BE A CHILD

.

.

DISCLAIMER: MATSUI YUUSEI- SENSEI

WARNING: TYPO(S), OOC, EYD GAGAL, HUMOR GARING, ALUR NGACO, DST, DLL...

BY: SHIOTA NARIASE

SUMMARY: KARMA & NAGISA MENJADI BAYI YANG BERUMUR 10 BULAN, KARENA RAMUAN PERCOBAAN OKUDA DAN DENGAN TERPAKSA KELAS E YANG HARUS MERAWAT 2 BAYI ITU, HINGGA OKUDA MENEMUKAN PENAWARNYA. BAGAIMANA CARA KELAS E MERAWAT 2 BAYI ITU YA ?

.

.

.


" Nagisa- kun, pulang sekolah nanti bagaimana jika kita nonton bioskop, kebetulan aku punya 2 tiket 'Sonic Ninja Special'. Mau ikut tidak ?" tanya Karma yang berjalan bersama Nagisa menuju kelas mereka. Yup, mereka sedang berjalan bersama menuju kelas mereka yang berada di atas gunung.

" Boleh, tapi.. kau mendapatkannya dari mana, Karma- kun ?" seru Nagisa

" oh, kebetulan saja aku memenangkan undian yang berhadiah tiket 'Sonic Ninja Special'" kata Karma.

Mereka berjalan menuju kelas hingga berada di depan pintu. Karma dan Nagisa mendengar berbagai keributan di dalam kelas. Apa yang terjadi di dalam ?, pikir mereka berdua. Tiba- tiba kelas hening, Nagisa memutuskan membuka pintu untuk melihat keadaan. Tiba- Tiba,

DUAR!

Ledakan tak dapat dihindari, asap tebal berwarna merah memenuhi ruangan hingga ke lorong kelas.

" Okuda- san, sepertinya kau memakai pewarna yang berlebihan" suara Takebayashi terdengar setelah ledakan, meski asap masih memenuhi ruangan.

" u- uhh, Gomen, tapi... kenapa pintunya terbuka ?" tanya Okuda ketika melihat pintu kelas yang terbuka. Asap mulai menghilang, Okuda dan Takebayashi terkejut melihat Nagisa dan Karma yang berubah menjadi bayi berumur 10 bulan.

" g- ga- gawat, bagaimana ini bisa terjadi ?" Okuda panik

" eh, Okuda- san, apa yang teljadi ?" tanya Nagisa sambil menyingkirkan pakaiannya yang longgar, dirinya melongok melihat Okuda dan Takebayashi yang lebih tinggi lalu menoleh pada Karma yang entah berwujud bayi.

" K- Kalma- kun, kau belubah jadi bayi" seru Nagisa sambil menunjuk Karma

" kau juga Nagisa- kun" balas Karma yang menunjuk Nagisa. Mereka tiba- tiba hening sambil mengamati tubuh lawannya lalu memeriksa tubuh sendiri.

" b- bagaimana ini bisa teljadi ?" Karma kaget, wujudnya berubah jadi bayi

" Okuda- san, sepertinya ramuan percobaan yang kita buat membuat mereka jadi bayi berumur 10 bulan" seru Takebayashi

" a- APA ? bayi belumul 10 bulan ?" teriak Nagisa dan Karma

" j- jangan belcanda, Okuda- san, Takebayashi- kun" seru Karma

" kami tidak bercanda, Karma- kun. Kau sudah memeriksa tubuhmu, bukan ?" kata Takebayashi sambil membetulkan letak kaca matanya.

" hei, ada apa ? kenapa tadi ada le-" Tiba- tiba Nakamura datang lalu melihat Karma dan Nagisa yang berwujud bayi di depan pintu

" KYAAA... BAYI SIAPA INI ? MEREKA LUCU BINGITS" Nakamura langsung memeluk Karma dan Nagisa. Untunglah, Nakamura tidak tahu itu Nagisa dan Karma, batin Okuda dan Takebayashi.

" l- lepaskan aku, Nakamula- san" seru Karma dalam pelukan Nakamura

" u- ugh, se- sesak" Nagisa hampir kehabisan nafas

" sepertinya hanya tubuh mereka berwujud bayi, dan, mereka dapat berbicara meski ya.. cadel" seru Takebayashi

" apa maksud yang kalian bicarakan, Okuda- chan ?" tanya Nakamura

" itu... Nakamura- san, kuharap kau tidak terkejut tentang bayi yang kau gendong" seru Okuda, Nakamura bingung.

" sebenarnya itu..."

" Ohayou, eh ? Kau dapat darimana 2 bayi itu, Nakamura- san ?" tanya Sugino. Terlambat, pikir Okuda dan Takebayashi panik.

" Uwahh, mereka lucu banget..., mirip sama Nagisa & Karma. Hah, jangan- jangan ini..." Fuwa datang sambil melihat 2 bayi itu

" jangan- jangan apa, Fuwa- chan ?" tanya Kayano yang masuk ke kelas

" jangan- jangan... mereka anak Karma & Nagisa" lanjut Fuwa

" HAH ? J- jangan bercanda, Fuwa- chan, Nagisa milikku dan akan kujaga dari Iblis merah itu" Nakamura terlihat tidak terima. Bukannya kau sendiri juga iblis yang menyiksa Nagisa, batin yang lain.

" kalian ribut- ribut ada apa ?" tanya Isogai lalu melihat 2 bayi di gendongan Nakamura, "ano, itu bayi siapa ? kenapa mereka bisa ada disini ?"

Tangan Isogai dengan lembut, mengelus kepala bayi berambut merah dan biru (Au: Ikemen- kun, aku pengen juga dielus/Iso: eh).

" dimana orang tua kalian ?" tanya Isogai ramah

" hm, sepertinya mereka anak buangan, orang tuanya kejam juga ya" sahut Kirara. Nagisa, Karma, Okuda dan Takebayashi Sweatdrop.

" bagaimana cara menjelaskan mereka ya ?" bisik Okuda pada Takebayashi

" hm, mungkin hingga Karma dan Nagisa berbicara" bisik Takebayashi

" ehm, kalian tidak sadar ya. Jika, mereka tidak memakai baju kecuali dalaman" seru Isogai. Kau ingin menyiksa kami ya, Sungut kecoa, pikir Karma.

" eh... benar juga, hahaha.. untungnya aku membawa beberapa baju bayi" seru Kayano. Semua menatap Kayano. Pertanyaan untukmu Kayano- san, kenapa kau membawa baju bayi ?, pikir semua.

" kenapa ? aku membawanya karena ada yang memberiku di jalan tadi" seru Kayano. Orang yang memberimu itu pasti gila, batin yang lain.

" sudahlah, lihat baju kelinci ini cocok untuk yang rambut biru dan baju hamster ini pasti cocok buat yang merah" kata Nakamura

" a- APA !" Karma dan Nagisa langsung berteriak panik, dan yang lainnya kaget kecuali Okuda dan Takebayashi yang menghela nafas lega.

" e- eh.. mereka berbicara" sahut Sugino agak terkejut

" t- tentu saja, aku Akabane Kalma dan ini Shiota Nagisa, bagaimana mungkin kami dibilang anak buangan hah Kilala- san" seru Karma

" huhuhuhuhu... mereka bukan anak Karma dan Nagisa ternyata" Fuwa menangis karena dugaannya salah

" tentu saja bukan, Fuwa- san, bagaimana mungkin kami punya anak jika kami laki- laki" seru Nagisa yang hampir menangis

" Ohayou, minna- san. Apa yang membuat kalian berisik pa-" Koro- sensei datang dan matanya tertuju pada Karma dan Nagisa masih dalam gendongan Nakamura.

" b- bayi siapa ini ?" tanya Koro- sensei panik.

" Koro- sensei, mereka Nagisa- chan dan Karma- kun" ujar Takebayashi

" t- tapi bagaimana mereka bi- sa ?" tanya Koro- sensei panik


Kelemahan Koro- sensei nomor X: mudah panik


" Sebenarnya, saya dan Takebayashi- kun membuat ramuan untuk membunuh Koro- sensei tapi sepertinya saya memberikan dosis yang berlebihan hingga membuat Karma- kun dan Nagisa- kun berwujud bayi berumur 10 bulan" seru Okuda

" lalu, apa penawalnya sudah ada, Okuda- san ?" tanya Nagisa, Okuda hanya menggelengkan kepalanya, " t- tapi, aku akan berusaha membuatnya agar kalian bisa kembali seperti semula"

" calanya ? selesainya kapan ?" tanya Karma

" mu- mungkin seminggu atau 5 hari" jawab Okuda

" h- HEH... L- LALU BAGAIMANA AKU PULANG, AKU GAK MUNGKIN PULANG DALAM KEADAAN SEPELTI INI" Nagisa histeris

" apa yang membuatmu takut pulang, Nagisa- kun ? kami akan membantumu menjelaskannya pada Ibumu" seru Kataoka

" t- tidak, jika aku pulang seperti ini... aku pasti... akan... di dandani oleh Ibuku" ujar Nagisa hampir menangis. Karma langsung modus, menepuk rambut Nagisa agar tenang. (Au: Karma modus/ Karu: =p masalah buat lo, Author)

" ugh, kasihannya, tenang sayangku, mama rio akan merawatmu. Koro- sensei izinkan aku dan Nagisa tinggal disini, di kelas" seru Nakamura

" lalu aku bagaimana hah, pilang" seru Karma

" tentu saja, kau ikut tinggal di kelas bersama Nagisa. ah.. aku harus pulang dulu mengambil bajuku, baju bayi pere- laki2, lalu perlengkapan bayi" seru Nakamura

" dalimana kau mendapatkan pellengkapan bayi, Nakamula" sahut Karma

" perlengkapanku masih bisa dipakai kok, ok! para laki- laki sihlakan sumbangan baju bayi kalian untuk Karma dan Nagisa" kata Nakamura tiba- tiba

" bagaimana jika misalnya kami membantumu, Nakamura- san" sahut Isogai

" kami ?" tanya Nakamura

" Kami sekelas, Pirang!" Tegur Terasaka

" oh... terserah kalian aja" kata Nakamura

" nurufufufufu, sepertinya kalian akan mengadakan kamping dadakan untuk merawat Nagisa dan Karma yang seperti ini" seru Koro- sensei

" Ha'i, sebelumnya kita harus bilang Karasuma- sensei dulu barulah kita pulang mengambil baju dan perlengkapan untuk Nagisa dan Karma" kata Isogai memimpin jalannya kamping dadakan

" Nurufufufu, Koro- sensei harus pergi dulu mencari tempat tidur bayi untuk Nagisa & Karma" seru Koro- sensei sambil melesat pergi

" Baiklah, mari kita pulang untuk mengambil peralatan masing- masing lalu kembali untuk merawat Nagisa dan Karma" perintah Isogai dan dengan segera seluruh murid kelas E pulang.

Ritsu menatap Karma dan Nagisa yang ditinggalkan begitu saja di atas meja. Ritsu bisa melihat mereka menatap kosong, membayangkan yang akan terjadi selanjutnya.


TBC

Hai, minna- san, Narie- chan datang bersama Fanfic ke- 2 di Assassination Classroom. Semoga terhibur dengan cerita yang Narie- chan yang masih membutuhkan bimbingan senpai. :D mohon maaf atas kekurangan apapun dari fanfic ini.

.

.

.

.

.

.

.

.


OMAKE

" ano.. Karma- kun dan Nagisa- kun, kenapa tidak memakai baju yang dibawakan Kayano- san ?" tanya Ritsu ketika melihat tas plastik berisi baju bayi yang dibawakan Kayano.

" semua bajunya untuk pelempuan, Litsu- san. Kami tidak mungkin memakai bajunya" kata Nagisa

" are ? padahal kurasa cocok dipakai Nagisa- kun dan Karma- kun, dan pilihan Nakamura- san juga tidak terlalu buruk, Hehehe..." kata Ritsu

" mungkin sebaiknya kubuang sa-" ujar Karma yang memegang tas plastik berisi baju bayi lucu keluar jendela.

BRAK!

Pintu kelas terbuka, Karma bisa melihat Kayano yang membuka pintu kasar. G- gawat, batin Karma.

" ne.. ne.. Karma- kun membuang baju ini ya, Kayano- Oneechan akan menghukummu karena berani membuang ini loh..." seru Kayano

" N- nagisa- kun, tolong aku" seru Karma tapi Nagisa sudah memakai baju hamster yang sempat tertinggal.

" selamat beljuang, Kalma- kun..." kata Nagisa

" Nagisa" seru Karma. Kayano mendekati Karma sambil membawa beberapa bajunya yang sempat dibuang Karma

" hukumannya, kau harus mencoba semua ini.. KA~ RU~ MA~ KUN !" kata Kayano

" TIDAKKKKKK..."