming-iming jika ia akan memperoleh uang yang banyak jika ia rela dirias seperti perempuan, mau tak mau Kyuhyun menurut hingga akhirnya lelaki itu kini hanya dapat terduduk lesu ketika sang stylist sudah selesai merombak wajahnya.
Setelah melihat hasilnya, Siwon dan Kibum benar-benar tidak menyangka jika wajah lelaki Kyuhyun akan menjadi cantik seperti ini, bahkan sangat cantik. Siwon benar-benar berterima kasih pada stylist Joo yang telah membantunya, hingga ia pun akhirnya meminta tolong pada sang stylist untuk merahasiakan ini.
Siapa sangka jika Kyuhyun ternyata sukses berperan sebagai seorang gadis. Ia akhirnya mendapatkan nama samaran sebagai Irene dan menggantikan Suzy.
Namun Kyuhyun tetaplah Kyuhyun. Ia mengatakan jika hanya akan melakukan hal gila ini sekali ini saja dan berjanji tak akan pernah melakukannya lagi. Mau tak mau Siwon berjanji, Kyuhyun hanya akan melakukannya untuk saat ini saja sekedar menggantikan Suzy.
Kyuhyun pun saat ini tengah sibuk mengipas-ngipas kepalanya yang gatal karena terlalu lama memakai wig hingga kedatangan Kibum yang terlalu heboh dari arah luar membuat ia dan Siwon sontak mengernyitkan alis mereka secara bersamaan.
"Mwoya?"
"Yeobo! Apa kau tau?! BAAAMMM! Banyak tawaran dari majalah, iklan, bahkan film untuk Kyuhyun..maksudku Irene."
"A-apa?" Kyuhyun sontak saja terkejut dengan apa yang Kibum katakan dan tentu saja sekarang saat ini ia terasa ingin pingsan.
Hanya dalam waktu kurang lebih 1 jam setelah peluncuran foto Irene disalah satu majalah korea, tawaran iklan demi iklan mulai masuk hingga infotaiment pun sudah mengumumkan nama Airin/Irene sebagai model pendatang baru yang banyak dicari di taun 2015 ini.
Ketika mengingat masa-masa itu memang membuat Siwon menjadi senyum-senyum sendiri hingga suara blits kamera disebelahnya membuat Siwon menoleh dan merasa kesal ketika mendapati seorang reporter mencuri gambar model kesayangannya.
"Ya ampun..anak ini benar-benar cantik." Puji Reporter bernama Kang ketika melihat hasil bidikannya hingga Siwon yang marah pun dengan cepat merampas kamera tersebut sambil memberikan deathglare-nya.
"Jangan asal mencuri gambar modelku atau kau akan ku tuntut!" Ancam Siwon dengan amarahnya hingga membuat nyali Reporter itu menciut dan tanpa banyak kata mengangguk patuh kemudian melarikan diri setelah Siwon memberikan kamera tersebut tanpa memori didalamnya.
"Huh, hampir saja." Gerutu Siwon sambil menatap memori kamera itu ditelapak tangannya.
.
.
Kyuhyun saat ini tengah berdiri di depan wastafel kamar sambil memandang wajah penuh riasannya didepan cermin. Sampai saat ini Kyuhyun tentu saja masih tidak suka dengan penampilannya yang sekarang namun ia tetap berusaha menahan diri, 'hanya sebentar lagi dan semuanya akan selesai.' Pikir Kyuhyun dalam hati berusaha untuk menguatkan dirinya hingga tiba-tiba saja Sungmin menerobos masuk kamar mandi tanpa permisi, sepertinya ingin segera menyelesaikan hasratnya untuk BAB.
Kyuhyun yang mendapati Sungmin tengah berada didalam kamar mandi bersamanya sontak membuat Kyuhyun terkejut kemudian membalikkan badannya dengan mata yang membulat.
Menyadari ekpresi aneh yang Kyuhyun layangkan malah membuat Sungmin terkekeh sambil mendekati kloset. "Irene-i, ijinkan aku untuk berada di toilet bersamamu ne? Aku janji tidak akan menganggu aktifitasmu, tapi yang jelas aku hanya ingin buang air. Tidak apa-apa kan? Lanjutkan saja pekerjaanmu dan aku akan menyelesaikan urusanku sendiri." Ucapan tidak masuk akal Sungmin terang saja membuat Irene/Kyuhyun terkejut. Bahkan 'perempuan jadi-jadian' itu tidak mengerti pekerjaan apa yang ia lakukan hingga dengan santainya membuat Sungmin ingin buang air dibelakangnya dengan cuma-cuma. Ini benar-benar tidak masuk akal walaupun gadis itu menganggap ia sebagai perempuan. Tapi nyatanya ia adalah seorang lelaki tulen! What the?!
Ketika Sungmin benar-benar akan menurunkan celananya, disaat itu juga Kyuhyun benar-benar berlari keluar dengan wajah memerah kemudian menutup pintu kamar mandi dengan keras sambil menahan nafas. "Gadis itu memang sudah gila!"
Masih dengan wajah malunya, Kyuhyun pun berjalan gontai keatas ranjang dan bersiap untuk tidur. Sempat Kyuhyun merasakan gatal dikepalanya ketika harus tidur dengan menggunakan wig, namun ia berusaha untuk menahannya dan kembali memejamkan matanya.
Namun lagi-lagi acara tidurnya terganggu ketika mendapati ada sesuatu yang mengganjal dibawah selimutnya. Lelaki itu pun mengeluarkan sebuah benda dari bawah sana dan malah mendapati sebuah kado dari Donghae yang bahkan kemarin ia lempar entah kemana.
'Bukankah benda ini sudah kubuang, tapi kenapa masih ada disini?' Pikir Kyuhyun dengan alis berkerut kemudian dengan santainya ia pun kembali melempar kado itu lagi kemudian dengan santai kembali memejamkan matanya untuk siap berkelana ke alam mimpi.
"Aaahh… leganya..." Gumam Sungmin ketika sudah menyelesaikan urusannya di kamar mandi namun matanya tiba-tiba saja tertuju pada sebuah kado yang sangat ia kenal bahkan sudah ia letakkan diatas ranjang Kyuhyun sore tadi.
Dengan alis berkerut, Sungmin pun memungut kado tersebut kemudian memandang Irene kesal karena gadis itu memperlakukan pemberian Donghae dengan perlakuan yang menurutnya kejam.
"Apa kau tidak memikirkan perasaan Donghae?" Tanya Sungmin tiba-tiba kepada Irene/Kyuhyun hingga membuat Irene kembali membuka matanya dan memandang Sungmin dengan alis berkerut. Namun hal itu hanya berselang beberapa detik. Dengan santai, Irene pun membalik posisi tubuhnya kearah tembok dan berniat untuk melanjutkan tidurnya hingga membuat Sungmin menganga tak percaya dengan respon yang roommate-nya itu berikan.
"Apa kau benar-benar akan membuangnya? Kalau begitu buang ke aku saja." Sungmin berujar semangat berharap Irene akan merespon hingga tangan kiri Irene pun terangkat dan ia pun mengibaskan tangannya seolah mengatakan 'ambil saja untukmu' masih dalam posisi yang membelakangi Sungmin.
Mendapat lampu hijau dari Irene tentu saja membuat Sungmin merasa senang sekali. Ia pun membuka kado itu yang ternyata isinya adalah sebuah T-shirt putih dengan foto Donghae dibagian dadanya.
Sungmin benar-benar bagaikan terasa dalam mimpi. Gadis itu pun akhirnya tidur dengan mengenakan t-shirt itu. Bahkan karena saking lelapnya, Sungmin malah mendengkur dengan nyaring hingga membuat Irene terbangun karena karena tidak tahan dengkuran gadis tersebut.
'Aish, kenapa anak ini berisik sekali!' Kesal Kyuhyun sambil menatap Sungmin geram bahkan dengan jahatnya ia pun melempar sebuah bantal kearah wajah Sungmin, berharap jika gadis itu akan menghentikan dengkurannya namun cara itu ternyata tidak berhasil.
Merasa jengah, akhirnya Kyuhyun pun memilih untuk meninggalkan kamar tersebut kemudian memastikan Sungmin masih dalam keadaan tidur atau tidak. Setelah itu ia pun berjingkat keluar melewati jendela asrama dan pergi ke studio dan menemui teman-teman lamanya untuk latihan menari bersama. Tentu saja dengan penampilannya sebagai Kyuhyun, bukan sebagai Irene.
Namun Kyuhyun merasa ada kejanggalan ketika berada di studio ini. 3 orang temannya kini malah mengabaikannya dan menganggap jika Kyuhyun tidak sedang berada didalam ruangan tersebut bahkan mereka sama sekali tidak menoleh ketika lelaki itu menyapa mereka.
Kyuhyun tentu sadar apa yang telah menyebabkan ketiga dari 4 orang temannya memperlakukannya seperti ini karena memang selama menjadi Irene, Kyuhyun menjadi jarang latihan bahkan seolah-olah mengabaikan aktivitas utamanya demi keperluannya yang lain.
"Bersabarlah." Ucap Changmin, satu-satunya teman sekaligus sahabat baiknya yang berbaik hati untuk menegur dan memberikannya semangat hingga Kyuhyun pun hanya mengangguk mengerti walaupun dengan wajah lesunya.
Kyuhyun pun akhirnya hanya dapat menghela nafasnya berat. Ia pun kembali menari walaupun 3 orang temannya secara terang-terangan menatap jengah kearahnya.
-to be continued-
.
.
.
Annyeong yeoreobeun? Apa kalian merindukan saya? Atau memang saya sudah terlupakan T.T
Saya datang dengan ff remake saya yang terbaru setelah hiatus saya yang lama untuk ff Love Lesson. Jeongmal, bukan maksud saya untuk belum bisa melanjutkan ff itu karena ide saya sudah benar-benar mentok dan pada akhirnya saya memilih untuk menggantinya sementara dengan ff ini saja ne? Semoga setelah lebaran nanti ff Love Lesson bisa berlanjut karena tak mungkin jika saya melanjutkan ff itu ketika kita sedang puasa seperti ini. Nanti jadinya puasa kalian malah batal ketika membaca ff nista saya XD
Gimana dengan ff ini? Rencananya saya ingin membuat ff ini menjadi 3 bagian seperti mini drama aslinya tapi kayaknya tidak memungkinkan karena jika dibuat 3 bagian, satu chap-nya akan menjadi sangat panjang. Jadi saya mencobanya untuk membagi menjadi 6 atau 7 part.
Oh iya, semoga tidak ada yang protes ketika saya memakai nama Irene disini karena saya juga menyamakan nama tersebut dengan nama 'yeoja' di drama aslinya.
Untuk karakter Irene versi Kyuhyun, bayangkan saya rambut pirang Kyuhyun sewaktu dia menari lagu something-nya girls' day dan saya harap jangan ada yang protes jika uri daddy menjadi ternistakan di ff ini XD /PLAK!
Saya harap kalian menyukai ff ini ne sama seperti ff saya sebelumnya. Jangan lupa RnR ne? ^^
