R E D T H R E A D (Makka Na Ito)
SHIROSIANJINGPUTIH
HETALIA FANFIC (GERMANYXITALY)
::: Chapter 1 :::
.
June'43
Hari ini cerah, aku makan pasta buatan nii-chan, aku bahagia sekali! Jerman datang membawa berita, yah, aku tidak ingat itu apa, tetapi syukurlah kalau dia sehat!
.
Italia Veneziano menatap langit, ia bertanya kemana perginya warna biru yang biasanya ia lihat. Kenapa sekarang tergantikan oleh warna hitam, merah dan cokelat?
Kenapa wangi rerumputan yang biasanya tercium, kini berubah menjadi bau bubuk mesiu?
"Nii-chan?"
Ia lelah mengangkat orang-orang yang jatuh di atas tanah merah, ia ingin mencari kakaknya yang tak tampak sejak peperangan ini dimulai.
Luka di atas mata kirinya kini mengering, ikut menyusahkan gerakan mata dan penglihatan.
"Nii-chan?"
Tembakan yang ia terima di lambung, tidak terlalu dirasakannya, ia tidak ingin memikirkan hal sepele seperti rasa sakit, sekarang.
Ia ingin mencari sang kakak, ia ingin mencari ketenangan dari senyuman marah itu, ia ingin mencari dada tempatnya menangis.
Ia tidak tahu berapa lama, sudah mencari, mengelilingi Sicily yang telah berubah menjadi neraka dunia.
Ia tidak tahu lagi, tidak ingin tahu lagi, kemana pun ia melangkah, hanya terlihat asap dan darah, satu hal yang bisa menurunkan adrenalinnya adalah janji untuk bertemu.
Dan dengan mempertaruhkan apapun, ia akan membuat janji itu bisa ditepati. "Tunggulah, nii-chan, aku pasti datang…"
Janji untuk bertemu dengan orang-orang yang ia cintai, setelah ia berhasil menciptakan kembali kedamaian ke Italia.
Meski taruhannya adalah nyawa, darah, dan terlibat perang.
.
.
Romano menatap pria di hadapannya itu, dengan mata yang nanar, ia bertanya sekali lagi, "Dimana adikku?"
Ia masih tidak percaya saat dibangunkan pagi-pagi, oleh tentara yang tidak dikenal dan dipaksa duduk mendengarkan penjelasan panjang dari pria berdarah dingin itu.
Sejak awal ia sudah tidak suka dengan usul si pria, untuk melakukan perjanjian dengan bos Jerman, apalagi setelah melihat betapa pria ini haus kekuasaan sama seperti orang-orang Jerman.
Ketakutan cukup lama menghantuinya, Romano lebih banyak berdiam di Napoli atau mengunjungi Spanyol.
"Kenapa aku ada di sini? Di sini rumah Feli, dan aku tidak melihat batang hidungnya di mana pun! Jelaskan!"
Sejak awal ia tidak menyukai daerah yang dipilih adiknya itu untuk tinggal, pertama, menjadi pusat fascist dan kedua, markas besar tentara Nazi Jerman.
"Baik, aku akan mencarinya sendiri!"
Ia bosan dikurung dalam ruangan besar, semua jendela ditutup, tidak ada tomat, dan tidak ada orang yang bisa ia bodoh-bodohi.
Romano berdiri sambil meraih seragam tentara yang diletakan di atas meja bulat di hadapannya. Namun belum ada sepuluh langkah, ia terhenti oleh suara keras pria itu.
"Berhenti Romano! Kau tidak bisa meninggalkan ruangan, ataupun bangunan ini!"
Alisnya yang biasa mengkerut, kini mengkerut semakin dalam, "Hah? Kenapa aku tidak boleh pergi? Lagipula, aku harus mencari Feli!" Romano membalikkan badan menatap pria angkuh itu.
Dengan nada berat, pria itu menaikkan wajahnya dari dekapan tangan yang mengepal di atas meja penuh dokumen.
"Perang besar melanda Italia. Sekutu sudah mulai penyerangan pertama di Sicily."
Darah Romano berdesir hebat, bagai ditampar, ia menatap tak percaya pria itu. Ia mencari-cari titik kebohongan yang diharap bisa ditemukannya, namun gagal. Dengan gemetar, ia membingkai wajahnya yang sudah berkeringat dingin.
"Se-sekutu? Sicily-ku! Ke-kenapa kau…"
Pria itu menggerakkan tangan, menyibakkan gorden hitam yang sedari tadi menutup jendela besar di belakang mejanya.
Terlihat langit begitu hitam, asap-asap terlihat membubung dari kejauhan, namun Venice di sini tetap tenang tak tersentuh.
"Inilah yang harus kau lindungi…"
Lututnya tidak mampu lagi menopang berat tubuh, jatuh ke atas lantai berkarpet hijau. Romano, tidak bisa percaya dengan pendengaran dan penglihatannya.
Perang yang selama ini ia dan Feliciano hindari, kini melanda kotanya, rakyatnya… Bagaimana bisa ia tidak tahu dan malah berlindung di Utara?
Apa yang terjadi dengan Sicily?
"Fe-feliciano? Kemana perginya adikku?"
Bulir-bulir air mata, siap berhamburan keluar dari kelopak mata, ia sudah bisa menebak apa jawaban yang akan diterima.
Tetapi, dengan segala upaya menolak kenyataan, yang kini berdiri kokoh di hadapannya.
"Sicily. Ia di kirim bersama Pasukan, untuk mengusir Sekutu dari kotamu."
.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
.
Yessss…
Gue capek luar biasa, sejarah itali yang berputar2 bikin gue puyeng.
Pada tahun 1943, itu~ masih perang dunia ke WW2 dimana Itali yang sebelumnya allied forces aka sekutu berpindah ke axis bersama Jerman dan Jepang, tetapi pada tahun 1943 juga, semua jadi kacau balau oleh sekutu yang menginvasi Sicily.
Italia, kembali menjadi pengecut.
