Missing
By selulu7
HunHan Fanfiction
Cast from EXO member (OT12) and other kpop idol
Drama - Hurt - Romance
.
.
.
Don't Like Don't Read
Yaoi - OOC - No Bash - Don't be a plagiator okey ;)
.
.
.
Happy Rading ;)
.
.
.
Sinar matahari pagi mulai menembus pintu kaca yang dilapisi kain sutera merah muda menjuntai indah hingga menyentuh dinginnya keramik seputih susu dan sedingin es dibawah sana. Suara kicauan burung yang sedang bertengger di dahan pohon-pohon menjadi pelengkap indahnya hari Minggu pagi di kota ini.
Kamar luas yang semua perabotannya di dominasi warna merah muda dan putih itu tampak semakin cerah diterpa sinar mentari. Tetapi sang pemilik kamar yang memiliki keindahan menyaingi dewi aprodite itu tampak tak terganggu oleh segala keindahan yang diciptakan sang penguasa alam semesta saat ini. Tidur cantiknya sama sekali tak terusik walaupun burung-burung gereja di luar sana sudah beberapa kali berteriak nyaring berusaha membangunkan sejuta umat seperti dirinya yang masih tertidur di akhir pekan yang indah ini.
Ceklek~
Pintu kayu itu terbuka sedikit dengan pelan. Tanpa menimbulkan banyak suara dan saat pintu kayu itu semakin terbuka lebar, terlihat dua orang anak kecil yang masih menggunakan piyamanya tengah tersenyum lebar melihat sosok malaikat cantik yang masih tertidur diatas ranjang merah jambu dihadapan mereka.
"Mama..."
Salah satu dari kedua balita tersebut bersorak pelan dan berlari menuju ranjang yang ditempati seseorang yang dipanggilnya ibu. Memanjat ranjang dengan gembira lalu berbaring tepat dihadapan malaikat cantik dihadapannya. Jari-jari mungil itu terulur, menyentuh pipi sang ibu yang memiliki kadar kelembutan hampir setara dengan kelembutan wajah balita 4 tahun seperti dirinya. Balita tersebut tersenyum. Hingga getaran kembali terasa saat balita lainnya menaiki ranjang tersebut dan memilih duduk disamping saudaranya.
Tidur sosok cantik tersebut sepertinya mulai terganggu saat merasakan sinar matahari mulai menyilaukan kelopak mata indahnya. Melihat sang malaikat bergerak dan perlahan matanya juga turut bergerak-gerak membuat kedua balita yang masih diam ditempatnya itu tersenyum. Hingga akhirnya kedua retina mata yang selalu memancarkan keteduhan dan keindahan dengan binar-binar cantik itu mulai memancarkan cahayanya. Senyuman indah langsung terlukis diwajah porselen sosok tersebut.
"Selamat pagi sayang"
Sosok indah itu mendudukkan dirinya. Mengecup penuh sayang kening kedua balita yang sedang tersenyum lucu pada dirinya.
"Pagi mama"
Jawab mereka serempak lengkap dengan senyuman innocent khas balita mereka. Gadis kecil yang berbaring tadi langsung mendudukan dirinya dipangkuan sang ibu. Memeluknya lehernya dengan sangat erat.
"Mama, kenapa pelgi sangat lama, Sena melindukan mama!"
Rengeknya pada sang ibu terdengar sangat lugu dengan aksen cadelnya. Masih bertahan menenggelamkan wajahnya di dada malaikat cantik yang ia panggil ibu tersebut. Menggesekkan hidung bengirnya didada sang ibu yang kini mulai terkekeh dengan sifat gadis kecil-nya yang sangat manja.
"Maafkan mama sayang. Mama juga sangat merindukan Sena"
Ucap sosok tersebut dengan lembut. Anak laki-laki yang sedari tadi hanya memandang datar sang ibu dengan saudaranya mulai bergerak mendekati sang ibu. Memberikan kecupan-kecupan hangat diwajah malaikat yang telah melahirkannya kedunia ini.
" mama merindukanmu juga"
Sosok tersebut tersenyum saat mendapat kecupan hangat dari putranya. Sesekali ia akan membalas dengan mengecup bibir sang putra, sementara tangannya mengelus lembut surai hitam lurus dan lembut milik putrinya.
"Mama, apa hari ini kita akan ketaman bermain? Thehan ingin melihat robot Ironman theperti kemarin!"
"Sena juga mau ma! Sena ingin belmain dengan Elsa dan Anna! Dan juga, di tv, kemalin Sena melihat kalau sekalang adalah hali spesial, dan akan ada hellokitty disana!"
Kedua saudara itu tampak bersemangat menyusun rencana kegiatan yang akan mereka lakukan di akhir pekan ini. Keduanya menatap sang ibu dengan tatapan memohon -dengan sorot mata polos dan penuh semangat- mereka. Melipat tangan didada dan mengedipkan mata mereka yang sangat berbeda itu, berharap sang ibu luluh dan mengajak mereka ke taman bermain.
Sang ibu terkekeh melihat keluguan buah hatinya. Jujur saja, tanpa mereka melakukan aegyo-pun dirinya sudah pasti akan menuruti keinginan kedu malaikat kecil ini. Tapi sepertinya, menggoda kedua buah hatinya lebih dahulu bukanlah ide yang buruk.
"Maafkan mama sayang, tapi hari ini mama harus bekerja!"
Wajahnya yang dibuat sememelas mungkin itu berhasil menimbulkan gurat kekecewaan diwajah kedua buah hatinya. Terbukti dengan gadis mungil dipangkuannya tampak melengkungkan bibirnya kebawah dengan genangan air mata yang mulai memenuhi pelupuk rusa indahnya yang sama persis dengan onyx rusa sang ibu.
"Baiklah ma, kami akan pergi dengan Angela aunty saja"
Anak laki-laki itu tampak tersenyum seperti menyampaikan bahwa tidak ada masalah dengan kesibukan ibunya. Akan tetapi wajah datar itu masih tidak berhasil menyembunyikan raut kekecewaannya dari onyx bening setara sinar rembulan sang ibu. Matanya memerah dan senyumannya tampak dipaksakan. Menghasilkan perasaan tergores dihati malaikat dewasa tersebut.
"Mama hanya bercanda, kalian cepatlah mandi dengan bibi Angela dan bersiap! Kita akan ke taman bermain"
Senyuman cerah langsung kembali terukir diwajah kedua balita tersebut. Awalnya mereka kesal karena sang ibu ternyata hanya mengerjai mereka, tapi pada akhirnya mereka tersenyum mendengar suara lembut dan senyuman indah yang terlukis diwajah cantik itu, mereka langsung mengecup wajah ibunya dengan semangat dan berlari kekamar untuk bersiap, setelah bersorak 'Wo Ai Ni Mama' dan meninggalkan sang ibu yang hanya terkekeh melihat kelakuan polos kedua malaikat kecilnya.
LuHan. Pria berwajah cantik dengan onyx rusa yang selalu bersinar lengkap dengan tatapan teduh dan beningnya. Penerus tunggal youko group, perusahaan properti dan industri tersohor di Asia dan Eropa. Memiliki kelembutan, ketegasan serta kecerdasan yang diriingi kecantikan sempurna pada dirinya. Dan di saat usianya yang belum genap 23 tahun, ia sudah memiliki dua malaikat kecil yang memanggilnya dengan sebutan ibu.
Luhan adalah orang tua tunggal bagi kedua buah hatinya. Di saat ia masih berumur 19 tahun, ia dinyatakan hamil oleh dokter pribadi keluarga Lu. Sangat tidak mudah bagi Luhan untuk menerima keberadaan gumpalan darah itu pada awalnya. Menyakitkan, tentu saja. Saat kau sedang terpuruk karena dicampakkan oleh kekasihmu, yang juga ayah dari si cabang bayi, lalu tepat satu minggu setelah itu kau dinyatakan tengah mengandung darah dagingnya. It's Hurt. Ibarat kau sudah jatuh malah tertimpa tangga setelahnya.
Lu Se Na, gadis kecil berusia 4 tahun adalah malaikat kecil Luhan yang pertama. Gadis dengan wajah yang sangat identik dengan kecantikan Luhan. Sifat manja serta jahilnya benar-benar berasal dari Luhan. Sifatnya yang terkadang bisa sangat dewasa dan terkadang bisa sangat manja itu berubah sesuai keadaan mood-nya. Benar-benar cantik dan menggemaskan.
Lu Se Han. Pangeran kecil yang hanya berbeda 5 menit dari kakak-nya. Sifat dingin tapi penyayangnya benar-benar menurun dari sang ayah. Wajahnya yang sangat tampan akan tetapi minim ekspressi dan jarang menangis itu adalah warisan dari pria yang benar-benar dibenci Luhan seumur hidupnya. Lelaki yang tidak pernah lagi Luhan harapkan kehadirannya. Lelaki yang sudah ia buang jauh-jauh ke lubuk hatinya yang paling dalam, tertimbun oleh kepedihan dan terkunci oleh kebencian didasar jurang yang paling kelam.
Lelaki berengsek yang dengan mudahnya membuang malaikat seindah Luhan beserta malaikat-malaikat kecil yang manis dan lucu dari kehidupannya. Menendang titisan aprodite dan ares tersebut karena keegoisan, ambisi, kesalah fahaman, dan juga kebohongan. Menyisakan kesedihan, luka, penyesalan, serta ketakutan mendalam pada satu kata dengan berjuta kebahagiaan dan beratus kesakitan yang bernama cinta.
Kenangan yang terlalu manis untuk dilupakan tetapi terlalu pahit untuk diingat
Kenangan yang menjadi awal dari kesakitan serta kunci untuk kebahagiaan
Dua insan itu diciptakan untuk melengkapi satu sama lain
Dua insan yang kini harus terpisah karena keegoisan serta rayuan cinta sesaat
Doa yang belum pernah terpenuhi karena keinginan keduanya justru berlawanan
Cinta tulus keduanya yang sudah hancur karena ambisi dan kesalahfahaman
Entah kapan bisa bersatu kembali, untuk mencoba merangkai potongan hati yang telah pecah
.
.
.
Suara musik yang berdentum keras itu terdengar sangat memekakan gendang telinga. Kerlap-kerlip lampu yang berwarna warni lalu berubah gelap dan terang setiap detiknya itu tampak membuat suasana di tempat berkumpulnya manusia-manusia yang mencari kesenangan dunia, pria-pria berengsek serta jalang-jalang yang menjejalkan tubuhnya ini terasa semakin panas dan sesak. Terlihat tidak sedikit umat manusia sedang meliuk-liukkan tubuh mereka di lantai dansa. Di tengah sana juga terlihat seorang wanita dengan pakaian dalamnya saja tengah menari strip ditemani tiang besi panjang tempat ia menggesekkan tubuh sintalnya. Menarik perhatian para pria yang mungkin sudah setengah mabuk serta panas itu agar hanya fokus pada gerakan tubuhnya. Menghasilkan erangan-erangan frustasi dari mereka karena tidak dapat menyentuh boneka indah yang kini tengah menggesekkan payudaranya pada tiang besi tersebut.
"Ada apa? Apa kau ingin meniduri Seulgi nunna lagi malam ini?"
Seorang pria berkulit tan itu bertanya pada pria lain berkulit pucat yang tengah memandangi lantai dansa. Boneka cantik si penari strip, Kang Seulgi. Wanita yang hanya bisa ditiduri oleh pria-pria tertentu saja. Kalau kau tampan tetapi tidak kaya jangan pernah bermimpi untuk menyentuhnya. Kalau kau jelek tetapi kaya juga tidak akan bisa menyentuh tubuh indah itu. Jalang dengan harga fantastis tetapi dengan persyaratan yang sama fantastisnya. Dan bayaran tersebut sudah pasti sesuai dengan pelayanannya yang akan selalu memuaskan bagi pelanggan-pelanggannya.
"Tidak! Aku sedang tidak berniat bercinta malam ini"
"Kenapa? Apa kau memikirkan dirinyalagi?"
Tidak ada jawaban, wajah dingin pria albino tersebut tampak mengeras dengan sendirinya. Pria itu sangat tau siapa diayang dimaksud oleh sahabatnya ini. Sosok yang selalu dirindukannya. Bahkan rasa rindu itu perlahan semakin menumpuk dan bertumbuh semakin besar, membuat dadanya sesak, darahnya mendidih, tubuhnya seperti ditusuk pisau tajam tak kasat mata dari dalam, dan tulang-tulangnya bahkan terasa melemah saat rasa rindu itu datang dimalam kelamnya. Rindu pada sosok yang bayangan wajah manisnya itu selalu hadir kedalam mimpi indah maupun mimpi buruknya. Membawa kembali rasa penyesalan serta kepedihan dalam dirinya. Teramat merindukan pria mungilnya.
Tidak ada lagi senyumannya yang lepas seperti dahulu. Tidak ada lagi kehangatan yang selalu menyelimuti tubuhnya. Tidak ada lagi kecerian serta penyemangat jiwa dan raganya seperti waktu itu. Waktu di saat sosok yang paling ia cintai masih berada disisinya. Kesalahan empat tahun lalu benar-benar mengubah semuanya. Mengubuh dirinya, mengubah keberadaan sosok yang dicintainya, mengubah jalan hidupnya, dan bahkan mengubah masa depannya. Menyakitkan! Kenapa ia harus melakukan kesalahan yang sangat fatal itu? Kenapa ia harus menjadi penyebabkan kehancuran hubungan mereka? Dan apa arti semua mimpi yang telah ia raih saat ini apabila sosok itu tidak ada disisinya? Ini menyesakkan!
"Sudahlah Sehun-ah! Tidak sebaiknya kau memikirkan seseorang yang bahkan belum tentu juga ia masih memikirkanmu"
"Aku rasa kau tidak lupa kalau sebagian kehancuran kami disebabkan oleh dirimu juga Kai"
Suara dinginnya berhasil membuat Kai terdiam. Pria berkulit tan tersebut menatap miris sahabatnya. Benar, ia juga bersalah disini. Ia juga ikut andil dalam mengambil bagian menghancurkan kebahagian Sehun. Tapi apakah Sehun tidak melihat kalau ia tengah menebus kesalahannya? Ia sedang berusaha membuat sahabatnya kembali tersenyum lepas, bukan senyuman palsu pelengkap topengnya itu lagi yang ingin Kai lihat.
"Aku sudah berusaha melakukan apapun yang aku bisa untuk membuatmu tersenyum dan tidak merasa terluka lagi Sehun-ah, tapi itu semua benar-benar tidak membawamu kembali"
"Cukup membawa diakembali kehadapanku Kai"
"Tetapi permintaanmu itu sangat sulit Oh Sehun!"
"Jadi jangan berharap apapun Kai! Karena aku hanya ingin dirinya disisiku!"
Pria berwajah datar tersebut meraih gelas berleher panjang yang berisi cairan biru muda di bagian bawah serta orange dibagian atasnya. Meneguknya dalam sekali tenggak dan menyuruh seorang pelayan membawakan minuman yang sama untuknya. Sementara pria yang satunya hanya menatap putus asa pada sahabat yang sudah ia anggap saudara itu. Kalau sudah seperti ini, ia benar-benar tidak bisa berbuat apapun untuk membantah perkataan sahabatnya. Sosokdiabenar-benar berpengaruh pada diri Sehun. Dan hal itu benar-benar menyusahkan sekaligus memperihatinkan. Sehun yang begitu berharap akan diberi kesempatan untuk meminta maaf dan sosokdiayang mungkin sudah tidak ingin melihat wajah pria yang sudah mencampakkannya ini.
"Maafkan aku Sehun-ah"
"Bukan padaku kau harus meminta maaf, tapi minta maaflah padanya! Karena kalau dia memaafkanmu, maka aku juga akan memaafkanmu"
"Baiklah"
Emosi mulai kembali mengambil alih jiwa Sehun. Kerinduannya kepada sosok terkasih membuat dirinya seperti orang gila dan hanya akan menangis seperti pria lemah. Sehun butuh pelampiasan. Seseorang yang bisa manfaatkan. Benar-benar seperti pria berengsek yang sesungguhnya.
"Shit! Bawakan jalang terbaikmu kemari Kim Kai!"
"Apapun untukmu kawan"
.
.
.
Suara desahan wanita menggema dengan keras di salah satu kamar hotel mewah berbintang lima dikawasan gangnam. Sepasang manusia yang tengah melakukan tarian bar-bar dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun itu tampak menikmati kegiatan panas mereka. Mengabaikan gelapnya malam yang semakin pekat. Tanpa perduli tidur orang-orang diluar sana bisa saja terganggu karena suara yang mereka ciptakan. Walau sebenarnya itu mustahil karena hotel mewah ini dilengkapi pembatas kedap suara di setiap kamarnya.
Suhu rendah pendingin udara tampak tak menyerap kepori-pori tubuh mereka. Bahkan kedua tubuh polos tersebut kini tengah bermandikan keringat masing-masing. Menyebabkan kulit keduanya tampak bersinar dibawah sinar temaram lampu kamar tersebut.
"Aahh~ akuhh sudah tidak kuat hunahhh"
Desahan sang wanita yang tengah menungging dan ditunggangi oleh pria gagah berkulit pucat tersebut menjadi nyanyian mengiringi tarian bar-bar mereka yang semakin cepat.
"Sabarhh nunahhh!"
Suara pertemuan antar kulit tersebut tardengar bersaing dengan derit ranjang king size yang kini alasnya sudah tak berbentuk dibawah mereka. Menunjukan kalau kedua insan tersebut terlalu larut dalam kegiatan panas yang mereka lakukan. Menghiraukan apapun yang ada disekelilingnya.
"Aarghh Luhanhhh!"
Seiring dengan teriakannya, pria tampan tersebut menyemburkan cairan putih miliknya pada benda karet yang membungkus kesejatiannya didalam vagina si wanita. Menikmati hangatnya orgasme dengan mata terpejam lalu menarik keluar benda kebanggaannya dan perlahan merebahkan tubuhnya kesisi lain ranjang. Menyisakan si wanita yang masih terengah dengan matanya yang tetap sanggup terbuka untuk melihat pria tampan yang tengah memejamkan mata disisinya.
"Luhan? Kau menyebut nama itu lagi? Sebenarnya siapa dirinya Sehun-ah?"
Terdengar nada ketidak sukaan didalam suara yang tengah dibuat-buat manja oleh wanita tersebut. Wanita itu sebenarnya tidak sepenuhnya puas, karena ia tidak bisa merasakan hangatnya cairan pria yang menungganginya itu mengalir di rahimnya yang sengaja tidak ia tutup dengan tidak meminum pil penahan hamilnya sebelum mereka bercinta. Tangannya ia letakkan didada polos Sehun, dan jari-jari lentik dengan kuku dihiasi cat merah menyala itu mulai membuat pola-pola abstrak didada bidang seputih canvas tersebut.
"Bukan urusanmu nuna! Aku sudah mengirim uangnya kedalam rekeningmu"
Pria tersebut beranjang bangun setelah dirasa tubuhnya sudah cukup stabil. Memungut pakaiannya dan memakainya kembali dengan rapi.
"Sehun-ah, jadilah kekasihku! aku tidak butuh uangmu. Kalau kita sepasang kekasih, aku akan menyerahkan diriku dengan cuma-cuma padamu!"
Sang wanita menududukkan tubuhnya, mempertontokan gunung kembar yang menjuntai indah didadanya. Memperlihatkan wajah memelas pada pria yang sebenarnya sudah cukup lama ia cintai. Tapi sepertinya usahanya sia-sia, karena pria tersebut hanya menatap datar tubuh polos dan wajah cantik wanita itu.
"Kau tidak butuh uangku, tapi kau pasti akan butuh uang pelangganmu yang lainnya nuna! Ketahuilah Seulgi nuna, aku benar-benar tidak tertarik dengan tawaranmu"
Ucap Sehun dingin. Matanya menatap tajam wanita tersebut. Meraih dompet, ponsel, serta kunci mobilnya, lalu memasang masker hitam, topi, juga kacamata hitamnya, dan Sehun berlalu melenggang santai keluar dari kamar mewah yang dipesannya tadi. Tidak memperdulikan sang wanita yang kini tengah mengacak kasar surai madu indahnya. Mengeluarkan sumpah serapah sebagai bentuk kemarahannya pada Sehun.
"Berengsek! Aku akan membuatmu berlutut memohon agar aku menerima dirimu bocah tidak tahu diri"
Ucapnya dingin dan tersenyum menyeramkan sambil menatap pintu yang sudah tertutup rapat tersebut.
Oh Sehun, pria berwajah dingin dan benar-benar minim ekspressi. Tidak ada yang tulus dan jujur dari dirinya. Senyumnya, kata-kata manisnya, sikap lembutnya. Semua hal itu adalah kebohongan! Hasil dari skrip yang selalu diberikan agensinya sebelum ia tampil di media dan dihadapan para fans-nya.
Salah satu member boy group tersohor di Korea Selatan. Karirnya sudah melejit tanpa skandal selama 4 tahun ini. Menjadi penyanyi adalah salah satu cita-citanya sejak kecil. Keinginan agar bisa memamerkan wajah tampan serta tarian indahnya lalu mendapatkan pujian dari banyak orang serta berlimpah materi adalah salah satu obsesinya. Dan demi cita-citanya itulah, ia dengan sangat tega membuang malaikat indah yang bahkan sudah menemaninya selama 3 tahun sebelum dirinya menerima tawaran untuk menjadi idola kaum hawa tersebut.
Meninggalkan kebahagian bersama belahan jiwanya untuk menerima kebahagian yang lain. Melakukan kesalahan yang jauh lebih besar yaitu dirinya yang tergoda dengan keindahan lain yang hanya membuatnya jatuh pada cinta sesaat. Melepaskan sebagian nyawa hidupnya yang kini tak akan pernah ia raih kembali. Nyawa hidupnya yang pergi, menjadikan dirinya hanya seperti boneka tanpa nyawa yang bergerak sesuai perintah agensi. Hanya kehampaan dan kesedihanlah yang menemani hari-hari kelamnya semenjak empat tahun ini.
Back to 4 years ago
"Sehun-ah, liatlah! Ada pembukaan kedai bubbletea terbaru didekat sekolahku, ayo kita kesana saat aku pulang sekolah"
Wajah manis itu tampak berbinar melihat kertas yang tertempel di salah satu bagian dinding rumah penduduk. Matanya semakin bercahaya dan wajahnya kian berseri karena rasa antusias dan senyumnya yang tidak pernah luntur. Karena takut kekasih manisnya yang tengah berjalan sambil menunduk itu menabrak sesuatu, tangan kekar daan pucat itupun melingkar dibahu pria mungil tersebut.
"Baiklah sayang, kita akan kesana nanti. Jadi jalani harimu dengan baik dan belajarlah yang benar, mengerti rusa kecil?"
Pria tersebut bicara sambil menarik hidung mungil kekasih manisnya, mengasilkan kekehan lucu di bibir kissable sang kekasih lalu mereka-pun tertawa menanggapi kelucuan satu sama lain. Pasangan yang selalu membuat iri orang-orang yang melihat mereka. Romantis, damai, dan ceria.
"Baik akan saya laksanakan tuan Oh! Kkkk~"
"Dasar rusa liar! Baiklah, setelah aku selesai kuliah aku pasti akan menjemputmu, jadi tunggu aku ya sayang"
Mereka sudah sampai di depan gerbang sebuah sekolah elite suwasta terbesar di Korea Selatan. Sekolah yang kebanyakan diisi oleh siswa dan siswi yang berasal dari kalangan atas. Putra-putri pengusaha, anggota kerajaan, bahkan anggota perlemen pemerintah.
"Iya Sehunnie, berhati-hatilah dijalan dan jangan terlambat"
Pria manis yang lebih mungil berusaha menatap tajam pria yang lebih tinggi. Membulatkan mata kecilnya dan berusaha terlihat semenyeramkan mungkin. Tapi sepertinya ia tidak sadar bahwa apa yang ia lakukan malah membuat wajahnya semakin terlihat imut dan lucu.
"Baiklah Luhannie, sekarang masuklah, sebentar lagi bel"
"Eung! Bye Sehunnieee"
Pria manis itu melambaikan tangannya dan beranjak, munundukkan wajahnya seperti memikirkan sesuatu, hingga baru beberapa langkah, ia pun kembali dengan sedikit berlari ke arah pria tampannya dan -
Chu~
Mengecup pipi kekasihnya sekilas. Diwajahnya sudah terlukis warna merah jambu samar yang menyebar hingga ketelinganya. Ia-pun berlari memasuki gerbang sekolahnya untuk menyembunyikan senyuman malu-malunya yang sangat manis. Meninggalkan pria tampan yang hanya tersenyum melihat kelakuan lucu kekasih imutnya.
Perlakuan yang sederhana, tapi kesederhanaan itulah yang membuat hubungan mereka penuh akan warna dan berlimbah kebahagiaan.
Oh sehun hanyal pria biasa. Ibunya adalah seorang perawat di rumah sakit dan ayahnya hanyalah pemilik restoran siap saji yang beruntung cukup terkenal di kampung halamannya. Ia mendapat beasiswa penuh di salah satu universitas di Seoul. Dua tahun yang lalu ia masih tinggal di flat sederhana bersama sang kakak laki-laki, dan sekarang ia tinggal di apartemen mewah milik kekasih cantiknya. Kekasih cantik yang bukan hanya indah tapi juga sangat kaya dan cerdas, benar-benar idaman kaum adam dan hawa. Dan beruntungnya Oh Sehun bisa mendapatkan pria mungil seperti Luhan-nya.
Luhan lebih muda dua tahun dari dirinya, dan saat ini pria manis tersebut masih duduk di kelas 3 sekolah menengah atas. Sebenarnya Luhan memiliki mobil mewah yang bisa ia gunakan kapanpun, tapi dengan alasan bahwa Sehun bukanlah pria yang mengejar materi dari kekasihnya, akhirnya Sehun mengajak Luhan untuk menaiki bus umum. Pria manis tersebut tentu saja hanya meng-iyakan permintaan Sehun. Bahkan ia rela tidak menjalani kehidupan layaknya tuan besar lagi karena ingin mengikuti kesederhanaan Sehun.
Kesempurnaan mereka akan lebih terlihat saat mereka berjalan bersama. Berpegangan tangan dan saling berbagi senyum dan berlontar candaan satu sama lain. Wajah mereka yang mirip membuat tidak sedikit orang yang berfikir bahwa kedua cucu adam tersebut memang diciptakan untuk satu sama lain. Satu cantik dan satu tampan. Benar-benar pasangan serasi yang saling melengkapi.
Tapi sepertinya kesempurnaan dan kebahagian itu harus musnah bagai diterjang ombak dilautan. Kasih sayang dan kehangatan tersebut seakan mengikis dan kemudian sirna begitu saja. Menyisakan luka dan kepedihan yang dihiasi air mata. Kedua insan yang bahkan sudah merencanakan masa depan bersama itu-pun harus terpisah dengan sangat mengenaskan. Menyisakan bara kebencian yang sangat panas serta penyesalan yang sangat dalam. Kisah cinta manis yang harus berakhir dengan tragis.
End Of Flashback
Sehun berjalan memasuki dormnya. Flat mewah yang menjadi tempat ia dan rekan-rekan satu grup-nya bernaung selama hampir satu setengah tahun belakangan ini. Ia menekan bel dengan sangat tidak bersemangat. Matanya yang sembab dan memerah dan penampilannya yang berantakan.
Ting tong~
"Tunggu sebentar"
Ujar salah satu pria dari dalam dan membukakan pintu tersebut.
"Astaga Oh Sehun! Apa yang terjadi padamu?"
Kaget pria imut tersebut saat melihat perawakan Sehun yang sangat jauh dari kata sempurna yang biasa di elu-elukan oleh fans mereka.
Tidak ada jawaban, hanya tatapan kosong yang dilemparkan Sehun pada sosok dihadapannya. Dengan langkah berat ia pun memasuki dormnya. Mengabaikan keterkejutan rekan-rekannya yang menatap bingung pada sosok Sehun yang kini tengah kembali menjadi seperti mayat hidup. Benar-benar seperti hanya tersisa raga sementara jiwanya tengah melayang entah kemana.
"Astaga, ada apa dengan Sehun? Kenapa dia kembali seperti itu?"
Tanya pria manis itu heboh setelah menutup pintu dorm dan kembali berkumpul dengan teman-temannya.
"Mungkin ada masalah Baek, sebaiknya jangan ganggu dia"
Seorang pria dengan telinga lebar menyahut dengan lembut. Melingkarkan lengan kekarnya ke pinggang ramping pria yang dipanggilnya Baek tersebut. Dan tak lama ucapannya mendapat anggukan dari teman-teman mereka.
'Ada apa dengannya? Bukankah dia sudah melampiaskan semuanya pada Seulgi nuna tadi? Kenapa sekarang dia kembali menjadi si rapuh Oh Sehun? Dan apa itu? Apa ia habis menangis? Apa yang sebenarnya terjadi padamu Oh Sehun?' -batin Kai yang bingung melihat perubahan sahabatnya. Apa yang terjadi pada Sehun? Kenapa ia menangis hingga seperti itu? Luhan? Apa karena nama itu lagi?
Aku akan pergi sekarang
Jangan pergi
Aku akan kembali, jadi
Bohong,bohong
Tidakkah kau tahu seberapa besar aku mencintaimu?
Bisakah kau memperlihatkan cinta itu padaku saat ini?
Aku mencintaimu
Bisakah kita saling mencintai lagi?
Aku ingin tahu, apakah kau melihatku di suatu tempat?
Bahkan jika aku menyesal, sudah terlambat! Aku tidak bisa melihatmu lagi
Air mata dari bayang-bayang yang mengawasi dari tempat itu
-JYJ In Heaven-
TBC/END
Hohoho maafkan aku yang belum bisa update Black Pearl dan malah update yang apa ini aku juga gak tau 55555. Ini ff anak-anak(?) yang aku bilangin kemarin hehehe, pada minta YAOI masa wkwkwkwk, jadi aku bikinin YAOI...
saking stresnya karena kebanyakan ff di ffn adalah Luhan yang tersiksa, bikin panas dingin aarrgghh~ jarang banget ada Luhan yang nyiksa Sehun wkwkkwkw #dimutilasiayah
Review please, kalian tahu kan kalau review kalian bikin para author semangat untuk lanjutin ffnya...
Don't be Sider guys...
Hunhan yesssss.. But, happy birthday buat my baby Lulu, ada yang Lufans gak disini? Kalau ia berarti kita jodoh/?/ eh temen maksudnya wkwkwkwk
April,20 2016
