GreyishPink

Main cast : RM a.k.a Kim Namjoon; Kim Seokjin

Other cast : other BTS member

Genre : T

Youtuber!Seokjin. BTS with 6 members! (except Seokjin)

.

.

.

GreyishPink

"Kau masih tak ada jadwal kosong hingga bulan depan?"

Seokjin sudah menanyakan pertanyaan seperti ini sejak bulan lalu. Teman baiknya, Min Yoongi–yang lebih dikenal dengan nama panggung Suga BTS, sungguh sibuk keterlaluan. Jadwalnya beruntun dan berjajar rapih. Waktunya untuk istirahat paling banter hanya sehari, mungkin dua hari namun digunakannya untuk pulang ke rumah.

"Kalau kau segitu sibuknya, kenapa aku tak boleh berangkat, eh?" Seokjin merajuk. Alkohol yang diminumnya mulai menghilangkan kesadarannya. "Aku tak boleh liburan bersama yang lain tanpamu, tapi jadwalmu sungguh padat, Yoongi-ah,"

Yoongi yang duduk di depannya, terkekeh sinis. "Hyung, lihat dirimu saat mabuk seperti ini. Siapa yang menjagamu kalau kau mabuk dan berbuat hal nekat?"

Seokjin mendengus keras. Kepalanya disandarkan di kursi.

"Kau yakin temanmu ini baik-baik saja?" Namjoon yang duduk di samping Seokjin terkejut ketika lelaki di sampingnya itu mendengungkan lagu Patbingsu dengan nada berantakan.

Yoongi mengangguk sambil terkekeh. Ia menegak tequilanya lagi, namun dengan cepat dicegah kekasih–sialan–nya.

"Kau juga minum terlalu banyak. Besok kita ada jadwal, hyung."

Yoongi jelas-jelas kesal, menyikut rusuk kekasihnya dengan pelan. Namun kekasihnya yang superberlebihan itu mengaduh sakit seolah Yoongi mematahkan rusuknya.

"Berhenti akting, Jim."

Jimin menghentikan aktingnya seketika, tersenyum lebar menatap Yoongi lalu melingkarkan tangannya di bahu kecil kekasihnya. "Ya ampun, lucunya kekasihku ini."

Namjoon memutar bola mata. Jika bukan karena rasa sakit di kepalanya yang disebabkan dirinya terlalu lama mendekam di studio, Ia tak akan mau ikut Yoongi malam ini. Ia butuh udara segar dan minuman selain kopi.

"Eh, tunggu sebentar. Aku lupa mengunggah foto kita berempat." Seokjin menggumam, mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya ponsel yang memasuki matanya, lalu memilih foto yang baru saja mereka ambil–ketika mereka semua masih segar.

Seokjin melakukannya dengan cepat karena kepalanya terasa berputar. Ia memilih foto dimana Ia terlihat tampan–tak peduli bagaimana wajah temannya yang lain–lalu mengunggahnya tanpa mempedulikan caption.

"Tunggu, hyung. Kau tidak–"

Terlambat. Seokjin sudah menaruh kembali ponselnya lalu mengurut pelipisnya. "Namjoon-ah, aku pusing sekali, ya ampun. Aku ingin muntah." Gumamnya tak sadar.

"Tunggu, apa dia baru saja mengunggah foto kita?" Yoongi berseru kebingungan.

Ketiganya buru-buru mengecek ponsel mereka dan membuka akun instagram masing-masing untuk melihat akun Seokjin–GreyishPink.


.

.

.


Kim Seokjin menyukai warna pink, sangat. Lelaki itu sudah menyukai warna ini sejak kecil, mungkin karena Ia memiliki dua kakak wanita yang menyayanginya dengan berlebihan dan membuatnya ikut menyukai warna itu. Tapi sungguh, Ia bukan banci!

Namun lelaki itu selalu tak nyaman dengan ejekan sexist orang yang mengatakan bahwa lelaki tak sepatutnya menyukai warna femenim itu. Itu sangat sexist dan Seokjin tak nyaman dengannya. Tapi bagaimanapun juga akhirnya saat SMA Ia mengganti warna kesukaannya. Nama itu pula yang membawanya dikenal seluruh negeri, bahkan mungkin sebagian orang di luar Korea.

Ia youtuber, dengan penghasilan memuaskan dan pekerjaan yang Ia senangi. Dengan hobi memasaknya, dan kecintaannya pada makanan, Seokjin yang dikenal dengan GreyishPink selalu ditunggu live video mukbangnya, atau video tutorial memasak yang Ia unggah di YouTubenya. Dengan subscriber YouTube yang hampir setengah juta orang dan pengikut instagram lebih dari 2 juta, Seokjin sukses memperoleh ketenaran dari hobinya.

"Kau mau siaran?"

Seokjin mengangguk sekalipun orang yang sedang menelponnya tak akan bisa melihatnya. "Ya, sudah hampir dua minggu aku tak melakukan siaran. Aku rindu dengan teman-teman onlineku." Seokjin tertawa setelah mendengar omongannya sendiri tentang teman online.

"Aku akan melihatmu,"

"Wow, terimakasih. Aku merasa terhormat,"

Lelaki yang sedang tersambung dengannya melalui panggilan telepon itu terkekeh, suaranya berat dan halus. "Haruskah kau berlebihan seperti itu, Jinseok?"

Seokjin merasa tersipu dengan panggilan itu, panggilan yang hanya Ia ucapkan ketika hanya ada mereka berdua saja. Ya Tuhan, Seokjin merasa kembali menjadi remaja!

"Well, leader BTS menonton siaranku yang tak berguna itu di tengah jadwalnya yang sibuk dan kegiatannya yang banyak dan melelahkan, bukankah itu sungguh prestasi luar biasa?"

Seokjin mengatakannya dengan senyuman lebar–seolah ada hanger pakaian di bibirnya. Ia menelpon dengan menempelkan ponselnya diantara bahu dan kepalanya, lalu tangannya sibuk menata set dan makanan. Ia mendesis saat jarinya kepanasan.

Namjoon yang jelas mendengar desisan Seokjin bertanya cepat. "Kau sedang apa?"

"Sudah kubilang sedang bersiap siaran. Daripada kau bertanya terus, akan lebih baik jika kau membantu." Suara Seokjin terdengar kesal.

"Bolehkah aku membantu? Aku juga mau jika ikut siaranmu," goda Namjoon.

Tentu saja boleh, Seokjin bersemu membayangkan Namjoon dan dirinya bersama di depan kamera dan melakukan siaran bersama. Yang jelas tak akan pernah bisa!

"Jelas tidak boleh!" Seokjin memekik dengan nada marah dibuat-buat. "Kau, dengan segala ketenaran BTS di seluruh bagian dunia, tidak akan bisa melakukan hal semaumu di depan kamera, huh? Tidak juga bisa tiba-tiba melakukan siaran di channelku dan membuat kehebohan di dunia."

Namjoon terkekeh. Entah hanya perasaan Seokjin saja, tapi suara Namjoon jika sedang di telepon sangat... errr, seksi? Suaranya begitu berat dan dalam, namun halus sekaligus. Benar-benar menangkan namun penuh ketegasan. Sekali lagi, sepertinya ini hanya perasaan Seokjin saja, lho.

Namjoon terdengar mendengung. Seokjin mengenal baik masing-masing anggota BTS, keenamnya, karena Yoongi yang merupakan teman dekatnya. Dan beberapa kali Seokjin pergi bersama mereka, mencuri waktu istirahat mereka. Dan somehow Ia bisa begitu akrab dengan Namjoon, entah mungkin karena pribadi Namjoon yang lebih tenang dan bisa menyesuaikan dengan pribadi Seokjin yang penuh kejutan dan semangat.

Dan juga bukan pertama kali Seokjin membahas hal ini–tentang hubungan ketenaran yang berbanding lurus dengan menjaga sikap di depan publik dan kamera.

Dan juga, lagi, bukan pertama kalinya Namjoon terdengar tak suka tentang ini. "Kapan-kapan aku akan bicara pada manajer hyung, tentang hubungan personal kami yang selamanya tak bisa kami sembunyikan."

"Ya, sebaiknya." Seokjin menata ring light sebagai tahapan terakhirnya dalam menata set yang sangat menyusahkan kali ini, karena Ia harus menata set dengan kepala miring dan menjaga agar ponselnya tak jatuh. "Jika kau berhasil bicara pada perusahaanmu, pasti menyenangkan jika Yoongi dan Jimin bisa mengatakannya ke publik. Aku tak tahan melihat mereka, seperti lovebirds!"

Ada jeda hening setelahnya. "Aku juga ingin lebih terbuka tentang perasaanku pada publik."

Seokjin mematut. "Well, kau bahkan tak punya kekasih dengan sikap dinginmu itu, Namjoon-ah."

Namjoon terkekeh. "Kau tak segera siaran?"

Seokjin memutar bola mata. "Aku akan melakukannya jika kau tak menelpon, Joon!"

"Oh, baiklah." Jawab Namjoon cepat. "Aku akan melihat siaranmu."

Seokjin, sekali lagi, merasa berubah menjadi remaja sekali lagi. Dadanya bergemuruh, bukan karena Ia terlalu semangat karena akan siaran, namun karena siarannya kali ini akan ditonton oleh sahabatnya.

"Jangan jijik melihatku makan, ya!"

Namjoon terkekeh, "Kurasa itu menggemaskan melihatmu makan, serius!"

Lalu pipi Seokjin bersemu, dadanya makin bergemuruh, dan perutnya kegelian.

Seokjin benar-benar memutus sambungan teleponnya, Ia harus siaran! Ditambah lagi Ia harus memberi jeda lima menit untuk menetralkan tubuhnya agar bisa fokus melakukan siarannya, mukbang!

Lelaki itu berhasil mengatur kinerja tubuhnya menjadi normal kembali, melakukan siaran dan menyapa beberapa id yang dikenalnya karena sering meninggalkan komentar di setiap siarannya, dan melanjutkan makan sambil bercerita. Uh, Ia mencintai hidup dan pekerjaannya.

Hingga di menit kelimabelas, ketika king crab yang Ia makan terlihat menggiurkan, ponselnya menyala menandakan ada pesan masuk. Ia menyempatkan melirik ponselnya.

kimRM: king crab itu terlihat enak, apa karena kau yang memakan?

Seokjin menahan tawa dan ledakan rasa senangnya saat membaca pesan teks Namjoon. Ia melanjutkan siarannya, melahap daging kepiting yang begitu manis itu sambil bercerita dan membalas komentar beberapa orang dengan ceria, ketika ponselnya menyala lagi–pesan teks lagi.

kimRM: beri tahu aku dimana kau membelinya?

Seokjin terkekeh. Ia melanjutkan makannnya.

kimRM: Kau mengabaikanku?

Seokjin membalik ponselnya sambil tertawa. "Aku bicara seperti ini untuk temanku. Temanku yang baik, aku sedang siaran dan sangat tak baik mengirimiku pesan terus. Untuk kalian yang bertanya di mana aku membelinya, aku mendapatnya di swalayan lalu kumasak sendiri tanpa bumbu, jadi kalian bisa merasakan rasa asli daging ini."

"Oh, kalian ingin tahu caraku memasak ini? Tenang saja, sudah kurekam. Akan kuunggah di channel YouTubeku seminggu lagi. Tunggu saja, ya!"

Seokjin mengatakannya dengan semangat dan ceria, seperti biasa. Ia melanjutkan makan dan membaca beberapa komentar sekaligus membalasnya secara langsung.

Haengbokhae197: 'kamu benar dekat dengan member BTS?'

koreaMANSE: 'kau dan suga terlihat sangat akrab, aku iri T.T'

hansollljung_6767: 'kau mengunggah fotomu dengan BTS hanya untuk mendapat ketenaran? Haha, aku kasian denganmu.'

op-5959: uh, aku benci hasol itu, dia selalu memberi komentar buruk padamu. Dia pasti iri denganmu.'

Tae97: 'tenang saja, hansol tak ada apa-apanya denganmu, kau sangat tampan dan menyenangkan saat makan!'

cookies_andcream: 'pergi saja hansol!'

honeyEXIT: 'Aku suka melihat interaksimu dengan member BTS. Kalian sangat imut bersama'

yeriiiiim: 'benarkah greyishpink satu SMA dengan suga?'

Seokjin memutar bola matanya tanpa sadar. "Guys, kenapa kalian membicarakan hal lain saat aku siaran?" Ia mengatakannya sambil merengek.

hansollljung_6767: 'ew, jangan sok merengek!'

honeyEXIT: 'ceritakan bagaimana kalian bisa saling mengenal, greyishpink-nim!'

Haengbokhae197: 'benarkah kau satu SMA dengan suga?'

op-5959: 'aku suka melihatmu dengan RM. Kalian serasiiii T.T'

yeriiiiim: 'wow, kebetulan RM suka dengan orang yang pintar memasak!'

Sekali lagi Seokjin mendesah kesal. Ia menaruh makanan di tangannya, lalu mengelap mulutnya.

"Sebenarnya aku tak suka melakukan ini, ini bukan sesuatu yang seharusnya kulakukan dan ini adalah waktuku berbagi review makanan pada kalian. Tapi kalian sudah melakukan ini beberapa bulan terakhir; di siaranku, akun instagramku, bahkan kolom komentar YouTubeku, dan kurasa kalian akan terus menanyaiku jika aku tak menjawabnya.

Ya, benar. Aku dan Yoongi, yang lebih kalian kenal dengan Suga, member BTS, kami satu almamater saat SMA. Kami dekat dan sangat dekat hingga sekarang. Kami dekat tidak hanya setelah Ia terkenal dan seperti tuduhan kalian bahwa aku hanya memanfaatkannya untuk mendapat ketenaran, blah." Seokjin memutar bola matanya di akhir kalimat.

"Dan kuharap ini yang terakhir kalinya kalian bertanya hal yang menyimpang dari pekerjaanku. Dan jika ini bisa membuat kalian puas, sekali lagi, aku dan Yoongi berteman baik dan sangat baik, dan kami sering pergi bersama. Sudah lama sekali kami dan beberapa teman kami ingin pergi berlibur bersama, tapi jadwal Yoongi sangat penuh dan aku tak bisa pergi meninggalkannya jika aku tak ingin mati dicekik olehnya," Seokjin bercanda di akhir kalimatnya dan tertawa sendiri membayangkan Yoongi yang kebakaran jenggot–sekalipun Ia tak punya jenggot setebal itu hingga akan kebakaran–karena Seokjin berlibur sendiri.

"Eh, kurasa bukan ide yang buruk membuat Yoongi kesal dengan berlibur sendiri ke luar negeri."

cookies_andcream: 'kemana kau akan pergi?'

Seokjin menyipitkan mata dan membaca komentar yang baru saja muncul, "Aku tahu suatu tempat yang cukup jauh dari Korea, sebuah negara tropis, dan temanku banyak yang merekomendasikannya. Bali? Eh, apakah aku mengucapkannya dengan benar?" Seokjin menggumam. "Ya, benar, kok! Bali, ada di Indonesia. Aku melihat di sana sangat menyenangkan, dengan pantai yang banyak dan kelapa, uh, aku membayangkannya saja sudah sangat senang."

Tae97: 'pergi saja, lalu lihat bagaimana Suga marah padamu,'

cookies_andcream: 'aku pernah kesanaaaa'

op-5959: 'jangan lupa review makanan disana, greyishpink-nim!'

kimRM: ayo pergi bersama!

Komentar terakhir itu, membuat Seokjin melotot terkejut. Beberapa orang tak paham, mengira Seokjin tersedak atau tak sengaja memakan cabai. Seokjin benar-benar berhenti mengunyah untuk beberapa detik, melihat komentar itu perlahan menghilang karena komentar lain yang muncul, lalu melotot menatap kamera. Ia ingin tersenyum senang, namun terlalu terkejut dan tak percaya membacanya.

-TBC-

How guys? Oh pls, tell me it's good :")

RnR please, ILY!

A.N:

Hei, kalian paham kan maksud beberapa kalimat yang dicetak miring itu? Itu komentar yang muncul ketika live siaran mukbang gt, kalian pernah liat mukbang-mukbang gt kan? Mirip live instagram, makan sambil jawabin komentar yang muncul gitu, heheh. Aku harap kalian paham, muah!