Title:I LIKE YOU THE BEST

Pairing : Meanie (main), Verkwan, Soonseok, Seunghan

Author: David Rd

Language: Indonesian, Rating: Rated: T

Genre: Romance/Drama

Chapters: 1/14

Note:

Kesamaan cerita hanyalah ketidaksengajaan semata. Pernah baca cerita serupa anggap saja nasib.

Warning! Alur cerita membosankan alias gampang ditebak, banyak tipo, cerita nggak mutu, cerita terlalu pendek, bahasa terlalu formal, dll.

Don't like don't read! Comment is appreciated while no room for bashing!

The characters here belong to God and their parents.

Finally happy reading and I hope you'll enjoy it.

Davidrd copyrights

2011 productions

.

.

.

NEW TARGET?

Sekolah pagi ini sangat ramai. Tahun ajaran baru, baru saja dimulai. Banyak murid baru berdatangan. Seorang pemuda kurus berambut hitam berjalan dengan senyum terkembang di wajahnya. Dilihatnya pintu gerbang sekolah barunya dengan tatapan pasti.

"Yah, apa kau tahu? Kim Mingyu akan mencari target baru tahun ini," ujar seorang anak kepada teman perempuannya.

Murid perempuan lainnya pun menyahut,"Mwo? Benarkah? Kemana Lee Minbeok?"

"Kau tak tahu? Dia keluar dari sekolah tahun ajaran kemarin. Aku dengar dia masuk rumah sakit dan benar-benar luka parah," salah seorang teman lainnya yang kebetulan lewat ikut menyambung pembicaraan kedua anak tadi.

"Wah, Kim Mingyu sudah sangat keterlaluan," anak pertama berkata.

"Lalu siapa yang akan jadi targetnya tahun ini? Kau ingat? Semua anak yang dikerjainya selalu keluar dari sekolah dalam waktu kurang dari satu semester. Paling lama hanya tiga bulan," si perempuan berkata disahuti anggukan dari kedua temannya.

Wonwoo heran mendengar pembicaraan murid-murid tadi. Kenapa di sekolah semewah ini masih ada anak yang suka menindas anak lain. Dia pikir, setelah beberapa kali berpindah sekolah, dia akan menemukan tempat yang cocok dengannya, namun ternyata semuanya salah.

Tiba-tiba saja suasana pagi yang tadinya riuh berubah menjadi sepi. Wonwoo bingung melihat semua anak berubah secepat kilat menjadi diam. Diliriknya segerombolan anak yang tadinya tengah membicarakan seorang siswa bernama Kim Mingyu juga ikut terdiam.

Dilihatnya dari arah gerbang sebuah sepeda motor sport wana merah melintas menuju parkiran dengan kecepatan yang tidak bisa dikatakan pelan. Wonwoo yang tak tahu apa-apa hanya melanjutkan aktivitas berjalannya menuju ruang kelas barunya. Namun aneh, dilihatnya semua anak mulai menunduk saat pengendara sepeda motor itu turun dari kendaraannya seusai memarkirkan benda mewah itu.

"Ada apa sebenarnya ini?" Wonwoo bertanya-tanya dalam hati.

Pemuda itu berjalan santai menuju ke arahnya. Kenapa pemuda itu mendekatinya? Apa yang salah dengannya? Apa karena hanya dia satu-satunya murid yang tidak menundukkan kepalanya? Omo, bagaimana ini? Apa yang harus ia lakukan?

Satu langkah di depan tubuhnya yang kaku seketika, pemuda berambut keunguan itu menatap tajam matanya dan bertanya dengan suaranya yang sedikit berat,"Nama?"

Wonwoo langsung salah tingkah.

"Apa kau tuli?" pemuda itu semakin mendekat ke arah Wonwoo. Tangannya mulai mendekat ke arah dada pemuda kurus itu dan mencengkeram erat nametag di jas sekolahnya.

"Jeon Wonwoo. Such a good name. Welcome to Pledis," pemuda bertampang sangat tampan itu kemudian menggosok-gosok pelan nametagnya dan meniupnya sesaat,"Good Luck!" ujarnya sembari memberikan wink andalannya.

Pemuda itupun pergi meninggalkannya dan semua anak kembali berbisik-bisik. Sekarang, banyak anak yang menunjuk-nunjuk dirinya. Sebenarnya apa yang terjadi?

.

.

.

Mingyu POV

"Yo, man. Already get a target huh?" Hansol sahabat terbaikku yang terkenal karena wajah bulenya menyapaku saat aku baru memasuki kelas.

"Yeah, something like that I think," aku hanya tersenyum kecil menanggapi pertanyaan Hansol.

Kuletakkan tasku di atas meja dan langsung merebahkan tubuhku ke kursi. Aku benci sekali sekolah. Andai saja aku boleh memilih, aku tak akan pernah datang ke sekolah. Apa yang aku dapatkan dengan bersekolah? Tak ada.

Seseorang tiba-tiba melemparkan kaleng minuman ke arahku. Aku yang tadinya sudah memejamkan mata, kini terpaksa melotot lebar-lebar. Kulihat temanku yang tahun lalu masih memiliki rambut hitam sekarang sudah mengecatnya menjadi kecoklatan sesuai dengan warna favoritnya kemudian menatanya dengan style acak-acakan seperti baru bangun tidur, tapi menurutku dia tetap terlihat keren.

"What's up man? Hey, sekolah baru akan dimulai, tapi tampangmu seperti sudah ditimpa ribuan PR. Bersemangatlah! Fighting!" sambil mengepalkan tangan kanannya, Minseok tersenyum ke arahku. Kenapa anak ini selalu bisa tersenyum setiap saat. Apa dia tidak capek?

"Arraseo," hanya itu jawabanku.

Sekarang pikiranku beralih ke arah target baruku. Jeon Wonwoo. Pemuda kurus dengan mata rubah yang baru pernah kulihat. Apa dia murid baru? Selama ini aku belum pernah melihatnya dan sepertinya dia juga tak kenal denganku. Kalau dia murid lama, dia pasti akan dengan mudah mengenaliku. Siapa di sekolah ini yang tak kenal dengan Kim Mingyu.

Saat aku tengah melamunkan hal yang tak penting itu, tiba-tiba guruku masuk ke dalam kelas bersama seorang murid baru.

"Pagi anak-anak!"

"Pagi, Saem!" sapa semua murid kecuali aku tentunya.

"Baiklah, kalian pasti sudah tahu kalau akan ada murid baru di kelas kalian. Kenalkan murid pindahan yang mulai saat ini akan menjadi bagian dari kalian semua. Silakan perkenalkan dirimu!"

Anak itu maju perlahan dengan malu-malu. Dan saat murid baru itu berdiri di depan kelas, betapa terkejutnya bahwa anak itu adalah anak yang kutemui tadi pagi. Yang kuanggap sebagai target baruku. Matanya melihat ke arahku dan sontak dia mundur hingga menabrak papan tulis di belakangnya dan membuat semua anak di kelas tertawa melihat tingkah anehnya.

"Wonwoo, ayo perkenalkan dirimu, nak," suruh Mrs. Lee.

"Ne," matanya masih menatap ke arahku dan kulihat tangan dan seluruh tubuhnya gemetaran.

"Annyeonghasseyo, Jeon Wonwoo imnida. Mohon bantuannya," dengan takut-takut dia membungkuk.

Aku hanya tersenyum melihat tingkah gugupnya. Belum pernah aku menyaksikan seorang targetku yang begitu berbeda. Biasanya targetku akan sok jagoan dan tidak mau mengakui kekalahannya, namun sepertinya targetku yang satu ini sudah menyerah sebelum berperang.

"Baik, Wonwoo. Sekarang kamu duduk di bangku kosong itu!" perintah Mrs. Lee sambil menunjukkan bangku kosong di sebelahku.

"Ne, sonsaengnim."

Dia berjalan dengan menundukkan kepalanya dalam-dalam. Tak pernah lagi tatapannya bertemu denganku. Aku tahu, sekarang pasti dia sedang ketakutan setengah mati. Dia pasti sudah tahu siapa aku sebenarnya sehingga sekarang dia bersikap seperti ini.

Setelah meletakkan tasnya dan duduk dengan tenang, aku mendekat ke arahnya sambil menjabat erat tangannya yang gemetaran dan berkata,"Kim Mingyu imnida. Senang berkenalan denganmu, JEON. WON. WOO."

Kulepaskan genggamanku dan kembali duduk ke posisiku semula. Dari sudut mataku, kulihat anak itu masih gemetaran. Apa ada yang salah dengannya?

End of Mingyu POV

.

.

.

Wonwoo POV

Oh Tuhan, apa yang seharusnya aku lakukan? Aku telah berurusan macam-macam dengan kingka sekolah di hari pertamaku. Bagaimana bisa aku begitu bodoh hingga tak menyadarinya? Aku tak mau kejadian di sekolah-sekolahku yang dulu terulang disini. Aku tak mau pindah sekolah lagi. Sudah cukup yang kualami, tapi apa yang harus kulakukan dengan kingka satu ini?

Omo, dia benar-benar menakutkan. Tatapannya sangat tajam. Tapi, wajahnya. Wajahnya sangat tampan seperti wajah model yang dikeluarkan dari majalah fashion ternama. Apa dia model? Ah persetan dia model atau bukan, yang jelas dia benar-benar membuatku stress di hari pertamaku sekolah.

Tengah sibuknya memikirkan apa yang mungkin terjadi padaku, kudengar seseorang masuk ke ruang kelas dengan terburu-buru.

"Mrs. Lee, maaf saya terlambat," seorang pemuda dengan jas sekolah yang tersampir di lengannya membungkuk kepada wali kelas kami. Mrs. Lee tersenyum kecil dan mempersilakan murid yang terlambat itu duduk.

End of Wonwoo POV

tbc

RnR chingudeul…