Setelah sekian lama aku mencari wangsit(?) akhirnya mendapat petunjuk. Aku membuat fict baru yang terinspirasi dari fict-nya Mechakuca Aoi no neko. Gak salah nulis kn? (takut dibantai Mechan). Sama fic-nya KP-senpai, terutama adegan Kushina ngelmpar Kyuubi N terjadilah adegan ciuman KyuuNaru. Wkwkwkkwkkk (ketawa-ketawa GJ).

Status aku semi-Hiatus. Jadi jangan harap ya kalo fict ini bakalan cepet di-UPDATE #dirajam readers.

Buat Mechan, update donk fict kamu yang berjudul NamikazeUzumaki…. Lupa aku judulnya #dibunuh Mechan.

O iya, sorry ya lupa di fave fictnya, ntar akkkuuu usahain deh buat nge-fave #JeDUAKK

Daripada makin gak jelas aja kayak Authornya, kita mulai saja fict yang GaJe ini.


INCEST

By Naruto Uzuso

The real story by Masashi Kishimoto

Rated: T

Pair: KyuuNaru slight SasuNaru KyuuGaa.

Warnings: AU, maybe OOC, Typo(s) & misstypo(s), GaJe/GeJe, Yaoi, Shonen-ai, Rated yang bisa berubah tergantung mood Author.

A/N: Cerita ini endingnya bakalan lama (+UPDATE-nya pun lama. XDD) #dirajamReaders

Keterangan: Kyuubi di fic ini ciri-ciri fisiknya sama kayak di fic-nya KP-senpai.

Kyuubi: 18 tahun

Naruto: 15 tahun (Kelas X)

Gaara: 16 tahun(Kelas XI)

Sasuke: 16 tahun(Kelas XI)

Itachi: 19 tahun

Kushina: 38 tahun

Minato: 39 tahun

Fugaku: 40 tahun

Kushina: 39 tahun

Tsunade: 56 tahun


Chapter 1: New School


Tahun ini Naruto bakalan masuk SMA. Setelah berjuang menghadapi UAN, Naruto dkk dinyatakan lulus. Gak hanya itu Kyuubi pun bakalan masuk ke bangku kuliah.

Tapi tetep kebahagian mereka tidak lengkap coz bonyok mereka pada sibuk. Kushina, sibuk mecahin kasus dengan mafia internasional. Bokap mereka sibuk banget syuting dan syuting.

Poor Kyuubi N Naru.

Untung aja ada Gaara, temen waktu kecil Naru. Naruto nganggep Gaara kayak kakak sendiri. Berbanding terbalik dengan Kyuubi yang nganggep Gaara pembokat, kalo gak mau disebut babu (perasaan sama aja ya).

. . .

"Naru-chan, bangun!" seorang wanita berambut merah panjang sedang menggoyangkan kedua bahu Naruto.

"Nghh…" of course. Si empunya, menggeliat gak nyaman. Masih pagi tau'!

Pagi? Menurut jam Naruto sih. Sekarang ini sudah hampir jam setengah delapan.

"Kaa-san?" sambil mengumpulkan kesadaran, Naruto mengucek-ucek matanya. Tumben banget nih Kaa-san ada di rumah. Batin Naruto. Gimana enggak? Dah hampir 5 bulan Kaa-san tercintanya itu gak pulang.

"Cepet bangun. Hari ini, hari pertama Naru-chan ikut MOS 'kan?" kata+Tanya Kushina to the point pada anak tercintanya.

"UAAPAA?" bersamaan dengan teriakan itu, Naruto ngibrit ke kamar mandi. Kushina yang liat adegan itu cuma geleng-geleng kepala. Ada raut khawatir.


Naruto keluar dari kamar mandi 3 menit kemudian. Kaa-san dah keluar lagi rupanya, mungkin. Batin Naruto kecewa. Dengan segera dia make' seragam plus properti-properti yang diwajibkan oleh para seniornya.. gila. Emank. Naruto mesti bawa tas plastik osengan(?), cicak mati 3 biji(?), baju sekolah yang robek-robek, sandal jepit, dll.

DAK.. DAK.. DAK..

Naruto cepet-cepet turun tangga. Maklumlah kamarnya kan ada di lantai dua.

DEG..

Aneh. Ya, itulah yang ada di benak Naruto. Saat ini Tou-san sama Kaa-san nya duduk di meja makan. Biasanya mereka kan gak pernah nongkring di meja makan.

"Tou-san? Kaa-san? Tumben ada di rumah. Firasat buruk.

"Ah, berangkat," pamit Naruto.

. . . .

"Kyuu, lo tau gak napa Tou-san sama Kaa-san ada di rumah?" Tanya Naruto setibanya di dalam mobil Kyuubi. Ya, hari ini Kyuubi bakal nganter Naruto ke sekolah barunya. Kyuubi cengar-cengir dalem hati, nginget penampilan Naruto hari ini. Persis keq gembel.

"Gak tau. N I dunt wanna b care. Mungkin aja mereka mo cerai," jawab Kyuubi enteng gak meduliin ekspresi Naruto yang pengen nangis.

"Ce-cerai?" Naruto mulai mewek.

"Hey! Cowok tu gak boleh nangis. Gue kan cuma bercanda." Ringan banget nih Kyuubi ngomongnya.

"Ooh..," ekspresi Naruto berubah 360 derajat (perasaan sama aja), maksud gue 180 derajat, hehehehe.

Kyuubi hanya bisa geleng-geleng kepala ngeliat adiknya itu. Cepet banget berubah moodnya.

"Lagian, dua orang goblok itu pantesnya cerei aja. Lagian ketemu aja jarang. Bikin muak aja,"

Dan blab la bla…

"Turun lo, da nyampe nih," usir Kyuubi ke Naruto.

"Ok, ok.." Naruto keluar dari mobil disertai dengan suara mobil yang menjauh. Sebut saja mobil Kyuubi yang udah cabut dari situ.

7.57 am.

Mati gue!

Beruntung buat naruto karena pintu pagar masih dibuka.

Naruto segera lari menuju ke area lapangan tempat berlangsungnya 'penyiksaan' para murid baru.

. . .

Pemandangan yang mengerikan. Teriakan dan makian dari para senior menggema di sepanjang lapangan. Gak capek apa.

Menurut mereka sih, hari pembalasan.

"Eh, elo cowok cantik sini buruan!" teriak seorang cewek bermata violet. Sebut aja namanya Shion.

"G-gue?" Tanya Naruto tak percaya sambil nunjuk telunjuknya ke idungnya. Siapa juga yang mau dibilang cantik. Yang bener aja.

Karena agak takut liat muka sangar seniornya itu Naruto langsung ndeketi Shion. Pas 2 meter jarak mereka, Shion maju selangkah trus ngangkat dagu Naruto n natap muka Naruto lekat-lekat.

'Manis juga nih cowok,' pikir cewek blonde itu a.k.a Shion.

DEG. .

Muka naruto mendadak merah. Apa sih, gak-gak gue gak boleh deg-deg-an sama nih cewek. Batin Naruto.

"Shion, cepet suruh tu bocah jabrik ke barisan!" teriak teman Shion yang bernama Tayuya. Cewek berambut merah itu selalu bawa' suling. Mungkin mau ngamen di tempat pembuangan sampah, pikir Naruto.

"Iya!" balas Shion gak kalah kenceng yang bikin Naruto harus nahan diri gak nutup telinga. Bisa rusak gendang telinganya kalo begini terus.

"Eh, elo! Pergi ke barisan yang itu, barisan kodok!" titah Shion.

Memang, di lapangan ini para murid baru disuruh berbaris. Ada 3 barisan. Masing-masing baris dikasih nama binatang or hewan. Ada kodok, siput, ular. Bagian kodok diisi sama cowok semua. Kalo ular ada cewek ada cowok. Kalo yang siput, cewek semua.

Tak ada satu pun yang luput dari cacingan (ralat!), mksd gue cacian (hehehe), makian, teriakan. Salah dikit dimarahin. Disuruh push-up lah, sit-up, dll. Beruntung bagi Naruto karena barisan kodok sekarang hanya disuruh jongkok, tangan disilangi di belakang kepala, sambil jalan keliling lapangan, yang…. Hmm,, cukup bikin suster ngesot tepar (?). Ada 10 senior yang ngawasin barisan kodok. Mukanya sangar-sangar. "Cepet dikitlah! Cara jalan lo itu lebih lambat dari siput!" maki seorang senior bernama Suigetsu ke salah satu murid baru di barisan kodok. Sebut saja Chouji yang kena marah itu. Bisa dibayanginkan?

Andai aja gue ngikutin Shika yang mau bolos MOS ini, pasti gue gak akan menderita kayak gini. Mana gue laper lagi, uhh. Batin Chouji berkumandang(?).

Shikamaru sih gak apa-apa gak ikut MOS, toh, biarpun masuk hanya bakal para senior naik pitam. Tak usah dipertanyakan lagi kejeniusan Shikamaru yang bisa dengan mudah lolos dari masa hukuman MOS. Otaknya itu loh, yang bisa nyelametin dia dari siksaan para senior. Bahkan Author pun gak tau mesti nulis apa kalo Shikamaru ikut MOS. . . ?

Padahal kehadiran Shikamaru sangat diharapkan oleh temen-temen seperjuangannya yang melanjutkan sekolah di SMA KonohaGakuen ini. Gak bisa disebut perjuangan Shikamaru sama teman-temannya sih. Cocoknya disebut perjuangan temen-temen, minus Shikamaru.

Back to the story. . .

Karin langsung mendelik ke arah Suigetsu. Secara Karin 'kan salah satu senior dari barisan Siput.

"Apa maksud Lo?" Tanyanya pake' teriakan yang menggelegar di seluruh penjuru lapangan.

Halilintar dan ombak disertai angin topan seolah menjadi background mereka berdua saat ini. Lebay.

"Gak ada maksud apa-apa koq," balas Suigetsu enteng. Suigetsu sih agak tereak dikit. Secara jarak mereka lumayan jauh. Suigetsu ada di pinggir lapangan lagi ngawasin junior-juniornya sama temen-temennya.

"O-oh," singkat, gak padat. Karin betulin letak kacamatanya dan nerusin aksinya 'nyiksa' para juniornya.

Dasar orang-orang aneh.

Lanjut . . . "I-iya," takut-takut Chouji merangkak sambil jongkok ngikutin temen-temennya yang udah jauh di depan. Dengan susah payah, pengorbanan keringat dan air mata, harta/benda N nyawa, akhirnya Chouji dapat menyusul temen-temennya. Hebat.

. . . . .

Naruto berjalan (dalam posisi jongkok) paling depan di barisan kodok. Keringet ngucur dari keningnya. Gimana enggak? Udah 2x keliling lapangan. Cape' deh.

Tapi, , ,. . "Ah,, lepasin gue!" gak terima. Itulah yang Naruto rasain.

Coba bayangin, tiba-tiba ada cowok yang narik rambutnya n nyeret dia ke tengah lapangan. Tengah lapangan juga enggak sih, karena cuma sampai 3/8 lapangan (bingung? Sama). Mungkin seniornya kali.

"Ah, lepas, sakit!" bentak Naruto, gak peduli lagi kalo emang bener yang jambak rambutnya itu seniornya.

"Teme?" terkejut? Nggak deh, soalnya Naruto udah tau kalo Sasuke emang sekolah disini. Dan kayaknya Sasuke jadi senior dalam MOS tahun ini.

"Eh, Dobe! Cepet push-up 25 kali! Ini hukuman bagi yang terlambat. Cepet! Atau, gue lipat gandakan lagi!" bentak Sasuke yang sukses bikin jalanin perintah itu. Meskipun dia gak rela disuruh-suruh sama pantat ayam itu.

1,…, 13,. . ., "Berhenti, Naru." Suara itu ngebuat Naruto tenang (bukan yang berhubungan dengan alam lain).

"Eh? Ga-gaara?" meski Naruto tau Gaara juga sekolah disitu, tapi tetep aja ekspresi keterkejutan tak pudar dari wajah Naruto.

Gaara, nunduk, terus ngajak Naruto berdiri N ngelap dahi Naruto pake' sapu tangan yang dipegangnya.

"Sasuke, ngapain lo disini? Elo kan yang ngurus barisan ular, bukan kodok. Lo gak punya hak ngatur Naruto N anggota barisan kodok yang lain. Ayo, Naru balik lagi ke barisan lo."

Malu banget. Sasuke pasti malu. Dipermalukan di depan semua temen-temen N junior-juniornya.

Awas lo, anak panda! Tunggu pembalasan gue, liat aja lo. GLEEGARR…. Background petir menyambar dari awan.

Udah ah, gak tega nulis Sasuke lebih malu. SKIP aja ya…

Sedangkan barisan siput disuruh nanem pohon beringin di belakang sekolah yang katanya angker sangat(?). dari mulai gali tanah sampai nanem pohon dilakuin sama cewek-cewek. Kalo salah dikit aja, siap-siap aja make' alat bantu pendengaran.

Kalo barisan ular, disuruh minta' tandatangan dari para senior yang lain. Justru inilah yang berat. Bagaimana pun caranya harus dapat tandatangan. Terpaksa deh, anggota dari barisan ular rela disuruh-suruh sama senior-senior yg lain. Dari mulai push-up 100x, sit-up, nari-nari GaJe, dll.

. . . .

Akhirnya, istirahat makan siang. Tapi, jangan harap penderitaan mereka berakhir.

Bahkan, mereka hanya diperbolehkan makan di lapangan itu, gak boleh keluar ke tempat lain.

Setengah jam jatah istirahat mereka berakhir. Penyiksaan pun kembali dimulai.

. . . . .

"Akhirnya selesai. Capek juga Gaara ya?" basa-basi. Saat ini mereka ada di depan pagar sekolah, mo pulang. Udah sore sih.

Hp Naruto geter, My big Bro calling. 'Kyuu?'

"Halo?" (Naruto)

"Elo dimana?" (Kyuubi)

"Masih di depan pagar, nungguin elo." (Naruto)

"Oh, iya, bentar lagi gue sampai." (Kyuubi)

TUUTTT….

"Gaara itu Kyuu. Gue duluan ya, dah" lambaian Naruto yang sedang berlari ke mobil membuat Gaara tersenyum (dikit).

"Dah," balas Gaara, dalam hati.

"Kyuu, ada apa? Kenapa ada koper di sini?" Tanya Naruto begitu liat ada banyak koper di jok belakang mobil Kyuubi.

"Dugaan gue bener. Dua orang geblek itu cerei. Kita pindah. Untuk sementara kita tinggal di apartemen. Jangan mau kalo disuruh milih tinggal sama siapa. Elo nurut aja apa yang gue bilang, -key?"

Naruto ngangguk lemah, nggak nyangka firsat buruknya itu adalah perceraian kedua orangtuanya.


~~TBC~~


Akhirnya bersambung juga. Sebenarnya mau dipanjangin dikit, tapi, apa daya aku lagi pilek n badmood.. ya sudah.

RnR.

Tinggalin review ya?

Dalam bentuk apa pun.

Kalo ada pertanyaan, semoga aja bisa ku jawab #JeDuAKK

Setelah kubaca ulang, koq rasanya hambar? EMBER (EMang BEneR)

REVIEW PLEASE AGAIN….