Readers: Dasar Author ngeres! Udah Aiolia, sekarang Bronzies!
Wina: Ehehe... Kan udah ditulis DLDR? Kalo gak suka pencet tombol Backnya sekarang...
Teru: WINA! BISA-BISANYA KAMU PAIR ADIKKU DENGAN PERUNGGU-PERUNGGU PEYOT ITU!? Shun masih mending, INI!
Wina: Perunggu peyot? Tenang dong, nanti aku buat fic MinaTeru deh...
Teru: NGGAK! AKU TETAP NOLAK!
Wina: Ugh, ya sudahlah... Ini kesempatan terakhir kembali loh! Tekan tombol backnya sekarang! Eh? Nggak mau? Kalau gitu HAPPY READING~

NOTE: Italic=dalam pikiran, jurus

Disclaimer: Saint Seiya itu milik Kurumada-sensei! tapi Mitsuki, Kaoru, Ayame, Nagisa, Teru, para Akumu dan OC lainnya itu milik saya...


~Mitsuishi Gakuen Kelas 8.S~

"Mi, Mitsuki... Bisa ulangi?" pinta Seiya dengan sebuah sweatdrop di dahinya, Mitsuki menarik nafas panjang dan dengan (anehnya) wajah memerah berkata "Ak, akhir pekan ini... Tolong, bisakah Seiya-kun pergi, kencan denganku?"


TITLE

The Winged Horse Pegasus

.

翼がある馬ペガサス

.

Tsubasa ga Aru Uma Pegasasu


"Ap-ap-ap-"

"AAAAAAAAAAPPPPPPPPPPPAAAAAAAAAAAA!?" jerit Teru, loh? Gak salah nih? Kok Teru ada di sekolah?

"Niisan? Kok Niisan ada disini?" tanya Mitsuki

"Kepala sekolahmu memanggilku soal kepindahanku ke sini tahun depan, aku kebetulan lewat dan... AKU TIDAK PERCAYA YANG BARUSAN KUDENGAR! MITSUKI! Kamu lihat apa dari buntut kuda, si kunyit gembel Seiya!?"

"Buntut kuda...?" pikir para Bronzies "Kunyit gembel...?"

"Niisan salah paham, aku tidak ada rasa sama Seiya-kun"

JLEP! Sebuah Sagittarius Arrow menancap dada Seiya

"Kalau begitu kenapa?"

"Soalnya... DIA kembali"

"DIA? Maksudmu DIA!?"

"Benar! DIA!"

"Dia dia dia(Kok nyanyi?)"

"Bu, bukan dia yang itu..." ujar Mitsuki sweatdrop

"Tahu, entah kenapa nyambung aja" balas Teru

"Dari tadi DIA DIA mulu! DIA itu siapa sih?" tanya Hyoga

"Eh? Dia kan kakakku, Teru" jawab Mitsuki polos

"Bukan, maksudku DIA yang dari tadi kalian omongin"

"Ooh... Ng, dia itu temanku dulu... Namanya Koizumi Yuu, seminggu sebelum Niisan mengikuti program exchange student keluarganya pindah ke Kyoto... Aku mendapat SMS dari adiknya Shizuka, dia bilang mereka akan berkunjung ke Tokyo akhir pekan ini"

"Ooh... Terus? Memangnya kenapa dia kembali? Masa sampe *nahan muntah* kencan sama Seiya?" tanya Jabu

"Besok tinggal tanduk loe yang tersisa!" pikir Seiya

"Si Yuu itu naksir sama Mitsuki, walo udah berapa kali ditolak dan ku 'atasi' dia masih aja ngejer Mitsuki" jawab Teru

"Wiss... Jago juga si Yuu itu" pikir para Bronzies

"Memangnya dia seburuk itu?" tanya Shun

"Uhm... Setiap ketemu aku dia pasti ngegombalin aku" jawab Mitsuki

"Itu doang?"

"Dan juga, dia itu... Playboy..."

"Eh?"

"Setiap liat gadis pasti dikejer, dan pasti mereka mau aja pacaran ato kencan dengannya. Cuma aku saja gadis yang menolak"

"Makanya dia ngejer Mitsuki" timpal Teru

"Ooh... Ngerti ngerti"

"Makanya, aku pikir kalau Seiya-kun berpura-pura menjadi pa, pacarku... Dia akan berhenti mengejarku" lanjut Mitsuki

"Tapi tetap saja! Emang gak ada yang lebih baik dari Seiya!?" seru Teru ke Mitsuki

"Eeh... Habisnya, Seiya-kun kayaknya jago bohong"

"Oh, bener tuh. Seiya mah rajanya ngibul" ledek Jabu

"Nggak, tandukmu juga akan hilang besok!" pikir Seiya lagi

"Ng, apa kamu keberatan? Kalau tidak mau juga tidak apa-apa..." tanya Mitsuki ke Seiya

"Hmm... Akan kupikirkan"

.

.

~SKIP TIME, Sabtu, di pintu masuk Central Zoo~

Mitsuki berdiri memandangi jam tangannya, ia mengenakan dress berwarna sky blue yang bergradasi menjadi seafoam green dan sebuah topi bersisi lebar putih dengan beberapa bunga hiasan, ia juga membawa tas selempang coklat dan mengenakan sepatu hak yang tidak terlalu tinggi bermodel jempol terbuka dengan tali di bagian atas mata kaki berwarna putih. Aduh! Kawaii dan cantik banget sih gadis satu ini!

"Sudah lewat jam pertemuannya... Sepertinya Seiya-kun menolak ya?" lirih Mitsuki sambil tersenyum miris

Flashback Mode ON

"Hmm... Akan kupikirkan" ucap Seiya

"Begitu ya? Tapi kalau kamu setuju, aku akan menunggu di depan Central Zoo hari Sabtu, tengah hari nanti..." ucap Mitsuki "Yuu-kun bilang dia akan kesana begitu sampai di Tokyo, katanya sih..."

Flashback Mode OFF

"Sepertinya aku terpaksa menghadapi Yuu-kun sendiri" ujar Mitsuki sambil mendesah panjang

Tiba-tiba, seseorang memeluk- WHAT!? MEMELUK!? (Readers: Ceritain aja! Gak usah banyak basa-basi!) Iya iya... Tiba-tiba, seseorang memeluk Mitsuki dari belakang. Benar-benar mengagetkan gadis itu, ia segera melepas dekapan orang itu dan berbalik untuk melihat orang itu "Yu, YUU-KUN!?"

"Ehehe, aku kembali Mitsuki-chan..." ucapnya sambil bergaya sok keren (WUEEKK!), Yuu... Bisa dibilang tampan, mukanya tipikal Playboy. Rambutnya model kayak artis-artis K-POP, tapi mumpung saya gak kenal artis K-POP satupun, silahkan bayangkan sendiri

Mitsuki hanya tersenyum gugup, biasanya setelah ngomong begitu dia langsung...

"Nah! Ayo kita pergi kencan!"

Ngomong gitu... ( =_=;)

"Ah, etto... Sebenarnya aku sudah ada kencan dengan pacarku..." tolak Mitsuki

"Eh? AHAHA! Jangan bercanda Mitsuki-chan!"

"Aku tidak bercanda kok! Berbohong sih mungkin..."

"Kalau begitu dimana PACARMU itu?"

"Eh, ng, etto..."

"Tuh kan? Ayolah, kencan saja denganku!"

Yuu pun menarik tangan Mitsuki, tapi tiba-tiba ada yang menahannya dan melepaskan tangan Mitsuki darinya "Kamu mau kemana dengan PACARKU?" ucapnya dengan penekanan di kata 'pacarku'

"SEIYA-KUN!" seru Mitsuki kegirangan

"Maaf aku terlambat ya..."

"Tidak apa-apa, aku juga baru sampai"

"Benarkah?"

"Untuk apa aku bohong?"

"Benar juga ya? Ahaha..."

"Ano, kamu siapa ya?" tanya Yuu kepada Seiya

"Eh? Kamu tidak dengar tadi? Aku PACAR Mitsuki, namaku Seiya" jawab sang Saint Pegasus

"Pfft! AHAHAHA! Aduduh perutku, kalian, bercandanya jangan keterlaluan dong! Masa cowok kayak kamu jadi pacar Mitsuki-chan? Ada-ada saja!" ujarnya, bisa dibilang mengejek

Sementara Seiya, sekarang dia lagi dikelilingi aura hitam membahana(?)

Mitsuki langsung berusaha menenangkannya, "Jadi Yuu-kun tidak percaya kalau kita berpacaran ya?" tanyanya kepada Yuu yang masih tertawa

"Eh? Ahaha... Tentu saja! Masa cowok kayak dia bisa jadi pacarmu?" jawab Yuu

"Grr! Ayo, Mitsuki! Kita diamkan saja orang ini!" Seiya mengajak Mitsuki masuk ke kebun binatang tersebut

.

.

~Di dalam Central Zoo~

"Huaa...! Hewannya banyak sekali! Bertambah banyak sejak tahun lalu!" seru Mitsuki kegirangan

Seiya hanya bersiul "Hebat juga, bahkan komodo dari Indonesia saja ada katanya" komentarnya sambil membaca pamflet kebun binatang tersebut

Humu! (Sfx orang yang serius memperhatikan sesuatu)

"Mereka... Dilihat dari manapun tidak seperti pasangan!" pikir Yuu berapi-api

"Sep, sepertinya dia tidak percaya ya?" bisik Mitsuki ke Seiya

"Iya tuh, mesti kita tingkatin aktingnya!" balas Seiya masih berbisik

"Tingkatin gimana?"

"Yaah... Ngelakuin yang biasa orang lakuin pas pacaran! Gandengan kek, pelukan kek, ciuman kek!"

"CI-CI-CI-CI-CI-CI-CIIIIUUUUMMMMMM!?" jerit Mitsuki "Ma, mana mungkin! Aku dan Seiya-kun ciuman! Aku malahan belom BELOM pernah ciuman! Bahkan dengan Niisan!"

"Ah! Kora! Shhh!"

"Eh?"

"Jangan kencang-kencang! Orang-orang pada dengerin!"

"Ah..." Mitsuki baru menyadari kalau orang-orang yang ada di sekitar sana memerhatikan mereka berdua dengan pandangan bingung, "Etto, maaf sudah membuat keributan..." ucap Mitsuki sambil membungkuk. Sontak semua orang yang ada disana kembali ke kegiatannya masing-masing

"Mencurigakan!" gumam Yuu masih berapi-api

"Gawat nih..." pikir Seiya dan Mitsuki sweatdrop

"Ng, etto, Seiya-kun? Bagaimana kalau kita pergi ke area hewan noktural?" ajak Mitsuki gugup

"Eh? OK, ayo!" Seiya dan Mitsuki pun berjalan ke bagian hewan noktural dengan, ehem, bergandengan tangan

"Mencurigakan!" (Author: Udah pada tahu ini siapa kan?)

.

.

~Di bagian hewan nokturnal~

"Waah~ Lihat-lihat ini Athene noctua kan?" ucap Mitsuki sambil menunjuk seekor burung hantu di balik kaca

"Mitsuki, kamu tahu benar nilai biologiku kayak gimana..."

"Eh, iya ya?"

"Hmm... Athene noctua ya? Kata Marin-san, burung ini burung suci bagi Athena"

"Benarkah? Kalau begitu, lain kali kita ajak Saori-san dan yang lainnya kesini yuk!"

"Yuk!"

"Mencurigakan!"

.

.

~Di bagian hewan ternak~

Bagian kebun binatang ini memperbolehkan pengunjung memberi makan hewan-hewan yang ada disana, mencoba memeras susu, dan masih banyak lagi

Mitsuki dan Seiya tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan itu. Mereka berdua memberi makan entah berapa hewan, sapi, kuda, domba, kambing. Lucunya, saat memberi makan sebuah llama... Llama tersebut menyembur ke wajah Seiya, membuat semua orang termasuk Mitsuki tertawa terbahak-bahak. Ada lagi, saat Mitsuki memberi makan kambing-kambing(Shura dong!), Seiya mengejek domba-domba(Mu dong!) dan malah berakhir dengan... Kejar-kejaran antara Seiya dan seekor domba yang tanduknya bisa bikin banteng malu

"WOI BANTUIN WOI!" itulah teriakan Seiya pas dikejer-kejer, tentu saja itu juga mengundang tawa para pengunjung. Bahkan para petugas! Seiya terpaksa berlari sana-sini selama 10 menit sebelum akhirnya ditolong oleh para petugas

"Mencurigakan!"

.

.

Mitsuki dan Seiya memasuki area berkuda, ya ampun... Bonbin satu ini unik banget dah!

Di sana, mereka menunggangi kuda-kuda (Readers: Ya iyalah! Area berkuda!). Dan di sini juga terjadi kejadian lucu! Petugasnya salah memberi kuda dan malah memberi kuda rodeo kepada Seiya, kita semua tahu akhir ceritanya gimana kan?

"Mencurigakan!"

Nih orang gak bosen-bosen ya? ( =_=|||)

.

.

"Aduduh... Sial, pantatku masih sakit gara-gara jatuh dari kuda itu" ringis Seiya

Mitsuki tersenyum geli, "Kamu kuat melawan 12 Gold Saint, masa nggak kuat jatuh dari kuda?" candanya

"Aku masih milih luka sana-sini dan berdarah daripada jatuh dari seekor kuda rodeo"

"Ahaha..."

"Lalu? Selanjutnya mau kemana nih?"

"Hmm... Menurutku kita istirahat dulu saja, sekalian makan siang"

"Setuju! Aku dah keroncongan!"

"Seiya-kun..." ( ^_^;)

Akhirnya mereka memutuskan ke Zoo Cafe yang tak jauh dari area berkuda dan makan siang di sana, tapi makan siang mereka tidak sedamai yang mereka harapkan...

"Boleh aku bergabung?" tanya Yuu, walau belum dijawab juga dia sudah duduk, "Gimana kencan kalian?"

Mitsuki dan Seiya hampir tersedak, "Eh... Baik" jawab mereka

"Baik? Segitu doang?"

"Memangnya mau segimana?" tanya Seiya setengah kesal

"Heh! Kalau kencanku pasti sempurna! Gak pake acara jatuh dari kuda!"

"APA!? Memangnya salahku petugasnya salah ngasih kuda hah!?"

"Heh!"

"Grrrrr!"

"Kalian berdua, jangan bertengkar... Bisa gawat kalau Seiya-kun berantem dengan Yuu-kun" sela Mitsuki

"Benar! Gini-gini aku belajar karate tau!" pamer Yuu

"Ah, bukan... Maksudku 'bisa gawat' itu, bisa-bisa Yuu-kun masuk UGD rumah sakit"

"Eh? Maksudmu AKU dikalahkan oleh DIA?" balas Yuu dengan nada mengejek

"Kenapa? Kamu mau coba?" ancam Seiya dengan Cosmonya

"Seiya-kun! Jangan gunakan Cosmo!" hardik Mitsuki dengan berbisik

"Habisnya orang ini ngeselin setengah, bukan deh, SEPENUH-PENUHNYA MATI"

"Apaan yang sepenuh-penuhnya mati?" tanya Yuu dengan nada masih mengejek

"O-MA-E" jawab Seiya siap bertarung

"CUKKKUUUUUPPP!" lerai Mitsuki "Aku tidak mau ada yang bertarung di hadapanku..."

"Tapi Mitsuki-" belum sempat Seiya menyelesaikan kata-katanya, ia langsung menerima deathglare yang bahkan bisa menjinakkan Cerberus dari Mitsuki

"Dasar, kenapa sih laki-laki suka sekali bertarung?" komentar Mitsuki "Permasalahan itu sebaiknya diselesaikan dengan damai! Bukan dengan pertumpahan darah (literal)"

"Satu-satunya darah yang akan tertumpah adalah miliknya" Yuu masih menyombongkan diri

"APA!?"

"Haahh... Ini benar-benar Mood Killer. Apa kalian sudah lupa kenapa kita ke sini?" sela Mitsuki lagi "Aku dan Seiya-kun kan sedang KENCAN" lanjutnya dengan penekanan di kata terakhirnya

"Mitsuki benar, lagipula kita sudah selesai makan siang. Ayo, Mitsuki..." Seiya pun menarik tangan Mitsuki dan berjalan menjauh dari Yuu "Oh iya! Koizumi, bisa tolong jangan mengikuti kami seperti Stalker lagi gak?"

"Heh! Maaf ya, aku tidak serendah itu..." bantahnya

"Aku tidak yakin" balas Seiya

Keduanya menatap tajam satu sama lain sebelum berpaling

.

.

Setelah agak jauh, Mitsuki mencincang-cincang Seiya, eh salah, kesunyian

"Ano, Seiya-kun...?"

"Ada apa?"

"Ta, tanganku..."

Seiya langsung sadar kalau dari tadi dia terus menggandeng tangan Mitsuki, "Ah, maaf..." ucapnya sambil melepas tangan Mitsuki

"Ti, tidak apa-apa... Kita kan pura-puranya, kekasih..."

Wajah Seiya sontak berubah merah

"Ah! Maaf! Aku bukan bermaksud memalukan Seiya-kun. Jujur, walau aku tahu ini pura-pura... Hanya mengucapkan 'kekasih', 'kencan', dan kata-kata lainnya... Hanya dengan mengatakannya jantungku jadi berdebar-debar serasa mau copot"

"Heh! Kalau kayak gitu kamu gak akan bisa berakting loh!" Seiya berusaha meringankan suasana

"Ahaha... Mungkin lebih tepatnya berbohong dari pada berakting"

Keduanya tertawa sebelum memutuskan untuk melanjutkan 'kencan' mereka

.

.

~SKIP TIME~

Matahari sudah mulai tenggelam, Seiya dan Mitsuki sedang mengamati saat-saat tersebut

"Haah... Hari ini menyenangkan sekali ya?" Mitsuki memecah kesunyian

"Iya ya, jarang-jarang kita bisa bersantai seperti ini..."

"Sekolah dan Saint ya? Pasti sulit mengimbanginya"

"Begitulah, walau setelah Hades dikalahkan... Kerjaan kita sebagai Saint menurun drastis"

"Tapi sekarang..."

"Akumu... kan?"

Mitsuki mengangguk

"Haahh... Benar-benar ya? 'Damai ada karena perang pasti ada'... Itu yang Roushi katakan kepada Shiryu"

"Damai ada karena perang pasti ada... kah?"

"Walau sebenarnya aku ingin kedamaian ini berlangsung lebih lama..."

"Aku juga, aku ingin menghilangkan perang... Aku ingin semua orang bisa saling tertawa satu sama lain, bergaul tanpa memperdulikan ras atau apapun yang menjadi faktor pembeda... Sebuah suaka, aku ingin menciptakan sebuah suaka..."

"Ahaha, kalau suaka ada loh! Kamu juga pernah ke sana kan?"

(Note: Bahasa Inggris suaka adalah Sanctuary)

"Moo, Seiya-kun! Selalu bercanda, meringankan suasana" ucap Mitsuki sambil tersenyum

Seiya hanya menunjukkan sengiran khas-nya

"Yaah... Tapi aku suka Seiya-kun yang seperti itu..."

"Eh?" Seiya langsung menoleh ke arah gadis itu

"Ada apa?"

Seiya dan Mitsuki saling menatap satu sama lain, walau Mitsuki menatap Seiya dengan wajah bingung dan Seiya menatap Mitsuki dengan pandangan tidak percaya. Mereka tidak menyadari jarak antara wajah mereka hanya sebatas sebuah penggaris

Setelah kesunyian yang terasa berabad-abad, Seiya kembali berbicara

"Mitsuki... Barusan-"

Tapi sayang kalimatnya terputus oleh sebuah Cosmo yang dahsyat

"Seiya-kun, kamu merasakannya?"

"Iya, Cosmo yang dahsyat..."

"Cosmo yang dipenuhi kebencian dan kegelapan, Cosmo seperti ini hanya bisa dimiliki oleh..."

"Akumu" ucap keduanya bersamaan

Mereka segera berlari kearah Cosmo itu

"Sepertinya 'kencan palsu' kita hanya sampai di sini ya?" ujar Mitsuki

"Sudah kuduga!" seru Yuu, membuat Seiya dan Mitsuki berhenti berlari dan menoleh balik, menemukan Playboy itu berjalan mendekati mereka

"Sudah kuduga kalian bohong, mana mungkin Mitsuki bisa berpacaran dengan orang seperti kamu" ia meledek Seiya untuk entah keberapa kalinya hari ini

"Ma, maaf Yuu-kun! Tapi kita sedang buru-buru!" potong Mitsuki, tapi Yuu malah menggenggam erat pergelangan tangannya

"Yuu-kun, lepaskan!" seru Mitsuki

"Memangnya kalian mau ke mana lagi? Tipuan kalian sudah terbongkar, harusnya aku tahu begitu melihat kencan yang amburadul ini" Yuu malah mengoceh dan tidak melepaskan genggamannya

"Oi Koizumi! Lepaskan Mitsuki!" perintah Seiya

"Hah? Memangnya kamu siapa? Kamu bukan pacar Mitsuki, jadi tidak usah memerintahku!" balas Yuu

"Bukan saatnya untuk itu! Kalau tidak cepat-cepat bisa terjadi hal buruk!"

"Memangnya aku peduli? Ayo, Mitsuki... Tinggalkan saja dia dan kencan denganku"

"Teme! Masih bisa bicara seperti it-"

PLAK!

Mitsuki menampar Yuu tepat di wajahnya, biar lebih dramatis mari kita beri echo pada saat tamparannya dan semacam Freeze Frame...

Yuu langsung melepas genggamannya dan perlahan-lahan memegang pipinya yang terkena tamparan Mitsuki

"Sudah cukup...'kencan', 'kekasih', 'pacaran' hanya itu yang kamu pikirkan..." ucap sang gadis "Di dunia ini masih banyak hal yang lebih penting dari itu! Keluarga, persahabatan, kebahagiaan orang lain. Apa kamu tidak pernah memikirkannya!?" lanjutnya "Kamu hanya merayu gadis terus... Apa alasan kamu terus mengejarku karena aku satu-satunya yang menolak rayuanmu!?"

Yuu terdiam, dia tidak dapat menjawabi Mitsuki...

"Ayo, Seiya-kun..."

Keduanya kembali berlari menuju asal Cosmo Akumu tersebut

"Aku... Bodoh" gumam Yuu pelan

.

.

Mari kita lihat keadaan Seiya dan Mitsuki

"Yaah... Walau kita dibilang berlari menuju asal Cosmo itu... Tapi sebenarnya kita tidak tahu dari mana asalnya kan?" ucap Seiya tiba-tiba

"Eh? Memangnya Seiya-kun tidak merasakannya?"

"Merasakan apaan?"

"Cosmo itu... Kalau segini pasti bisa di lacak kan?"

"Eh?" Seiya menutup matanya dan mencoba merasakan Cosmo yang Mitsuki sebut-sebut "Memang benar aku bisa merasakan Cosmo, tapi lemah sekali... Mungkin setingkat dengan seorang Bronze Saint... Kalau Mitsuki tidak memberitahuku tadi, aku tidak mungkin bisa merasakannya" pikirnya

"SEIYA-KUN!"

"Eh? Ada apa?"

"Aku tahu asal Cosmo itu!"

"APA!?"

"Ayo cepat!"

Mitsuki langsung menarik tangan Seiya dan berlari sekencang mungkin tanpa memberitahu Seiya asal Cosmo tersebut

"Bagaimana Mitsuki bisa melacaknya? Cosmo ini telalu lemah untuk di lacak Saint biasa... Mungkin, hanya Gold Saint berpengalaman seperti Shion dan Dohko yang bisa melacak Cosmo semudah ini... Atau pemburu mungkin?" kata-kata Seiya yang terakhir itu benar-benar menghancurkan suasana deh...

.

.

~Di bagian hewan ternak~

"Kamu yakin ada di sini, Mitsuki?" tanya Seiya

"Aneh... Jelas-jelas asalnya dari sini..." gumam Mitsuki sambil celingak-celinguk sana-sini

Tempat itu kosong lompong, tidak ada manusia satupun -kecuali mereka-, yang ada hanya hewan-hewan yang memang ditempatkan di sana

"Jangan-jangan kamu salah?" tanya Seiya lagi

"Tapi..."

Kamu tidak salah Mitsuki, sekarang ini ada sepasang mata yang mengawasi gerak-gerik kalian...

"Mooooo~" (Author: Bunyi sapi Readers: Udah tau kale!)

"Ternyata sapi, kebo, dan banteng sama bunyinya ya?" canda Seiya

"Sapi dan kebo sih aku ngerti... Tapi kok banteng juga dimasukin?" tanya Mitsuki setengah bercanda

"Habis sama-sama gendut sih! Liat aja mukanya?" ucapnya sambil menunjuk salah satu banteng yang ada disitu "Muka bloon banget kan? HAHAHA!"

Sebuah perempatan muncul di kepala si banteng, karena amarahnya telah melebihi puncak si banteng pun berdiri tegak.. Eh? APPPAA!? Ba, bantengnya... Berdiri, sep-sep-sep-SEPERTI MANUSIIIIAAAA!?

"Udah lagi ya-" Seiya masih saja ngoceh tanpa memperhatikan banteng di belakangnya lagi!

"Se, Seiya-kun..."

"Ng, apa?"

Mitsuki hanya menunjuk ke belakang Seiya, dengan tanda tanya di kepalanya Seiya pun berbalik dan...

"WTH!?"

"Mooo! Bisa-bisanya kau mengata-ngataiku... Minotaur, si penjaga labirin yang telah menelan jiwa ratusan pria perkasa..."

"Eh... Aku bilang muka bloon ya? Bercanda kok, maksudku itu muka jenius! Bukan-"

"DDDDDIIIIAAAAMMMM!"

Tanpa pemberitahuan, Minotaur mengibaskan tangannya, mengenai perut Seiya dan membuatnya terpental beberapa meter ke belakang

"SEIYA-KUN!" jerit Mitsuki sambil berlari ke arah sang Pegasus

"Kh! Cosmonya memang tidak seberapa... Tapi ukurannya yang bikin susah..." ucap Seiya

"MOOOO! Sekarang siapa yang muka bloon!?" ledek Minotaur

"Sensi bener tuh kebo" gumam Seiya

"GW BUKAN KEBBOOO!"

Minotaur dengan cepat berlari ke arah Seiya dengan pose siap menyeruduk, Mitsuki juga langsung berdiri di depan Seiya

"Mitsuki! Kamu mau apa!? Bahaya!"

"Tenanglah Seiya-kun... Kali ini, aku yang akan melindungimu!"

Minotaur semakin mendekat

"Menjauhlah Mitsuki!" jerit Seiya, tetapi didiamkan olehnya

"CALLISTO!" seketika sebuah perisai Cosmo yang SUANGAT besar terbentuk dari tangan Mitsuki, bukan hanya besar tapi juga kuat, Minotaur saja terhentikan

"KUH!" Minotaur berusaha keras mendorong perisai tersebut

"Apa kamu tidak pernah dengar? Ukuran tidak ada hubungan dengan kekuatan!" Mitsuki menghempaskan perisai tersebut dan sekarang gantian Minotaur yang terpental ke belakang

"Mi, Mitsuki... Jurus itu-"

"Saat ke Sanctuary Roushi ada melatihku... Setidaknya aku bisa melawan dia"

"Kalau begitu kasih tahu dari tadi dong!"

"Gomen, aku pikir tidak relevan"

"Tentu saja relevan!"

Seiya dan Mitsuki terus ngobrol sendiri dan mendiamkan si Minotaur

"Grrrrr! WOI! LAWAN KALIAN ITU GW!" teriaknya sambil berlari mau menyeruduk mereka

"Heh! Sekarang giliranku! PEGASUS RYUSEI KEN!"

Pukulan-pukulan Seiya mengenai Minotaur dan membuat semacam kabut akibat benturan dengan tubuh Minotaur yang keras

"Apakah berhasil?" gumam Seiya

Tak lama, kabutnya menipis dan wujud Minotaur kembali terlihat, tubuhnya... Tidak terluka sedikitpun...

"AP, APA!?" jerit Seiya

"Kau membuatku marah bocah... SEKARANG RASAKAN JURUS ANDALANKU!" Minotaur mengambil kuda-kudaan, eh salah, kuda-kuda dan membakar Cosmonya yang sebenarnya gak seberapa

Tiba-tiba Mitsuki menyadari sesuatu, "SEIYA-KUN! Tanduknya! Tanduk Minotaur adalah pusat kekuatannya! Dia bermaksud mengumpulkan Cosmonya di tanduknya!"

"Bagaimana kamu tahu?"

"Sudah jelas kan!? Lihat! Cosmonya berkumpul di tanduknya!"

"Masa sih? Aku tidak bisa lihat..."

"Percayalah padaku!" Mitsuki menatap mata Seiya dalam-dalam, Seiya yang melihat keseriusan Mitsuki sudah pasti percaya

"Aku mengerti, tapi Pegasus Ryusei Kenku tidak bisa melukainya..."

"Itu serahkan padaku..."

"Eh?"

Tanpa berkata apapun, Mitsuki mengumpulkan Cosmo di kedua tangannya dan membentuk busur dan anak panah

"Itu kan... Kemampuan Henna..." pikir Seiya

Mitsuki fokus dan membidik Minotaur "ARTEMIS' ARROW!"

Panah itu melesat kencang ke arah Minotaur, tapi Minotaur yang melihatnya langsung melompat ke atas, menghindari panah tersebut

"GAWAT!... Tapi bercanda~"

Panah itu berbelok dan mengenai punggung Minotaur, seketika itu berubah menjadi tali Cosmo dan mengikat kencang Minotaur sampai dia jatuh ke tanah

"Panahnya... Berbelok" gumam Minotaur

"Panah Artemis adalah panah yang tak pernah meleset... Dia akan mengikuti targetnya bahkan sampai ujung dunia" ujar Mitsuki "Nah, aku beri kehormatan untuk melakukan ITU..." ucapnya kepada Seiya

"ITU?" tanya Minotaur

"Heh! Tentu saja memotong tandukmu!" ucap Seiya sambil mempersiapkan Pegasus Suisei Kennya

"Tu, tunggu Pegasus! Jangan-"

"PEGASUS SUISEI KEN!"

Kali ini Seiya membakar Cosmonya lebih tinggi, jadi dengan mudah satu tanduk Minotaur di potongnya

"ARGH! TANDUKKU! TANDUKKU YANG CANTIK!" Minotaur itu menangisi tanduknya yang berkurang satu

"Nah, akan kupotong yang satu lagi..."

Tapi niat itu terhenti ketika seorang laki-laki bersurai ungu gelap sekali, jika tidak dilihat dengan baik pasti terlihat berwarna hitam, tiba-tiba muncul di atas Minotaur yang masih terikat, kenapa aku bilang 'seorang laki-laki'? Karena sosoknya sama persis dengan manusia

"Dasar! Kamu ngapain sih? Sampai tanduk kebangaanmu terpotong seperti ini?" ucapnya kepada si Minotaur

"Tandukku... Huhuhu, tandukku"

"Taku! Ayo kembali, si Medusa udah marah-marah tuh"

"Tanduk~"

"Iya iya kita sambungin nanti..."

Iya pun mengambil tanduk Minotaur yang tergeletak di depan Mitsuki dan Seiya, lalu mempersiapkan teleportasinya, "Sampai jumpa lagi, Saint of Athena..." ucapnya sebelum menghilang

"Siapa orang itu?"

.

.

~Di luar Central Zoo~

Yuu berdiri sendiri di depan pintu masuk, entah menunggu Mitsuki atau hanya berdiri saja. Sepertinya dia larut dalam pikirannya

Flashback Mode ON

Yuu (9 tahun) baru saja pindah ke rumah yang ada di sebelah kediaman Kamishiro dan sekarang orang tuanya sedang berkenalan dengan Satsuki dan Sono-ojiisan

"Ada tamu ya?" tanya Teru (9 tahun), dibelakangnya terlihat Mitsuki (7 tahun) yang bersembunyi karena malu

"Ah, iya... Mereka keluarga Koizumi yang baru pindah ke rumah sebelah"

"Begitu? Namaku Kamishiro Teru, ini adikku Mitsuki" Teru memperkenalkan diri dengan sopan

"Sa, salam kenal..." ucap Mitsuki malu-malu masih bersembunyi di belakang Teru

"Ah salam kenal... Ini anakku, Yuu dan adiknya Shizuka"

"Yoroshiku" ucap mereka pelan

Yuu's POV

Lama-kelamaan... Tanpa kusadari, aku telah jatuh cinta pada Mitsuki-chan. Aku mencoba menutupinya, mendiamkannya, sampai...

~Mitsuishi Gakuen (SD)~

"Yuu-niichan..." Shizuka memanggilku

"Ada apa?"

"Ini, buku Mitsuki-chan... Kemarin ketinggalan di rumah kita..."

"Kamu mau aku mengembalikannya?" tanyaku sambil tersenyum, Shizuka hanya mengangguk pelan

"Baiklah..." aku mengelus rambutnya dengan halus

Tapi, begitu sampai di depan kelas Mitsuki-chan, aku mendengar dia berbicara dengan teman-temannya

"Eh!? Kakak Kaoru-chan ditembak!?" tanya Mitsuki-chan tak percaya

"Iya! Aku dengar dari Hikaru-niichan, katanya murid kelas 6!" ujar Kaoru, teman Mitsuki-chan

"Masa!? KYAA! Kakak Ruu-tan ikemen sih!" seru Ayame -teman Mitsuki-chan juga- ala fangirl

"Ayame-chan..."

"Kenapa? Kan memang kenyataan! Mitsucchi juga suka tipe ikemen kan?"

"Eh!?" wajah Mitsuki-chan berubah merah merona...

Waktu itu, aku belum mengerti betul. Aku salah kaprah dan berpikir "Kalau aku juga terkenal di kalangan perempuan pasti Mitsuki-chan akan suka padaku!"

Sejak itulah aku menjadi Playboy, aku tahu yang orang lain pikirkan, karena alasan bodoh seperti itu aku merayu ratusan gadis... Aku juga tahu, tapi begitu aku sadar aku sudah tidak bisa berhenti

Flashback Mode OFF

Yuu melihat ke arah pintu masuk kebun binatang tersebut dan menemukan Mitsuki dan Seiya berjalan keluar, dia bermaksud mendiamkan mereka, tapi tidak terduga Mitsuki mendekatinya dan meminta maaf atas ucapannya. Yuu juga meminta maaf atas sikap Playboynya dan berjanji akan mencoba berubah. Akhirnya hubungan mereka berdua dapat kembali seperti semula

.

.

~Di Tempat Persembunyian Akumu~

"Tandukku~ Tandukku yang cantik~" Minotaur masih menangisi tanduknya

"Oi! Tolong sambung tanduknya lagi, aku sudah bosan dengar rengekannya" ucap laki-laki tadi ke Medusa

"Kamu! Bisa-bisanya berkata seperti itu ke Medusa-sama!" ucap antek Medusa -yang paling sering disiksa ituloh-

"Kamu... Barusan ngomong apa?" tanyanya dengan deathglare dan hawa pembunuh yang besar

"Ah tidak! Maksud saya, Medusa-sama adalah ajudan kita jadi-"

"Sudah kubilang kan? Walau aku seorang Akumu level 1, aku tidak akan menganggap Medusa sebagai ajudanku..." ucapnya sambil berjalan keluar ruangan itu, sebelum keluar dia sempat berhenti dan kembali berbicara "Satu-satunya ajudanku... Hanyalah Dewi seorang..."

"Dewi?"

Laki-laki itu tidak menjawab, hanya menunjukkan sebuah senyum yang misterius dan keluar

"Apa-apaan dia!? Cuman Doopleganger/Shape Shifter hybrid aja sombong!" keluh antek tadi

"Pfft, AHAHAHA!" Medusa yang dari tadi diam tiba-tiba tertawa

"Kenapa, Medusa-sama?"

"Tidak... Rasanya tidak cocok siluman katak level rendah sepertimu berkata itu"

Antek itu langsung pasang muka Zelos(?)

"Ya sudahlah, pasang tanduk Minotaur kembali" titahnya

"Siap! Medusa-sama!"

"Dan setelah itu... Bawalah Doopleganger satu itu ke ruang 'penjinakan'..."

Sebuah senyum puas muncul di wajah antek itu, "Dengan senang hati!" setelah berkata itu ia pun keluar dan menyeret Minotaur bersamanya (Readers: Bussseettt... Kuat bener)

"Fufufu... Anjing nakal perlu diberi pelajaran..." gumam Medusa

~Kembali ke Seiya dan Mitsuki~

Mereka berdua sedang berjalan pulang, yah setidaknya Seiya mengantar Mitsuki pulang, mana mungkin mereka jalan sampai Yokohama kan?

"Mitsuki... Yang kamu bilang sebelum Minotaur muncul itu..." ucap Seiya memecah kesunyian

"Eh? Kenapa?"

"Apa kamu serius?"

"Tentu saja" jawab Mitsuki dengan polosnya

Wajah Seiya langsung berubah merah, "Benar!? Kamu itu, su-su-su-su-suka padaku!?"

Kali ini wajah Mitsuki yang berubah merah, "EEHHHH!?"

"Loh? Bukannya kamu sendiri yang bilang 'watashi wa sono yonna no Seiya-kun ga suki dakedo' kan?" (Note: Bahasa Jepang, artinya "Tapi aku suka Seiya-kun yang seperti itu)

"Benarkah? Perasaan aku bilangnya itu 'watashiTACHI wa sono yonna no Seiya-kun ga suki dakedo' loh..." (Note: Kalau yang ini "Tapi KITA suka Seiya-kun yang seperti itu)

"Eh?" Seiya masang muka dumbfounded...

"Jangan-jangan, Seiya-kun tidak mendengar bagian 'tachi'nya dan pikir aku suka pada Seiya-kun ya?"

"Eh, yah, be-begitulah..." jawab Seiya malu

"Ahaha, ada-ada saja... Lagipula 'suka' yang kumaksud it suka sebagai teman loh..."

"Begitu ya...?" (T^T)

"Se, Seiya-kun...?"


Wina: Seiya... Kasihan deh...
Seiya: Ugh... (T^T)

Date 1- 完」

SELESAI!
Wina: Selesai satu kencan...
Mitsuki: Masih 4 lagi ya? *pasrah*
Wina: Fight Mitsuki... Oya, selama fic ini saya tidak akan membalas review... Mohon maaf ya
Mitsuki: Dan lagi, kayaknya ada karakter baru lagi tuh... 'Dewi' itu siapa? Athena? Demeter? Persephone?
Wina: Ada deh! Berhubungan sama reinkarnasimu sebelumnya!
Mitsuki: Diana?
Wina: Iya~
Mitsuki: Hmm... Oya, projek tentang Goldies 100 tahun lalu gimana?
Wina: Oh, itu terpaksa di tunda... Soalnya aku gak sabar ngebuat yang ini!
Mitsuki: *sweatdrop*
Wina: Sudahlah, kita tutup yuk!
Mitsuki: *senyum malaikat* Terima kasih sudah mau membaca sampai habis
Wina: *senyum malaikat* Maaf atas segala typo, OOC keterlaluan, kegajean, ato ficnya aja yang terlalu jelek!
Wina, Mitsuki: Sampai jumpa di Chapter selanjutnya~
Wina: Coming up next is Andromeda!
Mitsuki: Dimarahin Sophie-chan tuh...
Wina: Ehehe, jangan marah dulu Sophie-chan! Shun gak kegatelan kok!