FOUR EYES(!)

(Crossovers : Deteroid becauem human & Naruto)

Warning : Cerita ini adalah pekerjaan-tulisan no profit, disugukan untuk kesenangan pembaca fandom Crossovers semata, penulis tidak mengambil satu pun keuntungan dari cerita ini .lebih baik

Chapters :[1]_Phillips_Family

Author : By Lightning Shun


Mau lihat Casting semua karakter cerita silakan kunjungi link dibawah ini :

586400265-four-eyes-detroit-become-human-naruto-crossover

Atas nama Lightning Shun


Agustus 15 2038◇
◇Jam 5 Sore◇

[Kassus Pembantaian Android, Muncul dari Lokasi 23.453 di jembatan Ansento]

Sebuah suara panggilan kasus terdengar dari pengeras sisi LD Kepolisian, membuat semua orang nampak mendengar suara itu dengan antusias, semeentara Sosok seorang gadis berambut merah dilema nampak, lesu dan malch berleha-leha menempelkan pipi serta wajahnya di map tergeletak dimeja.

"Kasus...Kasus...Kasus Lagi...lagi!,"Desis kesal Gadis itu ia meringkuk kesal dengan perasaankesal.

"Butuh penenang, secangkir kopi menenangkan jiwa,"Sebuah suara terdengar antusias dan santai bersamaan sebuah cangkir tergeletak dimejanya. "Sakula,"

"Sakura no Sakula,"Sungutnya kesal dia menatap sosok pemuda berambut panjang yang diikat satu nampak hot tampan tersenyum menawan. "Luca,"Sungutnya melirik papan nama yang mengantung dilehernya tertulis.

[Luca Arsena]

"Vam nuzhen teplyy kofe (Kau butuh kopi hangat),"Desisnya tersenyum menunjuk Kopi dan berbahasa Rusia, dan Luca memang terbiasa berdialok bahasa Inggis dan bahasa Rusia.

"Blagodaryu vas(Terimakasi),"Ucap Sakura dengan senyuman dan menerima Kopi itu, dan menenguk perlahan.

Takoy zhe, kak printsessa (Sama-sama Tuan putri),"Ucap Luka tersenyum bersamaan, kikikan tawa keduanya sembari menikmati sencangkir kopi ditangan masing-masing.

Suara mulai terdengar berbisik-bisik disekitar bersamaan tampa mereka berdua sadari, semua sudut mata mengarah sosok pria tegap yang berjalan tenang melewati lorong sudut meja polisi dan mengarah mendekati meja Sakura dan Luca.

"Selamat Sore nona Anderson, nama saya Connor dari Cyberlife,"Ucap panggilan asing terdengar didekat Sakura membuat gadis berambut Merah-delima itu membulatkan iris Zambrutnya dan-

BRUZZZZZZ!

Mata Luca membulat kaget saat Sakura nampak menyemburkan kopi kearah lain, dan membuat beberapa rekan polisi terkejut, terkikik geli dan ada yang terkaget, sekaligus menatap iba Sakura, semburan kopi nampak meluncur kelantai untung tidak terekena orang.

"Kau baik-baik saja Sakula?!,"Ucap Luca menatap Sakura terkikik bukanya prihati dan malah mengodanya.

"Sakuraaa bukan Sakula...Luca!,"Desis cetus Sakura sewot.

"Anda baik-baik saja Nona Anderson,"Jawab Connor dengan gaya Kaku.

"BURUK!,"Desisnya Sewot. Lalu menata mata Cokelat Connor lalu beralih pada LID dikeningnya yang berwarna kuning. "Jadi ada apa kau mencariku,"Tanya Sakura, lalu melirik pria itu dengan pandangan cetus, sementara Luca berjalan kembali kemejanya yang kebetulan disamping meja Sakura.

"Saya menerima informasi tentang Kasus yang saya teriman dari Trix Alpa dari kediaman Phillips Jhon Family,"Jelasnya bersamaan sebuah hologram muncul dipanel meja Sakura. "Saya diminta untuk bekerja sama dengan anda dalam kasus ini, sebagai Droid Detectiv dan jalan masuk,"Ucap Connor tenang.

"Why...me,"Desis Sakura menatap datar, pada Connor sewot. "Bukankan ada Captain Allen disana dia bisa mengurus apa yang dia mau,"Ucap Sakura.

"Maaf tapi dalam program saya, hanya diminta dengan anda dimisi saya Nona Anderson," jawabnya Singkat padat jelas.

"Menyebalkan,"Sunggut Sakura.

"Pusat Kepolisian yang memberikan perintah Sakula?,"Ucap Luca meatap komputer pribadinya. "Jadi bagaimana Sakula?,"Tanya Luca.

"Cih...aku tak punya pilihan lain,"Ucap Sakura malas. "Aku tak punya mobil jadi kita naik Bus saja," Ucap Sakura mencari mantel untuk berangkat.

"Anda tak perlu khawatir, saya akan memanggil Taksi Mesin,"Jawab Connor.

"Aku bukan Polisi yang suka menghamburkan uang, naik taksi mahal,"Ucap Sakura ketus, ia mengunakan mantelnya dan mengambil tas dompetnya. "Tolak saja Taksinya,"Ucapnya.

"Dia wanita mandiri yang sangat sederhana, Connor,"Desis Luca tertawa dan diberi anggukan otomatis dari beberapa polwan dan polisi sekitarnya. "Meski menjabad sebagai anggota terbaik, serta bergaji besar, dia tak suka foya-foya untuk hal yang baginya bukan untuk makanan dan tabungan masa depan, jadi Catatlah dalam Program-mu,"Ucap Luca lagi.

"Saya akan ingat itu,"Ucap Connor menatap Sakura mengunakan Shall penghangat dilehernya, lalu menatap sosok gadis yang lebih mungil darinya.

"Kali ini kita naik Taksi saja, saya akan membiayai ongkos Taksinya dari pergi dan anda pulang,"Ucap Connor memberi tatapan polos dan Sakura hanya terplenga-plongo sementara Luca hanya bergerak heboh dan memberi jempol pada Sakura yang menatapnya ketus.

"Diterima.."Ucap Luca, dan Terdengar helaan nafas kasar dari Sakura.


Suasana kota nampak tenang tampa hambatan berupa mobil tidak begitu menganggu kecuali hari raya atau beberapa lokasi yang penuh sesak seperti area perbelanjaan, gedung konstruksi, mediawalker, kantor, pesta dan lain-lain, Takxi ini melaju sesuai perintah Connor untuk mengambil jalan pintas yang jalurnya tidak menghambat keduanya. "Apa lagi kasus kali ini?,"Tanya Sakura.

"Menurut laporan, Kepala keluarga Philifs dan seorang Polisi Apartemen terbunuh, oleh seorang anroid pengasuh bernama Deniel,"Ucap Connor.

Sementara Sakura menyandarkan tubuhnya disandaran empuk kursi mobil lalu menatap layar Hp, menunjukan photo pelaku yang menjadi dalang utama kasus kali ini.

"Deniel, PL600 Robot pekerja pembantu rumah tangga, juga pengasuh keluarga Philif,"Sakura menaikan sebelah alisnya menatap Connor yang tersenyum, Sakura yakin Connor mengirim data pelaku diponselnya inikah rasanya memiliki android serba-bisa disisi seseorang.

"Nona Ander-,"Panggil Connor.

"Sakura, Atau kulempar kepalamu mengunakan Sepatu Hell,"Ancamnya.

"Baiklah, kepribadian anda sangat beraneka,"Ucap Connor tersenyum tipis, melirik wajah papan milik Sakura.

"Jangan menganalisaku sembarangan Connor,"Ucap Sakura cetus, membuang Muka dan menatap datar.

"Baiklah Sakura,"


Sakura bersandar didinding Lift menatap angka yang berubah beberapa kali, dilayar panel menuju angka [70], suara cring~cring bunyi koin terdengar ditangan Connor, yang nampak bermain kecepatan tangan dengan Koin itu, sembari menatap angka Lift yang terus bergerak, Perpindahan koin dari satu tangan-ketangan yang lain nampak membuat Sakura memperhatikanya dengan tatapan diam.

"Ada sesuatu yang salah,"Connor menatap Sakura, membuat mata Jade malas kini menatapnya dengan penuh minat, hey-hey android tak mungkin punya rasa GR-kan?.

"Aku merasa mataku teralihkan saat kau memainkan koin ditanganmu, setidaknya mataku tak sakit menatap kaku lampu angka lift terus menerus,"Ucap Sakura datar ia menghelah nafas dan menatap koin perak ditangan Connor, dan mengatakan apa adanya tampa gengsi sama sekali.

"Kukira anda akan menunjukan nada marah pada saya,"Ucapnya terlihat penasaran membuat Sakura menyengit, kenapa justru Connor terlihat mudah bicara dari sebelumnya, apa karna dia diprogram menjadi Detetif Introgasi Deviant makanya dia bisa berinteraksi dengan manusia. "Bukankah Manusia benci Android," Tanyanya dengan datar, membuat Sakura menatap datar.

"Apa dalam Programu ada pertanyaan seperti ini?!," Tanya Sakura menatap Connor dan membuat pria tampan android itu berhenti memainkan coinya.

"Saya dibuat sebagai penangani Droid yang berstatus Deviant, dan saya dibekali dengan beberapa kecerdasan serta informasi keakuratan 990%, apa pertanyaan saya menyinggung?!,"Tanya Connor tegas.

"Tidak sama sekali, Aku sendiri tidak begitu membenci android, namun divinisi beberapa orang sangat berbeda, meski kita tak bisa menutup mata ada manusa-manusia yang kesulitan ketika Android mendapatkan pekerjaan sementara Manusia pekerja kalangan bawa justru jatuh tampa bisa bangkit karnanya,"Ucap Sakura pandangan Sakura teralihkan pada Lift dengan tatapan kembali serius.


TING!

Suara peringatan terdengar dari suara Lift menandakan mereka telah sampai di Lift tertuju, Sakura memperbaiki rambutnya yang sedikit teracak-acak sementara Connor nampak memperbaiki kerapian seragamnya. Pintu terbuka dan mereka disambut Polisi Khusus.

"Negitiator on Side,"

Sakura menatap salah satu Prajurit khusus nampak sudah sangat menunggu mereka, akhirnya baik Connor dan Sakura hanya diam dan berjalan melewati Lift pribadi apartemen mewah milik Phillips Family. Tempat ini nampak mewah namun cukup berantakan, Connor nampak bergerak lebih dulu namun langkahnya terhenti saat melihat ikan kecil tergelepar-geleper ditanah.

"Mewah dan berantakan,"Jawab Sakura lalu bergerak melihat tiga orang didalam satu frame keluarga bahagia diatas meja.

"Mereka adalah korban,"Ucap Connor mengangkat ikan itu hati-hati, lalu menaruhnya kekolam, mungkin ikan itu terkejut merasakan getaran hingga melompat dari kolam.

"Kasihan..."Bisik Sakura namun Connor masih mendengar itu, langkah mereka berlanjut diarah tiga ruangan yang nampak terlihat begitu kacau, mulai dari ruang TV atau Tamu, Dapur dan meja makan, serta ruangan kamar yang terbuka.

"Hentikan dia akan menjatuhkan atau membuangnya...,"Suara kacaw seorang wanita terdengar putus asa dan nampak panik membuat langkah kaki keduanya semakin cepat, sampai sosok seorang wanita nampak langsung menubruk dada Connor.

"Tolong Tuan di..dia akan membunuh putriku,"Isaknya mulai menangis panik, namun raut berubah depresi menyadari yang dipeluknya bukan Nafigator manusia melainkan android. "Tu..Tunggu kalian malah memanggil sebuah ro..robot,"Desisnya panic dan ia lalu memukul dada Connor. "Kenapa bukan Navigator manusiaaa, kalian menyerahkan hidup putriku ditangan Robot sepertinyaa TIDAAAAK!,"Jeritnya membentak, sebelum beberapa orang Prajurit datang mengamankan Wanita itu dari tempat kejadian. "TIDAAAAK! KALIAAAN TIDAK BOLEHH MELAKUKAN INIII TIDAAK!,"

"Ayo kita harus memeriksa dengan cepat,"Ucap Sakura. sejujurnya Gadis polisi itu tak mau berkomentar karna dia tak bisa menyalahkan Wanita yang memukul Connor dan memberi tatapan penuh kebencian dengan android itu, dikarnakan Situasi dimana karna kasus ini dia harus kehilangan Suami serta kondisi anaknya yang disandra oleh Android.

Sakura memutuskan memeriksa kamar anak dan juga meja makan, ia juga mematikan kompor dan menemukan bekas tempat senjata yang berserakan disekitar, sementara Connor menganalisa ulang berbagai Clue yang didapatkanya, dan memberitahukan beberapa adegan secara garis besar apa yang terjadi, ia menganalisa tubuh mayat Phillips dan jumlah tembakan, juga beberapa benda berupa ponsel dan tablet berisi sebuah laporan tentang jual beli android.

"Sakura, anda harus melihat ini?,"Connor memperlihatkan sebuah brosur tablet mengenai iklan Android pembantu Tyape baru yang, diedarkan dengan seri AP700 beberapa minggu lalu. "

"Apakah android ini?!,"Belum Sakura menyuarakan pendapat sebuah tembakan beruntun terdengar, membuat Connor harus menghadapi pelakunya 'Deniel' dan Sakura ada disampingnya karna terbawa keadaan.

DOR!

Sakura terserentak kaget bersamaan dekapan kuat Connor menariknya, hingga sebuah lesatan peluru akhirnya hanya merempet dibahunya, Ia menatap Sakura tajam juga Khawatir, namun raut Connor menenang saat Sakura mengangguk dan melempar tatapan kearah Deniel.

"JANGAN MENDEKAT ATAU AKU AKAN MELOMPAT!,"Ucap Deniel nampak mengenggam sebuah pistol311 (handgun) dan mengarahkan senjata itu pada anak kecil perempuan dalam dekapanya, mereka berdua nampak berdiri disisi ujung penghalang bangunan dan siap untuk melompat.

"Hai Deniel, nama saya Connor?,"Ucap Connor melepas Sakura dan mendekat secara perlahan diikuti Sakura.

"Aku tak butuh namamu atau identitasmu!,"Desis Daniel datar, namun tensi suaranya semakin keras.

"Tapi kau butuh bantuanku untuk ini! Saya tahu kamu marah tapi kamu harus percaya pada saya,"Ucap Connor datar. "Saya bisa membantu kamu,"Jawabnya.

"AKU TIDAK BUTUH BANTUAN, DARI SIAPA-PUN,"Ucapnya Keras lalu merasa terusik saat menatap hellikopter yang nampak hilirmudik disekitarnya membuat ia tak nyaman. "AKU MAU SEMUA KEBISINGAN INI BERHENTIIII,"Desisnya kasar. Menanggapi itu Baik Connor dan Sakura justru menatap sosok Polisi lain yang tergeletak lemah, dengan tembakan dilenganya.

"Connor dia masih hidup,"Ucap Sakura langsung membungkuk memeriksa tubuh itu dan Connor ikut menatapnya. "Nafasnya rendah darahnya terus keluar,"Ucapnya.

"Tubuhnya terluka Deniel dan ia kehilangan banyak darah, jika tak mendapatkan pengobatan segera maka dia akan meninggal,"Ucap Connor pada Deniel.

"Semua manusia akan mati suatu hari nanti, mati nanti dan sekarang tak akan merubah apa-pun,"Ucap Deniel dengan tatapan benci.

"Aku akan mencoba memeriksanya,"Ucap Connor ikut membungkuk didekat Sakura.


DOR!

"JANGAN SENTUH DIA, ATAU AKU AKAN MEMBUNUH KALIAN,"Ucap Deniel mengacungkan pistol kearah Sakura, dan Connor namun Sakura tetap memeriksa sementara Connor
melindunginya dari bidikan andai peluru itu ditembakan.

"Meski dia bisa mati tapi dia berhak mendapatkan pengobatan,"Ucap Sakura dan Deniel bisa mendengar itu.

"Aku tak bisa mengikuti perminataanmu Deniel, karna aku juga tak mau dia mati,"Connor lalu melepas dasinya dan langsung diberikan pada Sakura, lalu bangkit menuju Daniel yang lalu melilit pergelangan tangannya untuk menyumbat darah agar mengurangi banyaknya darah yang hilang.

"APA KAU MEMBAWA SENJATA?!,"Tanya Deniel saat ia merasa Connor semakin dekat darinya.

"Yes!,"Ucap Connor menatap Deniel dan sementara Sakura nampak menyengit kapan Connor mengambil senjata, apa dia memang memiliki senjata atau dia mengambil senjata milik Polisi yang meninggal itu.

"KELUARKAN SENJATAMU DAN BUANGLAH,"Pintanya.

"Baiklah tak ada lagi senjata,"Ucap Connor setelah mengeluarkan senjata dan melemparnya di kolam.

Sakura terdiam ditempat ia lebih memilih untuk memberi pertolongan darurat pada polisi itu, dan melepas mantelnya untuk menutupi tubuh polisi yang mengalami kebekuan otot karna mendapat luka tembakan, udara dingin bisa membuat luka semakin besar dan menyerang kebagian Vital makanya Sakura harus menutupinya dengan mantel.

"Aku tahu aku dan emma sangat dekat,"Ucap Connor menatap sosok gadis kecil yang berada didekapan Deniel.

"DIA BOHONG PADAKU...DIA BILANG DIA
MENYAYANGIKU...TAPI TERNYATA...DIA SAMA SEPERTI MANUSIA LAIN!,"

"Daniel jangan,"Jerit Emma, dan situasi semakin memanas Sakura nampak bangkit lalu menatap Deniel dan rasa mencoba sebisanya membantu Connor.

"Daniel Emma tak bersalah apa-pun padamu, aku tahu dia sangat menyayangimu,"Ucap Sakura.

"BOHONG AWALNYA KUKIRA MEREKA KELUARGA YANG BERBEDA DARI KELUARGA YANG LAIN, MEREKA JUSTURU MENCARI PENGANTIKU!, DIA SAMA SAJA!,"

"Aku memeriksa semua daftar buku, barang-barang dalam kamar Emma sebelum aku kemari,"Ucap Sakura. Gadis itu nampak sungut lalu menundukan wajahnya. "Dialam diarynya dia juga menulis bahwa dia sayang padamu, juga Video kalian juga jadi bukti, kesalahan ini bukan karna Emma, Deniel."Sekarag sakura bergerak mendekat kearah Connor yang terdiam.

"Dengar...aku tahu ini bukan salahmu, kau memiliki emosi ini karna error pada sofwermu,"

"In-ini bukan Salahku,"

Perdebatan panjang terjadi semakin memanas, sedikit saja Android bergerak lalu jatuh maka semua akan selesai, Sakura memutuskan diam, dan mentap semakin banyaknya pasukan Sniper disamping gedung, Captain Allen tak segan-segan dalam misi ini.

"SURUH MEREKA PERGI! AKU TAK BISA MENDENGAR APA-PUN!,"Teriak Deniel.

"Turuti saja dia,"Ucap Sakura, Connor memandang Sakura serius, lalu memberi isyarat pada Helli untuk menjauh, dan Sakura menatap Helli dengan harapan besar.


Bersambung》
《Rabu_13_Juni_2018》