"My Serein"
Cast : Do Kyungsoo, Byun Baekhyun, Xi Luhan, Park Chanyeol, Oh Sehun, EXO member, other cast.
Genre : Yaoi, Friendship, sinetron banget (?)
Rating : T
Disclaimer : semua chara yang ada di ff ini milik keluarganya dan Tuhan, saya Cuma minjem nama mereka buat dipake dalam ff abal milik saya ini.
WARNING: OOC, YAOI, jalan cerita aneh dan abal, Typos bertebaran (?)
DON'T LIKE?
DON'T READ!
.
.
a/n:
sebelumnya, Hyo mau minta maaf. Hyo belum nyelesaiin PR Hyo buat nerusin ff pertama Hyo tapi sekarang malah udah buat ff yang baru. Hyo amat sangat meminta maaf *bungkuk 90o* tapi karena ff ini udah lama banget Hyo simpen di laptop, jadi yaaahh, Hyo post aja deh.-. trus buat ff 'Conflict'nya, Hyo delete dari ffn dulu, Hyo mau remake itu ff (entah kenapa Hyo kurang feel buat nerusin itu ff T.T), kalo besok udah slese, Hyo publish versi benernya (?) besok kalo Hyo udah nemu feel lagi (?) Hyo terusin kok.
Oh iya, sekali lagi Hyo ingetin. Ini ff YAOI! Yang enggak suka yaoi itu tuh, di atas ada tanda 'x' kan, klik aja itu. Atau ada tanda 'back' juga kan. Itu juga bisa di klik. Pokoknya kalo kalian enggak suka yaoi, mending keluar aja, aku takut ntar malah mencemari otak kalian yang masih polos itu.
Kebanyakan ngomong deh, saatnya kalian baca ff Hyo yang abal ini.
.
.
ATTENTION! READ THIS!
.
Ff ini udah Hyo post di Wattpad, dan disana udah nyampe 3 chapter. Jadi kalo ada yang liat eni ff di wattpad, itu punya Hyo juga._. Hyo mau liat respon disini, kalo responnya bagus, besok Hyo langsung post sampe chapter 3nya, abis itu postnya barengan sama yg di wattpad, kalo gaada respon, Hyo post di wattpad aja.-. hehehe :3
.
.
~Happy reading~
.
.
*Chapter 1*
.
.
TOK TOK TOK
"Channie, ireona!"
Nampak seorang namja sedang menggeliat dari tidurnya. Ketukan di pintunya tak diperdulikannya dan ia tetap saja melanjutkan tidurnya.
"Channie!"
"Aku sudah bangun Eomma," sahut namja itu tadi. Ia merentangkan kedua tangannya keatas dan beranjak untuk kembali bergelung di dalam selimutnya.
"Channie!"
"Ne! ne!" sahut namja itu yang kini sudah membuka matanya. Ia kini sudah benar-benar berusaha bangun dari tidurnya.
"Cepat bangun dan bersiap kesekolah! Ini hari pertamamu sekolah Park Chanyeol!" terdengar suara Eomma Chanyeol yang masih berteriak diluar.
Chanyeol mendengus kesal dan beranjak bangkit dari tidurnya. "arraseo!" sahutnya. Ia mengerjapkan kedua matanya berusaha menghilangkan rasa kantuknya. Ia mengusap wajahnya, dan segera bangkit menuju kamar mandi.
.
.
.
SM Senior High School. Sekolah ini sekarang sangat ramai dengan adanya siswa baru. Raut wajah khawatir yang terlihat saat beberapa dari mereka kebingungan untuk mencari ruang aula utama, tempat kertas pembagian kelas ditempel. Senyum ramah juga seringkali terlempar saat mereka bertemu dengan kakak kelas mereka. Teriakan heboh dan pelukan hangat terjadi di sana-sini saat beberapa siswa bertemu dengan sahabat mereka.
Seperti yang saat ini sedang terjadi.
"Chanyeol!" Chanyeol menoleh dan menghentikan langkah awalnya yang sedang berjalan menuju ruang aula utama. Matanya menangkap seorang namja berkulit putih dan tinggi berlari menghampirinya.
"Eoh? Nugu?" bisik Chanyeol perlahan sambil menatap lekat namja yang masih berlari menghampirinya itu. ia merasa bahwa namja itu tak asing, tapi siapa dia?
"Hai Chanyeol!" sapa namja itu sambil trersenyum lebar. Chanyeol hanya menatapnya dalam diam dan dengan wajah bingung. Melihat Chanyeol yang hanya berdiam diri, namja itu mendengus kesal.
"Ya! Kau melupakan sahabatmu sendiri? Kau melupakan seorang Oh Sehun yang tampan ini huh?" Chanyeol membelalakkan matanya terkejut dan menatap namja dihadapannya dari atas kebawah.
"Oh Sehun?" namja dihadapannya, Sehun, mengangguk, "'maknae'?" Sehun kembali mengangguk.
"Ya! Kapan kau kembali ke Korea?" mereka berdua ber-high five dan berangkulan sambil berjalan menuju ruang aula.
"Aku datang satu bulan yang lalu," jawab Sehun santai.
"Kau datang sebulan yang lalu dan tak mengabariku? Sahabat macam apa kau ini," Chanyeol mendengus sebal dan menatap Sehun dengan kesal. Tapi yang ditatap hanya terkekeh perlahan.
"Saat aku datang, aku langsung kemari untuk mendaftar disini, dan aku berencana untuk mengabarimu setelah urusanku selesai. Tapi saat melihat namamu didaftar calon murid disini, aku memutuskan untuk memberimu kejutan,"
"Cih, alasan. Bilang saja tak mempunyai nomorku dan kau malas untuk mengirimiku pesan," Chanyeol berdecih pelan dan melirik Sehun dengan wajah kesal. Dan Sehun menjawabnya hanya dengan kekehan tanpa rasa bersalahnya.
"Oh iya," Chanyeol merengangkan sedikit rangkulannya pada tubuh Sehun, "kau bertambah tinggi. Apa Amerika mengubahmu menjadi tinggi seperti ini? Kenapa tinggimu bisa bertambah drastis dalam 3 tahun seperti ini?"
"Tentu saja aku bertambah tinggi. Kau pikir aku akan pendek selamanya?" Sehun menatap Chanyeol dengan sebal.
"Ahahaha, tapi kau dulu memang sangat pendek Hun, bahkan teman sekelas memanggilmu 'Maknae' karena kau sangat pendek dan kecil."
"Bukankah sudah kubilang kalau aku memang bertambah tinggi. Tidak seperti kau yang tak bertambah tinggi," Sehun menjulurkan lidahnya pada Chanyeol.
"Maksud— Ya! Sialan kau! Hey! Kesini kau! Jangan lari Oh Sehun sialan!" pada akhirnya mereka berkejaran dan berlari dengan ribut menuju ruang aula utama.
.
.
.
"Kau kelas apa?"
"Aku tak tahu?"
"Hei, aku tak menemukan namaku."
"Eh, ya! Jangan dorong-dorong."
"Hei! Siapa yang menginjak kakiku!?"
"blablabla…."
"…"
Terlihat keributan didepan ruang aula utama. Tepatnya didepan papan pengumuman. Semua murid baru berkerumun disitu untuk mencari nama mereka dan dikelas mana mereka ditempatkan. Semuanya. Tak terkecuali kedua sahabat yang lama tak bertemu tadi.
"Kau kelas apa Yeol?" tak memperdulikan keributan disekitarnya, namja berkulit putih ini dengan santainya mencari di barisan kelas-kelas dan nama-nama yang sangat banyak dengan tekun. Dengan mudahnya ia bisa menatap papan itu dengan leluasa karena tinggi tubuhnya yang diatas rata-rata.
"Molla," sahut suara disampingnya, Park Chanyeol, ia juga sedang mencari namanya diantara daftar nama-nama yang lain. Dan ia juga dengan mudahnya mengamati tiap baris dipapan itu karena tinggi badannya. "aku masih belum melihat namaku. Kau?"
"Belum juga," sahut Sehun singkat. Mereka berdua kembali diam dan kembali menelusuri tiap baris disana. Sesekali mereka menggumam saat tak kunjung menemukan nama mereka.
"Dimana namaku?"
"Aish, kenapa susah sekali mencarinya."
"Eung…" mereka berdua menopang dagu dengan tangan kanan sambil masih mencari-cari. Mereka masih sibuk mencari-cari hingga mereka menemukan nama masing masing.
"Ini dia!" / "Akhirnya ketemu!"
"…"
"…"
"Eh?" / "Eh?"
Chanyeol dan Sehun sama-sama menatap kedua tangan mereka yang menunjuk di satu kertas.
X-2
"…"
"Yeol?" / "Hun?"
Mereka bergantian menatap satu sama lain dan kedua tangan mereka yang masih menunjuk di kertas. Sedetik kemudian senyum mereka terkembang.
"Woah kita sekelas!"
"Yoho kita sekelas!"
Mereka berdua segera ber-high fivedan berteriak-teriak heboh. Tak memperdulikan tatapan siswa baru lain yang ada disekitarnya, mereka terus saja berteriak-teriak heboh.
"Kau kelas apa Luhannie?"
"Eh?" / "Eh?"
Sehun dan CHanyeol saling berpandangan. Sedetik kemudian mereka menoleh menatap dua namja mungil yang berada disamping mereka.
"Molla. Oh, aku kelas X-2. Kau kelas apa Kyung?" salah seorang namja, yang memiliki sinar mata yang indah, bergumam sambil melirik namja disampingnya, yang memiliki mata bulat besar seperti burung hantu, yang dipanggilnya Kyung tadi.
"Eum, aku kelas X-3. Kita tidak sekelas ya."
Sehun dan Chanyeol mengamatikedua namja mungil tadi yang masih saling berbicara.
"Kyungsoo? Luhan?" panggil Chanyeol. Ia masih mengamati dua namja yang menoleh karena ia panggil.
"Oh," Luhan, namja bermata rusa, menatap Chanyeol dan Sehun.
"Hai Sehun, hai Chanyeol," lanjut Kyungsoo, namja bermata burung hantu.
"Hai, lama tak–"
"Sayang sekali kita tidak sekelas."
"Ne, kau benar," belum sempat Chanyeol menyelesaikan kata-katanya, dua namja dihadapannya sudah terlibat dalam dunia mereka sendiri, lagi.
Sehun dan Chanyeol berpandangan dan bertukar pikiran. Dalam diam.
'Apa yang terjadi?'
'Molla, tapi biasanya mereka akan heboh kalau bertemu kita.'
'Maka dari itu aku bertanya.'
'Maka dari itu aku juga menjawab kalau aku tidak tahu.'
Mungkin seperti itulah arti tatapan-tatapan yang dilayangkan oleh Sehun dan Chanyeol dalam diam.
"Sayang sekali duo rusuh itu tak disini," Sehun dan Chanyeol langsung memutus kontak mata mereka dan beralih menatap Luhan.
"Ne, kau benar. Padahal aku berharap bisa satu sekolah lagi setelah tiga tahun berbeda sekolah," Chanyeol dan Sehun membulatkan kedua matanya mendengar perkataan Luhan dan Kyungsoo.
'Mwoya? Kenapa mereka berkata begitu?'
'Molla. Padahal kita jelas-jelas dsini."
"Huft, sayang sekali kita tidak satu sekolah dengan Chanyeol dan Sehun. Yang ada kita malah satu sekolah dengan duo rusuh ini," lanjut Luhan.
"Ne."
"…"
"..."
"Eh!?" Kyungsoo dan Luhan membulatkan matanya dan menatap Sehun dan Chanyeol. Sedangkan yang ditatap hanya membalas dengan wajah datar.
"Sehun!? Chanyeol!?" Luhan dan Kyungsoo memekik heboh dan langsung menerjang Sehun dan Chanyeol dengan pelukan erat. Tak memperdulikan siswa lain yang menatapnya, mereka tetap berpelukan dan berteriak-teriak heboh.
"Sejak kapan kalian disini?" tanya Luhan pada Sehun dan Chanyeol. Eum, mereka sudah melepaskan pelukan mereka tentu saja.
"Sejak tadi," Sehun menjawab dengan wajah datar. "Kalian saja yang tidak menyadari kalau kami ada disini," lanjut Sehun yang diangguki Chanyeol dengan wajah datarnya.
"Ya Tuhan, aku tidak sadar kalau itu adalah kalian, aku tidak menyangka akan bertemu kalian lagi," kata Kyungsoo sebelum ia mulai memeluk Chanyeol dan Sehun lagi.
"Aku juga tidak menyangka akan bertemu kalian lagi," sahut Sehun sambil tersenyum kecil kepada Luhan dan Kyungsoo.
"Sehun ini menghabiskan waktu JHSnya diamerika," kata Chanyeol. Luhandan Kyungsoo yang mendengarnya langsung membelalakkan matanya dan menatap Sehun.
"Sungguh? Kau jadi pindah ke Amerika kemarin?" dengan tidak santainya Kyungsoo bertanya pada Sehun. Sehun hanya tersenyum.
"Kalau begitu kau berhutang cerita pada kami," Luhan tersenyum.
Mereka kemudian saling berbincang tak memperdulikan siswa lain yang mulai berjalan memasuki ruang aula untuk melaksanakan upacara yang dilangsungkan 30 menit lagi. Mereka terus saja saling bercerita sampai mereka menyadari bahwa salah aatu diantara mereka terdiam tak bersuara.
"Kyung?" Luhan menatap Kyungsoo. Kyungsoo hanya terdiam dan menatap lurus kedepan tanpa memperdulikan Luhan, Sehun dan Chanyeol. Mereka kemudian saling bertatapan bingung, 'apa yang terjadi?'
"Kyung?" Luhan kembali memanggil nama Kyungsoo sambil melambaikan tangannya dihadapan wajah Kyungsoo.
"Luhannie..." bukannya menjawab panggilan Luhan, Kyungsoo malah balik memanggil Luhan tanpa mengalihkan pandangannya yang terus menatap lurus kedepan.
"Wae?" Luhan hanya menjawab perlahan sambil masih menatap Kyungsoo bingung.
Kyungsoo mengangkat tangannya dan menunjuk sesuatu dihadapannya yang sedari tadi ia perhatikan. "Itu… bukankah itu Baekhyun hyung?"
"Eoh?" Luhan dan yang lainnya reflek mengalihkan pandangan mereka pada seseorang yang ditunjuk Kyungsoo.
Mereka semua menatap pemuda manis berkulit putih dengan tinggi kira-kira176 cm. namja itu berjalan ke arah mereka dengan kepala yang tertunduk. Dilehernya tergantunglah sebuah headphone berwarna hitam dan putih. Ia mengenakan hoodie putih yang membuatnya terlihat semakin manis. Sebuah ransel tersampir di bahu kanannya. Ia terus saja berjalan sambil menunduk dan baru berhenti saat sampai di samping Luhan dan yang lainnya.
Namja itu menatap papan dihadapannya dengan teliti. Sepertinya ia tak menyadari kehadiran Kyungsoo, Luhan, Sehun dan Chanyeol yang berada disebelahnya. Tatapannya terus menelusuri papan itu dari atas sampai bawah. Hingga matanya berhenti di satu titik dan ia memandangi titik itu lama. Sampai akhirnya menundukkan kepalanya dan menganggukkannya sekali. Ia kemudian bergerak untuk beranjak dari sana.
Belum sempat ia melangkah, tarikan di lengan hoodienya menghentikannya. Ia membalikkan tubuhnya menatap seseorang yang menarik hoodienya. Dan saat ia berbalik, matanya membelalak terkejut.
"Baekhyun hyung?" bisik Luhan tanpa melepaskan genggamannya pada lengan hoodie Baekhyun. Ia tatap namja dihadapannya yang terlihat terkejut.
"Lu-Luhan?" bisik Baekhyun terkejut. Ia terlihat sangat terkejut. Tak menyangka akan bertemu Luhan disini.
"Ya ampun. Kau benar-benar Baekhyun hyung. Kyung, dia memang Baekhyun hyung," Luhan berkata dengan gembira sambil berbalik menatap Kyungsoo dibelakangnya. ia sama sekali tak melepaskan genggamannya dari lengan hoodie Baekhyun.
Baekhyun mengikuti arah pandangan Luhan dan kembali terkejut menatap Kyungsoo.
"Kyu-Kyungsoo?" tatapannya teralih pada seseorang disebelah Kyungsoo, "Se-Sehun?" arah matanya ia alihkan lagi pada namja disebelah Sehun yang tak ia kenal. Ia hanya mengedipkan matanya kebingungan. Lalu, ia kembali mengarahkan arah pandangannya pada Kyungsoo dan Sehun dengan raut wajah terkejut.
"Wah, kau benar-benar Baekhyun hyung," sahut Kyungsoo gembira. Ia langsung menunjukkan senyum lebarnya pada Baekhyun. Baekhyun hanya terdiam menatap Kyungsoo.
"Aku tak menyangka akan bertemu Baekhyun hyung disini. Apakah kau juga sekolah disini hyung? Kau kelas sebelas apa hyung?" Luhan bertanya pada Baekhyun dengan nada ceria. Tapi, Baekhyun sama sekali tak menatapnya. Ia masih menatap Kyungsoo dan Sehun dengan bingung.
"Eum… Hyung?" Luhan memanggil Baekhyun lagi. Tapi namja itu tetap tak mengalihkan arah pandangannya. Luhan menatap Kyungsoo dengan bingung. Mencari alasan kenapa Baekhyun tak mengalihkan pandangannya dari Kyungsoo. Tapi saat ia tak menemukan apapun, ia kembali memanggil Baekhyun.
"Hyung…" Luhan menggoyangkan lengan Baekhyun pelan. Sehingga Baekhyun menatapnya.
"Ne?" Baekhyun menatap Luhan. Ia sedikit terkejut saat merasakan lengannya digoyangkan oleh Luhan tadi. Tapi ia tetap menatap Luhan dengan ekspresi yang tak bisa terbaca.
"Kenapa kau melamun Hyung?" Luhan bertanya pada Baekhyun. Tetapi Baekhyun malah terlihat gelisah. Ia mengarahkan arah pandangannya ke lantai dan ke segala arah. Matanya bergerak gelisah sambil bibirnya terus mengguman 'anu…'.
"Hyung? Ada apa?" Luhan kembali bertanya. Tapi Baekhyun tetap saja tak merespon. Namja itu menggaruk tengkuknya perlahan. Tapi ia tetap saja tak menatap Luhan. Luhan menatap teman-temannya bingung. Ia kemudian kembali menatap Baekhyun dan kembali memanggilnya.
"Hyung, kau kenapa? Apa yang–"
"Aku harus pergi."
"Huh?" Luhan terlihat bingung dengan Baekhyun yang tiba-tiba memotong perkataannya. Ditatapnya namja dihadapannya itu dengan bingung.
"Aku harus pergi sekarang. Permisi," Baekhyun menyentakkan lengannya yang masih digenggam Luhan. Ia kemudian berbalik dan berjalan menjauhi Luhan, Kyungsoo, Sehun dan Chanyeol.
"Hyung! Baekhyun hyung!" Luhan berteriak memanggil Baekhyun yang berjalan menjauhinya. Namun, namja yang dipanggil malah menaikkan headphonenya dan memakainya sambil berjalan tanpa menoleh kebelakang.
"Apa yang terjadi padanya?" Luhan mengalihkan pandangannya pada Kyungsoo.
"Molla, aku juga tak tahu."
"Siapa dia?" Luhan, Sehun, dan Kyungsoo langsung mengalihkan pandangan mereka pada Chanyeol yang baru saja berbicara.
"Kau tak mengenalnya?" tanya mereka bertiga bersamaan. Dan saat melihat gelengan kepala dari Chanyeol, mereka serentak menghela nafas.
"Dia adalah Baekhyun hyung Chanyeol. Masa kau tak mengenalnya?" Kyungsoo bertanya dengan nada 'apakah kau bukan manusia? Kenapa kau tak mengenal Baekhyun?' yang sangat menyebalkan.
"Aku tak mengenalnya. Siapa dia?"
"Dia adalah Baekhyun hyung," sahut Luhan memulai ceritanya. "aku dan Kyungsoo pertama kali bertemu dengannya waktu SD. Yakin kau tak mengenalnya?" tanya Luhan pada Chanyeol. Dan Chanyeol kembali menggeleng.
"Huuh, jadi saat itu aku dan Kyungsoo sedang berjalan-jalan. Kami bertemu dengan Baekhyun hyung yang baru saja keluar dari SM JHS. Ia langsung menghampiri kami saat melihat kami yang sedang membeli bubble tea didepan sekolahnya.
"'Hei,' sapanya saat itu. ia terlihat baik hati. Dan kami langsung mebalas sapaannya dan berbincang-bincang dengannya. Saat itu ia menanyakan kelas berapa kami. Dan saat kami menjawab kalau kami kelas 6, dia langsung teepekik bahagia. Ia langsung mengatakan pada kami bahwa beberapa hari kedepan akan ada tes ujian masuk SM JHS. Dan ia langsung memberikan kami dua tiket untuk mengikuti lomba tersebut. Dia memberikannya pada kami dengan gratis.
"Awalnya kami menolak. Tapi ia tetap memaksa dan ia bilang kalau ia mendapatkan itu dari temannya. Maka kami menerimanya. Ia tersenyum senang saat itu, ia berkata kalau ia ada acara. Dan ia langsung pergi." Luhan mengakhiri ceritanya. Ia kemudian menatap Kyungsoo meminta padanya untuk melanjutkan cerita. Dan Kyungsoo pun mulai melanjutkan.
"Kami bertemu dengannya lagi saat kami sudah menjadi murid di SM JHS. Disana kami mengetahui kalau Baekhyun adalah seorang siswa yang sangat cerdas. Baekhyun hyung adalah salah satu siswa di kelas akselerasi. Itu adalah bukti bahwa ia sangat cerdas.
"Suatu kali, kami mendapat kesempatan bertemu dengannya. Itu pertemuan kedua setelah pertemuan pertamaan saat kami kelas 6 dulu. Kami kembali berbincang-bincang. Dan aku menyadari bahwa Baekhyun hyung adalah orang yang sangat baik. Saat itu, aku mengingat tentang kelas akselerasi Baekhyun hyung, dan aku menayakannya padanya. Dan iya, dia memang memasuki kelas akselerasi.
"'Ne, aku memang salah satu murid kelas akselerasi. Wae?' tanyanya pada saat itu. dengan rasa penasaran penuh, aku menayakan umurnya pada saat itu. dan ia hanya tersenyum. 'Eum, yaah, umur kalian berapa?' kami terdiam sesaat dan menjawab kalau umur kami 12 tahun saat itu. dan ia hanya tersenyum.
"Ia beranjak saat seseorang memanggil namanya. Ia berkata bahwa ia harus pergi dan ia mulai berjalan meninggalkan kami. Tapi baru beberapa langkah, ia berbalik menghadap kami. 'Jangan panggil aku Hyung. Aku seumuran dengan kalian.' Lalu setelah itu, ia benar-benar pergi," Kyungsoo mengakhiri ceritanya.
"Jadi…" Kyungsoo menoleh pada Chanyeol yang sedang berbicara, "hubungan kalian dengan Baekhyun hyung apa? Dan bagaimana bisa ia seumuran dengan kita? Kalau ia akselerasi dan saat itu ia kelas 9 JHS, harusnya ia 1 tahun lebih tua dari pada kita bukan?"
"Well, aku dan Kyungsoo dulu selalu dibully saat si JHS," bisik Luhan.
"APA!?" sontak Sehun dan Chanyeol langsung berteriak heboh.
"Ssst, jangan berisik. Aku belum selesai berbicara," tegur Luhan. "jadi, dulu aku selalu di bully di sekolah– jangan potong perkataanku," bisiknya tajam pada Chanyeol yang mulai membuka mulutnya lagi, "kami selalu di bully karena kami pendiam dan termasuk jarang bergaul. Karena itu kami sering di bully. Tapi… Baekhyun hyung selalu membantu kami. Ia selalu memarahi siapapun yang membully kami. Ia tak memperdulikan kenyataan bahwa kami baru saja saling mengenal, dan ia terus membatu kami. Bahkan ia pernah terluka saat membantu kami. Tapi ia tak perduli dan terus membantu kami. Sejak saat itu kami dekat dengannya."
"Dan kalau kau penasaran dengan usianya," lanjut Kyungsoo, "sebenarnya ia juga sudah akselerasi sejak ia SD."
"APA!?" Chanyeol kembali berteriak heboh. "Dia itu normal atau tidak sih? Kenapa bisa ia sepintar itu?"
"Bukankah sudah kubilang ia anak yang cerdas," sahut Luhan sambil berkacak pinggang. Kesal dengan temannya yang lemot itu.
"Oh ya," Kyungsoo bersuara, "Sehun, bukankah tadi Baekhyun hyung memanggilmu? Kenapa ia bisa mengenalmu?" semua kini mengalihkan pandangannya pada Sehun. Sehun menghela nafas perlahan.
"Ne, aku mengenalnya. Dulu, saat aku kelas 2 JHS. Dia murid pindahan. Saat itu ia kelas 9 dan aku kelas 8. Aku mengenalnya, dan ia mengenalku walaupun kami tak sedekat Luhan dan Kyungsoo." Sahut Sehun.
"Eoh? Jadi setelah lulus di SM JHS Baekhyun hyung meneruskan di Amerika? Meneruskan di kelas 9 dan lulus dari sana? Berarti dia memiliki dua ijasah kelulusan dari dua JHS yang berbeda," tanya Luhan berusaha meluruskan kejadian.
"Ne, ia lulus saat aku naik kelas 9."
"Berarti kalau ia tak ikut akselerasi lagi, ia sekarang kelas 11. Tapi, ia kelas 11 apa ya?"
"Eum, teman-teman…" Luhan, Sehun, dan Kyungsoo menoleh pada Chanyeol yang bersuara, lagi.
"Wae?"
"Apakah nama lengkap Baekhyun hyung itu adalah 'Byun Baekhyun'?" tanya Chanyeol sambil menatap papan disebelah mereka.
"Ne," sahut Kyungsoo. "Bagaimana kau tahu?" Chanyeol hanya terdiam. Tetapi tangannya menunjuk pada suatu tempat di papan disebelahnya.
.
.
.
X-2
Ahn Minyoung
Ahn Sungyoung
Bang Yookyung
Byun Baekhyun
Cha Minyoung
…
.
.
4. BYUN BAEKHYUN
.
.
TBC/END ?
.
.
a/n: gimana gimana gimana? Masih mau lanjut? Apa udah berhenti disini aja? Hyo tau, ini ff pasti abal banget kan? Pasti aneh banget kan? Apa kalian berminat untuk baca lanjutannya?
Duh, kebanyakan tanya deh-.- kalo pengen di lanjut, review ya^^ kalo enggak… review juga ya^^ hehe,
REVIEW JUSEYO
*Bow bareng Baek*
