Aku bukan cinderella
(terinspirasi dari dil hai tumhara)
pair : sasufemnaru, sasokarin
genre :AU, family,Romance,Gender-Bender,typo(s) ,
Selamat membaca !
Kediaman rumah keluarga Namikaze, hari ini dirundung duka atas kematian kepala keluarga, Namikaze Minato yang meninggal akibat kecelakaan mobil bersama istri keduanya, Uzumaki Kushina. Semua orang datang mengucapkan bela sungkawa dan memberikan dukungan moril kepada istri pertama alm. Minato- Namikaze Sara dan putri tunggalnya, Namikaze karin.
(Flasback waktu tiba di rumah sakit setelah mendapat kabar kecelakaan.)
Sara tiba dirumah sakit Konoha dengan tergesa-gesa, langkahnya terhenti saat melihat pasien yang dia kenali sebagai sahabatnya dan juga selingkuhan (cinta pertama) suaminya- Uzumaki Kushina yang sudah terbaring tak bernyawa lagi, dan juga merupakan korban kecelakaan mobil yang dikemudikan Minato,suaminya.
Dia memandang jasad Kushina dengan perasaan campur aduk antara marah dan kecewa, karena dirinya dihianati oleh sahabat yang sudah dianggapnya sebagai saudara karena berselingkuh dengan suaminya, kemudian sedih karena sahabatnya kini telah tiada.
Serta bahagia karena tidak ada lagi yang akan mengganggu kehidupan keluarga kecilnya mulai sekarang..
Kemudian jenazah Kushina dibawa ke kamar mayat oleh petugas rumah sakit.
Sara pun melangkah- kan kakinya menuju ruangan Sang suami yang kini dirawat.
Setelah melewati beberapa ruangan, orang lewat dan tiga belokan, Sara pun sampai di ruang rawat Minato. Kriett...! Sara pun membuka ruangan itu dengan pelan, kemudian dia masuk kedalam ruang rawat sang suami.
Disana terbaring suaminya,Namikaze Minato dengan banyak perban ditubuhnya disana-sini.
Minato memandang istrinya yang kini telah berada disampingnya, digenggamnya tangan istrinya itu, kemudian dia memohon maaf.
" Maaf, maafkan aku Sara. Tolong jangan salahkan Kushina, karena ini semua salahku, aku sudah mengancamnya agar dia mau menikah denganku" ucap Minato sambil menggenggam tangan Sara sambil terisak.
" Sudah Minato, jangan banyak bicara lagi, kau harus istirahat" jawab Sara yang juga terisak dan tak sanggup melihat kondisi suami yang begitu dicintainya.
"Waktuku sudah tidak banyak lagi Sara, tolong maafkan Aku dan Kushina. Tolong jaga putri kami Naruto, dia masih terlalu kecil dan tidak tau apa-apa tentang semua ini." mohon Minato dengan nafas yang sudah tidak beraturan (mengap-mengap xD)
Sedangkan Sara mengangguk pelan, pertanda "ya" karena tidak sanggup bicara karena tangisnya.
"Rawat dia seperti kau merawat putri kita Karin" ucap Minato kemudian menghembuskan nafas terakhirnya.
Tiitt.. Tiitt.. (Bunyi alat pendektesi jantung)
Sara memandang alat pendektesi tersebut yang menunjukan garis lurus panjang dengan pandangan yang sulit diartikan.
Kemudian seorang perawat datang menggendong seorang gadis kecil bersurai pirang dan berusia 1,5 tahun dengan perban dikepalanya.
" Nyonya, anak ini menanggis terus dan terus memanggil ibunya." kata si perawat menjelaskan kondisi Naruto.
Sara pun mengambil alih Naruto dari gendongan suster, kemudian pergi dari ruangan itu dengan Naruto yang menjerit nangis di gendongannya.
-Bersambung-
A/n :
ini fic pelampisan stress Naru yang masih hutang untuk melanjutan fic Sfn naru yang lain.
Akhir kata ripiw please ^0^
sign out
Naruhime
