I Kissed You because I Want it
Main cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Kim Taehyung, Lee Seunbin.
Support cast : Oh Sehun, Xi Luhan, Do Kyungsoo, Kim Jong in, Wu Yi Fan, Kim Jong Dae, Kim (Byun) Heechul, Park Jiyeon, Sandara Park, Park Chae Yeong, Jenny Kim, Park Jimin, Irene Bae, Jeon Jungkook, Min Yongi.
Genre : School life, Romance, Drama, Genderswitch.
Length : 1 until ….
Rated : T+
Author : bebekkaretnyachen
Summary : park chanyeol sang penguasa sekolah menyukai lee seunbin si dewi sekolah tapi setelah mencium baekhyun si nerd disekolahnya dirinya tidak bisa lepas dari bibir tipis nan manis itu walau seharipun.
Chapter 1
" AAAAA….."
"LIHATLAH DIA CANTIK SEKALIIIIIII…"
"KENAPA KAU CANTIK SEKALIIII…."
"MAUKAH KAU JADI PACARKUUUU…."
"KAULAH DEWINYAAAAAA…."
"KAU MEMBUAT DETAK JANTUNGKU MENJADI ABNORMAL…."
"AAAAA….JANGAN TERSENYUM…."
"KAU MEMBUATKU DIABETES….."
Langkah seorang wanita yang menapaki lantai gedung nan megah yang jika terlihat mustahil disebut sebagai gedung sekolah itu sudah menggemakan suara teriakan yang setiap hari menjadi rutinitas dipagi hari. Bagaimana tidak jika kini yang berjalan adalah seorang wanita yang sedang menjadi pusat perhatian sekuruh pria yang ada di Hankyung Internasional High School. Ya! Hankyung Internasional High School yang merupakan sekolah kelas atas nomor satu dikorea selatan ini merupakan sekolah yang berisikan anaka-anak dari konglomerat dan juga artis papan atas yang mana wajah-wajah dari para muridnya tidak bias disaingi oleh sekolah lain apalagi urusan kekayaan jangan ditanya.
Kini wanita itu menunjukkan pesonanya dengan tetap berjalan di tengan koridor dengan senantiasa menegakkan tubuhnya dan mengangkat dengan sedikit lebih keatas wajahnya agar aura kecantikan bak dewi yunani itu mampu membuat semua mata para siswa dari Hankyunng Internasional High School jatuh hati bahkan kalau bias sampai meleleh melihatnya.
"AAAAA….MANISSSSNYAAAAAA…."
Wanita itu menyunggingkan senyum tipis yang sedetik itu juga mampu membuat semua siswa menjerit kesetanan. Kini wanita itu melambaikan tangan kanannya layaknya peragaan busana dengan anggun wanita itu melambai bak model victorya secret yang sedang berjalan di catwalk tanpa mengurangi senyum indahnya di wajahnya. Namun asiknya berjalan dan menyapa fans nya tanpa melihat langkahnya wanita itu…
BRUK!
"AUUU…" aduh wanita itu.
Seseorang dating dari luar membuka pintu kayu dan melihat wanita yang tengah tersungkur sembari memegangi keningnya.
"Kau bermimpi lagi?" Tanya wanita yang berdiri dipintu lengkap dengan celemek pink dan spatulanya berkacak pinggan dengan pandangan datarnya.
"aku hanya terjatuh dari tempat tidur dan keningku menyentuh lantai." Wanita yang member penjelasan itu masih setia mengusap keningnya.
"ckk. Berhentilah bermimpi. Kau tidak akan jadi cantik dalam semalam."
Yang disindir menatap wanita didepan pintu dengan tatapan mautnya dan sedetik itu dia beranjak dan menghampiri wanita yang ada dipintu.
Memandangi wanita yang terlihat seperti refleksinya namun sedikit lebih dewasa itu dengan tatapan datar dan yang dipandangi pun melakukan hal yang sama.
"apa aku tidak cantik?" satu pertanyaan yang sama yang ditanyakan nya setiap pagi.
Apa aku tidak cantik?
"kau mau yang jujur atau yang bohong?" wanita itu masih mempertahankan tatapan datarnya.
"yang bohong saja." Pilih wanita yang lebih muda.
"tidak." Jawabnya cepat dan datar.
"kalau jujur?" masih mengarapkannya lagi.
"tidak." Jawabnya cepat dan datar lagi.
Wanita yang terlihat dewasa itu pergi meninggalkan wanita yang lebih muda itu dengan gerutuan yang setiap paginya sama terdengar ditelingan dan dia sudah merasa jengan dan bosan sekarang.
"CEPAT MANDI DAN SETELAH ITU SARAPAN AKU TIDAK MAUMENGANTARMU KALAU LEWAT DARI 15 MENIT." Teriak wanita yang lebih dewasa.
"ckk. ARRA..ARRA..!"
Setelah itu terdengar bantingan pintu yang mana membuat wanita di lantai bawah terkekeh jenaka.
…
"aku mungkin akan telat menjemputmu tidak apakan kalau kau naik bus pulangnya nanti?" si wanita yang lebih dewasa itu memberikan beberapa lembar uang utnuk yang lebih muda.
"ingat jangan dihabiskan. Aku belum gajian dan berhematlah untk dua atau tiga hari kedepan."
Yang lebih muda mengambil dengan senang hati uang itu dan mengecup lembut pipi si wanita dewasa itu.
"tenang saja eonni aku akan berhemat bila perlu aku akan jalan kaki pulang nanti."
"ckk. Jalan dari rumah ke mini market saja kau sudah mengeluh." Ejek wanita dewasa yang disebut eonni itu.
"itu karena jaraknya jauh dan aku sudah terbiasa dengan sepedaku."
Yang lebih muda memasukkan uangnya ke saku kemeja dan merapikan penampilan tidak lupa memakai kacamat bulat yang tersimpan rapi di dalam tasnya.
"eonni akan membelikanmu kontak lensa jadi kau tidak perlu memakai itu lagi."
"tidak perlu. Lagian ini masih bias membantuku dalam melihat jarak jauh dan simpan saja uang eonni kan katanya eonni mau membuka butik jadi jangan cemaskan aku hanya karena kacamatku. OKE?!" ujar si wanita muda.
Wanita dewasa yang sebut eonni itu melangkah mendekati yang lebih muda dan memeluknya dengan erat. " aigoooo uri baekhyunie sudah besar rupanya. Bahkan eonni tidak menyadari bahwa kau sudah sedikit tidak manja lagi sekarang." Ujar wanita dewasa itu sembari menggoyangkan tubuh wanita muda yang bernama baekhyun itu kekanan kekiri.
"heechul eonni lepaskan ini sesak tau." Protes baekhyun.
"hehehe..mian. habisan kau hangat sih jadikan aku ingin memelukmu terus."
"memangnya aku mesin penghangat ruanngan apa. Cepat eonni antar aku kesekolah aku bias telat nanti."
Heechul melihat arlojinya dan benar sebentar lagi baekhyun akan masuk sekolah dan dia dengan cepat menarik tangan baekhyun yang bahkan masih meminum susu nya.
"eonni kenapa kau menarikku susunya kan jadi tumpah." Ujar baekhyun kesal.
"habisan kau lambat sekali aku kan jadi harus menarikmu." Jawab heechul yang balik menyalahkan.
"ckk. Itu karena kau yang bermain drama dulu dipagi hari." Ucap baekhyun datar.
"hehehe. Cepatlah naik kalau kau masih berdiri disitu aku tidak jamin kau akan masuk jam pertama kelasmu." Teriak heechul yang entah sejak kapan sudah duduk cantik didalam mobilnya.
"Aish. Kalau aku telat itu semua salah eonni."rajuk baekhyun.
Baekhyun berjalan dengan kaki dihentakkan dan itu sukses membuat heechul tertawa dan mmbuat sedikit bantingan keras pada mobilnya.
"kalau itu rusak aku akan memotong uang jajanmu." Ucap heechul yang sudah menyalakn mesin mobilnya.
"Aish. Terserahlah. Cepat antar aku kesekolah!," kesal baekhyun dan kini duduknya membelakangi heechul karena rasa kesalnya yang memuncak sampai ubun-ubun.
Heechul hanya bisa tertawa melihat kelakuakn adik sematawayangnya ini dan membuat baekhyun kesal dipagi hari itu memanglah hal wajib bagi heechul.
"kau kesal?"Tanya heechul dengan nada jahilnya.
"eonni antar aku sekarang!" teriak baekhyun kesal.
"kkkk…arraseo. Arraseo."
Lalu heechul pun menjalankan mobilnya menjauhi pekarangan rumahnya dengan senyum jahilnya masih terpampang karena sudah berhasil membuat adiknya kesal dipagi hari yang indah ini.
…
Hanykyung Internasional High School.
Seluruh siswa terlihat sudah ramai berdatangan dan termasuk baekhyun yang diantar kakaknya yang super jahil.
"ingat jangan boros dan berhematlah."ujar heechul memperingati.
"arra." Jawab baekhyun malas.
"kau masih marah ya?" kini heechul dibuat bersalah.
"mianhae baekhyunie?"ucap heechul merasa bersalah.
Baekhyun yang masih setia menatap kearah sekolah menatap heechul "eonni! Berhenti lakukan aegyo itu kau terlihat menjijikan."
"setidaknya aku bukan pemimpi sepertimu. Sudah sana masuk nanti kau telat lagi."
Baekhyun membuka pintu mobil kakaknya dan sebelum memasuki sekolah dia memberikan flying kiss dan di balas dengan hal sama pula. Mobil heechul sudah pergi meninggalkan baekhyun dan kini baekhyun sudah berdiri tegak didepan gerbang sekolahnya sembari mengulas sebuah senyuman yang mana mampu membuat semua orang khususnya pria terpana.
Hembusan angin menerpa wajah baekhyun hingga membuat setiap helaian rambut kecoklatan baekhyun beterbangan dan jika kalian lihat sekarang baekhyun bagaikan model dalam video klip menawan namun mematikan.
Sedang asik menikmati dunia sendiri tanpa sadar di belakangnya sudah datang beberapa gerombolan penguasa sekolah dengan mobil sport mereka yang terlihat jauh di bawah mobil yang biasa kakak baekhyun pakai.
Sekitar empat mobil sport dengan warna berbeda terparkir cantik didepan pintu utama gedung Hankyung Internasional High School dan sedetik kemudian keluarlah pria tampan dari dalam mobil itu dan kalian tau bagaimana reaksinya
"KYAAAAAA OPPPPAAAAAA"
"OOOPPPPPAAAAA"
"CHANYEOOOOLLLL OPPAAA"
"KAI OOOOPPPAAAA"
'SEHUN OPPAAAA"
"WHOAAAAA TAMPANYAAAAA"
Begitulah teriakan para siswi bila sang pangeran penguasa Hankyung Internasional High School akan menjadi histeris bahkan aka nada yang sampai pingsan seperti yang terjadi pada salah satu siswi berambut pendek yang tanpa sengaja mendapat senyuman indah dari salah satu pangeran sekolah itu.
Para pangeran sekolah itu terus berjalan memasuki gedung sekolah tanpa mengindahkan teriakan para sisswi yang masih bahkan makin histeris.
"OPPPAAAA BERKENCANLAH DENGANKU!"
"KRIS OPPA AKU MENCINTAIMUUUUU!"
"mereka semua sudah gila."salah satu pangeran sekolah berbisik dengan salah satu pangeran yang terlihat tinggi namun hanya dijawab dengan senyuman. Tidak lebih tepat seringaian.
Disisi lain para siswa tidak kalah histeris dengan para siswi saat ini yang dilakukan para siswa adalah memuja dan meneriaki seorang wanita yang sedang berjalan ditengah koridor dengan anggunya. Ingatkah kalian dengan wanita ini? Ya wanita yang kini berjalan adalah ratu ah bukan dewinya Hankyung Internasional High School dan dia merupakan mayoret dibagian merchine band sekolah itu. Dengan proporsi tubuhnya yang tinggi, kulit yang putih mulus, kaki jenjang dan jangan lupa rambut yang indah tergerai panjang sepunggung membuatnya tak lepas dari tatapan para siswa disana. Ya dia…Byun B
"BYUN BAEKHYUUUUUUUNNNNN!" teriak seseorang dari ujung koridor.
Baekhyun tersadar dari lamunannya yang indah dan menoleh ke arah kanan mendapati sahabat pendeknya berjalan denga sedikit hentakan menghampirinya dengan ekspresi kesal melingkupi wajahnya.
""apa?" tanyaku datar tanpa minat.
"kau kemana saja?! Aku dan luhan sudah menunggumu dari tadi tapi kau malah melihat kehebohan yang tak jelas ini."
"ini jelas kyung. Bahkan objeknya saja jelas." Aku membuang pandanganku kearah wanita yang kini menjadi pusat perhatian.
"heh. Berhentilah menatap dan berhentilah berharap kalau kau akan secantik dia baek. Kau harus koreksi dirimu."
Aku memandang kyungsoo shabatku dengan tatapan tak mengerti "maksudmu?"
Kyungsoo tampak menghela nafas dan dia memegangi kedua pundakku dengan menunjukkan ekspresi seriusnya dan aku tau apa yang akan terjadi selanjutnya
"kau itu si itik dan dia" kyungsoo kini memusatkan pandangannya ke kerumunan "angsa."
"apa aku tidak cantik?"
Kyungsoo hanya menggelengkan kepala dan itu sudah sebagai jawaban untuk baekhyun.
"SEUNBIN JADILAH PACARKU!"
"SEUNBIN KENAPA KAU CANTIK SEKALI!"
"AKU MENYUKAIMU LEE SEUNBIN!"
Semua siswi masih setia meneriaki wanita yang bernama Lee Seunbin itu dan yap dialah dewi Hankyung Internasional High School bukannya aku. Disaat semua siswi sedang asik meneriaki sang dewi tiba-tiba suasana menjadi hening setelah kedatangan lima pangeran sekolah.
kelima pangeran itu berhenti tepat didepan sang dewi sekolah dan lihatlah betapa intensnya tatapan sang ketua penguasa sekolah itu yang mana membuat seseorang di ujung koridor menatap sendu dan sedikit sakit hati.
"baek."
"baekhyu." Kyungsoo menguncang tubuh baekhyun dan sontak membuat baekhyun terkejut.
"a..aiya kyung. Apa?" tany baekhyun tidak jelas.
Kyungsoo tau kenapa baekhyun jadi begini dan dia pun membawa baekhyun kekelas dengan gerakan cepat.
Sedangkan di koridor sekolah si ketua pengusa sekolah massih betah menatap sang dewi sekolah itu sukses membuat sebagian siswi cemburu dan senang lalu bagaimana nasib para siswa? Ya pasti mereka patah hati dan lambat laun meninggalkan koridor yang disusul sebagian siswi yang sepertinya sedikit kecewa dan cemburu tentunya.
"kau cantik. Sangat cantik."puji chanyeol sang ketua penguasa.
Yang dipuji hanya tersenyum maklum dan pergi meninggalkan sang penguasa sekolah tanpa beban sedikitpun.
Seorang pria berkulit tan mendekati chanyeol dan memandang ekspresi wajah chanyeol yang sumringah.
"hyung kau tersenyum?" Tanya jongin si pria berkulit tan.
Pria lainnya yang memiliki waja berbentuk kotak itu penasaran dan melihat apa yang jongin lihat.
PLETAK
"AUU! Kenapa kau memukul kepalaku?!" protes jongin tak terima kepalanya jadi bahan pukulan.
"kau bodoh atau memang bodoh. Itu bukanlah wajah sumringah melainkan sebuah seringaian. Chanyeol sedang menyeringai." Tunjuk pria berwajah kotak itu.
"benarkah? Tapi di mataku dia sedang tersenyum."ucap jongin polos sembari mengelus belakang kepalnya yang habis terkena pukulan.
"yang dikatakan jongdae itu benar. Chanyeol tak akan pernah tersenyum kalau pun iya pasti itu sebuah seringaian." Ujar pria tinggi dengan rambut blondenya.
"sudahlah. Sekarang kita masuk kelas saja nanti kita telat." Ujar pria berkulit putih itu menengahi.
Mereka pun akhirnya berjalan di koridor yang sudah sepi itu dengan diiringi kelakuan absurd dari jongin dan juga jongdae.
….
Pagi hari ini kelas memang ramai apalagi guru yang mengajar belum juga datang dan lihat lah kelakuaan para siswa dan siswi disini mereka hanya membuang uang saja kalau tujuan mereka sekolah cuma untuk main.
Baekhyun yang sedang dirundung bosan pun hanya mampu membaca buku pelajarannya yang seddari tadi dipegangnya mana mungkin kan dia bergabung dengan siswa maupun siswi di kelasnya kalau dia hanya sseorang siswa berbeasiswa di sekolahnya.
Baekhyun yang sedang membaca pun tidak konsentrasi jika sejak tadi teriakan bahka suara tawa teman-temannya meggelegar diseluruh ruangan. Baekhyun pun mencoba untuk menyumpal telinga dengan hedseat dan kembali membaca bukunya. Semenit dia mendapatkan ketenangan namun saat seseorang denagn tidak sengajanya menyenggol pundak baekhyun dan itu membuat buku yang di baca baekhyun jatuh ke lantai.
"mian." Ucap wanita dengan tindik berlebihan di telinganya.
Baekhyun yang melihat itu hanya bias memakluminya dengan senyuman yang tersungging diwajahnya.
"tidak apa-apa jennie-ya. Aku tau kau tidak sengaja."
"lain kali kalau mau baca buku diperpustakaan jangan dikelas kau mengganggu moodku tau."protes jennie.
"iya. Mianhae. Lain kali aku akan belajar di perpustakaan."
Jennie pun pergi dengan kesalnya dan aku mengambil buku ku yang tergeletak di lantai lalu membersihkannya lalu aku beranjak dan berjalan menuju loker bukuku yang ada dibelakang. Aku memasukkan buku ku dan mengambil buku catatan berwarna biru laut dan membawa nya ke meja ku. Aku mengelus sayang buku itu dan membuka perlahan buku itu agar orang lain tidak ada yang mengetahuinya. Buku ini adalah buku harianku.
"apa yang sedang kau kerjakan baek?"
Pertanyaan yang mendadak dari seseorang membuatku reflex menutup bukuku dna itu membuat dua sahabatku terkejut.
"a-aku sedang menulis catatan."
"catatan apa? Boleh kami lihat." Pinta kyungsoo yang sudah hamper mengambil bukuku.
"JANGAN!" teriakku kaget.
Semua orang diruangan itu terdiam dan memandang kearah kami sontak itu membuatku canggung dan aku berdiri dari duduk untuk meminta maaf.
"kenapa tidak boleh kami kan hanya ingin liat catatan apa yang kau tulis." Ucap wanita dengan kuncir kuda.
"bukan catatan yang penting kok." Aku memasukkan buku itu ke laci.
"oh ya kalian kemana aja tadi?" tanya baekhyun penasaran.
"setelah menarikmu ke kelas aku meneui luhan diruang guru karena dia butuh bantuanku." Jawab kyungsoo yang dibenari dengan anggukan dari luhan.
"kenapa tidak mengajakku sekalian, kau tau kan aku jadi bosan tanpa adanya kalian." Protes baekhyun dengan mempoutkan bibirnya.
"tidak perlu baek. Kerjaannya tidak banyak kok hanya menyusun buku saja." Jawab luhan.
"tapi tetap saja aku kesepian. Kalian tau kan aku benci sendirian."
"iya iya. Maaf yaaaaa." Ujar luhan sembari tertawa dan diikuti kedua temannya.
Disaat kelas lagi ramai-ramainya tiba-tiba seorang pria paruh baya datang memasuki kelas dengan membawa sebuah tongkat kayu dan jangan lupakan tatapan tajam dan menakutkan itu.
"apa semuanya sudah hadir?" tanya guru itu dengan nada yang datar namun terdengar seperti lonceng kematin ditelinga para muridnya.
Salah seorang siswa mengacungkan tangannya " yak. Kim jeon myeon. Ada apa?"
Siswa yang bernama kim jeon myeon itu berdiri dan membungkuk sebagai tanda hormat dan dib alas dengan anggukan kepala oleh gurunya.
"semuanya sudah hadir kecuali Park Chanyeol dan teman-temannya saem." Ucap jeon myeon mantap.
Pria itu hanya bisa mendengus dan lelah mendengar bahwa yang sering absen adalah orang itu-itu saja "kim jeon myeon kau sebagai ketua kelas harus terus memantau siapa saja yang tidak hadir dikelas dan terus laporkan padaku. Mengerti." Ucap guru itu final.
"baik saem."jawab suho mantap.
"baiklah semuanya kang sonsaeng akan segera datang nanti dan jangan mencoba untuk keluar atau pun bolos dari jam pelajaran karena kalau kalian melanggar aka nada akibatnya. Kalian mengerti!"
"MENGERTIIIIII SAEEMMMMM!" jawab semua murid serentak.
Setelah selesai mengecek pria paryh baya itu pun keluar dan jeon myeon selaku ketua kelass kembali duduk ditempatnya dan semua murid tampak menghela nafas seperti sudah melihat hantu.
"kau lihat tadi tatapan guru gong. Iiihh menakutkan sekali."ucap luhan sembari membuat gesture merinding.
"tapi menurutku dia baik."
Luhan dan kyungsoo menatap baekhyun tidak percaya dan baekhyun yang merasa ditatap pun bingung "waeyo?"
"darimana nya yang baik kalau setiap harinya selalu membawa tongkat dan sekalinya dan sekalinya ada yang melanggar" kyungsoo membuatgaya seolah sedang memukul "kau akan dipukul."
"aku berharap bisa cepat lulus dan masuk universitas dan bertemu dengan pria tampan." Ucap luhan mulai berkhayal.
Baekhyun yang melihat luhan mulai dalam mode berkhayalnya hanya bisa menatap geli sahabatnya itu.
"aku berencana masuk ke konkuk university, yang aku dengar disana ada banyak cowok tampannya." Ucap kyungsoo kesenangan.
"benarkah. Tapi bukannya di kyunghee university juga banyak sekali cowok tampannya?" ucap luhan mulai kebingungan.
Kedua sahabatnya itu pun memikirkan universitas mana yang menimbun cowok tampan dan sedangkan baekhyun hanya memikirkan satu hal bagaimana caranya mendapatkan pekerjaan.
….
"chanyeol-ah kau yakin mau menjadikannya pacarmu?"
"setahuku kau sangat anti dengan namanya komitmen apalagi pacaran."
"ingat bro, dia dewinya sekolah ini. Sekalinya kau menyakitinya akan banyak pasukan yang meneyrangmu."
"hyung, kau yakin. Sebaiknya kau fikirkan dulu aku tidak yakin kau akan betah dengan yang namanya komitmen."
Itulah pendapat dari teman-temannya tentang rencana chanyeol untuk menjadikan sang dewi sekolah sebagai kekasihnya. Jujur chanyeol sudah tertarik dengan seunbin sejak tidak sengaja dirinya dan seunbin tertabrak diujung koridor dan saat itu seunbin yang hamper oleng dengan sigap chanyeol menangkap pinggang wnaita itu dan berakhirlah seunbin dipelukan chanyeol. Bukannya histeris ataupun tersipu seunbin justru cuek dan terkesan dingin padanya yang mana membuat chanyeol bingung dan wanita itu hanya mengucapkan "terima kasih." Setelah itu pergi meninggalkan chanyeol yang mematung dengan sedikit getaran didadanya.
Mengingat kejadian itu membuat chanyeol menyeringai dan pikiran untuk menaklukkan wanita itu semakin besar mengingat wanita itu seperti tipe dingin dan sedikit dsulit didekati.
"aku setuju saja chanyeol pacaran dengan seunbin." Ucap jongdae yang sedang memakan snack yang ada ditangannya.
Semua mata kini tertuju apda jongdae dan yang dipandangi hanya menatap polos tanpa dosa "ada apa?"
Ketiga pria itu memberika death glare pada jongdae sedangkan chanyeol tersenyum setan namun tertutupi dengan wajah tampannya.
"sepertinya kau akan kesulitan memacari seunbin." Ucapan kris membuat senyuman setan chanyeol luntur.
"apa maksudmu?" tanya chanyeol tak mengerti.
"iya kan seunbin terkenal memilih dalam hal pria dan bahkan dia tidak tertarik padamu."
"maksudmu aku tidak tampan."tanya chanyeol geram.
"bukan. Bukan begitu maksudku, ya semacam kau kurang menarik dimatanya."ucap kris hati-hati takut membuat chanyeol marah.
"apa maksudmu aku tidak menarik. HAH!" chanyeol beranjak dari kursinya dan mencoba untuk menyerang kris namun dihalau oleh ketiga temannya.
"santai bro. calm down." Ucap jongin menengahi.
Chanyeol tampak marah akhirnya mereda namun belum bisa membuatnya tenang dan kris dia masih terlihat takut walau tidak seperti tadi.
"AHA! Aku punya ide." Ucap sehun tiba-tiba membuat kaget yang lain.
"YAK! ALBINO! Kau mau membuatku jantungan apa." Ucap jongdae yang di hadiahi cengirang dari si empunya.
"aku tau ini tidak mungkin tapi kau harus melakukan ini hyung." Ucap sehun sedikit meyakinnya akan idenya.
"apa itu?" tanya chanyeol penasaran.
"aku dengan seunbin dan baekhyun berteman dekat saat smp ya walaupun tidak sedekat dulu tapi mereka sering mengobrol bersama karena sekarang seunbin adalah dewi sekolah jadi baekhyun sedikit menjaga jarak tapi aku yakin dengan bantuan baekhyun kau akan mendapatkaan seunbin." Ujar sehun panjang lebar.
"bukannya baekhyun itu si kutu buku bermata empat yang siswi beasiswa itu?" ujae jongdae polos sontak itu membuat chanyeol bergedik jijik.
"kau menyuruhku mendektaki si kutu buku? Terima kasih."
"tapi hanya dia hyung yang bisa membuatmu lebih dekat dengan seunbin." Ujar sehun sedikit memaksa.
Chanyeol tampak memikirkan tawaran sehun dan setelah melewati proses pemikiran panjang akhirnya chanyeol bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan teman-temannya yang masih betah bersanti ria.
"baekhyun. Ya baekhyun." Gumamnya sembari menyeringai.
….
Suasana kelas 12-2 tampak hening dikarenakan guru gong tengah mengajarkan mata pelajaran bahasa inggris dan seperti peraturan yang berlaku 'dilarang berisik saat belajar atau hukuman menanti' kini smeua murid seperti manekin bergerak dan tidak ada satupun yang bergerak sampai suara pintu membuyarkan pandangan semuanya.
Pintu terbuka dan masuklah para pangeran sekolah tanpa adanya rasa salah dan tidak ada permintaan maaf namun guru gong memakluminnya asalkan dia masih mau memasuki kelas itu sudah cukup. Chanyeol yang duduk di belakang terus memandangi lee seun bin sang pujaan hatinya yang sedang serius dengan catatannya namun tatapan kini beralih kesamping kiri di dekat jendela dimana seorang wanita dengan kepang dua bermata empat tengah serius mencatat dan seketika seringaian tercetak jelas di wajah tampan chanyeol, satu hal yang harus chanyeol lakukan adalah bagaimana cara menaklukkan si cupu bermata empat itu.
Tbc
