Disclaimer Bukan Punya Saya

Hero's Come Back

Setelah mengalami kegagalan menghentikan Kaguya yang mengambil alih dunia dan membuat dunia dengan ilusi. Sekarang dunia itu telah dimanipulasi oleh Kaguya. Dan hal itu telah berlangsung sangat lama dan semua manusia telah dimanipulasi. Karena waktu yang telah berjalan dan manusia terus berada di dalam ilusi, maka Tuhan mengirim kembali sang pahlawan untuk menghancurkan dinding ilusi yang telah dibangun oleh Kaguya.

Di suatu tempat yang berlatar belakang putih tampak sosok yang tidak kelihatan dengan seorang pria dengan warna rambur kuning. Sang Cahaya yang berwujud itu tampak seperti menduduki sebuah singgasana dengan beberapa makhluk lainnya berdiri di depannya dan pria berambut kuning itu sedang berlutut tidak beberpa jauh dari sana .

" Uzumaki Naruto, aku memanggilmu kesini untuk memberikan tugas padamu. Karena mengingat kau telah gagal dalam menghentikan Kaguya tempo dulu. Dan waktu telah berlangsung sangat lama, maka dari itu kau harus mengerjakan tugas yang telah ku jelaskan tadi padamu. Apa kau menerimanya ?" tanya Sang Cahaya.

" Sa, saya menerimaNya dan saya akan berusaha sekuat mungkin" jawab Naruto.

" Kau tak akan mampu untuk menghadapi mereka, maka dari itu aku memberikan Empat hadiah khusus untukmu. Hadiah itu adalah kekuatan yang telah ada di masa mu disamping kekuatanmu dulu. Yang pertama Aku akan memberimu kekuatan dari mata, kedua Aku akan memberikan kekuatan kekuatan yang dimana pada zamanmu dulu itu pengendalian akan lima elemen, dan yang ketiga kemampuan akan berpindah seperti kilat, Serta satu lagi kekuatan penyembuhan dan PEMURNIAN. Yang terpenting kau harus kembali memurnikan manusia dari manipulasi. Baiklah aku akan menaruh " sesuatu " di dalam mu agar kau tetap melaksanakan tugasmu. Apa kau ada pertanyaan ?" Kata Sang Cahaya.

" Tidak ada TUAN " Jawab Naruto.

" dan yang terakhir, berusahalah agar kau tidak menjadi pusat perhatian karena mungkin keberadaanmu sebagai utusanKu akan diketahui. Aku mengutusmu ke tempat salah satu orang yang dimana kau akan ada. Dan kau harus tinggal disitu serta mengetahui tentang kondisi dari dunia pada saat ini dan lagi dia akan menjadi pembimbingmu untuk mengenal segala hal " tambah Sang Cahaya.

Naruto pun segera dibawa oleh beberapa makhluk yang tampak seperti laki-laki dengan dua sayap putih di belakangnya untuk menjalankan tugasnya ke dunia.

Beberapa bulan kemudian.

" Jadi seminggu lagi aku akan bersekolah di kembali paman, ah ini merepotkan sekali." Kata seorang pria dengan warna rambut kuning pada seorang tua berumuran empat puluhan yang sedang duduk di sampingnya.

" Ya, kau benar Naruto. Kau akan menggantikan anak paman yang meninggal beberpa bulan yang lalu akibat sakit. Dan mulai saat itu juga misimu akan dimulai." Jawab orang tersebut pada sang pemuda a.k.a Naruto

" Ya, aku siap paman. Tapi, aku sangat payah kalau berhubungan dengan yang namanya sekolah paman." Jawab Naruto kembali.

" Tenang saja, pada saatnya tiba kau pasti akan tahu dan mendapatkan semua itu." Jawab pamannya sambil meyeduh teh yang ada di atas meja.

" Baiklah paman, aku mau ke atas dulu. Aku sudah mau tidur karena tadi sudah kelelahan. Dan paman gerbang depan dan semua pintu sudah aman. Jadi kalau paman mau tidur langsung saja dan tidak usah repot-repot untuk mengeceknya" kata Naruto sambil menguap dan naik ke atas tingkat rumahnya. Sang paman pun tersenyum pada Naruto lalu beranjak ke kamarnya.

Disinilah Naruto sekarang tinggal di daerah Provinsi Kuoh. Dia tinggal di rumah paman angkatnya yang termasuk besar. Dengan rumah dua setengah tingkat. Di lantai bawah terdapat dua kamar tidur, garasi, ruang tamu, dapur, ruang keluarga, dan dua kamar mandi, gudang, dan ada baseman. Sedangkan di lantai dua dan tiga terdapat masing-masing tiga kamar dengan kamar mandi masing-masing di dalam serta beberapa ruang lain. Sendangkan tingkat setengah lagi adalah tingkat terbuka. Dan jangan lupa halaman rumah yang lumayan luas.

Tidak ada orang lain di tempat ini, hanya Naruto dan pamannya saja. Naruto selama ini yang selalu membersihkan rumah itu dan menyiapkan makanan. Paman angkatnya sendiri merupakan pensiunan pendeta dan memiliki kesehatan yang tidak sehat.

Naruto sendiri sudah mengetahui semua keadaan dan apa yang harus dilakukan serta apa yang harus dihindarinya. Dia berada di dalam bimbingan paman angkatnya tersebut.

.

.

Seminggu Kemudian

Kuoh Akademi

" Jadi, kau murid baru yang dibicarakan itu ya ?" tanya Kepala Sekolah dengan tersenyum ramah.

" Ya, benar nama saya Namikaze Naruto,dattebayo" kata Naruto keceplosan.

" Baiklah, beberapa saat lagi kau akan diantarkan oleh guru yang mana kelasnya akan menjadi kelasmu" Kata kepala sekolah tersebut.

Beberapa saat kemudian guru yang dimaksudpun datang dan Naruto mengikutinya menuju ke ruangannya. Saat sudah sampai di depan kelas, guru tersebut menyuruh Naruto untuk menunggu di luar kelas.

" Ohayo... mina" sang guru menyapa muridnya saat masuk ke kelas.

" Ohayoo sensei ..." jawab para murid bersamaan.

" Saat ini kita kedatangan teman baru. Baiklah, silakan masuk Namikaze-san" kata sang sensei pada Naruto yang ada di luar.

" Nah, bisa perkenalkan dirimu pada kami" kata sang sensei pada saat Naruto sudah berdiri di depan kelas.

" Nama saya Namikaze Naruto, Yoroshiku Onegaishimasu..." kata Naruto sambil membungkuk sopan.

Kelas itu tampak hening saat melihat teman baru mereka. Seorang pria dengan rambut berwarna kuning, menggunakan kacamata yang lumayan besar, pakaian yang tampak lusuh dan kebesaran , rambut yang diatur terkesan jadul dan sepatu yang tampak rusak.

" Hei, hei ,coba lihat anak itu tampak seperti gelandangan saja" bisik seorang anak pada temannya.

" Ya, kau benar"

Naruto yang mendengar itu hanya tersenyum sopan seolah tidak mendengar apa yang barusan didengarnya.

"Baiklah, Hyoudo-San bisa kau angkat tanganmu. Dan Namikaze san silakan duduk di belakangnya" Kata sang sensei saat Issei sudah mengangkat tangannya. Naruto pun melangkahkan kakinya menunju mejanya dengan sesekali mendengar sindiran dari teman-teman barunya tersebut.

Naruto menyamarkan penampilannya agar tidak menarik perhatian seperti yang ditugaskan padanya, walau sebenarnya yang dimaksud dengan jangan menjadi pusat perhatian bukan seperti yang dilakukannya saat ini. Pada pagi sebelum Naruto berangkat, pamannya yang melihat itu hanya tertawa kecil melihat penampilan Naruto. Dan walaupun pamannya sudah menasihatinya namun dia tetap mempertahankan "samarannya".

" Baikalah anak-anak pelajarannya akan kita mulai" Kata sang Sensei yang tampak bersemangat.

.

.

.

Dan beberapa jam telah berlalu dan semua murid keluar dari kelas, kecuali Naruto yang saat ini sendirian di kelas.

" hmm, keadaan tempat ini bisa dibilang bagus. Namun benar kata paman aku merasakan sesuatu yang tidak beres dengan tempat ini. Sama seperti di seluruh wilayah ini, banyak sekali yang tidak beres " batin Naruto sambil memasukkan buku-bukunya yang tadi ada di atas meja.

" Hoiii... Naruto sedang apa kau disitu, ayo ikut kami jalan-jalan keluar. Apa kau tidak bosan hanya duduk melamun disitu ?" kata seorang pria dengan rambut berwarna cokelat a.k.a Issei.

" hah, Baiklah.. tunggu sebentar" jawab Naruto lalu pergi mengikuti Issei.

"Yo Naruto" kata dua murid lain yang sedang berjalan bersama mereka a.k.a Matsuda dan Motohama.

Mereka pun berjalan menelusuri lorong-lorong dan melewati beberapa kelas sampai akhirnya mereka sampai ke lantai dasar.

" Hei, apa kalian tahu sekarang adalah waktu bagi para gadis kendo untuk ganti baju" kata Motohama mendadak dan itu berhasil membuat yang lainnya terkejut. Dan itu berhasil mengalihkan langkah mereka yang seharusnya akan menuju ke kantin namun sekarang berubah arah menuju ke ruang ganti kendo.

" Naruto, kau sedang apa diam saja disana?, cepat ikut kami. Kami berani jamin kau akan suka." kata Issei sambil memperlihatkan mesum.

" Anggap saja ini sebagai hadiah dari kami menyambut kedatanganmu,hahah .." kata Matsuda sambil tertawa.

" Ahh tidak, sebaiknya kalian duluan saja dulu, aku mau ke kantin mengisi perut. Soalnya aku sudah lapar sekali ." balas Naruto ramah sambil mengelus perutnya.

" Yahh, baiklah kalu begitu. " kata Motohama lalu pergi dengan kedua temannya.

Naruto pun melangkahkan kakinya menuju ke kantin. Saat berada di kantin Naruto melihat dan mendengar ada beberapa orang yang melihat dengan pandangan menghina dan sindiran-sindiran kecil. Tetapi, Naruto tidak memperdulikan hal itu . Dan setelah dia membeli beberapa roti dan air mineral dia pun berjalan-jalan mengitari sekolah untuk mencari tempat yang cocok untuk istirahat sekalian memakan roti yang baru dia beli. Setelah beberapa saat menelusuri tempat itu akhirnya Naruto menemukan sebuah tempat yang nyaman. Dia akhirnya mendudukkan diri dan mulai memakan roti miliknya.

" Sekolah ini sangat luas, muridnya juga banyak, dan juga gedungnya sangat besar berbeda sekali dengan akademi di Konoha. Tapi, sudah hampir mencapai lima persen dari siswa disini adalah manusia yang dimanipulasi atau bahkan juga lebih dari lima persen. Dan aku harus mencari tahu siapa yang bertanggung jawab akan hal ini . " Pikir Naruto sambil memakan makanannya.

Selang beberapa saat ada seseorang yang mendekat ke arah Naruto. Naruto yang sudah tahu akan hal itu bersikap seakan-akan dia tidak mengetahui keberadaan orang yang mendekat tersebut.

" Hallo, sepertinya kau siswa baru disini. Apa aku benar?" kata seorang murid dengan rambut pirang tiba-tiba. Naruto yang mendengar itu pura-pura terkejut. Dan menjawab pertanyaan dari orang tersebut.

" Ya, aku siswa baru disini ."

" Namaku Yuuto Kiba kelas 2-1" orang yang bernama Yuuto itu memperkenalkan diri.

" Apa...? Kiba?" Naruto tampak sedikit terkejut karena ornag ini memiliki nama seperti nama dari temannya dulu semasa di Konoha.

" Iya, apa ada yang salah ?" tanya Kiba karena melihat reaksi Naruto sedikit terkejut.

" Ahh tidak, hanya saja namamu seperti nama dari temanku semasa kecil " jawab Naruto sambil tersenyum.

" Jadi, siapa namamu?" tanya Yuuto lagi.

" Nama ku Namikaze Naruto..." jawab Naruto singkat.

TENG, TONG, TENG , TONG,TENG,TONG,TENG,TONG ...

Tiba-tiba suara bel penanda dari masuknya sekolah itu berbunyi. Dan Yuuto pun akhirnya pergi menuju ke kelasnya setelah berpamitan dengan Naruto. Sedangkan Naruto hanya diam saja di situ sambil menutup matanya hingga beberpa saat kemudian.

" Tampaknya setiap murid yang baru ada di sini akan diawasi. Aku merasakan kalau dia merupakan manusia yang sudah terkena manipulasi." terdengar suara Naruto di dalam pikirannya sambil membuka kedua matanya dengan pandangan setngah terbuka. Dan kalau dilihat secara dekat mata Naruto yang awalnya berwarna biru berubah menjadi berwarna merah. Selang beberapa saat Yuuto tidak terlihat lagi, Naruto kembali menutup matanya dan kembali membukanya seperti biasa. Dan menunjukkan mata yang berwarna biru kembali. Naruto pun berlari menuju ke arah kelasnya karena sudah terlalu lama berdiam diri di bawah pohon tempatnya duduk sebelumnya.

.

.

.

Menjelang beberapa jam kemudian kelas Naruto pun selesai dan semua siswa dari Akademi Kuoh sudah pulang ke rumah masing-masing. Dan disinilah sekarang Naruto berjalan menuju ke rumahnya dengan menikmati udara di sore hari. Awalnya Issei dan dua temannya yang lain inigin mengajak Naruto pulang bersama, tetapi Naruto mengatakan bahwa dia masih ada keperluan lain. Yang mana keperluannya adalah memperhatikan daerah itu dan tentu saja Naruto tidak mengatakan alasannya itu.

"Haah ..., sudah lama sekali aku tidak merasakan bagaimana suasana dari sekolah. Dan saat aku sudah merasakannya sungguh sangat melelahkan. Tapi, disamping melelahkan juga sedikit menghibur karena setidaknya aku memilki teman sekarang" terdengar Naruto yang seperti berbicara sendiri di dalam perjalanannya.

Tetapi setelahcukup jauh meninggalkan sekolah, saat Naruto memasuki kawasan perumahan yang sunyi, secara mendadak Naruto merasakan beberapa energi yang tidak biasa seperti manusia. Dan energi aneh itu bergerak cepat ke Naruto walaupun jaraknya masih lumayan jauh.

"I,ini gawat. Seharusnya aku tidak boleh ketahuan dalam waktu secepat ini. Aku harus melakukan sesuatu. Yang benar saja, di hari pertama ku masuk sekolah. Posisiku sudah diketahui oleh musuh. Apa yang harus ku lakukan ?" pikir Naruto di saat beberapa energi itu jaraknya semakin lama semakin mendekat ke area dimana dia berada.

BUMM ...

Halo mina ...

Kembali dengan saya Author dengan Pen Name mencoba membuat eksperimen antara cerita Naruto dan Highschool DXD. Maaf kalau pada cerita saya sebelumnya, yaitu The Great One Rokudaime publishnya lama. Karena saya bingung mau nentuin alur ceritanya. Jadi daripada tidak membuat apa-apa dan saya juga mulai tertarik dengan cerita gabungan Naruto dan Highschool DXD maka saya membuat Fic ini.

Oh iya ini Fic kedua saya.

Saya masih melakukan ujicoba atas fic kedua saya ini apa banyak yang suka atau tidak. Tentu saja itu dilihat dari komentar kawan-kawan sekalian. Karena saya tidak suka kalau membuat fic yang tidak dapat menarik minat dari para kawan sekalian.

Ok.

Saya berharap dukungannya ...

Jaa ...