Shin Megami Tensei : Persona 4
Summary: Setiap aku membutuhkannya, dia selalu tidak ada. Setiap aku mengalihkan pandangan darinya sebentar saja, dia selalu tidak ada. Tidak ada lagi. Entah sejak kapan aku terbiasa akan kehadirannya di sisiku. Dan ketika pada akhirnya dia tidak ada, aku hancur.
Warning: SPOILER sangat SPOILER back off yang ga mau SPOILER
A/N: Ini POV someone loh… ada yang bisa tebak? Huehehe. Saya suka pairing ini.
xXx
Never here
xXx
Kesan pertamaku terhadapnya, hanya satu kata.
Bodoh.
Dalam hati aku mengutuk kesialanku. Aku merasa terjebak. Kenapa aku harus mendapatkan orang tidak berguna dan menyusahkan seperti dia? Dia juga tidak bisa diandalkan, benar-benar tidak berguna sama sekali.
Lebih baik dia tidak ada.
Aku sama sekali tidak mengharapkan kehadirannya.
Lebih baik dia tidak ada.
xXx
Semakin lama mengenalnya, aku semakin kesal. Dia selalu saja menghilang di saat aku membutuhkannya!
Dasar si bodoh tak berguna!!
Tunggu… kenapa aku kesal? Apa aku membutuhkannya? Kenapa aku kesal ketika dia menghilang? Bukankah bagiku dia adalah beban, yang lebih baik tidak ada?
Sejak kapan aku menjadi tergantung padanya?
Sejak kapan aku selalu peduli padanya, menyuruhnya mengikutiku? Padahal aku bisa saja meninggalkannya…
Apakah keberadaannya bersamaku menjadi sesuatu yang begitu normal, begitu biasa, sehingga rasanya tak enak kalau dia tidak ada?
Aku menepis segala pikiran itu dari kepalaku.
Bukan. Aku tidak membutuhkannya. Kami begini karena tugas kami. Dan aku sebagai senior harus selalu mengawasinya agar tidak menghilang kemana-mana saat tugas.
Ya, pasti begitu.
Benar begitu…
'kan?
Entah kenapa aku tidak merasa yakin pada diriku sendiri.
xXx
Akhirnya aku tahu alasan kenapa dia sering menghilang dariku.
Hari itu, akhirnya aku tahu.
Saat aku nyaris kehilangan putriku yang amat berharga.
Saat itu juga aku menyadarinya.
Aku benar-benar merasa tak berguna. Aku bodoh.
Ternyata aku tak pernah mengenalnya. Dia yang selama ini selalu ada di sisiku. Aku tak pernah mengenalnya.
Semua itu palsu, hanya kamuflase dan khayalan yang fana.
Dia yang selalu berada di sisiku, tapi di saat yang bersamaan, dia tidak ada.
Dia tidak pernah ada.
Betapapun kerasnya aku menghardiknya, memanggil namanya, dia memang tidak pernah ada.
Tapi aku hancur.
Walaupun dia selalu tidak berguna, dia selalu ada untukku. Membantuku dengan caranya sendiri. Dan sekarang saat aku menyadari bahwa dia tidak pernah ada sejak awal…
Aku hancur.
Aku ingin memanggil namanya sekali lagi. Seperti yang selalu aku lakukan saat dia menghilang.
Dia selalu kembali padaku kalau aku memanggil namanya. Dan aku harap kali ini juga demikian. Tapi tidak. Dia tidak kembali. Dia memang tidak pernah ada. Dia selalu di sampingku, tapi juga tidak pernah ada.
Aku hampa.
Ternyata selama ini aku lah yang tidak berguna, selalu bergantung padanya.
Tetaplah di sisiku. Aku membutuhkanmu. Aku membutuhkanmu sekarang juga. Kembali! Ini perintah! Cepat kembali kesini!!
Tenggorokkanku bagai tercekat. Namanya… aku harus menyebut namanya seperti dulu lagi… seperti saat dia menghilang dulu…
Kembali!
"ADACHI!!"
xXxENDxXx
TA-DAAAAAA… iyah, bete sayah di kosan, males kuliah… Madol kuliah malah bikin ginian. Emang dasar si Riri lagi rada ga beres hari ini…
