THE KINGDOM

Disclaimer: NARUTO MILIK MASASHI KISHIMOTO

Rate T

Pairing: SasuHina ( Uciha Sasuke X Hyuga Hinata)

And other slight pairing.

Warning: OOC, AU, typo, Gaje, ide pasaran dan kesalahan-kesalahan lainnya yang bisa membuat sakit mata dan kejang-kejang ( haha ayan kali yah). Jadi mending tekan back.

I hope you like It, In this Story

.

.

.

Summary :

Kehidupan tidaklah selalu indah. Pepatah ini mungkin sudah kuno tapi tidak ada yang dapat memungkirinya bahwa memang benar pepatah tersebut. Dunia selalu berputar, hari selalu berganti tapi semua tetap sama baik di Kerajaan Matahari ataupun Kerajaan Bulan. Kerajaan Matahari ataupun Kerajaan Bulan merupakan Kerajaan besar dan sangat ditakuti jadi tidak heran jika keduanya bermusuhan.

Chapter 1

Alkisah di bukit tinggi dekat lembah selatan Atlanta berdiri sebuah kerajaan yang sangat luas dan megah. Kerajaan itu bernama kerajaan Mataharu, kerajan ini dipimpin oleh tiga Raja yang sangat haus akan kekuasaan. Sang pemimpin bernama Uciha Sasuke yang sangat hebat dalam permainan pedangnya, siapapun yang bertarung dengannya pasti akan mengalami kekalahan telak, yang kedua adalah Uzumaki Naruto, dia merupakan salah satu penguasa yang ahli dalam pertarungan menggunakan pedang sama seperti Sasuke dan terakhir adalah Shikamaru dia adalah ahli dalam menyusun strategi. Kehebatan ketiganya sudah diakui berbagai kerajaan lain jadi mereka hanya menurut ketika sebuah undangan yang menyatakan bahwa mereka menginginkan kerajaan menjadi bagiannya. Dilain tempat tepatnya di Utara Balero juga berdiri sebuah kerajaan yang tak kalah besar dari kerajaan Matahari. Kerajaan tersebut bernama kerajaan Bulan, kerajaan ini dipimpin oleh tiga Ratu yang sangat cantik. Tetapi dibalik kecantikan mereka, mereka akan menjadi orang yang berbeda jika sedang bertarung. Sang pemimpin bernama Hinata, walaupun sifatnya lembut dia akan tetap bersikap seperti seorang penguasa jika keadaannya mengharuskannya berbuat seperti itu. Pemimpin kedua adalah seorang gadis bersurai merah muda yang cantik seperti namanya yaitu Sakura dan yang terakhir adalah Temari, gadis ini mampu menciptakan angin yang besar hanya dalam satu kibasan kipasnya.

The Kingdom

"Hinata kudengar kerajaan di Barat sedang mencoba melakukan kudeta, bagaimana pendapatmu," gadis bersurai merah muda itu memperlihatkan sebuah surat yang dia dapatkan dari utusannya. Gadis itu sedikit heran melihat sang pemimpin yang terlihat tidak bersemangat. " kau kenapa Hinata," Sakura meletakkan surat yang dia bawa dan kembali fokus menatap sang pemimpin yang sedang melamun. Merasa taka da respon Sakura mengibaskan tangannya didepan wajah Hinata,

"Ada apa Sakura."

"Kau melamun Hinata, ada yang menganggu pikiranmu."

"Ah tidak kok."

Sakura tahu jika ada Sesutu yang dipikirkan oleh Hinata tapi dia lebih memilih diam dan melanjutkan laporan yang dia dapat dari utusannya tadi.

"Kudengar kerajaan di Barat ingin melakukan kudeta, bagaimana menurutmu."

"Kupikir kita juga harus berunding dengan Temari."

"Aku sudah bicara padanya, dia bilang itu terserah padamu."

"Baiklah kalau begitu biarkan saja."

Sakura tidak terkejut ataupun merasa khawatir karena sekarang dia tahu bahwa Hinata melamun sejak tadi karena mempertimbangkan hal yang ingin disampaikannya. Sakura lupa salah satu kehebatan sang pemimpin yang bisa dengan mudah menganalisis kondisi apapun termasuk kondisi kerajaan yang berada dibawah kerajaannya.

The Kingdom

"Temeee aku mendapatkan laporan bahwa di sebelah Barat ada kerajaan yang ingin melakukan kudeta, bagaimana jika kita membantu mereka mungkin saja dengan begitu kita bisa memulai langkah kita untuk memperluas kerajaan kita sampai ke Barat."

"Diam dobe, apa kau sudah bertanya pada Shikamaru terlebih dahulu bukankah kau juga harus berunding dengannya."

"Aku cukup pintar teme, tadi aku sudah membicarakannya dengan shikamaru."

"Lalu."

"Persentasenya 60-40 hanya 40% harapan untuk kalah."

"Baik kirim bantuan untuk kerajaan tersebut jika mereka memerlukan."

Naruto langsung pergi meninggalkan Sasuke yang masih berdiri memandang sebuah bunga yang dia dapat saat dia bersama kaa-sannya yang pergi untuk pertama kalinya dari kerajaan Matahari dan tak sengaja menemukan bunga disekitar hutan. Padahal sekitar kerajaan mereka sangatlah panas jadi tidak mungkin tumbuhan hidup apalagi bunga secantik ini. Air di kerajaan mereka selalu kering tapi beruntung Sasuke yang memiliki kekuatan khusus yang mampu membuat suatu keajaiban. Sasuke berbeda dengan Naruto ataupun Shikamaru, jika Shikamaru beruntung mendapatkan otak yang jenius dan pandai dalam membaca suatu keadaan dan Naruto yang mempunyai semangat tinggi serta skill yang hebat dalam segi pertarungan apapun. Walaupun mereka adalah pemimpin yang haus akan kekuasaan tapi mereka tetaplah seorang penguasa yang bijak yang selalu membantu rakyatnya dan kerajaan-kerajaan yang ada dibawahnya. Masa lalu ketiganya sangatlah buruk dan mungkin hal itu merupakan salah sayi factor kenapa ketiganya sangat akrab.

"Kenapa setiap aku melihat bunga ini aku seperti melihat seseorang, terakhir kali aku seperti ini pada saat aku pertama kali menyiramnya." Itulah yang selalu dipikirkan Sasuke jika dia melihat bunga tersebut.

Angin yang berhembus dengan lembut membuat suasana kerajaan menjadi lebih segar. Taman yang dibuat dengan indah tampak bunganya meliuk-liuk indah seiring terpaan angin mebuat suasana tampak lebih hidup. Bunga-bunga yang bermekaran dengan berbagai jenis dan warna yang sangat indah dipandang mata. Seorang gadis bersurai indigo sedang terlelap disebuah bangku panjang yang sangat cantik. Di sisi kanan dan kiri tempat bersantai gadis itu berhiaskan bunga-bunga yang indah. Gadis itu mengerjapkan matanya dan langsung mengambil posisi duduk, dia menyandarkan punggungnya ke bangku yang dia duduki. "Bunga itu lagi," sang gadis melangkah kearahbunga yang tampak berbeda dari bunga-bunga yang ada ditamannya. Sejak dia berumur 12 tahun tidak sengaja dia mendapatlan bunga itu karena bunga adalah favoritnya tanpa pikir panjang Hinata kecil dibantu sang ayah menanam bunga tersebut. Pada saat Hinata berunur 15 tahun bunga itu menampakkan wujud aslinya. Hinata juga heran kenapa sampai sekarang dia tidak membuang bunga itu saja. Bunga bewarna merah darah itu selalu membuat Hinata merasa nyaman untuk alas an itulah dia tidak membuang bunga itu. "Sudah lama sekali Tou-san."

Flashback

"Hinata jangan terlalu jauh."

"Baik Tou-san."

Hinata yang berusia 12 tahun berlari di tengah taman milik ayahnya, dia berlari tanpa tahu jalan hingga akhirnya dia menyadari bahwa dia telah jauh dari tamannya. Hinata yang masih kecil hanya bisa menangis karena sekarang dia tidak bisa bertemu Tou-sannya lagi. Ayah Hinata sadar bahwa Hinata sekarang tersesat karena samar-samar dia mendengar Hinata meminta tolong.

"Hiks. . Hiks Tou-san Hinata takut," Hinata meringkuk mendekap kedua kakinya sambil menundukkan kepalanya tapi karena suatu yang menyilaukan. Hinata terpaksa mengangkat kepalanya dan sejenak terdiam melihat sebuah bunga yang tidak pernah dia lihat. Entah atas keinginannya sendiri atau tidak kini Hinata sudah berada disepen bunga tersebut dan entah kebetulan atau tidak sang Tou-san juga berdiri di dekat bunga itu. Melihat sang Tou-san Hinata langsung memelukny erat, Hinata takut sangat takut dan semenjak itulah dia mulai merawat bunga itu.

End Flashback

Hinata kembali keruangannya dan melihat Sakura yang sedang duduk bersama Temari. "Ada apa lagi ini," Hinata langsung memposisikan dirinya duduk dihadapan keduanya.

"Kau tahu Hinata, mereka meminta bantuan."

"Maksudmu apa Sakura."

"Kerajaan di Barat yang ingin melakukan kudeta sedang meminta bantuan kepada kerajaan Matahari dan itu sangat membahayakan," Temari mulai angkat bicara.

"Aku tahu ini akan terjadi, kalian tidak usah khawatir besok aku akan ke Barat dan kuharap kalian mengizinkannya."

"APA . . itu tidk bisa Hinata, aku ikut" Sakura tidak terima.

"Dengarkan dulu Sakura jangan disela."

"Tapi Temari itu berbahaya untuk Hinata."

"Tenang Sakura aku bukan anak kecil aku juga pemimpin terlebih aku memiliki keistimewaan jadi kau tenag saja. Aku tahu niatmu baik tapi kumohon percayalah Sakura lagipula aku sudah mempunyai rencana."

"Baik apa rencanamu."

The Kingdom

"Kau kutugaskan untuk segera kesana Naruto tidak ada penolakan."

"Kau jahat Temeee kenapa tidak Shikamaru saja aku ingin istirahat lagipula kenapa harus buru-buru memang kita ingin perang besok."

"Tsk . . ikuti saja Naruto, merepotkan."

Pemuda berambut jabrik itu hanya bisa mengacak-ngacak rambutnya frustasi karena waktu istirahanya harus dia lewati.

"Dasar TEMEEEEE."

"Diam DOBE."

"Tsk . . MEREPOTKAN."

To Be Continue

Akhirnya selesai juga mengetiknya lega rasanya. :)

sebenarnya sih ini mau dibuat one shoot tapi mau gimana lagi rasanya kalau dibuat dalam sekali publish alurnya bakalan kecepetan. Apalagi selalu banyak ide yang yang berkeliaran didalam otakku ini. #sombongnyaa

sebenarnya, yang dituliss itu udah ada di otak tapi itulah ketika saya mulai menghadap my Lappy otak saya tiba-tiba jadi lemot dan lupa sendiri ama kerangka cerita yang saya karang. -_-

apakah ini layak dilanjut? delete or no?

Oh, ya saya masih author baru di dunia FFN. Jadi saya harap bagi para senpai yang gak sengaja liat fanfic ini agar meninggalkan komentar, pesan, kritik dan himbauan kepada saya agar saya bisa membuat FFN yang lebih bagus, berkualitas dan dapat dinikmati oleh para reader saya. Dengan cara meninggalkannya di kotak REVIEW yang tersedia. :)

trimaksih sebelumnya. :)

Sekali lagi RnR pleaseeeee