Disclaimer: Cast milik Tuhan, cerita ini murni milik saya

Author: Re angg

Cast:

Huang Zi Tao

Wu Yi Fan a.k.a Kris Wu

Slight Cast: Belum ditentukan

Genre: Romance/Hurt/Comfort

Length: Chaptered

Summary:

Mencintai angin harus menjadi suit…

Mencintai air harus menjadi ricik…..

Mencintai gunung harus menjadi terjal…

Mencintai api harus menjadi jilat….

Mencintai cakrawala harus menebas jarak….

Mencintaimu harus menjadi aku…

Author's Note:

Ide cerita yang tiba-tiba muncul karena membaca cerbung di page sebelah yang mencantumkan quote dari Sapardi Djokodamono. Membuat aku jatuh cinta dengan sajak, penasaran dan mencari-cari yang akhirnya menemukan beberapa karya Beliau yang menginspirasiku membuat cerita ini sekaligus kujadikan judul. Ini ff pertamaku meskipun aku mengenal ffn dari beberapa tahun yang lalu aku hanya mondar-mandir jadi eader dan reviewer, kuharap ada diantara kalian yang menyukainya. Yang mau complaint, marah-marah, request atau apapun silahkan PM atau hubungi aku lewat FB.

YAOI DON'T LIKE DON'T READ

NO COPAS

Chapter 1

Sajak Kecil Tentang Cinta

Mencintai angin harus menjadi suit…

Mencintai air harus menjadi ricik…..

Mencintai gunung harus menjadi terjal…

Mencintai api harus menjadi jilat….

Mencintai cakrawala harus menebas jarak….

Mencintaimu harus menjadi aku…

(Sapardi Djokodamono)

Someone pov

Hujan masih mengguyur Beijing sama seperti satu jam yang lalu deras, dingin, dan sunyi. Aku disini diruangan yang cukup luas untukku duduk snediri menatap derasnya rintik hujan diluar melalui kaca jendela. Tak ada yang bias kulakukan sekarang selain menunggu hujan reda karena semua pekerjaanku sudah selesai dari satu jam yang lalu. Malangnya hujan malah turun saat aku bersiap-siap untuk pulang.

Hujan kenbali mengguyur kota ini setelah beberapa bulan cuaca panas benar-benar menyiksa. Hujan membuatku selalu mengingatmu, bagaimana kabarmu sekarang? Apa kau baik-baik saja? Apa kua merindukanku? Apa kau masih mencintaiku? Kalau boleh aku berharap aku ingin kau masih menganggapku seperti dulu. Aku masih sama seperti dulu mengingatmu, merindukanmu, mencintaimu dan akan terus seperti itu.

Sepertinya aku terlalu banyak berharap kau mungkin sudah melupakanku bahkan membenciku mungkin. Aku mengusap air mata yang menetes di pipiku, aku menangis lagi selalu seperti ini setiap mengingatmu ternyata aku memang tak pernah bias melupakanmu. Bagaimanapun aku mencobanya aku tak akan pernah bisa. Maafkan aku, aku telah menjadi orang yang sangat jahat untukmu meskipun aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyakitimu. Hujan kenapa harus hujan.

Flashback

"Ayo lari! Sebentar lagi hujan turun aku tidak mau kebasahan. Namja bermata panda itu terus saja berlari untuk menghin dari gerimis yang mulai turun sambil menenteng belanjaan dikedua tangannya."

"Pelan-pelan saja sayang jangan berlari terlalu cepat lagi pula pasti menyenangkan bermain dibawah hujan, ya kan? . Namja berambut blonde itu menjawab sambil terus berlari menyusul pemuda bermata panda didepannya."

"Terserahmu saja kalau kau mau bermain hujan, tapi aku mau pulang. Kembali menolak tawaran bermain hujan dari namja yang berada di belakangnya sambil terus berlari."

"Baiklah tao sayang ayo kita pulang, ayo tambah kecepatan la…..Zrassssshhhhhhshhhhhh. Belum selesai berbicara tapi hujun sudah lebih dulu turun dan mengguyur semua yang ada dijalan."

"Huft….. ini semua gara-gara kau, coba tadi turuti kata-kataku dan kita berlari lebih cepat kita pasti tidak akan kebasahan seperti ini kan. Namja manis nernama Huang Zi tao itu terus saja menggerutu sambil mempoutkan bibirnya imut."

Mereka sudah sampai di apartemen sejak 30 menit yang lalu. Meskipun hujan tidak terlalu lama mengguyurnya tapi tetap saja tao masih belum berhenti menggerutu sejak mereka sampai. Tao memang tidak suka hujan apalagi harus terkena hujan dia lebih memilih berpanas-panasan sepanjang hari ketimbang harus terguyur hujan selama lima belas menit, tapi begitulah meskipun agak terdengar berlebihan.

Sedangkan Kris pria itu hanya tersenyum geli sambil membantu mengeringkan rambut kekasihnya dengan handuk. Bagi Kris mendengar tao menggerutu dan mengomelinya jauh lebih menyenangkan dari pada tao mendiamkannya.

"Kekasih" benar satu kata itulah yang mengikat mereka berdua selama ini. Bagi sebagian orang terdengar menggelikan memang ketika dua orang pria disebut sebagai sepasang kekasih tapi itulah kenyataan yang mereka jalani selama ini.

Kris kembali mengingat pertemuan pertama mereka, terjadi di sebuah supermarket berebut sebatang coklat saat hari sedang hujan 2 tahun yang lalu. Hari yang tidak akan pernah pria tinggi itu lupakan karena sebatang coklat yang akhirnya membuat tao memukul lengannya hingga membiru karena terlalu keras. Membuat tao menyesal karena memukulnya dan berulang-ulang membungkukkan badan dan meminta maaf.

Membuat Kris tersenyum lebar karena pemuda didepannya tak mau berhenti membungkuk dan meminta maaf. Membuat tao mentraktir kris coklat panas dikedai dekat supermarket. Membuat keduanya berkenalan, bertukar nomor telepon, berjanji bertemu lagi dan berlanjut ke pertemuan-pertemuan berikutnya. Membuat kris jatuh cinta dan dengan nekatnya menyatakan cinta tepat seminggu setelah pertemuan pertama mereka. Berakhir dengan hubungan mereka sebagai sepasang kekasih, semuanya benar-benar membahagiakan hujan, coklat dan tao menjadi perpaduan yang sangat sempurna dan menyenangkan dan kris selalu bersyukur karenanya.

TBC/END

Kembali aku katakan ini ff pertamaku jadi maaf kalau masih jauh dari kata sempurna dan banyak typo bertebarab disana-sini. Aku sangat berharap review dari kalian untuk kelanjutan ff ini dan untuk perbaikan tulisanku kedepannya. Beberapa chapter ff ini sudah aku ketik jadi tinggal edit dan publish itupun kalau kalian mau lanjut. Aku tidak keberatan dengan silent reader karena aku sempat ada di posisi kalian tapi kuharap kalau ada waktu sempatkan untuk review.

Thanks For Reading