Warning : AR

A.N : Dramione. Timeline antara buku kelima dan keenam.

Disclaimer : Harry Potter © J.K. Rowling.

INGATAN

HERMIONE Granger turun di selatan Paris dari sebuah taksi berlogo kuda dan membayar beberapa lembar euro kepada sang supir. Dengan berjalan santai ia melangkah kebawah si cantik Eiffel sambil menikmati udara hangat musim panas. Kota Paris saat itu dalam cuaca yang sangat baik, tidak terlalu panas dibanding hari-hari sebelumnya. Arak-arakan awan cumulus nimbus berbaris rapi di langit dan sesekali memberi ketuduhan kepada seluruh kota saat terbang terbawa angin menutup matahari.

Saat itu Hermione sedang berlibur bersama ayah dan ibunya, -yang keduanya merupakan muggle. Sebenarnya pada awalnya ia menolak untuk ikut, namun kedua orangtuanya memaksa karena mereka sudah terlalu lama tidak menikmati hari-hari bersama. Hal ini juga didukung dengan perginya Ron sekeluarga untuk mengunjungi Bill di Mesir, sehingga ia tidak mungkin bisa menghabiskan hari-hari musim panas di rumah keluarga Weasley.

Dalam beberapa menit, ia sudah tiba di lift menara Eiffel dengan satu corong penuh eskrim coklat. Sebenarnya ia merasa aneh berada di lift itu, karena dari 9 orang yang ada di dalam, hanya dirinya yang tidak bersama pasangan. Saat lift tiba di tingkat petama, ia segera keluar karena tidak nyaman dengan suasana lift.

Hermione melangkah ke salah satu sudut menara yang lumayan kosong, sudut selatan. Ia bersandar dengan kedua tangan dan mulai menikmati eskrimnya yang mulai mencair, sambil memandang kota Paris sejauh kedua matanya dapat menjangkau. Dari sana terlihat wilayah selatan Paris yang indah. Kendaraan tidak terlalu ramai, dan lalu lintas baik-baik saja.

Selain itu, halaman dibawahnya juga nyaris tidak disinggahi orang karena hampir seluruh pengunjung berkumpul di halaman timur Eiffel untuk menonton atraksi pesawat terbang. Pesawat-pesawat kecil berpilot satu yang meliuk-liuk di angkasa paris mengeluarkan bunyi berdesing yang sangat mengganggu saat bermanuver mengitari puncak si jangkung simbol Prancis tersebut.

Tiba-tiba ia merasa sangat beruntung ikut bersama orangtuanya berlibur. Ia sudah lama tidak mendapatkan kedamaian seperti ini. Hari-hari di Hogwarts terlalu melelahkan di tahun kelimanya, dengan double disaster membayang. Tekanan pra-Ujian Owl dan dekrit-dekrit sial Dolores Umbridge seharusnya cukup untuk membuat Hogwarts tampak lebih suram dari biasanya, biarpun semuanya berakhir cukup menyenangkan, -ia selalu ingat hari ketika Fred dan George meninggalkan Hogwarts dengan beberapa oleh-oleh lelucon khas kedua kembar tersebut.

Sesekali ia harus membuang pandangan matanya kearah lain karena pantulan matahari di atas genteng merah khas Paris dari rumah-rumah yang tampak menyilaukan matanya. Selang beberapa menit, corong eskrim coklatnya mulai habis. Tiba-tiba saja sesuatu yang terbang keatas menyambar corong eskrim tersebut, dan membiarkannya terjatuh kebawah. Hermione terlompat kaget kebelakang, dan ia secara refleks langsung menggenggam tongkatnya kuat-kuat dari dalam tas sampingnya.

Ia melihat ke arah benda tadi terbang. Rupanya yang menyambarnya adalah seikat balon warna-warni dalam jumlah yang sangat banyak. Ia penasaran siapa yang melepas balon sebanyak itu dan melangkah perlahan kepinggir menara untuk melihat kebawah.

Hermione terkejut, nyaris terpekik ketika melihat tepat dibawahnya seorang pemuda sedang dikeroyok ramai-ramai. Dari yang bisa dihitungnya, paling tidak ada empat orang yang bergantian memukul dan menendang pemuda tersebut. Sudut kaki selatan Eiffel yang menjadi tempat pengeroyokan benar-benar kosong di puncak atraksi pesawat terbang. Ia hanya menatap dengan terkejut selama beberapa saat sebelum sadar harus berbuat sesuatu.

Orang itu harus segera ditolong sebelum ia terbunuh! Pekik Hermione dalam hati.

Dengan langkah panik ia berlari kearah lift yang kosong dan segera menekan tombol turun. Beberapa menit perjalanan turun di lift yang sangat lambat tersebut terasa puluhan kali lebih lambat dari seharusnya.

Ketika lift hampir sampai dibawah, Hermione berteriak meminta pertolongan, dan berhasil mendapat perhatian dari dua orang petugas keamanan yang langsung berlari kearah lift. Namun sesampainya dibawah, Hermione langsung berlari kesudut dimana pemuda itu dikeroyok, -dengan dua orang petugas kemanan berlari mengikuti beberapa meter dibelakangnya.

Keempat pria dewasa dengan gaya berandal yang sedang memukuli pemuda itu terkejut melihat seorang gadis dan dua orang petugas keamanan berlari kearah mereka. Seseorang yang tampaknya merupakan pemimpin mereka mencengkram bahu pemuda tersebut dan mengumamkan beberapa makian dalam bahasa Prancis, lalu ia dan ketiga orang lainnya berlari meninggalkan pemuda tersebut.

Hermione berhenti didekat pemuda tersebut, hendak menolongnya. Kedua petugas keamanan tadi tetap berlari mengejar keempat pelaku pengeroyokan.

Hermione tidak dapat melihat wajah pemuda itu karena ia terbaring dengan wajah menghadap lantai. Yang bisa dilihatnya hanyalah rambut pirang pemuda itu yang lusuh tidak berantakan, baju pemuda itu terkoyak sedikit dipunggungnya dan menampakkan beberapa memar, serta tetasan darah disekitarnya.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Hermione cemas dan berjongkok mendekati pemuda itu.

Pemuda itu perlahan menggerakkan tubuhnya berusaha untuk bangkit. Darah segar menetes dari sudut bibirnya, sebelah matanya biru, dan wajahnya; Hermione mengenal wajah yang penuh luka itu.

"Draco Malfoy!" jerit Hermione tidak percaya

***

TBC

****

Numpang promosi sekalian:

Bosan dengan suasana fandom mainstream yang semakin hari semakin aneh? Ingin menjadi author beken dengan bahasa yang indah dan plot yang fantastis seperti (insert your penname here). Punya minat belajar menulis fanfic dengan baik tapi tidak tahu dimana?

Segera mendaftar di workshop fanfiction Infantrum. Gratis, tidak dipungut biaya, dan dijamin tidak menyebabkan rabies (??)

Keterangan lebih lanjut silahkan buka halaman profile saya atau langsung kunjungi http : // www . infantrum . co . nr