12 Desember1992, Stasiun Kereta Api Kami-Shirataki

Sekelompok keluarga sedang mengucapkan salam perpisahan sebelum kereta berangkat. Hari ini Fugaku dan Mikoto Uchiha serta putra tunggal mereka yang berusia 11 tahun, Sasuke, akan pindah ke London untuk mengembangkan perusahaan Uchiha Inc yang berkembang pesat. Himeka Hyuga memeluk Mikoto dengan erat, saling berjanji untuk terus mengirimkan kabar dan saling tidak melupakan. Hiashi Hyuga menepuk punggung Fugaku mendoakan kesuksesan untuk mereka dan Inoichi Yamanaka menggunakan waktu ini untuk mempengaruhi sahabatnya untuk membatalkan rencana kepergian mereka.

"Aku masih belum mengerti mengapa kau harus meninggalkan Hokkaido? Perusahaanmu di sini maju lancar. Apa masih kurang?"

Hiashi menjawab sebelum Fugaku sempat menjawabnya, "Ini bukan masalah uang."

"Lalu apa?"

"Kau pernah lihat gadis-gadis Inggris?" Hiashi menjawab dengan cengiran di wajahnya.

"Dasar laki tua mesum!" Himeka menyenggol suaminya, pura-pura merajuk. Semua tertawa mendengar banyolan ini.

"Hari ini, dan persahabatan kita ini, tidak akan pernah kami lupakan walaupun kami jauh di London." Mikoto memastikan.

Ditengah percakapan orangtua mereka, Sasuke yang sedari tadi memandangi Ino Yamanaka, menarik tangan Ino dan mengajaknya berlari agak menjauh dari kerumunan. Hinata Hyuga berlari mengekori mereka.

"Kau dengar Ino-chan, persahabatan orang tua kita tidak akan pernah berakhir. Kalau begitu, persahabatan kita juga tidak akan berakhir kan?"

Hinata lah yang menjawab pertanyaan Sasuke, "Persahabatan kita tidak akan pernah berakhir Sasuke-kun."

"Ino-chan, kau akan menulis surat untukku kan?"

"Iya, iya. Akan kutuliskan." jawab Ino dengan bosan.

"Setiap hari aku akan mengirim email untukmu Ino-chan."

"Tapi aku kan ngga punya komputer."

"Oh iya, kau tidak punya komputer ya." Sasuke menepuk kepalanya sendiri.

"Tapi aku punya komputer." tawar Hinata.

"Ah benar, aku akan mengirim email untukmu melalui komputer Hina-chan." Sasuke berkata dengan antusias. "Terima kasih Hina-chan, kau memang sahabat yang baik."

"Sasuke! Ayo, sudah waktunya berangkat!" panggil Mikoto yang akan menaiki kereta.

"Bye Hina-chan. Bye Ino-chan." Sasuke mengagetkan semua dengan mencium pipi Ino sebelum berlari menyusul ibunya menaiki kereta.

Kereta pun berangkat. Salam perpisahan, lambaian tangan, dan air mata mengiringi kepergian keluarga Uchiha.

.tbc

Cerita ini akan banyak mengikuti alur film favoritku itu. Buat rame-ramein Sasu-Hina fandom boleh ya? :D